Keanekaragaman - Blog Bina Darma

advertisement
Transisi Sumber Daya Manusia
• Keanekaragaman : Memperkenalkan
Perbedaan di antara manusia.
Konsekuensi Keanekaragaman :
• Positif : memberikan kesempatan yang luas
kepada organisasi untuk mendapatkan orangorang yang beragam dalam pikiran dan
pengalaman
• Negatif : Menyebabkan peningkatan ketegangan
dan konflik di tempat kerja.(berasal dari latar
belakang yang berbeda, ras atau etnis)
Dimensi Keanekargaman
(Yang dapat menciptakan konflik)
•
•
•
•
•
Ras atau etnis
Jenis Kelamin
Halangan tetap fisik
Orientasi seksual
Usia
Komponen Umum dari Usaha Manajemen
Keanekaragaman
• Pemisahan mengelolah keanekaragaman dari
tindakan afermatif
• Membentuk komite keanekaragaman
• Menekankan keanekaragaman pada suksesi
dan promosi
• Membangun manajemen akuntabilitas untuk
keanekaragaman
• Membangun sistem mentor informal
• Mengintegrasikan pelatihan keanekaragaman
dalam manajemen
Pendekatan pada keanekargaman
meliputi 3 komponen:
1.Kesadaran Hukum
2.Kesadaran Kebudayaan
3.Pelatihan kepekaan
Manajemen keanekaragaman, kesetaraan
kesempatan kerja dan tindakan afermatif
1. Manajemen Keanekaragaman berhubungan dengan
pengembangan inisiatif organisasi yang menghargai
bahwa orang mempunyai derajat yang sama, tanpa
melihat perbedaan mereka.
2. Kesetaraan kesempatan kerja adalah konsep yang luas
yang menunjukkan bahwa setiap orang harus mendapat
perlakuan yang sama pada semua tindakan yang
berhubungan dengan pekerjaan.
3. Tindakan Afirmatif suatu proses dimana perusahaan
mengidentifikasikan permasalahan,menentukan sasaran
dan mengambil langkah positif untuk menjamin
kesetaraan kesempatan bekerja yang sama bagi orang
dalam kelompok yang dilindungi.
Mengapa Tindakan Afirmatif diperlukan
(beberapa alasan)
• Tindakan afirmatif diperlukan untuk mengatasi
ketidakadilan masa lalu atau menghapus pengaruh dari
ketidakadilan
• Wanita dan golongan minoritas telah mendapat bagian
yang terberat pada ketidakadilan pada masa lalu, tetapi
sekarang keadilan sudah didapat
• Menambah jumlah wanita dan minoritas akan memberi
manfaat pada masyarakat AS dalam jangka panjang
• Penggunaan yang benar dari tindakan afirmatif tidak
akan menimbulkan diskriminasi terhadap kaum pria atau
golongan minoritas
• Tindakan Afirmatif meningkatkan keberadaban dan
toleransi dalam jangka panjang melalui interaksi yang
dipaksakan
Mengapa Tindakan Afirmatif seharusnya dihapuskan
(Beberapa Alasan)
• Menciptakan perlakuan khusus pada wanita dan
minoritas berdampak bagi diskriminasi yang terbalik
• Tindakan afirmatif berdampak pada organisasi polarisasi
dan pemisahan yang lebih besar pada batas jenis
kelamin dan rasial
• Tindakan afirmatif menodai mereka yang dirancang
untuk memberikan bantuan
• Tindakan afirmatif menghukum orang-orang (pria dan
wanita) walaupun mereka tidak bersalah dalam praktik
pendiskriminasian
• Perlakuan khusus melalui tindakan afirmatif membawa
konflik antar-kelompok yang dilindungi
Golongan Etnis
• Pengertian Golongan Etnis
• Koentjaraningrat (1990) antropolog Indonesia memberikan batasan
sebagai berikut: “Suatu golongan manusia yang terikat dalam
kesadaran dan identitas akan kesatuan, kebudayaan, kesadaran,
identitas dan bahasa
• Sementara Tumin (Gardner dan Aronson, 1968) mendefinisikan
golongan etnis demikian:
• " Suatu perkumpulan orang-orang menganggap diri mereka dan
oleh orang lain secara bersama mempunyai satu atau lebih
karakteristik berikut : a) Agama; b) Asal rasial (ditandai oleh
karakteristik phisik khusus); c) Asal negara; d) Bahasa& tradisi
budaya.“
• Jadi sebuah kelompok disebut golongan etnis memerlukan
karakteristik-karakteristik tertentu seperti agama, ras pribumi,
wilayah dan budaya dan tradisi tersendiri.
