Paper Totolan Individu-Willie Gandapriatna-UTS

advertisement
PENERAPAN E-GOVERNMENT DALAM MEWUJUDKAN PELAYANAN PUBLIK
PADA BIDANG KESEHATAN
PAPER TOPIK-TOPIK LANJUTAN SISTEM INFORMASI
Oleh
Willie Gandapriatna / 06PKM
Universitas Bina Nusantara
Jakarta
2014
1501165394
PENERAPAN E-GOVERNMENT DALAM MEWUJUDKAN PELAYANAN PUBLIK
PADA BIDANG KESEHATAN
Willie Gandapriatna
Mahasiswa Universitas Bina Nusantara, Jakarta
Jl. Kebon Jeruk No. 21 Jakarta Barat
Email : [email protected]
___________________________________________________________________________
Abstract: The Internet has been widely used for a variety of purposes that may improve the effectiveness
and efficiency of its users. It is also used by the government to provide services and information to the
public. This paper discusses the understanding of e-government, the types of e-government, egovernment benefits, especially given government services online in the field of health to determine the
extent of implementation of e-government is carried out by the government. The author also would like
to know the benefits of e-government is implemented by the state of Australia in the fields of health,
which in turn may be it can be applied in the country of Indonesia. The research methodology used by
doing a search on the internet relating to e-government in order to get the necessary theories in
preparing reports about e-government.
Keyword : e-government, internet, online.
Abstrak: Internet telah banyak digunakan untuk berbagai macam keperluan yang dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunanya. Hal ini pun dimanfaatkan oleh pemerintah
untuk memberikan layanan-layanan dan informasi kepada masyarakat. Penulisan ini membahas
tentang pengertian dari e-government, jenis-jenis e-government, manfaat e-government terutama
layanan yang diberikan pemerintah secara online dalam bidang kesehatan untuk mengetahui
sejauh mana penerapan e-government yang dilakukan oleh pemerintah. Penulis juga ingin
mengetahui manfaat e-government yang diterapkan oleh negara Australia dalam bidang
kesehatan yang pada akhirnya mungkin saja hal ini dapat diterapkan di negara Indonesia.
Metodologi penelitian yang digunakan dengan melakukan pencarian di dalam internet yang
berhubungan dengan e-government sehingga didapat teori-teori yang dibutuhkan dalam
pembuatan laporan tentang e-government.
Kata kunci : e-government, internet, online.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini perkembangan teknologi Internet sudah mencapai perkembangan yang sangat
pesat. Aplikasi Internet sudah digunakan untuk e-commerce dan berkembang kepada pemakaian
aplikasi Internet pada lingkungan pemerintahan yang dikenal dengan e-government. Egovernment adalah penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk administrasi
pemerintahan yang efisien dan efektif, serta memberikan pelayanan yang transparan dan
memuaskan kepada masyarakat. Keberhasilan perkembangan e-government tidak luput dari
adanya penerapan good governance dalam pengaplikasian e-government. Perkembangan ini pun
membuat e-government dapat diterapkan dalam Government to Citizens (G2C), Goverment to
Business (G2B), Government to Government (G2G), dan Government to Employee (G2E).
Sudah banyak negara-negara yang melakukan penerapan dalam e-government baik dalam
perpajakan, kesehatan, ktp, passport, dan lain-lain. Oleh sebab itu penulis ingin membahas
tentang penerapan e-government dalam bidang kesehatan yang diterapkan oleh negara Australia.
1.2 Ruang Lingkup
Dalam penyusunan paper ini penulis akan membahas ruang lingkup yang meliputi :
1.
2.
3.
4.
5.
Definisi e-government
Tujuan dan sasaran pembangunan e-government
Manfaat e-government
Jenis pelayanan e-government
Penerapan e-government
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan ini yaitu :
1. Mengetahui secara jelas mengenai e-government
2. Mengetahui bagaimana implementasi dari e-government
Manfaat penulisan ini adalah dapat mengetahui bagaimana e-government diterapkan
dalam bidang kesehatan yang dapat membantu masyarakat yang dapat dijadikan pembelajaran
lebih lanjut.
