KOMUNIKASI POLITIK MILIK: LELY ARRIANIE KOMUNIKASI POLITIK AWAL LAHIRNYA : DIDASARKAN PADA 4 TRADISI PENELITIAN : 1. STUDI TTG PROPAGANDA PENDAPAT UMUM 2. STUDI TTG VOTING BEHAVIOR VOTING DECISIONS 3. STUDI TTG EFEK/PENGARUH MEDIA 4. STUDI TTG HUBUNGAN : PERS – PEMERINTAH – PENDAPAT UMUM DUA BATASAN UMUM : 1. 2. DALAM ARTI SEMPIT DALAM ARTI LUAS KOMPOL DALAM ARTI SEMPIT : SETIAP BENTUK PENYAMPAIAN PESAN, BAIK DALAM BENTUK LAMBANG – LAMBANG, MAUPUN DALAM BENTUK KATA – KATA TERTULIS ATAU TERUCAPKAN, ATAUPUN DALAM BENTUK ISYARAT YANG DAPAT MEMPENGARUHI KEDUDUKAN SESEORANG YANG ADA DALAM PUNCAK SUATU STRUKTUR KEKUASAAN TERTENTU. BATASAN LAIN ( ARTI SEMPIT ) : SUATU KOMUNIKASI DAPAT DIKATEGORIKAN MEMPUNYAI NILAI/BOBOT POLITIK, APABILA KOMUNIKASI YANG DIMAKSUD MEMPUNYAI KONSEKUENSI – KONSEKUENSI ATAU AKIBAT POLITIK ( FAKTUAL/BERKEMAMPUAN ) YANG MENGATUR TINGKAH-LAKU MANUSIA DIBAWAH KONDISI PERTENTANGAN. KOMPOL DALAM ARTI LUAS : SETIAP JENIS PENYAMPAIAN PESAN, KHUSUSNYA YANG BERMUATAN INFO POLITIK DARI SUATU SUMBER KEPADA SEJUMLAH PENERIMA PESAN. BATASAN MENURUT : INT’L ENCYCL OF COMM. ’98 : SETIAP PENYAMPAIAN PESAN YANG DISUSUN SECARA SENGAJA UNTUK MENDAPATKAN PENGARUH ATAS PENYEBARAN ATAU PENGGUNAAN POWER DI DALAM MASYARAKAT DISEBUT KOMPOL. ADA 4 BENTUK KOM. DARI BATASAN DIATAS ,YAITU: 1. ELITE COMMUNICATION 2. HEGEMONIC COMMUNICATION 3. PETITIONARY COMMUNICATION, DAN 4. ASSOCIATIONAL COMMUNICATION. HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI DAN POLITIK : HAROLD D. LASSWELL ( 1972 ) POLITIK ITU ADALAH : WHO GETS WHAT, WHEN AND HOW : POLITIK TIDAK DAPAT DIPISAHKAN DARI PENGERTIAN KEKUASAAN & MANIPULASI YANG DILAKUKAN OLEH ELITE PENGUASA DAN ATAU COUNTER – ELITE. LASSWELL MENGATAKAN DENGAN TEGAS BAHWA : THE STUDY OF POLITICS IS THE STUDY OF INFLUENCE AND THE INFLUENCIAL THE INFLUENCIAL ADALAH: MEREKA YANG MENDAPATKAN PALING BANYAK DARI APA YANG IA HARUS TERIMA: NILAI – NILAI YANG ADA JUSTRU YANG DIKUALIFIKASIKAN AKAN MEMBAWA PERBEDAAN, PENDAPATAN, DAN KEAMANAN BAGI PARA ELIT. JADI YANG PALING BANYAK MEMPEROLEH ADALAH PARA ELIT, SEDANG SISANYA ADALAH MASSA. DAVID EASTON ( 1953 ): STUDI TTG POLITIK TIDAK BISA