MODUL DELAPAN OPINI PUBLIK DALAM TEORI DAN PRAKTIK Opini publik yang baik adalah yang mampu mengarahkan cara pandang khalayak terhadap sebuah objek atau peristiwa sesuai kehendak si pembuat opini. Sebuah peristiwa itu, bisa bermakna dengan pengertian yang berbeda. Tergantung paradigma yang semua itu dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, kebudayaan, keyakinan, keluarga, lingkungan, dll. Faktor-faktor itulah yang bisa dimasuki oleh opini publik untuk tujuan kepentingan si pembentuk opini publik. Contoh kasus: - Israel Palestina. Setiap hari, setiap saat, menurut realitasnya, warga Palestina yang sejak dulu menjadi korban. Tapi dari berita yang muncul, dipersepsikan, tentara Israel, rakyat, dan pemerintahannya merupakan korban dari rakyat Palestina dan seluruh rakyat dan pemerintahan Timur Tengah, atau kelompok Islam pada umumnya. Atau generalisasi teroris untuk kelompok Islam yang harus diperangi karena mengancam stabilitas keamanan dunia. Kenyataannya, kelompok Islam-lah yang menjadi korban, baik jiwa, harta, kedaulatan negara, dst. - Irak, Afganistan, Iran, Korut, dan negara-negara Amerika Latin, serta kawasan Asia Tenggara, Afrika, dan di berbagai belahan dunia lainnya. Opini publik juga mengubah perilaku khususnya gaya hidup. Dari sikap dan perilaku produktif, kreatif, aktif menjadi konsumtif, hedonis, destruktif, pasif. dibombardir untuk kerja keras dan berhasil. Misalnya orang Dan mengabiskan seluruh apa yang diperolehnya untuk membiayai gaya hidupnya. Itulah yang disebut manusia sukses. Dan ini yang dipompakan terus menerus setiap hari setiap saat ke benak khalayak lewat lubang-lubang informasi yang mencengkram seluruh jaringan masyarakat sampai ke wilayah pribadi di setiap rumah tangga di seluruh dunia, khususnya yang justru disebut sebagai teknologi modern, yaitu televisi, radio, koran, dll. Inilah persoalan yang dihadapi manusia dewasa ini. Di satu pihak para orang tua menghabiskan miliaran dolar di seluruh dunia agara anaknya hidup berpikir bersikap dan berperilaku sesuai dengan kaidah-kaidah hidup yang baik dan normal dan ideal. Agar selamat dalam hidupnya dan sukses. Namun, sekaligus juga mereka membiayai pihak PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Leni Amril OPINI PUBLIK 1 lain untuk menghancurkan seluruh upaya tersebut dengan membiarkan diri dan keluarganya diterpa terus menerus oleh paham dan ideologi konsumtif yang dihasilkan oleh produk-produk yang diciptakan perusahaan-perusahaan raksasa dunia atau perusahaan-perusahaan multinasional. Saat ini, semua serba diseragamkan, karena basis industri adalah mobilisasi dan efisiensi. Itu semua, sudah masuk dalam pemahaman hidup kita, sudah menjadi gaya hidup. Bahwa pikiran kita sudah dibentuk, bahkan sudah tidak sadar bahwa itu adalah hasil dari pembentukan opini publik melalui kampanye dan propaganda. Dalam praktik pembentukan opini publik, digunakan berbagai macam cara, antara lain melalui kampanye maupun propaganda. Jadi kampanye dan propaganda adalah alat-alat yang digunakan untuk membentuk opini publik. PRAKTIK PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK Praktik menciptakan opini publik ada 3 cara: 1. Membujuk/persuasi (persuasive) Upaya mengubah pendapat atau sikap orang lain dengan membujuk secara langsung maupun tidak langsung dengan tujuan agar sikap atau pendapat yang menentang menjadi negera, yang belum terbentuk/ laten menjadi mengkristal, yang telah mendukung/ menguntungkan dapat dipertahankan 2. Membeli (buying) Money politic, insider trading, “amplop”. 3. Menekan (pressure) Menggunakan pengaruh individu karena kharisma/kewibawaan, jabatan, atau kekuatan tertentu. Praktik-praktik tersebut menggunakan alat-alat yang disebut kampanye maupun propaganda. Penggunaan alat-alat pembentuk opini publik tersebut, menggunakan berbagai cara penyebarannya terutama menggunakan media massa melalui publikasi dan publisitas. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Leni Amril OPINI PUBLIK 2 PUBLIKASI vs PUBLISITAS Publikasi Menekankan pada suatu proses dan teknik untuk mempersiapkan dan menerbitkan media komunikasi demi kepentingan atau kegiatan untuk menyampaikan pesan, opini, informasi, dan berita. Mis. menerbitkan brosur, leaflet, booklet, poster, flier, speech writing, news release, press release, advertorial, company profile, annual report, dll Publisitas Merupakan bentuk atau hasil yang telah diciptakan dari kegiatan, teknis, dan proses media publikasi tersebut. Jenis Publisitas 1. Pure publicity (publisitas murni) Bentuk publisitas yang nilainya sama dengan berita yang muncul di media massa. Inisiatif berasal dari media bersangkutan. 2. Tie in publicity (publisitas disengaja) Sengaja diselenggarakan/diadakan. Misalnya seminar, kegiatan sosial, special event, dll 3. Paid publicity (publisitas yang dibayar) Advertorial, supplement Keberhasilan membentuk opini publik antara lain tergantung 1. Intensitas 2. Teknik publikasi 3. Kepentingan Komunikan 4. Kemampuan Komunikator dalam menyampaikan pesan (communication skill) 5. Derajat Kepentingan (magnitude) Informasi 6. Isu 7. Ide / gagasan PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Leni Amril OPINI PUBLIK 3 KAMPANYE DAN PROPAGANDA Kampaye Lebih menitikberatkan membangun suatu pengertian dan pemahaman (soft selling) melalui persuasi dan edukasi. Propaganda Selain bertujuan untuk mencari pengikut atau dukungan, juga untuk tujuan membangun pengertian dari khalayak sasaran, juga menitikberatkan unsur “paksaan” (hard selling), di samping juga melalui persuasi. Persamaan keduanya yaitu dalam penyampaian pesan atau isu melalui proses komunikasi dengan menggunakan media massa dan media non massa. Proses komunikasi merupakan interaksi antarmanusia yang bertujuan menumbuhkan suatu pengertian antara komunikator dan komunikan. Komunikasi yang efektif terjadi bila antara komunikator dan komunikan saling tercipta suatu pengertian yang sama tentang pesan yang disampaikan. Perbedaan Kampanye dan Propaganda 1. Kampanye dapat digunakan dalam bidang promosi dan publikasi baik untuk tujuan politik maupun tujuan bidang komersial. Kegiatan kampanye bidang tersebut juga sering dipisahkan dengan nama-nama tersendiri. Seperti: advertising promotion, publicity, serta public relations, dsb. 2. Kampanye yang digunakan dalam bidang politik, yang pada dasarnya adalah kegiatan propaganda politik. 3. Kegiatan propaganda di luar bidang ekonomi dan politik, pada umumnya adalah suatu kampanye, misalnya kampanye penghijauan, kampanye ASI, kampanye pelestarian lingkungan hidup, dll PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Leni Amril OPINI PUBLIK 4 4. Pada umumnya kegiatan propaganda bersifat kontinyu dan berkesinambungan, sedangkan kampanye bersifat temporer dan terbatas pada waktu dan tema tertentu. 5. Kampanye masyarakat, didefinisikan sebagai suatu usaha yang terencana dan berjalan untuk memberikan informasi, mendidik, dan meyakinkan bagian dari kehidupan sosial masyarakat untuk tujuan membentuk suatu perubahan sosial ke arah yang lebih baik. KAMPANYE - Kampanye pemilu - Gemar menabung - KB - GDN - Pencegahan HIV/AIDS - Kadarkum - Anti merokok / anti alkohol / anti narkoba Definisi Kampanye adalah suatu kegiatan komunikasi antara komunikator (penyebar pesan) kepada komunikan (penerima pesan) yang dilakukan secara intensif dalam jangka waktu tertentu, secara berencana dan berkesinambungan. (Drs. R.A. Sentosa Satropoetra, Propaganda-Salah Satu Bentuk Komunikasi Massa, 1991) Unsur-unsur Kampanye 1. Ada kegiatan atau suatu proses komunikasi yang berlangsung dalam suatu kampanye. Berisi rencana, tema / topik / isu / budget / fasilitas. 2. Komunikator menggunakan teknik berkomunikasi sedemikian rupa sehingga berdampak pada komunikan. Karena penekanan pada unsur komunikator, maka terkait dengan: - kemampuan (communication skill) - competence - imajinatif, inovatif, kreatif, dll - kejujuran (integrity) - itikad baik (good will) - karakter pribadi yang kuat (good character) PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Leni Amril OPINI PUBLIK 5