PENERAPAN E-GOVERNMENT DALAM MEWUJUDKAN PELAYANAN PUBLIK PADA BIDANG KESEHATAN PAPER TOPIK-TOPIK LANJUTAN SISTEM INFORMASI Oleh Willie Gandapriatna / 06PKM Universitas Bina Nusantara Jakarta 2014 1501165394 PENERAPAN E-GOVERNMENT DALAM MEWUJUDKAN PELAYANAN PUBLIK PADA BIDANG KESEHATAN Willie Gandapriatna Mahasiswa Universitas Bina Nusantara, Jakarta Jl. Kebon Jeruk No. 21 Jakarta Barat Email : [email protected] ___________________________________________________________________________ Abstract: The Internet has been widely used for a variety of purposes that may improve the effectiveness and efficiency of its users. It is also used by the government to provide services and information to the public. This paper discusses the understanding of e-government, the types of e-government, egovernment benefits, especially given government services online in the field of health to determine the extent of implementation of e-government is carried out by the government. The author also would like to know the benefits of e-government is implemented by the state of Australia in the fields of health, which in turn may be it can be applied in the country of Indonesia. The research methodology used by doing a search on the internet relating to e-government in order to get the necessary theories in preparing reports about e-government. Keyword : e-government, internet, online. Abstrak: Internet telah banyak digunakan untuk berbagai macam keperluan yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunanya. Hal ini pun dimanfaatkan oleh pemerintah untuk memberikan layanan-layanan dan informasi kepada masyarakat. Penulisan ini membahas tentang pengertian dari e-government, jenis-jenis e-government, manfaat e-government terutama layanan yang diberikan pemerintah secara online dalam bidang kesehatan untuk mengetahui sejauh mana penerapan e-government yang dilakukan oleh pemerintah. Penulis juga ingin mengetahui manfaat e-government yang diterapkan oleh negara Australia dalam bidang kesehatan yang pada akhirnya mungkin saja hal ini dapat diterapkan di negara Indonesia. Metodologi penelitian yang digunakan dengan melakukan pencarian di dalam internet yang berhubungan dengan e-government sehingga didapat teori-teori yang dibutuhkan dalam pembuatan laporan tentang e-government. Kata kunci : e-government, internet, online. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi Internet sudah mencapai perkembangan yang sangat pesat. Aplikasi Internet sudah digunakan untuk e-commerce dan berkembang kepada pemakaian aplikasi Internet pada lingkungan pemerintahan yang dikenal dengan e-government. Egovernment adalah penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk administrasi pemerintahan yang efisien dan efektif, serta memberikan pelayanan yang transparan dan memuaskan kepada masyarakat. Keberhasilan perkembangan e-government tidak luput dari adanya penerapan good governance dalam pengaplikasian e-government. Perkembangan ini pun membuat e-government dapat diterapkan dalam Government to Citizens (G2C), Goverment to Business (G2B), Government to Government (G2G), dan Government to Employee (G2E). Sudah banyak negara-negara yang melakukan penerapan dalam e-government baik dalam perpajakan, kesehatan, ktp, passport, dan lain-lain. Oleh sebab itu penulis ingin membahas tentang penerapan e-government dalam bidang kesehatan yang diterapkan oleh negara Australia. 1.2 Ruang Lingkup Dalam penyusunan paper ini penulis akan membahas ruang lingkup yang meliputi : 1. 2. 3. 4. 5. Definisi e-government Tujuan dan sasaran pembangunan e-government Manfaat e-government Jenis pelayanan e-government Penerapan e-government 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan ini yaitu : 1. Mengetahui secara jelas mengenai e-government 2. Mengetahui bagaimana implementasi dari e-government Manfaat penulisan ini adalah dapat mengetahui bagaimana e-government diterapkan dalam bidang kesehatan yang dapat membantu masyarakat yang dapat dijadikan pembelajaran lebih lanjut. 