DIPISAHKAN DARI PENGERTIAN : “ THE AUTHORITATIVE ALLOCATION OF VALUES “. DAN BILA DIKAITKAN DENGAN KONSEP POWER DALAM KONTEKS KEHIDUPAN POLITIK, MAKA POWER BERKAITAN DENGAN PEMBENTUKAN DAN PENGAMBILAN KEBIJAKAN OTORITATIF DI DALAM MASYARAKAT. JADI, KEKUASAAN PADA UMUMNYA HANYA BISA DIJALANKAN SEBAGIAN BESAR KARENA TERLETAK PADA KEMAMPUAN SESEORANG UNTUK : MEMPENGARUHI TINDAKAN – TINDAKAN ORANG LAIN, SEHINGGA MEMUNGKINKAN SUATU KEPUTUSAN BISA DIAMBIL. EDWARD BANFIELD (1961) : POLITICAL INFLUENCE TIDAK DAPAT DIPISAHKAN DARI KOMUNIKASI : MEMPENGARUHI TIDAK LAIN ADALAH : KEMAMPUAN SESEORANG AGAR SESEORANG MAU BERBUAT, BERTINDAK, MERASAKAN SESUATU SEBAGAIMANA YANG DIHARAPKAN OLEH SESEORANG. ADA SEMACAM KESEPAKATAN BAHWA : POLITIK SELALU DIASOSIASIKAN DENGAN AKTIVITAS YAITU : KEMAMPUAN UNTUK MENGATUR TINGKAH – LAKU SESEORANG DALAM KONDISI PERTENTANGAN, YANG MAMPU MERANGSANG LAHIRNYA SUATU SIKAP KETIDAKSEPAKATAN ATAU PERTIKAIAN. JADI : TITIK TEMU ANTARA KOMUNIKASI DAN POLITIK ADALAH BAHWA KEDUANYA TIDAK BISA DIPISAHKAN DARI PENGERTIAN PROSES; SEPERTI KOMUNIKASI, POLITIK MELIBATKAN DI DALAMNYA BICARA. TERUTAMA BICARA DALAM ARTI YANG LUAS, YAITU : TERMASUK DI DALAMNYA GAMBAR, GERAKAN, ISYARAT, PAKAIAN MAUPUN DALAM BENTUK PERLAMBANGAN LAINNYA. ANALISIS KOMUNIKASI POLITIK ( LASSWELL ) : WHO SAYS WHAT, IN WHICH CHANNEL, TO WHOM, WITH WHAT EFFECTS : 1. 2. 3. 4. 5. KOMUNIKATOR POLITIK; BAHASA POLITIK; MEDIA KOMUNIKASI POLITIK; KHALAYAK KOMUNIKASI POLITIK, DAN PENGARUH KOMUNIKASI POLITIK KOMUNIKATOR POLITIK : KARAKTERISTIKNYA BANYAK MEMINJAM DARI TRADISI ANALISIS PROPAGANDA, DI MANA : SISTEM NILAI, SIKAP SERTA LATAR BELAKANG SOSIO – EKONOMI SERTA MOTIVASI MENJADI PUSAT PERHATIANNYA. LASSWELL ( 1930 ), MEMBAGI KOMUNIKATOR POLITIK DALAM : 1. 2. 3. PROPAGANDIS; PENDUKUNG UTAMA, DAN RAKYAT BIASA PEMBAGIAN YANG LEBIH UMUM DILIHAT DARI TIPE KOMUNIKATOR POLITIK ITU SENDIRI, YAITU : 1. 2. 3. POLITIKUS/POLITICIAN (POLS) KOMUNIKATOR PROFESIONAL(PROS), DAN AKTIVIS (VOLS). POLITIKUS : ADA DUA TYPE ( ELIHU KATS,1973) : 1. 