PENDOKUMENTASIAN KEPERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN ELECTRONIC MEDICAL RECORD (EMR) DAN RADIO FREQUENCY MEDISYS (RF-MEDISYS) GALIA WARDHA ALVITA NPM: 1006833722 Abstrak Sistem pendokumentasian riwayat kesehatan pasien saat ini masih banyak yang menggunakan metode konvensional yaitu menggunakan kertas sebagai catatan, metode konvensional ini kebanyakan memberikan kesalahan, kurang praktis dan memerlukan waktu yang lebih panjang bahkan ketika pasien membutuhkan data riwayat kesehatannya untuk berobat ke tempat lain hal ini sulit untuk diidentifikasi. Oleh sebab itu diperlukan sebuah catatan medis berbasis elektronik (EMR system), RF-MediSys untuk memudahkan dalam pendokumentasian riwayat kesehatan pasien, serta memudahkan pasien dan tenaga medis lain untuk mengidentifikasi riwayat kesehatan pasien, hal ini dapat diakses melalui kartu “pintar medis” yang dibawa oleh setiap pasien Untuk mendukung berjalannya proses pendokumentasian berbasis teknologi computer dan radio tersebut dibutuhkan dukungan dari semua pihak yang ada di suatu institusi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit ataupun pemerintah yaitu dengan adanya kebijakan, perangkat lunak dan pelatihan-pelatihan sehingga mempermudah dalam melakukan pendokumentasian catatan kesehatan secara elektronik dan mengidentifikasi riwayat kesehatan pasien di semua tempat pelayanan kesehatan Kata kunci: Dokumentasi, Keperawatan, Elektronik Medical Record, Radio Frequency Identification A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di jaman sekarang berkembang sangat cepat dan terus berubah dan menjadi semakin kompleks. Pada saat ini sangat penting untuk memastikan bahwa perawatan pasien memiliki kualitas yang lebih tinggi. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien adalah dengan mengitegrasikan teknologi informasi kedalam pelayanan kesehatan. Tantangan terbesar adalah masih banyaknya penerapan dokumentasi berbasis kertas catatan medis dimana dalam pelaksanaannya memiliki banyak kekurangan, memakan waktu dan tenaga lebih banyak, kesalahan dalam penulisan lebih besar serta sering kali terjadi kesulitan dalam pengambilan ulang catatancatatan tersebut dan berbagi informasi riwayat kesehatan pasien dengan tenaga medis lain karena catatan dapat dengan mudah salah tempat. Pasien dalam berkunjung ke palayanan kesehatan tidak hanya pada satu tempat dalam hidup mereka, mereka akan berkunjung ke tempat pelayanan medis lainnya dan pasien tidak akan mungkin untuk mampu mengingat semua riwayat kesehatannya, rezim pengobatan sebelumnyanya selama mereka berkonsultasi ke tenaga kesehatan baru. Jika data riwayat kesehatan masa lalu kurang akurat dan lengkap maka akan berpengaruh pada perawatan yang diberikan ke pasien tersebut. Misalnya informasi tentang alergi suatu makanan yang dimiliki pasien akan sulit untuk diakses sehingga intervensi yang diberikan oleh perawat akan terjadi kesalahan. Saat ini telah dikembangkan penggabungan frekuensi radio dengan system catatan medis elektronik, Radio Frequency Identification dan sebuah kartu RFID dasar medis (dikenal sebagai RF-MediCard) ditambah dengan paket perangkat lunak melalui internet untuk mengelola semua informasi medis pasien pemegang kartu. System ini sangat mendukung pemberian perawatan kesehatan secara tepat dan cepat apalagi bagi pasien yang tidak bisa berkomunikasi dengan tempat pelayanan kesehatan sebelumnya dan harus pindah ke tempat pelayanan lainnya. Pada tahun 2011 Jacky S.L dkk dari hongkong melakukan evaluasi ketepatan penggunaan RF-MediCard untuk melacak penuh catatan medis pemegang kartu tanpa terkendala waktu dan tempat hasilnya evaluasi tersebut bahwa system RF-Medicard sangat baik untuk diaplikasikan dalam pendokumentasian dan berrbagi informasi medis karena mampu mengurangi kesalahan manusia dalam pencatatan serta meningkatkan visibilitas proses medis. RF-MediCard mewujudkan sebuah teknologi yang berkembang yang memungkinkan pelayanan kesehatan untuk memantau dan mengontrol berbagi riwayat kesehatan pasien secara real time. Meskipun penerapan teknologi ini kedalam pelayanan kesehatan masih dalam masa pertumbuhan, namun potensinya cukup besar untuk meningkatkan keselamatan pasien dan meningkatkan pelayanan medis di jaman