1.4 Metode Penulisan
-Objek Penelitian dan Waktu Penelitian
Objek penelitian yang penulis ambil adalah e-government di Australia dalam paper yang
berjudul Penerapan e-goverment dalam mewujudkan layanan publik pada bidang kesehatan.
Penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada tanggal 7 April 2014 sampai 8 April 2014.
-Metode yang digunakan
Metode penelitian yang digunakan yaitu studi pustaka, dimana data diperoleh dengan
mengumpulkan informasi-informasi yang mendukung penelitian yang membahas mengenai egovernment.
-Data dan Sumber Data
Sebagai data dalam penelitian ini adalah yang berhubungan dengan e-government dan
data yang digunakan merupakan data kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu berasal
dari buku, hasil penelitian terdahulu, dan artikel yang diakses dari media internet.
-Tehnik Pengambilan Data
Tehnik pengambilan data yang digunakan adalah tehnik tidak langsung, artinya data yang
dikumpulkan melalui buku, hasil penelitian terdahulu dan juga artikel yang diakses melalui
media internet.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pemerintah
Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan
dalam bentuk (penerapan hukum dan undang-undang) pada kawasan atau daerah tertentu.
Kawasan tersebut adalah wilayah yang berada di bawah kekuasaan mereka.
2.2 Pengertian Pemerintahan
Pemerintahan dalam arti luas adalah semua mencakup aparatur negara yang meliputi
semua organ-organ, badan atau lembaga, alat kelengkapan negara yang menjalankan berbagai
aktivitas untuk mencapai tujuan negara. Lembaga negara yang dimaksud adalah lembaga
eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Pemerintahan menunjukkan ke arah bidang dan fungsi.Pemerintahan merupakan
organisasi atau wadah orang yang mempunyai kekuasaan dan lembaga tempat mereka
menjalankan aktifitas. Pemerintahan dalam arti sempit adalah semua aktivitas, fungsi, tugas dan
kewajiban yang dijalankan oleh lembaga untuk mencapai tujuan negara.
2.3 Konsep E-Government
E-government muncul mengikuti perkembangan teknologi informasi, khusunya internet,
yang dapat dimanfaatkan pada berbagai aspek kehidupan. Pada awalnya hanya pemerintah
negara maju saja yang dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung aktivitas
pemerintahan dalam bentuk e-government. Salah satu cara yang menjanjikan untuk menciptakan
transparansi adalah sistem pengelolaan pemerintahan secara elektronik atau electronic
government (e-government). Banyak yang percaya, pengelolaan lembaga atau perusahaan secara
elektronik baik untuk swasta maupun pemerintah selain meningkatkan transparansi, juga dapat
meningkatkan efisiensi (menurunkan biaya dan meningkatkan efektivitas atau meningkatkan
daya hasil).
E-government adalah aplikasi teknologi informasi yang berbasis internet dan perangkat
digital lainnya yang dikelola pemerintah untuk keperluan penyampaian informasi dari
pemerintah ke masyarakat, mitra bisnis, pegawai, badan usaha, dan lembaga-lembaga lainnya
secara online. Saat ini cukup banyak negara yang sudah menerapkan e-government, diantaranya
adalah Singapura, Australia, AS, Jerman, Inggris, Malaysia, Taiwan, dan Selandia Baru.
Karakteristik e-government diantaranya :
1. Interaksi antara pemerintah dengan berbagai pihak yang berkepentingan seerti
masyarakat luas, pebisnis dan unit-unit kerja di lingkungan pemerintah lainnya.
2. Menggunakan Teknologi Informasi dan komunikasi (komputer, dan internet)
3. Mempermudah dan praktis dalam pelayanan pemerintah terhadap berbagai pihak yang
berkepentingan (stakeholders).
2.4 Konsep Good Governance
Terselenggaranya kepemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa (clean and good
governance) menjadi cita-cita dan harapan setiap bangsa. Konsep governance lebih inklusif
daripada government. Konsep government menunjuk pada suatu organisasi pengelolaan
berdasarkan kewenangan tertinggi (negara dan pemerintah). Konsep governance melibatkan
tidak sekedar pemerintah dan negara, tetapi juga peran berbagai aktor di luar pemerintah dan
negara sehingga pihak-pihak yang terlibat juga sangat luas. Prinsip-prinsip utama dari good
governance yaitu :
1. Participation. Setiap warga negara mempunyai suara dalam pembuatan keputusan, baik
secara langsung maupun melalui intermediasi institusi legitimasi yang mewakili
kepentingannya. Partisipasi seperti ini dibangun atas dasar kebebasan berasosiasi dan
berbicara serta berpartisipasi secara konstruktif.
