Jurnal Barekeng Vol. 8 No. 2 Hal. 47 – 52 (2014) MATRIKS PANGKAT DAN KEPERIODIKANNYA DALAM ALJABAR MAX-PLUS The Power of Matrices and its Periodic in the Max-Plus Algebra VENN YAN ISHAK ILWARU Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Pattimura Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Unpatti, Poka-Ambon E-mail: [email protected] ABSTRAK Dalam aljabar max-plus telah banyak dipelajari tentang sifat-sifat matriks.Salah satunya adalah keperiodikan suatu matriks yang tidak tereduksi. Telah diketahui pada aljabar maxk plus bahwa barisan pangkat A dalam Aljabar Max-Plus, dengan A adalah matriks persegi yang tidak tereduksi, menjadiperiodiksetelahwaktuterbatasT(A), danperiodeakhir samadengan siklisitas grafkritis dari A. Dalamhubunganini dipelajari masalah komputasi dari matriks persegi yang berukuran n n yaitu jika diberikan k, hitung periodik pangkat Ar dengan r k (mod ) untuk r T A . Ide utama adalah menggunakan penskalaan similaritas diagonal yang sesuai A X 1 AX , yang disebut penskalaan visualisasi. Kata Kunci : Graf Kritis, Periodik Pangkat, Periodik akhir. PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA Pada Aljabar max-plus banyak permasalahan yang muncul, sehingga permasalahan itu dapat diselesaikan dengan mendapatkan suatu solusi yang tepat.Dalam penyelesaiannya, dibutuhkan analisis atau dengan menggunakan komputasi.Aljabar max-plus sering digunakan untuk memodelkan suatu permasalahan seperti transportasi, manufacturing, penjadwalan, sistem antrian, lalu lintas dan sebagainya. Salah satu kegunaan dari pada aljabar max-plus yaitu dapat menyelesaikan dan mendapatkan suatu keperiodikan dari suatu permasalahan.Periodik yang dimaksud disini adalah periodik secara berkala.Untuk mempelajari periodik secara berkala, maka perlu dibahas visualisasi, dan perpangkatan matriks.Sehingga dapat membantu dalam menyelesaiakan dan mendapatkan suatu periodik secara berkala. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai permasalahan yang diberikan oleh Sergei Sergeev (2009) Pada penelitian-penelitian sebelumnya telah banyak dibahas mengenai matriks tidak tereduksi dan matriks boolean. Pada (Bart De Schutter dkk, 1998) telah diberikan mengenai definisi dari pada matriks tidak tereduksi dan matriks boolean. Pada (Martin Cavalec,1999) juga telah diberikan definisi mengenai keperiodikan suatu matriks. Berikut ini akan diberikan materi yang diperlukan dalam pengerjaan penelitian. Materi yang diperlukan yaitu aljabar max-plus, vektor dan matriks pada aljabar max-plus, masalah spektral pada aljabar max-plus dan teori Kleene star. r A dan mendapatkan perilaku periodik akhir dari A x . yaitu menghitung periodik pangkat l def def Didefinisikan dan e 0 . Himpunan Rmax adalah himpunan , dimana adalah himpunan bilangan riil. Definisi 1 Simbol Rmax menyatakan himpunan dengan dua operasi biner yaitu maksimum yang dinotasikan dan penjumlahan yang dinotasikan . 48 Barekeng Vol. 8 No. 2 Hal. 47 – 52 (2014) Untuk setiap dan a, b Rmax , didefinikan operasi adalah a b maks a, b dan a b a b . a Rmax dan didapatkan a a a dan a a . Himpunan Rmax dengan operasi dan disebut Sehingga untuk setiap Aljabar Max-plus Rmax , , , , e . dan dinyatakan dengan bilangan riil yang berhingga sehingga x p x q c . vektor p q yang x q j 1 . Algoritma Power (Subiono, 2000, hal. 86) 1) Ambil sebarang vektor awal x 0 x0 u , x0 mempunyai minimal satu elemen yaitu berhingga. 