sekarang. B. Kajian Literatur 1. Konsep Dokumentasi Keperawatan Pendokumentasian Keperawatan merupakan hal penting yang dapat menunjang pelaksanaan mutu asuhan keperawatan, Pengertian dokumentasi keperawatan adalah pelaporan komunikasi baik secara lisan, tertulis maupun melalui komputer untuk menyampaikan informasi kepada orang lain (Kozier,E. 1990). Selain itu dokumentasi keperawatan merupakan bukti akontabilitas tentang apa yang telah dilakukan oleh seorang perawat kepada pasiennya. Dengan adanya pendokumentasian yang benar maka bukti secara profesional dan legal dapat dipertanggung jawabkan. Dokumentasi keperawatan merupakan komponen penting dalam praktik keperawatan karena mencerminkan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien dan salah satu alat komunikasi antarprofesi yang menjelasakan tentang catatan kesehatan pasien. Dalam dokumentasi alat yang digunakan bisa berupa kertas, elektronik, audio atau visual. (Documentation, Revised 2008) Perawat mengumpulkan data dari berbagai sumber, mereka menganalisis dan mengintegrasikan untuk merumuskan rencana asuhan keperawatan, melaksanakan keputusan perawatan, mengevaluasi respon pasien, dan mengkomunikasikan informasi kepada tim perawatan kesehatan lain. Salah satu cara dimana informasi disampaikan adalah melalui catatan medis pasien, yang merupakan dokumen hukum. Catatan medis pasien tidak hanya digunakan untuk memverifikasi perawatan yang diberikan, tetapi untuk menyampaikan kualitas pelayanan, menjamin kelangsungan perawatan, menunjukkan kepatuhan terhadap peraturan dan kebijakan, memberikan bukti di pengadilan hukum, dan menyediakan data untuk penelitian dan pendidikan. Dokumentasi keperawatan harus sesuai dengan standar yang ditetapkan melalui organisasi akreditasi dan lisensi. (Heleena Laitinen, 2009) Prinsip Dokumentasi Agar efektif, dokumentasi harus sistematis, tepat waktu, dan akurat dan memberikan informasi yang jelas tentang asuhan keperawatan yang telah diberikan. Standar dan pedoman untuk dokumentasi berbeda di antara fasilitas perawatan kesehatan dan pada pasien tertentu, tetapi ada prinsip-prinsip dasar yang mendasari dokumentasi: Dalam dokumentasi harus dicantumkan tanggal dan waktu setiap kegiatan. Dalam penggunaan istilah-istilah harus dalam bahasa baku yang disetujui dan dimengerti orang banya Ketepatan waktu sehingga setiap selesai melakukan tidakan ke pasien harus segera didokumentasikan Dokumen bersifat obyektif Memastikan bahwa dokumentasi lengkap, ringkas, dan akurat Catatan pasien adalah hukum Dokumentasi harus mengalir sehingga orang yang membaca dapat menangkap gambaran nyata apa yang terjadi. 2. Konsep Electronic Medical Record (EMR) Salah satu perubahan yang paling besar dalam dokumentasi yaitu dengan menggunakan sistem komputerisasi. Hal ini diperlukan untuk pemberian perawatan kesehatan yang aman dan efektif. Sebagai contoh, sejarah pengobatan pasien mudah diakses di seluruh sistem perawatan kesehatan dan perubahan masing-masing dapat diperbarui secara cepat. Elektronik Medical Record menurunkan waktu pencatatan dan biaya, mengurangi kesalahan, meningkatkan komunikasi antara menyediakan penggunaan akses yang terminologi, lebih yang baik. penyedia layanan kesehatan dan Keuntungan mempromosikan lain untuk komunikasi yang EMR lebih adalah baik antara penyedia layanan kesehatan. Seperti, EMR memungkinkan riwayat pengobatan pasien dapat diakses di seluruh sistem perawatan kesehatan.. Hak privasi dan kerahasiaan perlu ditangani melalui kebijakan institusional khusus untuk EMR. Keamanan dapat dipantau dengan menetapkan elektronik log-in nama kepada setiap pengguna dan terdapat jejak audit. Dokumentasi perawatan pada EMRs menyediakan menu dan frase sehingga memudahkan perawat untuk memilih dokumen dalam format standar. Perawat dapat dengan mudah menguraikan masalah atau memperjelas pendokumentasian di bagian menu dari format tersebut. Di dalam perangkat lunak tersebut telah dikembangkan Nursing Information System (NIS) yang memungkinkan perawat untuk memilih dan merekam tindakan keperawatan dalam EMR. Sistem ini berisi sebagian besar komponen dari proses keperawatan dan telah sesuai dengan Standar Komisi Documentation serta prinsip-prinsip dokumentasi. Dalam EMR setelah data dimasukkan, akan