peran pemberdayaan masyarakat melalui kelompok usaha

advertisement
STRATEGI KOMUNIKASI MENCAPAI TUJUAN
Sebagai makhluk sosial, tidak mungkin seseorang tidak pernah berhubungan dengan
siapapun dan apapun. Mereka pasti menjalin hubungan atau komunikasi dengan orang lain. Jadi
komunikasi tidak mungkin lepas dari kehidupan manusia. Karena komunikasi menjadi pintu
pembuka bagi kita untuk mengenal dunia sekitar (manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan
kondisi alam),memperkaya pengetahuan, menambahwawasan, mengenal orang lain, mengenal
diri sendiri bahkan untuk mengenal Tuhan Pencipta Alam Semesta. Dengan atau melalui
komunikasi, kita dapat tumbuh,berkembang, dewasa, berkaryaserta memperoleh apa yang kita
inginkan. Di antaranya kekayaan, kedudukan, status dalam masyarakat, kebahagiaan dan
sebagainya.
Membangun komunikasi yang baik dengan seseorang, kelompok orang atau masyarakat
tidak selalu mudah dengan akibat yang sederhana, Perselisihan, pertengkaran, bahkan
permusuhan yang berakhir dengan tindakan saling melukai dan membunuh umumnya berawal
dari ketidakmampuan seseorang atau kelompok orang dalamberkomunikasi dengan pihak lain.
Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi mengenai dimana pemberi pesan (komunikator)
tidak mampu memberikan informasi/gagasan pada penerima pesan (komunikan) secara
gamblang, jelas dan mudah dipahami. Sehingga timbul salah pengertian, salah penafsiran, atau
yang lebih parah salahmenerjemahkan yang berefek pada sikap dan perilaku negatif dari pihak
yang diajak berkornunikasi.
Membangun komunikasi yang baik dengan orang lain atau pihak-pihak tertentu tidak
terjadi dengan sendirinya. Dibutuhkan ketrampilan dan kemampuan dasar sehingga komunikasi
menjadi efektif dan mengena. Ketrampilan dan kemampuan dasar tersebut antara lain :
1
1. Mampu saling memahami
Mampu saling memahami artinya mampu saling mengerti terhadap kondisi masing-masing,
sehingga timbul rasa empati dan toleransi serta kepedulian terhadap pihak-pihak yang
berkomunikasi. Secara terperinci, kemampuan ini mencakup beberapa sub kemampuan :
a. Saling percaya, yaitu sikap tidak meragukan atau menyangsikan pernyataan orang lain
b. Saling membuka diri, yaitu saling membuka tanggapan kita terhadap situasi yang
dihadapi, termasuk kata-kata yang diucapkan dan perbuatan yang dilakukan oleh lawan
komunikasi kita.
c. Penginsafan diri, yaitu menginsafi perasaan-perasaan sendiri maupun tanggapantanggapan batin lainnya.
d. Menerima diri, pikiran-pikiran dan segenap keberadaannya diterima dengan ikhlas, bukan
menyangkal, menekan atau menyembunyikannya.
e. Mendengar orang lain, yaitu mau menerima masukan-masukan dari orang lain, memberi
perhatian yang baik saat orang lain menyampaikan informasi atau gagasan.
2. Mampu mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara tepat dan jelas.
3. Mampu saling menerima dan memberi dukungan dan saling menolong
Seseorang harus mampu menanggapi keluhan orang lain dengan cara-cara yang bersifat
menolong, yaitu menunjukkan sikap bersedia menolong sambil membesarkan hatinya.
4. Mampu memecahkan konflik
Konflik dan masalah-masalah pribadi lainnya mungkin sekali muncul dalam komunikasi
dengan orang lain, maka komunikator harus berupaya memecahkannya dengan cara-cara
yang konstruktif. Artinya cara-cara yang saling mendekatkan antara satu dengan lainnya dan
menjadikan komunikasi semakin tumbuh dan berkembang.
2
Bila kita berkomunikasi dengan orang lain, biasanya kita ingin menciptakan dampak
tertentu, merangsang munculnya kesan-kesan dan reaksi tertentu dari orang atau pihak lain.
Kadang kita berhasil mencapai semuanya itu, namun ada kalanya gagal. Artinya orang
memberikan reaksi tingkah laku kita tidak seperti yang kita inginkan.
Keefekifan kita dalam komunikasi antar pribadi ditentukan oleh kemampuan kita untuk
mengkomunikasikan secara jelas apa yang ingin kita sampaikan, menciptakan kesan yang kita
inginkan, atau mempengaruhi orang lain sesuai dengan kehendak kita. Oleh karena itu, agar
komunikasi antar pribadi kita dapat lebih efektif maka kita harus mau dan mampu :
1. Berlatih mengungkapkan maksud dan keinginan kita
2. Menerima umpan balik tentang tingkah laku kita
3. Memodifikasi tingkah laku kita sampai orang lain mempersepsi seperti yang kita inginkan.
Dalam komunikasi massa ada teknik komunikasi yang dirasa efektif untuk
mempengaruhi pihak-pihak lain agar mau bersikap dan bertindak sesuai dengan keinginan kita.
Teknik tersebut adalah teknik komunikasi persuasif.
Teknik komunikasi persuasive adalah salah satu usaha meyakinkan khalayak sasaran agar
mau berbuat dan bertingkah laku seperti yang diharapkan oleh komunikator dengan cara
membujuk tanpa memaksa atau tanpa kekerasan. Teknik ini sangat berbeda dengan teknik
“coesive” yang mempunyai tujuan yang sama yakni merubah tingkah laku, pendapat dan sikap.
Tetapi yang satu ini bersifat menggunakan kekuatan (force).
Persuasi bukanlah sekedar untuk membujuk dan merayu saja, tetapi persuasi merupakan
suatu teknik mempengaruhi dengan menggunakan serta memanfaatkan data dan fakta psikologis
serta sosiologis dari khalayak yang ingin kita pengaruhi. Oleh sebab itu, komunikator harus
memiliki kemampuan untuk memperkirakan keadaan khalayak yang dihadapi.
3
Pesyaratan sebuah pesan persuasif adalah :
1. Pesan yang disampaikan harus dapat menstimulir sesuatu dari khalayak sasaran
2. Pesan haurs disesuaikan sengan daya tangkap, daya serap dan daya tafsir dari sebagian besar
khalayak sasaran.
3. Pesan harus mampu membangkitkan kepentingan (needs) atau harapan tertentu dari khalayak
sasaran.
4. Pesan disesuaikan dengan situasi dan norma khalayak sasaran di mana sasaran itu berada.
4
Daftar Pustaka :
-
Astrid Susanto, 1974, Komunikasi dalam teori dan Praktek Bina
Cipta, Jakarta
-
Harmoko, 1988, Komunikasi Sambung Rasa, Pustaka Sinar harapan,
Jakarta.
5
Download