Pengembangan Catatan Kesehatan Elektronik di Ruang Perawatan

advertisement
UNIVERSITAS INDONESIA
Pengembangan Catatan Kesehatan Elektronik
di Ruang Perawatan Anak.
Disusun Sebagai Tugas Mata Ajar Sistem Informasi Manajemen
Koordinator MA: Rr. Tutik Sri Hariyati, MARS
OLEH
O. Diana Suek
NPM. 1006748785
MAGISTER ILMU KEPERAWATAN
KEKHUSUSAN KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM PASCA SARJANA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2011
2
Pengembangan Catatan Kesehatan Elektronik di Ruang Perawatan Anak.
O. Diana Suek/ NPM 1006758785
Abstrak
Catatan kesehatan elektronik (EHRs) adalah catatan elektronik yang berisi
informasi kesehatan klien dan memiliki kemampuan untuk menampilkan informasi
kesehatan klien secara lengkap dan akurat. Sebagian besar rumah sakit di Indonesia
masih menggunakan sistem pendokumentasian dengan melakukan pencatatan pada
format kertas yang tersedia (paper based), sementara baru beberapa rumah sakit yang
sudah mulai mengembangkan sistem pendokumentasian keperawatan dengan dukungan
teknologi informasi berbasis sistem komputer (electronic based). Penerapan EHRs pada
area perawatan kesehatan anak dengan mengembangkan Pediatric Growth Chart ke
dalam Electronic Helath Record System (EHRs) dan direkomendasikan untuk
mengidentifikasi, mencegah dan mengelola anak – anak dengan masalah kegemukan.
EHRs ini membantu perawat anak untuk memantau pertumbuhan seorang anak dengan
meminimalkan kesalahan, mengurangi waktu yang diperlukan dalam mengisi bagan
secara manual, dan mengurangi penggunaan format kertas (paper based). Perlu
dikembangkan pendokumentasian keperawatan secara elektronik dalam memantau
perkembangan anak sesuai tingkatan usia berdasarkan Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP) di Indonesia.
Kata kunci: Catatan kesehatan elektronik, Perawatan anak
1. Latar Belakang.
Pendokumentasian catatan kesehatan klien merupakan salah satu aspek
terpenting dari pemberian perawatan kesehatan di area pelayanan kesehatan. Salah satu
area pelayanan kesehatan yang memerlukan pendokumentasian yang akurat adalah
pelayanan keperawatan. Dokumentasi keperawatan adalah bukti bahwa tanggung jawab
hukum & etik perawat terhadap klien sudah dipenuhi dan bahwa klien telah menerima
asuhan keperawatan yang bermutu (L. Poissant, 2005).
Perkembangan teknologi informasi dan teknologi kesehatan serta tingginya
tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas menuntut
adanya pemanfaatan terhadap kemajuan teknologi antara lain dikembangkannya sistem
3
pendokumentasian kesehatan berbasis teknologi informasi. Catatan kesehatan elektronik
atau electronic health record system (EHRs) telah diadopsi penyedia layanan kesehatan
tak terkecuali penyedia perawatan kesehatan kepada anak-anak.
Keperawatan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan juga dituntut untuk
tanggap terhadap kemajuan teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi
electronic health record system (EHRs) ke dalam dunia keperawatan di luar negeri
sangat berkembang pesat dibandingkan dengan Indonesia. Sistem pendokumentasian
asuhan keperawatan di Indonesia saat ini masih bervariasi. Sebagian besar rumah sakit
masih menggunakan sistem pendokumentasian dengan melakukan pencatatan pada
format kertas yang tersedia (paper based), sementara baru beberapa rumah sakit yang
sudah mulai mengembangkan sistem pendokumentasian keperawatan dengan dukungan
teknologi informasi berbasis sistem komputer (electronic based).