muncul pertanyaan-pertanyaan dan saran menyangkut data yang telah dimasukkan. Sistem ini juga akan memberikan alternatif diagnosas keperawatan untuk pembuatan rencana perawatan selanjutnya berdasarkan data penilaian yang telah dimasukkan. Keuntungan lain dari EMR adalah kemampuan untuk mengambil informasi cepat dan mudah seperti catatan klinik, hasil laboratorium, hasil konsultasi, dan hasil diagnostik. EMR menggunakan terminologi dan dokumentasi terbaca, yang meningkatkan komunikasi antara penyedia layanan kesehatan. Kerugiannya adalah bahwa tidak semua penyedia layanan kesehatan merasa nyaman dengan teknologi komputer ini dan pelatihan yang ekstensif mungkin diperlukan; kurangnya keamanan langkah-langkah dapat mengancam kerahasiaan pasien, dan biaya untuk system ini mahal. 3. Konsep Radio Frequancy-MediSys RF-MediSys merupakan penggabungan Electronic Medical Record (EMR) dengan frekuensi Radio. Dimana sebuah kartu dasar medis ditambahkan ke dalam perangkat lunak dan dihubungkan melalaui internet. RF-MediSys menggunakan teknologi RFID dan industri penomoran standar (disebut Electronic Product Code [EPC]). Data pasien disimpan di dalam kartu dasar medis secara konsisten. RF-MediCard tidak hanya menjamin kerahasiaan data pasien tetapi juga memiliki kemampuan merekam informasi medis yang sederhana. Desain RF-MediCard Setiap pasien memegang kartu dasar medis secara pribadi yang menyimpan berbagai informasi dan riwayat kesehatan pasien. Fungsi RF-MediCard adalah untuk menyimpan informasi medis dasar (misalnya alergi obat, besar atau penyakit kronis, riwayat medis, jenis darah, dll), ketika pasien menunjukkan kartu tersebut maka akses data akan keluar dengan cepat dan mudah. Hal ini sangat berguna bagi pasien ketika berada pada tempat pelayanan medis lain yang tidak memiliki rekam medik sebelumnya. Seluruh pengobatan dan riwayat perawatan dapat di upload ke database pusat dan diperbaharui sesuai kondisi pasien terbaru. Jadi, tenaga kesehatan dapat membuka terlebih dahulu riwayat kesehatan pasien menggunakan kartu yang dibawa pasien sebelum mereka melakukan tindakan apapun. Desain RF-MediCard digambarkan pada Gambar 1. Gambar 1: desain RF MediCard Pada dasarnya, RFID tertanam di RF-MediCard dan terdapat code yang dicetak di bagian depan. Barcode, menyimpan kode unik yang sama dengan RFID. Barcode akan digunakan ketika RFID tidak bekerja dengan benar. Dengan menghadirkan RFMediCard ke pembaca RFID, semua informasi yang tersimpan dalam kartu dapat diambil dan digunakan di RF-MediSys. Susunan Sistem RF-MediSys Sistem RF-MediSys terdiri dari enam modul, yaitu Modul Pendaftaran RFID, Representasi Pengetahuan Modul, Modul Diagnosa Medis, Modul Resep, Risiko Modul Surveilans dan Jasa Informasi Modul (Lihat Gambar 2). Gambar 2: Susunan RF-MediSys a. Modul Pendaftaran RFID Awal pasien masuk klinik dilakukan pendaftaran dengan menunjukkan kartu RFID. Pendaftaran Modul ini digunakan untuk memverifikasi dan mengumpulkan informasi yang digunakan untuk melanjutkan ke dalam modul lain. Jika kartu itu asli, informasi pasien dan jadwal perawatan akan ditampilkan. Melalui user-friendly interface, pasien dapat melihat jadwal tenaga medis dan nyaman membuat janji dengan mereka. b. Modul Representasi Pengetahuan Modul ini dirancang untuk memberikan pengetahuan tentang riwayat kesehatan pasien sebagai pertimbangan tenaga medis dalam melakukan diagnosa. Dalam setiap proses diagnostik, tenaga medis dapat mengambil informasi riwayat kesehatan pasien masa lalu seperti; riwayat pengobatan, informasi kondisi pasien, rekam medic, gejala yang pernah dirasakan dll, yang disimpan dalam RF-MediCard sehingga catatan ini akan lebih kaya memberikan informasi untuk memahami dan mengobati pasien. c. Modul Diagnosa Medis Modul Diagnosa Medis dirancang agar tenaga medis dengan mudah dapat berkomunikasi dengan RF-MediSys melalui perangkat lunak yang kompatibel dengan Extensible Markup Language (XML) dan internet. Informasi medis yang ada dalam RF-MediCard dapat mempercepat proses diagnostik medis sehingga meningkatkan efisiensi resep medis dan proses pengolahan. d. Modul Penentuan Terapi Hasil diagnosa pada Modul Diagnosa Medis memberikan masukan dalam penentuan Terapi. Modul ini dirancang untuk memfasilitasi pemilihan