1.4 Metode Penulisan -Objek Penelitian dan Waktu Penelitian Objek penelitian yang penulis ambil adalah e-government di Australia dalam paper yang berjudul Penerapan e-goverment dalam mewujudkan layanan publik pada bidang kesehatan. Penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada tanggal 7 April 2014 sampai 8 April 2014. -Metode yang digunakan Metode penelitian yang digunakan yaitu studi pustaka, dimana data diperoleh dengan mengumpulkan informasi-informasi yang mendukung penelitian yang membahas mengenai egovernment. -Data dan Sumber Data Sebagai data dalam penelitian ini adalah yang berhubungan dengan e-government dan data yang digunakan merupakan data kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu berasal dari buku, hasil penelitian terdahulu, dan artikel yang diakses dari media internet. -Tehnik Pengambilan Data Tehnik pengambilan data yang digunakan adalah tehnik tidak langsung, artinya data yang dikumpulkan melalui buku, hasil penelitian terdahulu dan juga artikel yang diakses melalui media internet. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemerintah Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan dalam bentuk (penerapan hukum dan undang-undang) pada kawasan atau daerah tertentu. Kawasan tersebut adalah wilayah yang berada di bawah kekuasaan mereka. 2.2 Pengertian Pemerintahan Pemerintahan dalam arti luas adalah semua mencakup aparatur negara yang meliputi semua organ-organ, badan atau lembaga, alat kelengkapan negara yang menjalankan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan negara. Lembaga negara yang dimaksud adalah lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Pemerintahan menunjukkan ke arah bidang dan fungsi.Pemerintahan merupakan organisasi atau wadah orang yang mempunyai kekuasaan dan lembaga tempat mereka menjalankan aktifitas. Pemerintahan dalam arti sempit adalah semua aktivitas, fungsi, tugas dan kewajiban yang dijalankan oleh lembaga untuk mencapai tujuan negara. 2.3 Konsep E-Government E-government muncul mengikuti perkembangan teknologi informasi, khusunya internet, yang dapat dimanfaatkan pada berbagai aspek kehidupan. Pada awalnya hanya pemerintah negara maju saja yang dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung aktivitas pemerintahan dalam bentuk e-government. Salah satu cara yang menjanjikan untuk menciptakan transparansi adalah sistem pengelolaan pemerintahan secara elektronik atau electronic government (e-government). Banyak yang percaya, pengelolaan lembaga atau perusahaan secara elektronik baik untuk swasta maupun pemerintah selain meningkatkan transparansi, juga dapat meningkatkan efisiensi (menurunkan biaya dan meningkatkan efektivitas atau meningkatkan daya hasil). E-government adalah aplikasi teknologi informasi yang berbasis internet dan perangkat digital lainnya yang dikelola pemerintah untuk keperluan penyampaian informasi dari pemerintah ke masyarakat, mitra bisnis, pegawai, badan usaha, dan lembaga-lembaga lainnya secara online. Saat ini cukup banyak negara yang sudah menerapkan e-government, diantaranya adalah Singapura, Australia, AS, Jerman, Inggris, Malaysia, Taiwan, dan Selandia Baru. Karakteristik e-government diantaranya : 1. Interaksi antara pemerintah dengan berbagai pihak yang berkepentingan seerti masyarakat luas, pebisnis dan unit-unit kerja di lingkungan pemerintah lainnya. 2. Menggunakan Teknologi Informasi dan komunikasi (komputer, dan internet) 3. Mempermudah dan praktis dalam pelayanan pemerintah terhadap berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders). 