2. Rule of Law. Kerangka hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa pandang bulu, terutama
hukum untuk hak asasi manusia.
3. Transparency. Transparansi dibangun atas dasar kebebasan arus informasi. Prosesproses, lembaga-lembaga dan informasi secara langsung dapat diterima oleh mereka yang
membutuhkan informasi harus dapat dipahami dan dapat dimonitor.
4. Responsiveness. Lembaga-lembaga dan proses-proses harus mencoba untuk melayani
setiap stakeholders.
5. Consensus Orientation. Good governance menjadi perantara kepentingan yang berbeda
untuk memperoleh pilihan terbaik bagi kepentingan yang lebih luas baik dalam hal
kebijakan-kebijakan maupun prosedur-prosedur.
6. Equity. Semua warga negara, baik laki-laki maupun perempuan mempunyai kesempatan
untuk meningkatkan atau menjaga kesejahteraan mereka.
7. Effectiveness and efficiency. Proses-proses dan lembaga-lembaga menghasilkan sesuai
dengan apa yang telah digariskan dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia sebaik
mungkin.
8. Accountability. Para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sektor swasta, dan
masyarakat (civil society) bertanggungjawab kepada publik dan lembaga-lembaga
stakeholders. Akuntabilitas ini tergantung pada organisasi dan sifat keputusan yang dibuat,
apakah keputusan tersebut untuk kepentingan internal atau eksternal organisasi.
9. Stategic Vision. Para pemimpin dan publik harus mempunyai perspektif good governance
dan pengembangan manusia yang luas dan jauh ke depan sejalan dengan apa yang
diperlukan untuk pembangunan semacam ini.
2.5 Konsep Efektivitas dan Efesiensi
Efektivitas merupakan pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang
tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan
lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian
tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Sebagai contoh jika sebuah tugas dapat selesai dengan
pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif.
Efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang
optimum. Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha
untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Efisiensi hanya
dapat dievaluasi dengan penilaian-penilaian relatif, membandingkan antara masukan dan
keluaran yang diterima.
2.6 Tujuan dan Sasaran Pembangunan E-Government
Tujuan :
1. Meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan dari teknologi
informasi (IT) dalam proses penyelenggaraan pemerintahan.
2. Menyediakan informasi kepada masyarakat, pemberdayaan dan pelayanan yang
lebih baik melalui ketersediaan akses terhadap ICT.
3. Terbentuknya pemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab
tuntutan perubahan secara efektif.
4. Perbaikan organisasi, sistem manajemen dan proses kerja pemerintahan.
5. Memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan publik dan berinteraksi
dengan pemerintah.
6. Meningkatkan efisiensi, efektivitas dan akutanbilitas dalam penyelenggaraan
pemerintahan.
Sasaran :
1. Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang
berkualitas dan terjangkau.
2. Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk meningkatkan dan
memperkuat kemampuan perekonomian menghadapi perubahan dan persaingan
perdagangan internasional.
3. Pembentukan mekanisme komunikasi antar lembaga pemerintah serta
penyediaan fasilitas bagi partisipasi masyarakat dalam proses pemerintahan.
4. Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien
serta memperlancar transaksi dan layanan antar lembaga pemerintah.
2.7 Manfaat E-Government
Manfaat dari e-government yaitu :
1. Menunjang good governance.
2. Pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dimana informasi dapat
disediakan selama 24 jam.
3. Menjadi sarana public relation untuk meningkatkan citra pemerintah.
4. Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh.
5. Meningkatkan kualitas data kependudukan.
6. Memperbaiki kualitas pelayanan yang telah berjalan.
7. Meningkatkan transparasi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan dalam rangka penerapan konsep good corporate governance.
8. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang
dikeluarkan pemerintah untuk keperluan aktivitas sehari-hari.
9. Dapat memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra
pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata
dan demokratis.
10. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara tepat dan
cepat menjawab berbagai permasalahan yang ada.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Jenis-Jenis Pelayanan pada E-Government
Dalam implementasinya, dapat dilihat beragam tipe pelayanan yang ditawarkan oleh
pemerintah kepada masyarakatnya melalui e-government. Salah satu cara mengkategorikan jenisjenis pelayanan tersebut adalah dengan melihat dari dua aspek utama yaitu :
1. Aspek Kompleksitas
Yaitu yang menyangkut seberapa rumit anatomi sebuah aplikasi e-government yang ingin
dibangun dan diterapkan.
2. Aspek Manfaat
Yaitu yang menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan besarnya manfaat yang dirasakan
oleh penggunanya.
Berdasarkan dua aspek di atas, maka jenis-jenis pelayanan e-government dapat dibagi menjadi
tiga kelas utama yaitu publish, interact, dan transact.

Publish
Jenis ini merupakan implementasi dari e-government yang termudah karena selain
proyeknya yang berskala kecil, kebanyakan aplikasinya tidak perlu melibatkan sejumlah
sumber daya yang besar dan beragam. Di dalam kelas publish ini yang terjadi adalah
komunikasi satu arah, dimana pemerintah mempublikasikan berbagai data dan informasi
yang dimiliki untuk dapat secara langsung dan bebas diakses oleh masyarakat dan pihakpihak lain yang berkepentingan melalui internet.
Contoh implementasi pada kelas publis yaitu :
- Masyarakat dapat melihat dan mendownload berbagai produk undang-undang maupun
peraturan pemerintah yang ditetapkan oleh lembaga-lembaga legislatif (DPR), eksekutif
(Presiden dan Kabinet), maupun yudikatif (Mahkamah Agung).
- Para pengusaha dapat mengetahui syarat-syarat mendirikan sebuah perusahaan terbatas
seperti yang diatur dalam undang-undang dan bagaimana prosedur pendirian harus
dilaksanakan.
- Peneliti dapat mengakses berbagai data statistik hasil pengkajian berbagai lembaga
pemerintahan untuk dipergunakan sebagai data sekunder.
- Pelajar sekolah menengah dapat mengetahui berbagai program studi yang ditawarkan oleh
perguruan tinggi negeri dan akademi milik pemerintah beserta persyaratannya.
- Masyarakat secara online dan real-time dapat mengetahui hasil sementara pemilihan umum
melalui situs yang dimiliki KPU (Komisi Pemilihan Umum).

Interact
Berbeda dengan kelas publish yang sifatnya pasif, pada kelas interact telah terjadi
komunikasi dua arah antara pemerintah dengan mereka yang berkepentingan. Ada dua jenis
aplikasi yang biasa dipergunakan. Yang pertama adalah bentuk portal dimana situs terkait
memberikan fasilitas searching bagi mereka yang ingin mencari data atau informasi secara
spesifik (pada kelas publish, user hanya dapat mengikuti link saja). Yang kedua adalah
pemerintah menyediakan kanal dimana masyarakat dapat melakukan diskusi dengan unitunit tertentu yang berkepentingan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Contoh implementasi pada kelas interact yaitu :
- Departemen-departemen di pemerintahan dapat melakukan wawancara melalui chatting
atau email dalam proses perekrutan calon-calon pegawai negeri baru.
- Rakyat dapat berdiskusi secara langsung dengan wakil-wakilnya di DPR atau MPR melalui
email atau mailing list tertentu.
- Perusahaan-perusahaan swasta dapat melakukan tanya jawab mengenai persyaratan tender
untuk berbagai proyek yang direncanakan oleh pemerintah.
- Dosen perguruan tinggi dapat menanyakan dan mencari informasi spesifik mengenai
beasiswa melanjutkan studi di luar negeri yang dikoordinir oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.

Transact
Yang terjadi pada kelas ini adalah interaksi dua arah seperti pada kelas interact, hanya saja
terjadi sebuah transaksi yang berhubungan dengan perpindahan uang dari satu pihak ke
pihak lainnya (tidak gratis, masyarakat harus membayar jasa pelayanan yang diberikan oleh
pemerintah atau mitra kerjanya). Aplikasi ini jauh lebih rumit dibandingkan dengan dua
kelas lainnya karena harus adanya sistem keamanan yang baik agar perpindahan uang dapat
dilakukan secara aman dan hak-hak privasi berbagai pihak yang bertransaksi terlindungi
dengan baik.