Catatan kesehatan elektronik (EHRs) adalah catatan elektronik longitudinal yang
berisi informasi kesehatan klien berupa data demografi klien, catatan kemajuan
perawatan, obat, tanda vital, riwayat medis masa lalu, imunisasi, data laboratorium, dan
laporan radiologi (NCRR, 2006). EHRs memiliki kemampuan untuk menampilkan
informasi kesehatan klien secara lengkap dan akurat (Samaan, 2009). Penerapan EHRs
bukan hanya pada perawatan klien dewasa tapi telah berkembang juga di area perawatan
anak/ pediatric nursing care. Oleh karena itu penulis tertarik untuk membuat analisis
perkembangan teknologi informasi di ruang perawatan anak dengan memanfaatkan
teknologi informasi catatan kesehatan elektronik (EHRs) yang sangat memungkinkan
untuk diterapkan di Indonesia.
2. Kajian Literatur.
Catatan
kesehatan
elektronik
(EHRs)
merupakan
pemanfaatan
dan
pengembangan teknologi jaringan komunikasi dan sistem informasi secara cepat, tepat
dan memiliki akurasi yang tinggi dalam menyajikan data dan informasi yang dibutuhkan
perawat untuk membantu dalam pengkajian data kesehatan dan pendokumentasian dari
data tersebut sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
(Esther, 2011). Keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
4
juga dituntut untuk memberikan pelayanan yang professional dan mengedepankan
perkembangan teknologi kesehatan.
Kemajuan dalam dokumentasi perawatan kesehatan dimulai sejak adanya
pengembangan catatan kesehatan elektronik/ Electronic Medical Record System (
EMRs) yang diprakarsai oleh tim yang terdiri dari multidisplin ilmu yaitu dokter,
perawat, administrator rumah sakit lainnya pada tahun 2001 - 2004. Sejalan dengan
perkembangan EHRs, penyedia layanan kesehatan mulai mengadopsi dalam berbagai
layanan kesehatan kepada masyarakat, salah satunya pada area perawatan kesehatan
anak dengan mengembangkan Pediatric Growth Chart ke dalam Electronic Helath
Record System (EHRs). Selain dapat memantau pertumbuhan seorang anak,
pengembangan EMRs direkomendasikan juga untuk mengidentifikasi, mencegah dan
mengelola anak – anak dengan masalah kegemukan (Rattay, 2009).
Pemantuan pertumbuhan berbasis komputerisasi dikembangkan dengan adanya
penerapan Pediatric Growth Chart ke dalam Electronic Helath Record System ( EHRs)
(Rosenbloom, S. Trent, et al, 2006). Grafik pertumbuhan anak dikembangkan dengan
menggunakan referensi parameter dan nilai Z-skor untuk berat badan, tinggi badan dan
lingkar kepala berdasarkan National Center for Health Statistik (NCHS) (Kuczmarski
RJ, 2000). Berdasarkan usia pasien, EHRs menampilkan grafik pertumbuhan yang
sesuai contohnya grafik untuk 0 – 36 bulan untuk pasien dengan range usia 0 – 36 bulan
dan grafik 2 – 20 tahun untuk pasien yang berusia lebih dari 3 tahun. Grafik akan
menirukan pewarnaan skema sesuai standar yaitu warna pink untuk anak perempuan dan
biru untuk anak laki-laki.
Gambar 1. Warna skema standar : biru untuk anak laki-laki
dan pink untuk anak perempuan
Penerapan grafik pertumbuhan anak ke dalam pendokumentasian kesehatan elektronik
yang bertujuan untuk meningkatkan kejelasan dan keakuratan informasi klien anak
5
dalam hal penilaian pertumbuhan yang dapat diakses melalui komputer baik oleh tenaga
kesehatan maupun keluarga pasien. EHRs ini membantu perawat anak untuk memantau
pertumbuhan seorang anak dengan meminimalkan kesalahan, mengurangi waktu yang
diperlukan dalam mengisi bagan secara manual, dan mengurangi penggunaan format
kertas (paper based) (Green, 2008). Menurut Menke, 2001 dengan pemanfaatan EHRs
data klien lebih lengkap, mudah di baca dan di akses, data lebih akurat. Selain itu juga
mengurangi penggunaan sumber daya manusia untuk mengaudit data dan menghemat
waktu. Grafik pertumbuhan ini dapat dicetak oleh orang tua, penyedia layanan kesehatan
(Redmond, 2010).