2. WAKIL RAKYAT, ATAU DISEBUT JUGA DENGAN PARTISAN IDEOLOG => POLICY FORMULATOR CIRI – CIRI PARTISAN POLITIK : MENCARI PRESTISE, KEMUDAHAN – KEMUDAHAN, ATAU KEKUASAAN YANG DIPERJUANGKAN OLEH KELOMPOK; CIRI – CIRI IDEOLOG : MEMPERJUANGKAN NILAI – NILAI SESEORANG DI DALAM MENUNTUT SUATU PERUBAHAN/PEMBARUAN SECARA REVOLUSIONER. KOMUNIKATOR PROFESIONAL ( CAREY, 1969 ). MUNCUL KARENA KEMAJUAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI . 1. SEBAGAI JURNALIS, DAN 2. SEBAGAI PROMOTOR. SEBAGAI JURNALIS TUGASNYA : MEMBERI PENJELASAN, SARAN – SARAN TENTANG KONDISI POLITIK TERTENTU; SEBAGAI PROMOTOR BERTINDAK SEBAGAI : - SEKRETARIS PERS KEPRESIDENAN; KONSULTAN POLITIK PADA MASA PEMILU PRESIDEN; ATAU MANAJER KAMPANYE POLITIK AKTIVIS TUGASNYA SEBAGAI : 1. JURU BICARA DARI SALAH SATU INTEREST GROUP. DI AS SIKAPNYA SANGAT KONSERVATIF (AFL – CIO ) 2. PEMUKA PENDAPAT, MEMILIKI KREDIBILITAS TINGGI. COMPETENCE CREDIBILITY, DAN SAFETY CREDIBILIKI YANG DITUNTUT SEBAGAI KOMUNIKATOR POLITIK ADALAH : KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI MEMILIKI KESEMPATAN DAN MEMILIKI KAPASITAS SEBAGAI PEMIMPIN KEPEMIMPINAN POLITIK ATAS DASAR TUGAS, DAN - ATAS DASAR EMOSI ( STOQKDILL, 1974 ) J. ROSENAU (1963) KELOMPOK KEPENTINGAN DILIHAT DARI ASPEK : - - LATAR BELAKANG SOSIAL PERSEPSINYA DAN CARA MELAKUKAN EVALUASI SALURAN YANG DIGUNAKAN -- DALAM CARA MEMBENTUK PENDAPAT NASIONAL MILBRATH ( 1963 ) : MELAKUKAN PENGABATAN TENTANG AKTIVITAS LOBBYING DI PARLEMEN SEBAGAI SUATU PROSES KOMUNIKASI ELDERSVELD ( 1964 ) : - MENGENAI SUATU POLA KOMUNIKASI DALAM PARTAI – PARTAI POLITIK HARVEY & SVARA (1979): - MELIHAT ASPEK KOMUNIKASI TENTANG KEKUASAAN & ELITE DALAM SUATU KOMUNITAS. AKTIVIS SEBAGAI PEMUKA – PEMUKA PENDAPAT : KATZ & LAZARSFELD (1955) : - MENGENAI KOMUNIKASI DUA – TAHAP PEMBENTUKAN PENDAPAT. SEBELUMNYA (44) LAZARSFELD: MELAKUKAN HAL YANG SAMA. STEVEN CHAFFEE(1975): MENGENAI DIFUSI DAN PENYEBARAN INFO PENGETAHUAN POLITIK. STUDI TENTANG KOMUNIKATOR POLITIK YANG DITUNTUT ADALAH : - KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ; - MEMILIKI KESEMPATAN DAN KAPASITAS SEBAGAI PEMIMPIN BAIK SECARA EKSPLISIT ATAU IMPLISIT, STUDI TENTANG KOMUNIKATOR POLITIK MENCAKUP 2 HAL TIPE KEPEMIMPINAN : / MENDASARKAN ATAS TUGAS; / MENDASARKAN ATAS EMOSI. ( STOGDILL,1974) LAIN