Contoh implementasi pada kelas transact yaitu :
- Masyarakat dapat mengurus permohonan memperoleh KTP baru atau memperpanjangnya
melalui internet.
- Para wajib pajak dapat melakukan pembayaran pajak individu atau perusahaan secara
online melalui internet.
3.2 Tipe Relasi E-Government

Goverment to Citizens (G2C)
Merupakan aplikasi e-government yang paling umum, yaitu dimana pemerintah membangun
dan menerapkan berbagai portofolio teknologi informasi dengan tujuan utama untuk
memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat (rakyat). Dengan kata lain, tujuan
utama dari dibangunnya aplikasi e-government bertipe G2C adalah untuk mendekatkan
pemerintah dengan rakyatnya melalui kanal-kanal akses yang beragam agar masyarakat
dapat dengan mudah menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan
pelayanan sehari-hari. Contoh aplikasinya adalah sebagai berikut:
-Kepolisian membangun dan menawarkan jasa pelayanan perpanjangan Surat Ijin
Mengemudi (SIM) atau Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) melalui internet dengan
maksud untuk mendekatkan aparat administrasi kepolisian dengan komunitas para pemilik
kendaraan bermotor dan para pengemudi, sehingga yang bersangkutan tidak harus bersusah
payah datang ke Komdak dan antre untuk memperoleh pelayanan;
-Departemen Agama membuka situs pendaftaran bagi mereka yang berniat untuk
melangsungkan ibadah haji di tahun-tahun tertentu sehingga pemerintah dapat
mempersiapkan kuota haji dan bentuk pelayanan perjalanan yang sesuai
-Bagi masyarakat yang memiliki keahlian tertentu dan berniat untuk mencari pekerjaan di
luar negeri (menjadi Tenaga Kerja Indonesia), maka yang bersangkutan dapat dengan mudah
mendaftarkan diri dari Warnet (Warung Internet) terdekat ke Departemen Tenaga Kerja
secara gratis), dan lain sebagainya.

Government to Business (G2B)
Salah satu tugas utama dari sebuah pemerintahan adalah membentuk sebuah lingkungan
bisnis yang kondusif agar roda perekenomian sebuah negara dapat berjalan sebagaimana
mestinya.Dalam melakukan aktivitas sehari-harinya, entiti bisnis semacam perusahaan
swasta membutuhkan banyak sekali data dan informasi yang dimiliki oleh
pemerintah.Disamping itu, yang bersangkutan juga harus berinteraksi dengan berbagai
lembaga kenegaraan karena berkaitan dengan hak dan kewajiban organisasinya sebagai
sebuah entiti berorientasi profit.
Proses tender proyek-proyek pemerintahan yang melibatkan sejumlah pihak swasta dapat
dilakukan melalui website (sehingga menghemat biaya transportasi dan komunikasi), mulai
dari proses pengambilan dan pembelian formulir tender, pengambilan formulir informasi
TOR (Term of Reference), sampai dengan mekanisme pelaksanaan tender itu sendiri yang
berakhir dengan pengumuman pemenang tender.

Government to Governments (G2G)
Di era globalisasi ini terlihat jelas adanya kebutuhan bagi negara-negara untuk saling
berkomunikasi secara lebih intens dari hari ke hari. Kebutuhan untuk berinteraksi antar satu
pemerintah dengan pemerintah setiap harinya tidak hanya berkisar pada hal-hal yang berbau
diplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk memperlancar kerjasama antar negara dan
kerjasama antar entiti-entiti negara (masyarakat, industri, perusahaan, dan lain-lain) dalam
melakukan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi perdagangan, proses-proses politik,
mekanisme hubungan sosial dan budaya, dan lain sebagainya. Berbagai penerapan egovernment bertipe G2G ini yang telah dikenal luas antara lain: Hubungan administrasi
antara kantor-kantor pemerintah setempat dengan sejumlah kedutaan-kedutaan besar atau
konsulat jenderal untuk membantu penyediaan data dan informasi akurat yang dibutuhkan
oleh para warga negara asing yang sedang berada di tanah air.

