E-Government - WordPress.com

advertisement
E-Government di Indonesia
Di era globalisasi ini, banyak tuntutan yang harus segera dipenuhi oleh
pemerintah. Diantaranya adalah transparansi pemerintahan yang sedang
berlangsung. Apalagi dengan semakin berkembangnya teknologi informasi yang
memungkinkan
seluruh
orang
dapat
berkomunikasi
dan
mengetahui
perkembangan informasi dengan cepat tanpa adanya batasan jarak. Perkembangan
teknologi informasi tersebut diharapkan dapat diterapkan dalam pemerintahan
sehingga jalannya pemerintahan dapat diketahui dan diawasi oleh seluruh
masyarakat.
A. Definisi E-Government
E-Government
juga
disebut
E-Gov,
digital
government,
online
government atau dalam konteks tertentu transformational government) adalah
penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi
dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan
dengan pemerintahan.1 Sedangkan menurut World Bank, E-Government
merupakan penggunaan teknologi informasi (seperti Wide Area Network, Internet
dan mobile computing) oleh pemerintah untuk mentransformasikan hubungan
dengan masyarakat, dunia bisnis dan pihak yang berkepentingan2. E-Government
dapat dilakukan melalui media elektronik baik melalui internet maupun non
internet. Melalui internet E-Government dapat dilakukan melalui website dan
berbagai falisitas yang ada didalamnya. E-Government yang berbasiskan media
non internet dapat dilakukan melalui telephone, short massage services ( SMS )
maupun melalui MMS.
E-Government diaplikasikan dalam lembaga – lembaga pemerintahan
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, menyampaikan informasi pemerintah
serta meningkatkan aksesibilitas masyarakat dalam kegiatan kepemerintahan.
1
2
http://id.wikipedia.org/wiki/E-government ( diakses Selasa 21 April 2009 )
http://www.wikimu.com/news/DisplayNews.aspx?id=13095 ( diakses Selasa 21 April 2009 )
Selain itu dengan adanya E-Government ini akan lebih menjamin transparansi
kinerja pemerintahan, sehingga akan tercipta kinerja pemerintahan yang terbuka
dan bertanggung jawab.
Implementasi e-government adalah salah satu upaya peningkatan
pelayanan publik yang lebih efisien, efektif, transparan dan akuntabel yang
memerlukan
pemanfaatan
teknologo
informasi
dan
komunikasi
dalam
emerintahan. Akibatnya akan terjadi pergeseran paradikma pelayanan publik dari
paradikma birokratis yang bercirikan lamban, prosedur yang berbelit – belit ke
paradikma e-government yang efektif, efisien, transparan serta fleksibel.
Tabel Pergeseran Paradikma Pelayanan Publik
Paradigma Birokratis
Paradigma e-government
Orientasi
Efisiensi biaya produksi
Proses organisasi
Merasionalisasikan
peranan, pembagian tugas
dan pengawasan hirarki
vertikal
Manajemen berdasarkan
peraturan dan mandat
(perintah)
Memerintah dan mengawasi
Fleksibel, pengawasan dan
kepuasan pengguna
(customer).
Hirarki horisontal, jaringan
organisasi dan tukar informasi
Prinsip manajemen
Gaya kepemimpinan
Komunikasi internal
Hirarki (berperingkat) dan
top-down
Komunikasi eksternal
Terpusat, formal dan
saluran terbatas
Cara penyampaian
pelayanan
Prinsip-prinsip penyampaian
pelayanan
Dokumen dan interaksi
antar personal
Terstandarkan, keadilan
dan sikap adil
Manajemen bersifat fleksibel,
team work antar departemen
dengan koordinasi pusat.
Fasilitator, koordinatif dan
entrepreneurship inovatif.
Jaringan banyak tujuan
dengan koordinasi pusat dan
komunikasi langsung.
Formal dan informal, umpan
balik langsung, cepat dan
banyak saluran
Pertukaran elektronik dan
interaksi non face-to-face.
Penyeragaman bagi semua
pengguna dan bersifat
personal.
Sumber: http://io.ppi-jepang.org/article.php?id=263 (diakses sel.asa 21 April 2009)
B. Latar Belakang E-Government di Indonesia
Indonesia masuk dalam posisi ketujuh negara pengimplementasian EGovernment dari 11 negara di Asia Tenggara. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik pada Pasal 7 Ayat 1
menyatakan, setiap Badan Publik wajib menyediakan, memberikan dan/atau
menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya kepada
Pemohon Informasi Publik, selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan
ketentuan. Untuk itu E-Government merupakan satu-satunya cara untuk dapat
memberikan informasi pelayanan publik yang efektif dan efisien.