HALNYA JENNING (1960): MENGGUNAKAN KOMUNIKASI UNTUK MENCAPAI SASARAN MATERI SECARA NYATA CARANYA : - MENCARI STATUS; PRESTISE, DAN REPUTASI. ATAU MENURUT SAPIR ( 1930 ) : MEMENUHI SUATU FUNGSI DALAM MEWUJUDKAN SUATU SIMBOL TERTENTU. BENTUK PENELITIAN LAIN : THP PEMIMPIN DARI SUATU ORGANISASI POLITIK YANG DUDUK DAN MEMILIKI KEWENANGAN FORMAL. TEKANAN DARI STUDI INI : MELIHAT BENTUK HUBUNGAN ANTARA: - LATAR BELAKANG SOSIAL DENGAN POLA – POLA PENGKADERAN - DAN PERAN KOMUNIKATOR TITIK TEMU PENELITIAN DI ATAS ADANYA KESERAGAMAN DI DALAM PEMBAHASAN TENTANG PERTENTANGAN ANTARA: ELITISME DAN PLURALISME. MISALNYA: DYE(1976): MEMPERTANYAKAN APAKAH PARA PEMIMPIN POLITIK DI AS MERUPAKAN ELIT TERTUTUP ? ATAU, DHAL & LINDBLOOM (1953): MERUPAKAN SUATU KELOMPOK KEPENTINGAN YANG KHUSUS SIFATNYA, DAN DICIRIKAN SEBAGAI MEMILIKI PERSAINGAN DAN MEMEGANG SUATU DOMINASI TERTENTU DI DALAM MENENTUKAN SUATU KEBIJAKAN. KOMUNIKATOR POLITIK PERANANNYA SEBAGAI PEMIMPIN PESAN POLITIK : . LINGUISTIK POLITIK, . PERSUASI POLITIK LINGUISTIK POLITIK (DORIS GRABER, 1976) DIAMBIL DARI ANALISIS PROPAGANDA: TITIK TOLAKNYA PADA SIMBOL-SIMBOL YANG BICARA TENTANG : 1. INTERAKSI SIMBOLIK ( MEAD, G.H., 1934 ) 2. PERSPEKTIF DRAMATISTIK ( BURKE, K..,1966 ) 3. PSIKO – LINGUISTIK DAN (MILLER&McNEILL, 1969) SOSIO-LINGUISTIK (ROBINSON,W.P.,1972) LINGUISTIK POLITIK MELAKUKAN IDENTIFIKASI TERHADAP : FUNGSI, TIPE DAN GAYA DARI PEMBICARAAN / PESAN POLITIK. SECARA UMUM ADA 3 FUNGSI : (1) PENGGUNAAN SIMBOL – SIMBOL POLITIK OLEH ELITE PENGUASA. TUJUANNYA: MENENANGKAN MASSA ATAU MEMBANGKITKAN MASSA UNTUK KEPENTINGANNYA SENDIRI ( EDELMAN, 1964 ) (2) PEMANFAATAN SIMBOL – SIMBOL DEMI MENAIKKAN STATUS MISALNYA : DISKRIPSI LARANGAN ATAS SUATU GERAKAN SEBAGAI LAMBANG KEHANCURAN ( GUSFIELD, 1963 ) (3) PENGGUNAAN SIMBOL SEBAGIAN PERNYATAAN: RASA TIDAK PUAS/KECEWA RASA TAKUT, ATAU AKTUALISASI DIRI, RASA KEPAHLAWANAN LOYALITAS, DAN CHAUVINISME, DLL (HIMMELSTRAND, 1960) PENGGUNAAN BAHASA YANG UNIK DALAM POLITIK: (SOSIOLOG CLAUS MUELLER ( 1973 ) DAN ILMUWAN POLITIK DAVID V.J. BELL (1975). IDENTIFIKASI MUELLER MEMPERLIHATKAN BAHWA : LARANGAN PEMERINTAH TERHADAP DISKUSI DISEPAN