Government to Employee (G2E)
Aplikasi e-Government juga diperuntukkan untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan
para pegawai negeri atau karyawan pemerintahan yang bekerja di sejumlah institusi sebagai
pelayan masyarakat. Contoh aplikasinya adalah:
-Sistem pengembangan karir pegawai pemerintah yang selain bertujuan untuk meyakinkan
adanya perbaikan kualitas sumber daya manusia, diperlukan juga sebagai penunjang proses
mutasi, rotasi, demosi, dan promosi seluruh karyawan pemerintahan.
-Sistem asuransi kesehatan dan pendidikan bagi para pegawai pemerintahan yang telah
terintegrasi dengan lembaga-lembaga kesehatan (rumah sakit, poliklinik, apotik, dan lain
sebagainya) dan institusi-institusi pendidikan (sekolah, perguruan tinggi, kejuruan, dan lainlain) untuk menjamin tingkat kesejahteraan karyawan beserta keluarganya.
3.3 E-Goverment di Australia
Pemerintah Australia pada semua tingkatan secara konsisten telah menerapkan egovernment yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi informasi modern. Pada awal
pertengahan tahun 1990-an sebagian besar pemerintah di Australia memiliki kebijakan formal
yaitu mempromosikan penyediaan pelayanan informasi secara online oleh masing-masing
lembaga. Dalam semua yurisdiksi, hal ini telah sesuai dengan rencana umum pembangunan yang
kita lihat di negara-negara yang sebanding di tempat lain: dari tahap awal pemberian informasi
statis mewakili sebagian besar material yang telah diformat ulang yang biasanya didistribusikan
dalam bentuk cetakan, website pemerintah jauh lebih dinamis, tidak hanya menawarkan
informasi yang selalu berubah serta terkonfigurasi, tetapi juga layanan interaktif dimana warga
dapat melakukan transaksi bisnis dengan pemerintah.
Australia merupakan negara yang pertama kali mengadopsi teknologi dalam segala
bentuk, tidak terkecuali internet. Studi selama 10 tahun terakhir telah menunjukkan kenaikan
kuatitas orang yang mampu menggunakan internet serta aktif menggunakannya untuk melakukan
transaksi bisnis dengan pemerintah. Pada tahun 2001 hasil sensus nasional menunjukkan bahwa
hanya 37% dari seluruh warga Australia yang tidak menggunakan internet. Survei tahun 2005
menunjukkan bahwa 52% rumah tangga memiliki akses terhadap internet. Dalam sebuah studi
yang dilakukan oleh Kantor Manajemen Informasi Pemerintah Australia di tahun 2003 mengenai
manfaat e-government, hasil penelitian menunjukkan bahwa 80% pengguna internet melakukan
transaksi dengan pemerintah menggunakan layanan online. Sebanyak 57% dari bisnis dan 46%
dari non-bisnis responden merupakan pengguna layanan e-government. Pada saat yang sama,
beberapa survei perbandingan tingkat kematangan e-government menempatkan pemerintah
Australia di 5 besar dibandingkan dengan negara lain dengan tingkat ekonomi yang sebanding.
Pada awal 1990-an lembaga-lembaga pemerintah belum menerapkan sistem online pada
pelayanannya, namun saat ini pelayanan telah disediakan secara interaktif di semua tingkat
pemerintahan. Misalnya, Departemen Imigrasi dan Multikultural bertanggung jawab untuk
mengontrol orang-orang yang masuk ke Australia, saat ini penerbitan ratusan ribu visa setiap
tahun sepenuhnya dilakukan melalui layanan online. Departemen Luar Negeri & Perdagangan
melalui website mereka menerbitkan peringatan tujuan perjalanan yang tidak aman dan
menawarkan layanan berlangganan di mana para traveler dapat berlangganan untuk update
laporan tersebut. Ini hanya beberapa contoh di tingkat federal pemerintah.