2) Iterasi x k 1 A x k hingga ada bilangan Komutatif x, y Rmax : x y y x bulat p, q dengan p q 0 dan sebuah bilangan riil csehingga x p x q c , hingga suatu dan x y yx Distributif terhadap periodik didapatkan. 3) Hitung nilai eigen c . x, y, z Rmax : x y z x y x z Eksistensi elemen nol, yaitu pq 4) Hitung vektor eigen p q v p q j x q j 1 . x Rmax : x x x e. p q j Dari teorema di atas, didapatkan Algoritma Power untuk menentukan nilai eigen dan vektor eigen. x, y, z Rmax : x y z x y z d. eigen v dan c. c dengan pq bersesuaian adalah Maka nilai eigen dari sistem adalah j 1 Berikut adalah sifat-sifat Aljabar Max-plus (Heidergott dkk, 2006) sebagai berikut: a. Asosiatif x, y, z Rmax : x y z x y z , b. sistem akan bersifat periodik setelah iterasi yang berhingga. Misalkan p, q adalah bilangan bulat dengan p q 0 dan c adalah def def x 0 , dan jika diberikan nilai awal j 1 Eksistensi elemen satuan , yaitu e x Rmax : x e e x x f. Elemen nol adalah absorbing untuk operasi g. x Rmax : x x Idempoten dari operasi x Rmax : x x x Lemma 1 nn Misalkan A Rmax Untuk setiap mempunyai nilai eigen A yang Proposisi 1 nn Diberikan A Rmax terdefinisi dan X diag x 1) Jika x 2) Jika pl n i 1 A.*i maka X 1 AX adalah visualisasi x i 1 A.*i n maka X 1 AX adalah visualisasistrictly. Teorema 1 nn Sebarang matriks tidak tereduksi A Rmax mempunyai satu dan hanya satu nilai eigen . Nilai eigen ini adalah bilangan berhingga dan nilainya sama dengan bobot rata-rata maksimum dari sirkuit pada G A yaitu: pC A A2 A, aii 1, i star Kondisi A 1 menunjukan bahwa ada hubungan yang kuat antara kleene stars dan masalah spektral. pw A max Kleene aij a jk aik , aii 1, i, j, k berhingga, maka ada sebuah sirkuit p di G A sehingga adalah A Rnn pw . pl Teorema 2 Misalkan sistem x k 1 A x k memenuhi asumsi Proposisi 2 nn Diberikan A Rmax terdefinisi dan diberikan sedemikian sehingga sedemikian sehingga t n . 2 Diberikan i l j , l , t 0 i, j c mengakibatkan j s i , dimana l s . 1) Jika A divisualisasikan maka aijt l ajit s 1 2) Pada kasus umum aijt l ajit s 1 dasar bahwa sistem mempunyai nilai eigen yang tunggal Ilwaru 49 Barekeng Vol. 8 No. 2 Hal. 47 – 52 (2014) HASIL DAN PEMBAHASAN Proyektor Spektral dan Matriks Periodesitas nn Untuk matriks A Rmax yang tidak tereduksi dan terdefinisi, sesuai dengan matriks Q A dengan elemenelemen: c qij a a , i, j 1,..., nc * * ik kj k 1 Operator max-plus linear Q A Ar menjadi periodik untuk Baris dan kolom kritis dari r n2 . Bukti Diberikan (1) matriks Proposisi 3. nn Diberikan A Rmax yang tidak tereduksi dan terdefinisi. i c , maka terdapat sirkuit kritis dari panjang li . Oleh karena itu aii kl 1 untuk k 1 . Untuk semua m k dan beberapa t 1,..., n , maka diperoleh: i adalah proyektor spektral max-plus linear yang berkaitan dengan n A, dalam arti bahwa Rmax pada eigencone V A . Operator ini sangat berkaitan dengan masalah periodisitas. Q A disebut juga matriks orbital. ais mli aii k mli mli ais i kl ais Selanjutnya k ais i ais kl mli m 1 . (2) kl Definisi 2. nn nn Diberikan matriks