2.4 Konsep Good Governance Terselenggaranya kepemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa (clean and good governance) menjadi cita-cita dan harapan setiap bangsa. Konsep governance lebih inklusif daripada government. Konsep government menunjuk pada suatu organisasi pengelolaan berdasarkan kewenangan tertinggi (negara dan pemerintah). Konsep governance melibatkan tidak sekedar pemerintah dan negara, tetapi juga peran berbagai aktor di luar pemerintah dan negara sehingga pihak-pihak yang terlibat juga sangat luas. Prinsip-prinsip utama dari good governance yaitu : 1. Participation. Setiap warga negara mempunyai suara dalam pembuatan keputusan, baik secara langsung maupun melalui intermediasi institusi legitimasi yang mewakili kepentingannya. Partisipasi seperti ini dibangun atas dasar kebebasan berasosiasi dan berbicara serta berpartisipasi secara konstruktif. 2. Rule of Law. Kerangka hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa pandang bulu, terutama hukum untuk hak asasi manusia. 3. Transparency. Transparansi dibangun atas dasar kebebasan arus informasi. Prosesproses, lembaga-lembaga dan informasi secara langsung dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan informasi harus dapat dipahami dan dapat dimonitor. 4. Responsiveness. Lembaga-lembaga dan proses-proses harus mencoba untuk melayani setiap stakeholders. 5. Consensus Orientation. Good governance menjadi perantara kepentingan yang berbeda untuk memperoleh pilihan terbaik bagi kepentingan yang lebih luas baik dalam hal kebijakan-kebijakan maupun prosedur-prosedur. 6. Equity. Semua warga negara, baik laki-laki maupun perempuan mempunyai kesempatan untuk meningkatkan atau menjaga kesejahteraan mereka. 7. Effectiveness and efficiency. Proses-proses dan lembaga-lembaga menghasilkan sesuai dengan apa yang telah digariskan dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia sebaik mungkin. 8. Accountability. Para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sektor swasta, dan masyarakat (civil society) bertanggungjawab kepada publik dan lembaga-lembaga stakeholders. Akuntabilitas ini tergantung pada organisasi dan sifat keputusan yang dibuat, apakah keputusan tersebut untuk kepentingan internal atau eksternal organisasi. 9. Stategic Vision. Para pemimpin dan publik harus mempunyai perspektif good governance dan pengembangan manusia yang luas dan jauh ke depan sejalan dengan apa yang diperlukan untuk pembangunan semacam ini. 2.5 Konsep Efektivitas dan Efesiensi Efektivitas merupakan pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Sebagai contoh jika sebuah tugas dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif. Efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Efisiensi hanya dapat dievaluasi dengan penilaian-penilaian relatif, membandingkan antara masukan dan keluaran yang diterima. 2.6 Tujuan dan Sasaran Pembangunan E-Government Tujuan : 1. Meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan dari teknologi informasi (IT) dalam proses penyelenggaraan pemerintahan. 2. Menyediakan informasi kepada masyarakat, pemberdayaan dan pelayanan yang lebih baik melalui ketersediaan akses terhadap ICT. 3. Terbentuknya pemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif. 4. Perbaikan organisasi, sistem manajemen dan proses kerja pemerintahan. 5. Memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan publik dan berinteraksi dengan pemerintah. 6. Meningkatkan efisiensi, efektivitas dan akutanbilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan. Sasaran : 1. Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang berkualitas dan terjangkau. 2. Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk meningkatkan dan memperkuat kemampuan perekonomian menghadapi perubahan dan persaingan perdagangan internasional. 3. Pembentukan mekanisme komunikasi antar lembaga pemerintah serta penyediaan fasilitas bagi partisipasi masyarakat dalam proses pemerintahan. 4. Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien serta memperlancar transaksi dan layanan antar lembaga pemerintah. 2.7 Manfaat E-Government Manfaat dari e-government yaitu : 1. Menunjang good governance. 2. Pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dimana informasi dapat disediakan selama 24 jam. 3. Menjadi sarana public relation untuk meningkatkan citra pemerintah. 4. Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. 5. Meningkatkan kualitas data kependudukan. 6. Memperbaiki kualitas pelayanan yang telah berjalan. 7. Meningkatkan transparasi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep good corporate governance. 8. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah untuk keperluan aktivitas sehari-hari. 9. Dapat memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis. 10. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara tepat dan cepat menjawab berbagai permasalahan yang ada. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jenis-Jenis Pelayanan pada E-Government Dalam implementasinya, dapat dilihat beragam tipe pelayanan yang ditawarkan oleh pemerintah kepada masyarakatnya melalui e-government. Salah satu cara mengkategorikan jenisjenis pelayanan tersebut adalah dengan melihat dari dua aspek utama yaitu : 1. Aspek Kompleksitas Yaitu yang menyangkut seberapa rumit anatomi sebuah aplikasi e-government yang ingin dibangun dan diterapkan. 2. Aspek Manfaat Yaitu yang menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan besarnya manfaat yang dirasakan oleh penggunanya. Berdasarkan dua aspek di atas, maka jenis-jenis pelayanan e-government dapat dibagi menjadi tiga kelas utama yaitu publish, interact, dan transact. Publish Jenis ini merupakan implementasi dari e-government yang termudah karena selain proyeknya yang berskala kecil, kebanyakan aplikasinya tidak perlu melibatkan sejumlah sumber daya yang besar dan beragam. Di dalam kelas publish ini yang terjadi adalah komunikasi satu arah, dimana pemerintah mempublikasikan berbagai data dan informasi yang dimiliki untuk dapat secara langsung dan bebas diakses oleh masyarakat dan pihakpihak lain yang berkepentingan melalui internet. Contoh implementasi pada kelas publis yaitu : - Masyarakat dapat melihat dan mendownload berbagai produk undang-undang maupun peraturan pemerintah yang ditetapkan oleh lembaga-lembaga legislatif (DPR), eksekutif (Presiden dan Kabinet), maupun yudikatif (Mahkamah Agung). - Para pengusaha dapat mengetahui syarat-syarat mendirikan sebuah perusahaan terbatas seperti yang diatur dalam undang-undang dan bagaimana prosedur pendirian harus dilaksanakan. - Peneliti dapat mengakses berbagai data statistik hasil pengkajian berbagai lembaga pemerintahan untuk dipergunakan sebagai data sekunder. - Pelajar sekolah menengah dapat mengetahui berbagai program studi yang ditawarkan oleh perguruan tinggi negeri dan akademi milik pemerintah beserta persyaratannya. - Masyarakat secara online dan real-time dapat mengetahui hasil sementara pemilihan umum melalui situs yang dimiliki KPU (Komisi Pemilihan Umum). Interact Berbeda dengan kelas publish yang sifatnya pasif, pada kelas interact telah terjadi komunikasi dua arah antara pemerintah dengan mereka yang berkepentingan. Ada dua jenis aplikasi yang biasa dipergunakan. Yang pertama adalah bentuk portal dimana situs terkait memberikan fasilitas searching bagi mereka yang ingin mencari data atau informasi secara spesifik (pada kelas publish, user hanya dapat mengikuti link saja). Yang kedua adalah pemerintah menyediakan kanal dimana masyarakat dapat melakukan diskusi dengan unitunit tertentu yang berkepentingan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Contoh implementasi pada kelas interact yaitu : - Departemen-departemen di pemerintahan dapat melakukan wawancara melalui chatting atau email dalam proses perekrutan calon-calon pegawai negeri baru. - Rakyat dapat berdiskusi secara langsung dengan wakil-wakilnya di DPR atau MPR melalui email atau mailing list tertentu. - Perusahaan-perusahaan swasta dapat melakukan tanya jawab mengenai persyaratan tender untuk berbagai proyek yang direncanakan oleh pemerintah. - Dosen