3.4 Implementasi E-Government di Australia pada Bidang Kesehatan
Pemerintah Australia menyediakan catatan kesehatan bagi warga Australia secara online
yang dikenal dengan e-Health. Catatan kesehatan ini berisi ringkasan elektronik catatan
kesehatan warga Australia secara individu yang dapat diakses secara online kapanpun dan
dimanapun. Sistem e-Health ini mulai dihimbaukan ke warga Australia secara nasional pada Juli
2012. Ini adalah langkah pertama dalam pengembangan sistem record e-Health yang sedang
dibangun secara bertahap dan dikelola dengan hati-hati. Sistem ini memberikan informasi berupa
catatan kesehatan per individu dimana warna Australia harus mendaftar terlebih dahulu dan
mengisi informasi kesehatan seperti medical record sesuai dengan kondisi diri sendiri (mengisi
dengan jujur. Untuk melakukan pendaftaran online, ada empat hal yang dibutuhkan untuk
verifikasi yaitu medicare card, alamat sesuai dengan yang ditulis pada Medicare (lembaga
kesehatan Australia), nomor akun bank serta informasi mengenai kunjungan dokter yang terakhir
kali dari Medicare.
Agar suatu organisasi kesehatan dapat melihat dan mengakses catatan kesehatan
pasiennya (misalnya rumah sakit, klinik, dll) maka mereka harus mendaftar terlebih dahulu. Ada
tiga langkah yang harus dilakukan dalam pendaftaran :
1. Prepare
Organisasi kesehatan harus membaca panduan tentang pendaftaran organisasi kesehatan yang
terdapat pada website Australia government ini dimana panduan dapat didownload secara
langsung.
2. Register
Untuk proses register, organisasi kesehatan harus mencetak dan mengisi aplikasi pendaftaran
yang disediakan, menyelesaikan dan menandatangani perjanjian yang menandakan organisasi
kesehatan ikut berpartisipasi dalam program pemerintah e-Health ini. Setelah itu mengumpulkan
form dan pengaturan tentang network organisation dan akses kontrol
3. Access
Apabila berhasil melakukan pendaftaran maka organisasi kesehatan dapat melakukan akses
melalui software yang disediakan oleh pemerintah maupun melalui portal.
Gambar 3.4.1 Healthcare Organisation Registration
Gambar 3.4.2 Personal Registration (Pendaftaran untuk individu)
Ada berbagai cara pendaftaran yang bisa dilakukan :
-Mendaftar online melalui www.ehealth.gov.au
-Melalui telepon
-Secara langsung yaitu berkunjung ke Medicare Service Center
-Melalui Healthcare Provider Organisation
Ada tiga sumber informasi utama yang dapat disimpan dalam catatan e-Health :
-Ketika kita membuat catatan kita, kita dapat memilih apakah kita ingin informasi yang
dikumpulkan oleh Departemen Human Services atau Departemen of Veteran tentang interaksi
kesehatan kita seperti catatan imunisasi (untuk anak sampai usia tujuh tahun) dan rincian donor
organ.
-Dokumen klinik
-Dokumen pribadi termasuk ringkasan kesehatan pribadi dan catatan kesehatan pribadi
Benefit yang didapat melalui e-Health :
-Lebih cepat
Karena dokter dan perawat tidak akan harus menghabiskan waktu untuk mencari informasi
pengobatan sebelumnya.
-Lebih aman
Karena hanya penyedia layanan kesehatan berwenang yang dapat melihat informasi kesehatan
penting termasuk alergi dan vaksinasi serta pengobatan yang diterima.
-Lebih mudah
Karena kita tidak perlu mengingat hasil tes yang kita miliki atau semua obat yang telah
diresepkan untuk kita.
Selain e-Health, Australia juga mempunya e-Prescribing (resep elektronik) yang
memungkinkan semua tahapan resep, penyediaan obat-obatan, dan proses klaim akan selesai
secara elektronik. Hal ini memberikan alternatif berbasis kertas berdasarkan sistem resep dimana
resep akan dibuat dan ditandatangani secara elektronik oleh pemberi resep.