UMUMDIUNGKAPKAN DENGAN CARA MEMBATASI/MENGHAMBAT SALURANNYA. CARANYA: (A). BENTUK KOMUNIKASI HARUS TERARAH DENGAN PEMAKAIAN BAHASA YANG TEPAT. ( KHUSUSNYA THP KEBIJAKAN PEMERINTAH .,MISALNYA ISTILAH DETENTE DIGUNAKAN UNTUK PENGERTIAN : PEACE THROUGH STRENGTH (B). MENGETATKAN KOMUNIKASI YANG MEMBAWA KERUGIAN KEPADA ORANG BANYAK SEBAGAI AKIBAT DIBATASI HAK UNTUK BICARA (C). MENGHAMBAT/MENUTUP SALURAN KOMUNIKASI DEMI KEPENTINGAN ELIT PEMERINTAH ATAU ORANGPERORANGAN. DAVID BELL (1975) : MELAKUKAN KLASIFIKASI TENTANG: PEMBICARAAN – PEMBICARAAN YANG BERMUATAN : 1. 2. 3. POWER PENGARUH DAN WEWENANG YANG KETIGANYA DIANGGAP SEBAGAI BAHASA POLITIK YANG KHAS KETIGA ISTILAH INI MEMPUNYAI KEMAMPUAN DAYA SERAP YANG KUAT DALAM AKTIVITAS POLITIK SEHARI - HARI EDELMAN (1964) BANYAK BICARA TENTANG GAYA BERBICARA TENTANG POLITIK PARA POLITISI BANYAK MEMILIKI GAYA PENAMPILAN - KONSISTEN DENGAN PENDIRIANNYA, ATAU JUSTRU BERBICARA KEBALIKANNYA YANG ISINYA A.L. TENTANG BAGAIMANA MEMBERI NASIHAT, BAIK : TENTANG HUKUM, MAUPUN TENTANG ADMINISTRASI KEBERHASILANNYA SEBAGIAN BESAR TERLETAK PADA KEMAMPUANNYA DALAM : GAYA DALAM BARGAINING POSITIONNYA HASILNYA BISA DALAM BENTUK : MEMBANGKITKAN SIMPATI, ATAU MENENANGKAN KHALAYAK BANYAK PERSUASI POLITIK ANALISIS PROPAGANDA MEMBERI TEKANAN KEPADA : TUJUAN DAN TEKNIK PERSUASI STUDI – STUDI TENTANG : VOTING DAN PENGARUH MEDIA MEMPERTANYAKAN BAGAIMANAKAH EFEKTIFNYA SESEORANG MELAKUKAN PERSUASI POLITIK. SEMENTARA STUDI TENTANG HUBUNGAN PEMERINTAH – PERS MEMPERTANYAKAN TENTANG : BAGAIMANA PEMERINTAH DAN BERITA MEDIA MEMPENGARUHI PUBLIC OPINION WESTLEY & MacLEAN (1957) : BICARA TENTANG DUA HAL PERSUASI : - PURPOSIVE DAN NON PURPOSIVE MESSAGE ARTI SIMBOL YANG EFEKTIF DAN KOGNITIF BECKER, McCOMBS & McLEOD ( 1975) BICARA TENTANG PERSUASI DALAM KONTEKS : PESAN NONPURPOSIF PERUBAHAN KOGNITIF MEREKA LEBIH CENDERUNG MENGATAKAN SEBAGAI : INFORMASI DARIPADA SEBAGAI PENGARUH PERSUASIF STEPHANSON ( 1967 ): MENARIK GARIS PARALEL YANG MEMBEDAKAN KOMUNIKASI DAN INFORMASI KOMUNIKASI : TRANSFER, PEMBENTUKAN, DAN PERUBAHAN PENDAPAT YANG DIDASARKAN ATAS REFERENSI SENDIRI. INFORMASI : SUPPLAY, PENYIMPANAN, PENGARUH BALIK DARI FAKTA