Thompson (Baron dan Byrne) mengemukakan bahwa
aspek-aspek yang terkait dengan kelompok etnis adalah
• aspek fisik,
• aspek psikologis
• aspek sosial budaya.
• Menurutnya aspek fisik adalah mengenai rasa
penerimaan diri atas atribusi fisik pada etnis atau ras
seperti warna kulit, jenis rambut, dan bentuk fisiologis
lainnya.
• Pada aspek psikologis hal ini menunjukkan rasa
kepedulian pada komitmen pada kelompok etnis atau
ras, termasuk rasa bangga pada keanggotaan dan
tanggung jawab pada kelompoknya.
• Aspek sosial budaya merupakan perwujudan tingkah
laku individu terhadap masalah sosial budaya dan isuisu kemasyarakatan.
Etnosentrisme
• Sumner (Schaefer & Lamm) menyebutkan bahwa
etnosentrisme merujuk pada kecenderungan kelompok
berasumsi bahwa dirinya lebih tinggi dan maju
ketimbang kelompok lainnya.
• Hal ini yang kemudian diadaptasi oleh kelompok etnis
yang merasa budaya dan cara hidupnya lebih tingggi
dan maju ketimbang kelompok etnis lainnya. Sekiranya
seorang yang etnosentris akan merasa bahwa budaya
kelompok lain (yang bukan bagian dari kelompok dirinya)
merupakan penyimpangan dari “normal”. Hal ini muncul
sebagai akibat tidak saling kenalnya antarsuku bangsa.
Kondisi Mayoritas-Minoritas
• Hubungan antar kelompok memiliki banyak bentuk. Salah
satunya adalah bentuk mayoritas-minoritas. Sering kita
mendengar kata mayoritas-minoritas. Secara awam
mayoritas dianggap sebagai “yang berjumlah lebih besar”
dan minoritas berarti “yang berjumlah lebih kecil”. Kinloch
(Sunarto)sosiolog mencoba mendefinisikan konsep
mayoritas-minoritas dengan mengajukan pemahaman
mayoritas
• Berangkat dari pemahaman tersebut maka mayoritas
berarti suatu kelompok kekuasaan. Kelompok tersebut
menganggap dirinya normal sementara kelompok lainnya
(yang oleh Kinloch selanjutnya disebut sebagai minoritas)
dianggap tidak normal serta lebih rendah karena dinilai
karakteristik tertentu (semisal fisik, budaya, tingkah laku,
dll.).
• Akibat dari anggapan itulah maka acapkali kelompok
minoritas mengalami macam-macam bentuk eksploitasi
dan diskriminasi.
Golongan Pribumi dan Nonpribumi
• Terdapat dua golongan besar etnis di Indonesia
yaitu golongan etnis pribumi dan golongan etnis
pendatang (Eropa, India, Cina) (Sanjatmiko,
1999).
• Merujuk pada Tumin (1968) maka kelompok
etnis pendatang merupakan kelompok etnis
yang amat berbeda dengan etnis yang berada di
wilayah Hindia Belanda (atau Republik
Indonesia saat ini).
• Dalam penelitian ini yang akan disorot secara
khusus adalah golongan etnis pribumi (yang
selanjutnya disebut golongan pribumi) dan
golongan etnis pendatang (selanjutnya secara
khusus disebut golongan etnis Cina).
• Arief (1997) bahwa yang disebut sebagai
golongan pribumi adalah golongan masyarakat
yang berasal dari seluruh suku atau campuran
dari suku-suku asli di wilayah kedaulatan
Republik Indonesia selain etnis Cina
• Sementara golongan etnis Cina adalah golongan
masyarakat yang memang keturunan Cina
ataupun salah satu dari kedua orangtuanya
berasal dari etnis Cina.