Proses ini akan memungkinkan untuk resep yang akan dibuat secara elektronik oleh
seorang praktisi medis, dikonfirmasi melalui tanda tangan elektronik, ditransmisikan dengan
aman dan diambil oleh apotik untuk pengisian, apotik kemudian dapat membuat klaim elektronik
untuk Medicare. Dengan adanya e-Prescribing ini ada beberapa benefit yang diperoleh yaitu :
-Meningkatkan kerahasiaan dan keamanan informasi kesehatan
-Kejelasan yang lebih baik dan komunikasi informasi resep
-Pertukaran informasi yang cepat
-Potensi untuk mengurangi kesalahan pengobatan
-Potensi penurunan kejadian efek samping dari obat
-Mengurangi resiko penipuan
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan
Pelayanan yang diberikan oleh pemerintah Australia dalam hal pelayanan kesehatan
secara online sudah mengikuti prinsip-prinsip dari good governance, yaitu efektifitas dan
efisiensi serta tranparansi. Dalam hal transparansi, pemerintah Australia telah memberikan
informasi yang jelas mengenai catatan informasi kesehatan serta resep elektronik. Bukan hanya
memberikan penjelasan mengenai informasi saja tetapi juga memberikan penjelasan mengenai
prosedur yang harus dijalani sehingga masyarakat yang menggunakan pelayanan ini dapat
memahaminya dengan jelas.
Dengan adanya pelayanan kesehatan dan resep online ini, masyarakat dapat
menggunakannya dengan lebih efektif dan efisien, begitu pula bagi pemerintah. Dari sisi
masyarakat, masyarakat tidak perlu membutuhkan waktu yang lama dalam mengakses catatan
kesehatannya selama masyarakat terhubung dengan internet. Selain itu, masyarakat juga dapat
menerima resep secara elektronik ketika selesai melakukan pemeriksaan kesehatan atau
pengobatan medis. Pengaksesan kesehatan menjadi lebih praktis karena bisa dilakukan dimana
saja selama ada akses internet.
3.2 Saran
Pelayanan kesehatan dan pembuatan resep secara online yang diterapkan oleh
pemerintah Australia bisa dijadikan contoh oleh pemerintah Indonesia. Untuk implementasi eHealth memang membutuhkan waktu yang sangat lama karena membutuhkan integrasi dengan
seluruh rumah sakit, klinik, dan apotik yang ada di Indonesia tetapi apabila hal ini dapat
diterapkan maka dapat memudahkan masyarakat dalam mengetahui kondisi kesehatannya.
Sedangkan untuk e-prescribing sudah mulai diterapkan di Indonesia sejak September 2011 dan
mulai digunakan di puskesmas-puskesmas.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. (2014). Detik Health. diakses 8 April 2014 dari
http://health.detik.com/read/2011/07/01/170217/1672763/763/september-2011-puskesmassudah-bisa-pakai-resep-elektronik?l771108bcj
Anonym. (2014). Australian Government Departement of Health. diakses 8 April 2014 dari
http://www.ehealth.gov.au/internet/ehealth/publishing.nsf/Content/home
Anonym. (2014). Australian Government Departemen of Human Services. diakses 8 April 2014
dari http://www.medicareaustralia.gov.au/provider/pbs/pharmacists/dispense.jsp
Australia a leading exponent of electronic health care. (1999). Australian Nursing Journal, 7(5),
11. diakses 8 April 2014 dari
http://search.proquest.com/docview/236605708?accountid=38628
Indrajit, R.E.I (2006). Electronic Government Strategi Pembangunan dan Pengembangan Sistem
Pelayan Publik Berbasis Teknologi Digital. Yogyakarta.
Pointer, D., & Stillman, D. (2004). The essentials of good governance. Modern Healthcare,
34(46), 24. diakses 8 April 2014 dari
http://search.proquest.com/docview/212015253?accountid=38628
Research and markets adds report: Australia's E-health, E-education & E-government. (2011).
Health & Beauty Close – Up. diakses 8 April 2014 dari
http://search.proquest.com/docview/860339569?accountid=38628
RIWAYAT HIDUP
Nama
Tempat, tanggal lahir
Jenis kelamin
No. Telepon
: Willie Gandapriatna
: Jakarta, 23 Oktober 1991
: Pria
: 081381477495
Riwayat pendidikan dan kursus
1998 - 2004
: SD Tarakanita 5 Rawamangun
2004 - 2007
: SMP Tarakanita 4 Rawamangun
2007-2010
: SMA Santo Yakobus
2011-present
: Universitas Bina Nusantara
Pengalaman kerja
:
- Albatross Internet Cafe Operator(2010-2011)
- IndoGamers Public Operator (2012-present)
Download