perguruan tinggi dapat menanyakan dan mencari informasi spesifik mengenai beasiswa melanjutkan studi di luar negeri yang dikoordinir oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Transact Yang terjadi pada kelas ini adalah interaksi dua arah seperti pada kelas interact, hanya saja terjadi sebuah transaksi yang berhubungan dengan perpindahan uang dari satu pihak ke pihak lainnya (tidak gratis, masyarakat harus membayar jasa pelayanan yang diberikan oleh pemerintah atau mitra kerjanya). Aplikasi ini jauh lebih rumit dibandingkan dengan dua kelas lainnya karena harus adanya sistem keamanan yang baik agar perpindahan uang dapat dilakukan secara aman dan hak-hak privasi berbagai pihak yang bertransaksi terlindungi dengan baik. Contoh implementasi pada kelas transact yaitu : - Masyarakat dapat mengurus permohonan memperoleh KTP baru atau memperpanjangnya melalui internet. - Para wajib pajak dapat melakukan pembayaran pajak individu atau perusahaan secara online melalui internet. 3.2 Tipe Relasi E-Government Goverment to Citizens (G2C) Merupakan aplikasi e-government yang paling umum, yaitu dimana pemerintah membangun dan menerapkan berbagai portofolio teknologi informasi dengan tujuan utama untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat (rakyat). Dengan kata lain, tujuan utama dari dibangunnya aplikasi e-government bertipe G2C adalah untuk mendekatkan pemerintah dengan rakyatnya melalui kanal-kanal akses yang beragam agar masyarakat dapat dengan mudah menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan pelayanan sehari-hari. Contoh aplikasinya adalah sebagai berikut: -Kepolisian membangun dan menawarkan jasa pelayanan perpanjangan Surat Ijin Mengemudi (SIM) atau Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) melalui internet dengan maksud untuk mendekatkan aparat administrasi kepolisian dengan komunitas para pemilik kendaraan bermotor dan para pengemudi, sehingga yang bersangkutan tidak harus bersusah payah datang ke Komdak dan antre untuk memperoleh pelayanan; -Departemen Agama membuka situs pendaftaran bagi mereka yang berniat untuk melangsungkan ibadah haji di tahun-tahun tertentu sehingga pemerintah dapat mempersiapkan kuota haji dan bentuk pelayanan perjalanan yang sesuai -Bagi masyarakat yang memiliki keahlian tertentu dan berniat untuk mencari pekerjaan di luar negeri (menjadi Tenaga Kerja Indonesia), maka yang bersangkutan dapat dengan mudah mendaftarkan diri dari Warnet (Warung Internet) terdekat ke Departemen Tenaga Kerja secara gratis), dan lain sebagainya. Government to Business (G2B) Salah satu tugas utama dari sebuah pemerintahan adalah membentuk sebuah lingkungan bisnis yang kondusif agar roda perekenomian sebuah negara dapat berjalan sebagaimana mestinya.Dalam melakukan aktivitas sehari-harinya, entiti bisnis semacam perusahaan swasta membutuhkan banyak sekali data dan informasi yang dimiliki oleh pemerintah.Disamping itu, yang bersangkutan juga harus berinteraksi dengan berbagai lembaga kenegaraan karena berkaitan dengan hak dan kewajiban organisasinya sebagai sebuah entiti berorientasi profit. Proses tender proyek-proyek pemerintahan yang melibatkan sejumlah pihak swasta dapat dilakukan melalui website (sehingga menghemat biaya transportasi dan komunikasi), mulai dari proses pengambilan dan pembelian formulir tender, pengambilan formulir informasi TOR (Term of Reference), sampai dengan mekanisme pelaksanaan tender itu sendiri yang berakhir dengan pengumuman pemenang tender. Government to Governments (G2G) Di era globalisasi ini terlihat jelas adanya kebutuhan bagi negara-negara untuk saling berkomunikasi secara lebih intens dari hari ke hari. Kebutuhan untuk berinteraksi antar satu pemerintah dengan pemerintah setiap harinya tidak hanya berkisar pada hal-hal yang berbau diplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk memperlancar kerjasama antar negara dan kerjasama antar entiti-entiti