Teori Asimilasi
• Konsep asimilasi seringkali terdengar ketika kita mencoba
melakukan satu telaah terhadap fenomena hubungan
antar kelompok masyarakat yang di dalamnya terdapat
kelompok mayoritas dan kelompok minoritas.
• Hubungan ini menurut Koentjaraningrat (1990)
merupakan satu proses sosial yang timbul bila suatu
kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu
dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan
asing dengan sedemikian rupa sehingga unsur-unsur
kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dan
diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan
hilangnya kebudayaan itu sendiri.
Menurut Koentjaraningrat asimilasi adalah proses
sosial yang timbul bila ada:
1. golongan-golongan manusia dengan latar
belakang kebudayaan yang berbeda-beda,
2. saling bergaul langsung secara intensif untuk
waktu yang lama, sehingga
3. kebudayaan-kebudayaan golongan tadi
masing-masing berubah sifatnya yang khas,
dan juga unsurnya masing-masing berubah
wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan
campuran.
Sikap
• Sikap sudah sejak lama merupakan salah satu konsep
yang dianggap paling penting dalam psikologi sosial.
• Bahkan Thomas dan Znaniecki (Allport,) mendefinisikan
psikologi sosial sebagai studi ilmiah tentang sikap (“the
scientific study of attitude”).
• Namun secara umum, sikap dijabarkan sebagai reaksi
evaluasi (positif atau negatif) terhadap sesuatu (orang,
benda, institusi, kelompok sosial atau kejadian).
Ciri khas dari sikap adalah
(1) mempunyai obyek tertentu (orang, jenis kelamin, etnis,
tingkah laku, konsep, situasi, benda, dsb.) dan
(2) mengandung penilaian (setuju-tidak setuju, suka-tidak
suka),
Pembentukan Sikap
• Sikap sebagai produk psikologis tidaklah muncul begitu
saja dalam diri seseorang. Sikap yang muncul dari
individu merupakan hasil interaksi antara diri dan dunia
luar (lingkungan). Tak heran jika hubungan timbal balik
ini mempengaruhi tingkah laku individu. Dalam interaksi
sosial yang meliputi lingkungan fisik dan lingkungan
sosial dibutuhkan banyak faktor guna mendukung
pemunculan sikap.
Faktor-faktor yang seringkali menjadi acuan bagi
munculnya sikap adalah (Azwar)
• media massa,
• pengalaman pribadi,
• pengaruh orang lain yang dianggap penting,
• pengaruh kebudayaan,
• lembaga pendidikan,
• lembaga agama pengaruh emosi.
Pengukuran Sikap
• Salah satu hal penting guna memahami
sikap dan tingkah laku manusia adalah
masalah pengukuran sikap. Perlu
dilakukan pengukuran sikap karena sikap
tidak dapat diobservasi, keberadaannya
hanya dapat diduga dari respon yang
tampil atau disebut indikator.
• Beberapa diantara metode pengukuran
sikap yang cukup umum dilakukan adalah
penanyaan langsung (direct questioning),
observasi tingkah laku dan pengukuran
melalui skala sikap. Metode pengukuran
dengan skala sikap dianggap mampu
memberikan penafsiran terhadap sikap
manusia dengan lebih cermat dan dapat
diandalkan.
• Menurut Edwards (1957), skala sikap
adalah alat yang mudah (tidak rumit),
cepat dan dapat mencakup sejumlah
responden sekaligus.
• Skala sikap memungkinkan untuk
mengetahui derajat perasaan responden
terhadap obyek sikap. Dilihat dari
bentuknya, suatu skala sikap tidak lain
daripada kumpulan pernyataanpernyataan sikap mengenai obyek sikap
yang diukur.
Sikap terhadap Golongan Etnis Cina
• Sikap merupakan derajat afek (mengandung
penilaian) positif atau negatif terhadap suatu
obyek psikologis. Selanjutnya obyek psikologis
yang hendak dinilai oleh masyarakat golongan
pribumi adalah golongan etnis Cina. Jadi secara
singkat sikap pada penelitian ini adalah derajat
afek positif atau negatif dari masyarakat
golongan pribumi terhadap golongan etnis Cina
di Indonesia.
Download