terapi (pemilihan obat yang cocok atau merekomendasikan tes tambahan). Dalam pemilihan obat menggunakan Penalaran Berbasis Kasus (CBR), teknik ini menggunakan kasus sebelumnya sebagai acuan untuk mengambil keputusan pemberian resep dengan pertimbangan kasus yang sama dan memiliki efek yang bagus bagi pasien. e. Modul Surveilans Risiko Modul ini digunakan untuk memantau proses kesehatan sehingga dapat memastikan apakah prosedur medis yang diberikan benar diterapkan pada pasien yang tepat. setiap perawatan yang diberikan kepada pasien, harus di dokumentasikan dan ditandai ke dalam RF-MediCard. f. Modul Layanan Informasi Modul ini berisi sistem database sehingga semua informasi dari RFMediSys sistem tetap terjaga kerahasiaan dan kemurniannya. Tenaga medis dapat mengambil data pasien dari modul ini dan mengubahnya menjadi informasi yang berguna database menyimpan jenis informasi yang berbeda melayani C. Kesimpulan Dan Rekomendasi Dokumentasi keperawatan merupakan hal yang sangat penting dalam proses keperawatan karena merupakan bukti setiap tindakan yang telah diberikan kepada pasien. Dokumentasi keperawatan memiliki aspek hukum bagi pasien serta mampu melindungi pasien dan perawat dari kemungkinan - kemungkinan yang menyangkut aspek hukum. Mengingat pentingnya dokumentasi dalam keperawatan maka hal ini harus dilakukan oleh seorang perawat. Untuk mempermudah dalam pendokumentasian saat ini telah berkembang sistem dokumentasi berbasis komputer menggunakan elektronik sebagai pencatatan rekam medis pasien. Rekam medis yang telah terdata di komputer tersebut kemudian dihubungkan lewat system radio dan internet sehingga mudah diakses kembali oleh pasien maupun tenaga kesehatan di tempat pelayanan kesehatan lain. Dengan adanya sistem radio rekam medis elektronik pasien dapat melakukan pengobatan atau kontrol kesehatan di tempat pelayanan medis lainnya tanpa harus dikaji ulang karena data dengan mudah diakses melalui kartu medis elektronik yang dapat dibawa kemana saja. Melihat banyaknya keutungan dan kemudahan yang ditawarkan oleh kemajuan teknologi tersebut sangatlah baik untuk diterapkan di Indonesia, Kemungkinan penerapan pendokumentasian keperawatan dengan pencatatan medis elektronik serta sistem Radio Frequancy-MediSys sangat memungkinkan dilakukan, tetapi perlu dukungan dan komitment dari semua pihak yang terkait di unit pelayanan kesehatan dan keperawatan untuk penerapanya, baik dari segi biaya, pengadaan sarana prasarana maupun pelatihanpelatihan. DAFTAR PUSTAKA Crawford, Albert. (2010). Comparison of GE centricity Elektronic Medical Resord database and National Ambulatory Medical care survey Findings on the Prevalence of Major Conditions in the United State. Population Health Management Journal. Vol 13 no 03 Documentation, revised. (2008). Practice Standart Documentation. College of Nurse of Ontano Furukawa, Michael.(2011). Electronic Medical Records and Efficiency and Productivity During Office Visit. The American Journal of Managed Care. Vol 17 no 04 Jackson, stewart. (2007). The Elektronik Patient Record. London: The Stationary Office limited. Kaenam, Gail. (2010). Documentation and the Nurse Care Paning Prosess, Patient Safety and Quality: AnEvidence-Based. Handbook For Nurse. Chapter 34 Kelley.Tiffany. (2011). Electronic Nursing documentation as a Strategy to Improve Quality of Patien Care. Journal of Nursing Scholarship. Vol 43 no 02 Kozier, et al., (1995). Fundamentals of nursing: concepts process and practice, fourth edition.Addison Wesley. California Laitinen, Heleena. (2009). Patient-Focused nursing Documentation Expressed by nurses. Journal of Clinical nursing. Vol 19 Plate, Brett. (2010). Assessing the accuracy of Drug Profiles in an Electronic Medical Record System of a Washington State Hospital. The American Journal of Manage Care. Vol 16 no 10 Ting, Jacky. (2011). RF-Medisys: a Radio Frequency Indentification Based Electronic Medical Record System for Improving Medical Information Accessibility and Service at Point of Improving Medical Information Accessibility and services at Point of Care. Health Information Manajement Journal. Vol 40. No 01 http://www.cno.org/Global/docs/prac/41001_documentation.pdf http://www.ahrq.gov/qual/nurseshdbk/docs/KeenanG_DNCPP.pdf