negara (masyarakat, industri, perusahaan, dan lain-lain) dalam melakukan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi perdagangan, proses-proses politik, mekanisme hubungan sosial dan budaya, dan lain sebagainya. Berbagai penerapan egovernment bertipe G2G ini yang telah dikenal luas antara lain: Hubungan administrasi antara kantor-kantor pemerintah setempat dengan sejumlah kedutaan-kedutaan besar atau konsulat jenderal untuk membantu penyediaan data dan informasi akurat yang dibutuhkan oleh para warga negara asing yang sedang berada di tanah air. Government to Employee (G2E) Aplikasi e-Government juga diperuntukkan untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan para pegawai negeri atau karyawan pemerintahan yang bekerja di sejumlah institusi sebagai pelayan masyarakat. Contoh aplikasinya adalah: -Sistem pengembangan karir pegawai pemerintah yang selain bertujuan untuk meyakinkan adanya perbaikan kualitas sumber daya manusia, diperlukan juga sebagai penunjang proses mutasi, rotasi, demosi, dan promosi seluruh karyawan pemerintahan. -Sistem asuransi kesehatan dan pendidikan bagi para pegawai pemerintahan yang telah terintegrasi dengan lembaga-lembaga kesehatan (rumah sakit, poliklinik, apotik, dan lain sebagainya) dan institusi-institusi pendidikan (sekolah, perguruan tinggi, kejuruan, dan lainlain) untuk menjamin tingkat kesejahteraan karyawan beserta keluarganya. 3.3 E-Goverment di Australia Pemerintah Australia pada semua tingkatan secara konsisten telah menerapkan egovernment yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi informasi modern. Pada awal pertengahan tahun 1990-an sebagian besar pemerintah di Australia memiliki kebijakan formal yaitu mempromosikan penyediaan pelayanan informasi secara online oleh masing-masing lembaga. Dalam semua yurisdiksi, hal ini telah sesuai dengan rencana umum pembangunan yang kita lihat di negara-negara yang sebanding di tempat lain: dari tahap awal pemberian informasi statis mewakili sebagian besar material yang telah diformat ulang yang biasanya didistribusikan dalam bentuk cetakan, website pemerintah jauh lebih dinamis, tidak hanya menawarkan informasi yang selalu berubah serta terkonfigurasi, tetapi juga layanan interaktif dimana warga dapat melakukan transaksi bisnis dengan pemerintah. Australia merupakan negara yang pertama kali mengadopsi teknologi dalam segala bentuk, tidak terkecuali internet. Studi selama 10 tahun terakhir telah menunjukkan kenaikan kuatitas orang yang mampu menggunakan internet serta aktif menggunakannya untuk melakukan transaksi bisnis dengan pemerintah. Pada tahun 2001 hasil sensus nasional menunjukkan bahwa hanya 37% dari seluruh warga Australia yang tidak menggunakan internet. Survei tahun 2005 menunjukkan bahwa 52% rumah tangga memiliki akses terhadap internet. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Kantor Manajemen Informasi Pemerintah Australia di tahun 2003 mengenai manfaat e-government, hasil penelitian menunjukkan bahwa 80% pengguna internet melakukan transaksi dengan pemerintah menggunakan layanan online. Sebanyak 57% dari bisnis dan 46% dari non-bisnis responden merupakan pengguna layanan e-government. Pada saat yang sama, beberapa survei perbandingan tingkat kematangan e-government menempatkan pemerintah Australia di 5 besar dibandingkan dengan negara lain dengan tingkat ekonomi yang sebanding. Pada awal 1990-an lembaga-lembaga pemerintah belum menerapkan sistem online pada pelayanannya, namun saat ini pelayanan telah disediakan secara interaktif di semua tingkat pemerintahan. Misalnya, Departemen Imigrasi dan Multikultural bertanggung jawab untuk mengontrol orang-orang yang masuk ke Australia, saat ini penerbitan ratusan ribu visa setiap tahun sepenuhnya dilakukan melalui layanan online. Departemen Luar Negeri & Perdagangan melalui website mereka menerbitkan peringatan tujuan perjalanan yang tidak aman dan menawarkan layanan berlangganan di mana para traveler dapat berlangganan untuk update laporan tersebut. Ini hanya beberapa contoh di tingkat federal pemerintah. 