A Rmax , Q Rmax yang memenuhi AQ QA Q2 disebut spektral proyektor dari A yang berhubungan dengan nilai eigen . nn Jika diberikan A Rmax yang tidak tereduksi dan terdefinisi dan diberikan C A adalah primitive, maka Elemen-elemen ais i merupakan bobot maksimal dari path dengan panjang k yang bersesuaian dengan matriks Ali . Karena bobot dari semua sirkuit adalah kurang dari atau sama dengan 1 dan semua path dari panjang n tidak sederhana. Maksimum dicapai pada saat k n . Maka t 1l tl diperoleh bahwa ais i ais i untuk semua t n . Lebih lanjut ais t 1li d terdapat bilangan bulat T A sehingga Ar Q A , untuk semua r T A . t 1li d nn Untuk matriks A Rmax yang tidak tereduksi dan terdefinisi, setiap kolom kritis (atau baris) dari Q A adalah sama dengan korenspondensi kolom (atau baris) dari A* . Ketika C A mempunyai imprimitive, sesuai dengan proposisi bahwa semua adalah siklisitas dari C A . Oleh karena itu, untuk setiap r yang cukup besar adalah kelipatan dari , A adalah matriks dari proyektor spektral dalam eigencone r A . Ini juga mengakibatkan bahwa untuk r yang r r cukup besar, mempunyai A A . Jumlah r setelah r dimulai disebut transient dari A dan dinotasikan dari dengan T A . Juga diketahui bahwa akhir dari A r r sehingga A r aij tl d p tli d ais untuk semua t n dan 0 d li 1 . Sehingga ais k periodik untuk k nli dan semua urutannya untuk setiap i c dan setiap s, 2 menjadi periodik untuk k n ■ komponen C A adalah primitive, dimana komponen dari Selanjutnya ais aip i aps adalah periode yakni sedikitnya bilangan bulat Ar untuk semua r T A . Elemen , dimana i atau j adalah kritis, menjadi periodik jauh lebih cepat dari bagian non kritis dari A. Proposisi 4. nn Diberikan matriks A Rmax yang tidak tereduksi dan t 0 sehingga t T A . Maka untuk setiap bilangan bulat l 0 terdefinisi dan c akt. l akit Ai.t l i 1 Ar c , a.kt l aikt A.it l , i 1 (3) 1 k n Bukti Untuk B A dan setiap t T B diperoleh c bkj bki* bij* , 1 k , j n r i 1 Berikut ini adalah proposisi untuk menentukan keperiodikan baris kritis dan kolom kritis dari matriks Sifat-sifat Periodik Perpangkatan Matriks Periodik pangkat dari matriks yang tidak tereduksi dan terdefinisi dijelaskan dengan proposisi-proposisi berikut. (4) Dengan demikian diperoleh bki* bki aki t t dan bij* bij aij t t Ilwaru 50 Barekeng Vol. 8 No. 2 Hal. 47 – 52 (2014) untuk t T B atau semua ekuivalen dengan t T A dan setiap i c . Oleh karena itu c t t (5) i 1 Pada notasi matriks, persamaan di atas ekuivalen dengan c c Akt. aki Ait. , A.tk aik A.ti , 1 k n t i 1 t (6) i 1 Al akan Perkalian persamaan (6) dengan matriks pangkat diperoleh persamaan (3) ■ Pada pembuktian proposisi berikut akan digunakan prinsip sederhana berikut ini: aij ajk aik r r s s , i, j, k , r , s Proposisi 5. Diberikan matriks (7) nn max yang tidak tereduksi dan A R dan diberikan i, j Nc A sedemikian terdefinisisi sehingga i l j , untuk 0 1 . r n2 1) Terdapat t sedemikian sehingga untuk setiap t l r t l r r l r l A.i A. j , aij aij Aj. Ai. (8) r n2 A.ri A.rjl , Arj . Air. l (9) s l . Dengan proposisi 2, terdapat t aij t l sedemikian sehingga aji t s 1. Jika digabungkan t l Arj . Arj .aij aji t l t s t s a ji t s A.rjt l a ji A.i Air. t l a ji Aj . t s (10) r 2t 1 