Hal-hal yang melatarbelakangi pelaksanaan E-Government di Indonesia
antara lain:
a. Kehidupan
fundamental
berbangsa
dan
mengalami
bernegara
perubahan
di
Indonesia
menuju
pada
secara
sistem
kepemerintahan yang demokratis, transparansi dan bercirikan good
governance.
b. Teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pemerintahan
(e-Government)
akan
meningkatkan
efisiensi,
efektifitas,
transparansi, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan.
c. Pemerintah mengupayakan kelancaran komunikasi antar lembagalembaga tinggi negara, pemerintah pusat/daerah serta masyarakat
luas, agar terjalin suatu sistim penyelenggaraan bernegara yang
lebih
effektif,
effisien
serta
menumbuhkan
peningkatan
kepercayaan masyarakat domestik maupun internasional.
d. Organisasi pemerintah harus lebih terbuka untuk membentuk
kemitraan dengan dunia usaha (public-private partnership).
e. Pemanfaatan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan
kemampuan
mengolah,
mengelola,
menyalurkan,
dan
mendistribusikan informasi dan pelayanan publik.
C. E-Government di Indonesia
Sudah berpuluh-puluh tahun teknologi informasi berkembang di
Indonesia.
Akan
tetapi
pengimplementasiannya
di
instansi
–
instansi
pemerintahan baik pusat maupun daerah masih relatif rendah dibandingkan
dengan instansi swasta. Data dari Ditjen Aptel Depkominfo menyebutkan bahwa
dari 491 pemda di Indonesia, 423 pemda atau sekitar 86% baru memiliki situs
web pada Januari 2008. Padahal teknologi informasi telah berkembang di
Indonesia lebih dari 20 tahun yang lalu. Hal itu dipengaruhi oleh berbagai hal
seperti birokrasi mulai dari perundang – undangan sampai kebijakan – kebijakan
yang ada di pusat maupun daerah belum mampu mendukung perkembang egovernment di Indonesia. Hal lain yang mempengaruhi adalah masalah
keterbatasan, baik itu dalam hal anggaran maupun keterbatasan kemampuan untuk
menjalankan e-government tersebut.
Pengembangan e-government di Indonesia dimulai dari penataan sistem
manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dan pemerintah daerah
otonom, dengan mengoptimasikan pemanfaatan teknologi informasi. Pemanfaatan
teknologi informasi sendiri mencakup dua aktivitas, yaitu:
a. pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan
proses kerja secara elektronis,
b. pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik
dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh
wilayah negara.
Strategi yang diambil oleh pemerintah dalam mengembangkan egovernment di Indonesia antara lain:
a. Mengembangkan sistem pelayanan yang andal dan terpercaya,
serta terjangkau oleh masyarakat luas. Sasarannya antara lain
adalah perluasan dan peningkatan kualitas jaringan komunikasi
hingga ke saluruh pelosok di Indonesia.
b. Menata sistem manajemen dan proses kerja pemerintah dan
pemerintah daerah otonom secara holistic. Pemerintah ingin
menata sistem manajemen dan prosedur kerja pemerintah agar
dapat mengadopsi kemajuan teknologi informasi secara cepat.
c. Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal. Sasaran yang
ingin dicapai adalah standardisasi yang berkaitan dengan
interoperabilitas pertukaran dan transaksi informasi antarportal
pemerintah. Standardisasi dan prosedur yang berkaitan dengan
manajemen dokumen dan informasi elektronik. Pengembangan
aplikasi dasar seperti e-billing, e-procurement, e-reporting yang
dapat dimanfaatkan setiap situs pemerintah untuk menjamin
keamanan transaksi informasi dan pelayanan publik. Sasaran lain
adalah pengembangan jaringan intra pemerintah.
d. Meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan
industri telekomunikasi dan teknologi informasi. Sasaran yang
ingin dicapai adalah adanya partisipasi dunia usaha dalam
mempercepat pencapaian tujuan strategis e-government.
e. Mengembangkan kapasitas SDM baik pada pemerintah maupun
pemerintah daerah otonom,
f. Melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui tahapantahapan yang realistik dan terukur.
Dalam pengembangan e-government dilakukan melalui 4 tahap yaitu tahap
persiapan yang meliputi pembuatan situs informasi di setiap lembaga dan
penyiapan SDM serta sarana akses yang mudah, tahap pembuatan situs informasi
yang interaktif dan terhubung antar lembaga, tahap pemanfaatan yang meliputi
pembuatan situs transaksi pelayanan publik serta pembuatan interoperabilitas
aplikasi maupun data dengan lembaga lain, dan yang terakhir adalah tahap
pemanfaatan yaitu pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang terintegrasi.
Download