3.4 Implementasi E-Government di Australia pada Bidang Kesehatan Pemerintah Australia menyediakan catatan kesehatan bagi warga Australia secara online yang dikenal dengan e-Health. Catatan kesehatan ini berisi ringkasan elektronik catatan kesehatan warga Australia secara individu yang dapat diakses secara online kapanpun dan dimanapun. Sistem e-Health ini mulai dihimbaukan ke warga Australia secara nasional pada Juli 2012. Ini adalah langkah pertama dalam pengembangan sistem record e-Health yang sedang dibangun secara bertahap dan dikelola dengan hati-hati. Sistem ini memberikan informasi berupa catatan kesehatan per individu dimana warna Australia harus mendaftar terlebih dahulu dan mengisi informasi kesehatan seperti medical record sesuai dengan kondisi diri sendiri (mengisi dengan jujur. Untuk melakukan pendaftaran online, ada empat hal yang dibutuhkan untuk verifikasi yaitu medicare card, alamat sesuai dengan yang ditulis pada Medicare (lembaga kesehatan Australia), nomor akun bank serta informasi mengenai kunjungan dokter yang terakhir kali dari Medicare. Agar suatu organisasi kesehatan dapat melihat dan mengakses catatan kesehatan pasiennya (misalnya rumah sakit, klinik, dll) maka mereka harus mendaftar terlebih dahulu. Ada tiga langkah yang harus dilakukan dalam pendaftaran : 1. Prepare Organisasi kesehatan harus membaca panduan tentang pendaftaran organisasi kesehatan yang terdapat pada website Australia government ini dimana panduan dapat didownload secara langsung. 2. Register Untuk proses register, organisasi kesehatan harus mencetak dan mengisi aplikasi pendaftaran yang disediakan, menyelesaikan dan menandatangani perjanjian yang menandakan organisasi kesehatan ikut berpartisipasi dalam program pemerintah e-Health ini. Setelah itu mengumpulkan form dan pengaturan tentang network organisation dan akses kontrol 3. Access Apabila berhasil melakukan pendaftaran maka organisasi kesehatan dapat melakukan akses melalui software yang disediakan oleh pemerintah maupun melalui portal. Gambar 3.4.1 Healthcare Organisation Registration Gambar 3.4.2 Personal Registration (Pendaftaran untuk individu) Ada berbagai cara pendaftaran yang bisa dilakukan : -Mendaftar online melalui www.ehealth.gov.au -Melalui telepon -Secara langsung yaitu berkunjung ke Medicare Service Center -Melalui Healthcare Provider Organisation Ada tiga sumber informasi utama yang dapat disimpan dalam catatan e-Health : -Ketika kita membuat catatan kita, kita dapat memilih apakah kita ingin informasi yang dikumpulkan oleh Departemen Human Services atau Departemen of Veteran tentang interaksi kesehatan kita seperti catatan imunisasi (untuk anak sampai usia tujuh tahun) dan rincian donor organ. -Dokumen klinik -Dokumen pribadi termasuk ringkasan kesehatan pribadi dan catatan kesehatan pribadi Benefit yang didapat melalui e-Health : -Lebih cepat Karena dokter dan perawat tidak akan harus menghabiskan waktu untuk mencari informasi pengobatan sebelumnya. -Lebih aman Karena hanya penyedia layanan kesehatan berwenang yang dapat melihat informasi kesehatan penting termasuk alergi dan vaksinasi serta pengobatan yang diterima. -Lebih mudah Karena kita tidak perlu mengingat hasil tes yang kita miliki atau semua obat yang telah diresepkan untuk kita. Selain e-Health, Australia juga mempunya e-Prescribing (resep elektronik) yang memungkinkan semua tahapan resep, penyediaan obat-obatan, dan proses klaim akan selesai secara elektronik. Hal ini memberikan alternatif berbasis kertas berdasarkan sistem resep dimana resep akan dibuat dan ditandatangani secara elektronik oleh pemberi resep. Proses ini akan memungkinkan untuk resep yang akan dibuat secara elektronik oleh seorang praktisi medis, dikonfirmasi melalui tanda tangan elektronik, ditransmisikan