semua t 0 dan r n2 maka semua ketidaksamaan pada persamaan (8) menjadi persamaan. Perkaliannya dengan t l aij diperoleh persamaan A.ri A.rjl , Arj . Air. l ■ C R atau sebaliknya l nc max R R matriks yang diekstrak dari klom kritis dari sebaliknya 0 dari baris 0 kritis t l A . menjadi t l A atau Diberikan C : C , R : R . Dengan notasi ini dan dari proposisi 4 dan proposisi 5, maka dapat disimpulkan bahwa untuk visualisasi matriks tidak tereduksi nn A Rmax l C C l l (12) Persamaan (11) setara dengan persamaan (3). Lebih lanjut i l j jika dan hanya jika terdapat indeks p i dan s j sedemikian sehingga elemen A C l p, s dari adalah 1, dan semua baris dari R atau kolom dari C, dengan indeks yang sama dengan kelas siklik adalah sama satu sama lain . Dengan menggabungkan persamaan (11) dan persamaan (12) maka diperoleh R At l C A C l (13) Jika A tidak tervisualisasi tetapi terdefinisi tidak tereduksi, maka persamaan (12) dan persamaan (13) dapat 1 dituliskan. Diberikan B X AX tervisualisasi. Dengan menerapkan penskalaan invers XBX 1 pada persamaan (13) (dimana B digantikan dengan A) maka diperoleh persamaan dari bentuk yang sama, dimana C dan R adalah matriks yang diekstrak dari kolom kritis atau At dan AC digantikan dengan sebaliknya baris dari a , C aij ij 0 jika i, j Ec A , jika i, j Ec A , i, j c Penyelesaian Masalah Keperiodikan nn Diberikan A Rmax dan A 1 . t-attraction cone Attr A, t adalah maxcone yang terdiri dari semua semua bilangan bulat yang lebih besar atau sama dengan r. Proposisi 6 Diberikan matriks A tidak tereduksi dan terdefinisi. Sistem Ar x Ar t x setara r T A . dengan semua Bukti Diambil t T A . Untuk setiap l 0 , diberikan nc max , R A R Ar x Ar t x dan hal ini juga berlaku untuk r 2t 1 Dengan proposisi 2 , A.ri A.rjt dan Arj . Air. t untuk l (11) vektor x, dimana terdapat bilangan bulat r sehingga dengan persamaan (7) maka diperoleh A.ri A.ri aij l cc matriks AC aijC Rmax yang didefinisikan dengan 2) Jika matriks A adalah visualisasi maka untuk semua Bukti Diberikan l C l C A akj aki aij , 1 k , j n t At l C R C R Diberikan x yang memenuhi As x As t x untuk s T A , maka juga akan memenuhi sistem ini untuk semua yang lebih besar dari s. Karena periodisitas untuk semua k dari T A k s terdapat l s sehingga Ak Al . Ak x Ak t x juga memenuhi T A k s ■ Akibat 1. Attr A, t Attr At ,1 Ilwaru 51 Barekeng Vol. 8 No. 2 Hal. 47 – 52 (2014) Bukti Dengan proposisi 5, Attr A, t adalah solusi untuk Ar x Ar t x untuk setiap r T A sistem yang adalah kelipatan dari t ■ Komponen dari r t A x A r x dengan Nc A 1,..., c disebut kritis dan indeks pada subsistem dari komponen-komponen dengan indeks ini disebut subsistem kritis. Lemma 2. Diberikan matriks A tidak tereduksi dan terdefinisi dan diberikan r T A . Maka Ar x Ar t x setara dengan subsistem kritis. c r ki i 1 c submatriks non kritis dari Air. x aki Air. t x r (14) i 1 Hal ini merupakan kombinasi maksimum dari persamaan pada subsistem kritis ■ Berikutnya diberikan batasan dalam menghitung kompleksitas dalam memutuskan apakah x Attr A, t , seperti masalah-masalah yang lain yang dapat diformulasikan seperti di bawah ini: P1. Diberikan x, uji apakah x Attr A, t 0 k , hitung periodik matriks pangkat A dimana r