dengan aman dan diambil oleh apotik untuk pengisian, apotik kemudian dapat membuat klaim elektronik untuk Medicare. Dengan adanya e-Prescribing ini ada beberapa benefit yang diperoleh yaitu : -Meningkatkan kerahasiaan dan keamanan informasi kesehatan -Kejelasan yang lebih baik dan komunikasi informasi resep -Pertukaran informasi yang cepat -Potensi untuk mengurangi kesalahan pengobatan -Potensi penurunan kejadian efek samping dari obat -Mengurangi resiko penipuan BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 3.1 Simpulan Pelayanan yang diberikan oleh pemerintah Australia dalam hal pelayanan kesehatan secara online sudah mengikuti prinsip-prinsip dari good governance, yaitu efektifitas dan efisiensi serta tranparansi. Dalam hal transparansi, pemerintah Australia telah memberikan informasi yang jelas mengenai catatan informasi kesehatan serta resep elektronik. Bukan hanya memberikan penjelasan mengenai informasi saja tetapi juga memberikan penjelasan mengenai prosedur yang harus dijalani sehingga masyarakat yang menggunakan pelayanan ini dapat memahaminya dengan jelas. Dengan adanya pelayanan kesehatan dan resep online ini, masyarakat dapat menggunakannya dengan lebih efektif dan efisien, begitu pula bagi pemerintah. Dari sisi masyarakat, masyarakat tidak perlu membutuhkan waktu yang lama dalam mengakses catatan kesehatannya selama masyarakat terhubung dengan internet. Selain itu, masyarakat juga dapat menerima resep secara elektronik ketika selesai melakukan pemeriksaan kesehatan atau pengobatan medis. Pengaksesan kesehatan menjadi lebih praktis karena bisa dilakukan dimana saja selama ada akses internet. 3.2 Saran Pelayanan kesehatan dan pembuatan resep secara online yang diterapkan oleh pemerintah Australia bisa dijadikan contoh oleh pemerintah Indonesia. Untuk implementasi eHealth memang membutuhkan waktu yang sangat lama karena membutuhkan integrasi dengan seluruh rumah sakit, klinik, dan apotik yang ada di Indonesia tetapi apabila hal ini dapat diterapkan maka dapat memudahkan masyarakat dalam mengetahui kondisi kesehatannya. Sedangkan untuk e-prescribing sudah mulai diterapkan di Indonesia sejak September 2011 dan mulai digunakan di puskesmas-puskesmas. DAFTAR PUSTAKA Anonym. (2014). Detik Health. diakses 8 April 2014 dari http://health.detik.com/read/2011/07/01/170217/1672763/763/september-2011-puskesmassudah-bisa-pakai-resep-elektronik?l771108bcj Anonym. (2014). Australian Government Departement of Health. diakses 8 April 2014 dari http://www.ehealth.gov.au/internet/ehealth/publishing.nsf/Content/home Anonym. (2014). Australian Government Departemen of Human Services. diakses 8 April 2014 dari http://www.medicareaustralia.gov.au/provider/pbs/pharmacists/dispense.jsp Australia a leading exponent of electronic health care. (1999). Australian Nursing Journal, 7(5), 11. diakses 8 April 2014 dari http://search.proquest.com/docview/236605708?accountid=38628 Indrajit, R.E.I (2006). Electronic Government Strategi Pembangunan dan Pengembangan Sistem Pelayan Publik Berbasis Teknologi Digital. Yogyakarta. Pointer, D., & Stillman, D. (2004). The essentials of good governance. Modern Healthcare, 34(46), 24. diakses 8 April 2014 dari http://search.proquest.com/docview/212015253?accountid=38628 Research and markets adds report: Australia's E-health, E-education & E-government. (2011). Health & Beauty Close – Up. diakses 8 April 2014 dari http://search.proquest.com/docview/860339569?accountid=38628 RIWAYAT HIDUP Nama Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin No. Telepon : Willie Gandapriatna : Jakarta, 23 Oktober 1991 : Pria : 081381477495 Riwayat pendidikan dan kursus 1998 - 2004 : SD Tarakanita 5 Rawamangun 2004 - 2007 : SMP Tarakanita 4 Rawamangun 2007-2010 : SMA Santo Yakobus 2011-present : Universitas Bina Nusantara Pengalaman kerja : - Albatross Internet Cafe Operator(2010-2011) - IndoGamers Public Operator (2012-present)