k mod . P2. Diberikan x: penyelesaian untuk P2. Baris non kritis dari matriks A merupakan generalisasi dari baris kritis, periodik akhir dari Ar x ditentukan dari komponen-konponen kritis. A r bulat x, hitung periodik akhir dari x, r 0 , yang berarti sedikitnya bilangan sedemikian sehingga Ar x Ar x untuk semua r T A . untuk semua A r subeigen dapat dihitung dan mengidentifikasi semua titik kritis yang dilakukan dengan algoritma FloydWarshall.Selanjutnya mengidentifikasi semua kelas siklik C A dengan kondensasi Balcer-Veinott. Dengan proposisi 4, kolom kritis dan baris kritis menjadi periodik kritis r n2 . Dengan mengetahui kolom kritis dan baris pada r ' T A , itu sudah cukup untuk Ar untuk r n2 , yang dapat diselesaikan 2 4 dengan perpangkatan matriks persegi A, A , A ,... . menghitung i, j sehingga x Ar t x untuk i j i t j . Ini i t j , artinya berarti bahwa untuk menentukan periode dibutuhkan hanya sub vektor Ar x untuk setiap sembarang r n2 . Untuk i c dan r n2 , barisan A x , t 0 r dapat i direpresentasikan dengan barisan dari koordinat kritis dari Ar x yang ditentukan oleh suatu permutasi pada kelas siklik dari komponen strongly connected. Untuk menghitung periode, dapat diambil contoh banyaknya secara berurutan pada barisan dan periksa semua periodeperiode yang mungkin. Periode dari A x akan tampak seperti l.c.m. pada periode ini. Ini adalah penyelesaian P3. r KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: nn 1) Jika diberikan matriks A Rmax yang tidak 2) tereduksi dan tervisualisasi maka baris kritis dan kolom kritis akan menjadi periodik utuk r n2 . Keperiodikan dari perpangkatan matriks persegi Ar , dapat dihitung untuk r T A dan jika k diketahui. DAFTAR PUSTAKA Untuk menyelesaikan P1-P3, maka dapat menggunakan metode sebagai berikut: Pertama-tama perhatikan bahwa A dan vektor untuk Untuk visualisasi matriks, diketahui bahwa Air. t Arj . r P3. Diberikan Ar , untuk setiap r T A sehingga r k mod dapat dihitung. Ini adalah dari Bukti Berdasarkan komponen non kritis Akr. x Akr.t x . Dengan menggunakan persamaan (3) maka dapat dituliskan: a verifikasi dari subsistem kritis dari Ar ' x Ar 't x . Dengan menggunakan bantuan persamaan (3), sisa Persamaan (9) digunakan untuk permutasi siklik yang sesuai dengan kelas siklik. P1 dapat diselesaikan dengan Bacelli, F., Cohen, G., Olsder, G. J., dan Quadrat, J. P. (2001), Synchronization and Linearity, John Wiley & Sons, New York. Papadimitriou, C. H., Steiglitz, K., Combinatorial Optimization: “Algorithms and Complexity”, Prentice Hall, New Jersey, 1982 Heidergott, B. (2006), Max Plus Algebra And Queues, Vrije Universiteit. Department of Econometrics and Operations Research De Boolean 1105, 1081 HV Amsterdam, The Netherlands. Gavalec, M., “Linear Matrix Period in Max-Plus Algebra”, Linear Algebra Appl. 307(2000) 167-182 Butkovic, P., Cuninghame-Green, R. A., “On matrix powers in max-algebra”, Linear Algebra Appl. Subiono. (2009), Aljabar Max-Plus, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya Ilwaru Barekeng Vol. 8 No. 2 Hal. 47 – 52 (2014) 52 Sergeev, S., Schneider, H., Butkovic, P. (2009) “On visualization scaling, subeigenvectors and kleene stars in max algebra”, Linear Algebra Appl. Ilwaru