Gambar 2. Contoh grafik pertumbuhan yang dikembangkan dalam EHRs.
6
Adapun komponen yang terlibat dalam sistem catatan elektronik kesehatan (EHRs)
yang telah dikembangkan oleh NCRR, 2006 yaitu
administrator rumah sakit,
keperawatan, laboratorium, dokter, radiologi dan farmasi yang merupakan satu
sistem dalam pengorganisasian data klien. Keterlibatan komponen dalam EHRs
dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 3. Gambaran komponen dalam EHRs
Keuntungan penggunaan catatan medis elektronik/ EHRs di ruang perawatan anak
adalah
1. Pencatatan data berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala di catat kedalam
komputerisasi dan data tersebut dapat di recall
2. Pencatatan data lebih lengkap, akurat, mudah di akses oleh tenaga kesehatan
maupun orang tua untuk memantau pertumbuhan anak
3. Semua staf rumah sakit, dokter, perawat dapat dengan mudah memilih jadwal
untuk pasien dan dan kemudian mendokumentasikan tanda vital, pengukuran
antroprometri, medikasi dan alergi serta semua informasi kedalam sistem
electronic heath record.
7
4. Pemantauan pertumbuhan tidak lagi menggunakan kertas yang memungkinkan
terjadinya kesalahan dalam entri data serta menghemat waktu.
5. Pemantuan grafik pertumbuhan anak secara elektronik dapat meningkatkan
presisi dan akurasi data serta cepat dalam menentukan BMI, hitung presentil dan
standar deviasi
6. Data hasil pengukuran pertumbuhan ditampilkan dengan grafik sesuai standar
NCHS yang diadaptasi oleh seluruh penyedia layanan perawatan anak.
3. Kesimpulan dan rekomendasi
3.1 Kesimpulan
Penggunaan
teknologi
informasi
dalam
pendokumentasian
keperawatan
merupakan cara baru untuk merekam, memberikan dan menerima informasi
pasien yang lebih akurat. Pengembangan EHRs pada saat ini terutama dalam
pemantuan pertumbuhan anak sangat membantu kinerja petugas kesehatan
dengan member kemudahan dalam mendata pasien secara cepat dan tepat.
Namun dibalik kemudahan dalam mengakses data, dalam pengoperasiannya
membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk menyediakan fasilitas yang
mendukung seperti komputer, jaringan internet dengan sistem keamanan yang
baik.
3.2 Rekomendasi
Perlu dikembangkan pendokumentasian keperawatan secara elektronik dalam
memantau perkembangan anak sesuai tingkatan usia berdasarkan Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan (KPSP) di Indonesia untuk memudahkan tenaga
kesehatan atau orangtua dalam memantau perkembangan anak .
4. Daftar Pustaka
Esther, N.Munyisia; Ping, Yu; David, Hailey. (2011). The changes in caregivers’
perceptions about the quality of information and benefits of nursing
documentation associated with the introduction of an electronic
documentation system in a nursing home Source: International journal of
medical informatics , 80, 116 -126.
8
Green, Shayla.D., Thomas, Joan.D. ( 2008 ) Interdisciplinary Collaboration and the
Electronic Medical Record. Journal Pediatric Nursing, 34, 225-241.
Kuczmarski RJ, Ogden CL, Guo SS, et al. (2000). CDC growth charts for the
United States: Methods and development. National Center for Health
Statistics. Vital Health Stat 11(246).
L. Poissant, J. Pereira, R. Tamblyn, and Y. Kawasumi. (2005). “The impact of
electronic health records on time efficiency of physicians and nurses: A
systematic review.” Journal of American Medical Informatics Association,
12:505-516.
Menke,
James.A., Broner, Cynthia. W., Campbell, Deborah.Y., McKissick,
Michelle.Y., Edwards-Beckett, Joy.A. (2001). Computerized clinical
documentation system in the pediatric intensive care unit. BMC Medical
Informatics and Decision Making
National Institutes of Helath national Center for Research Resources (2006). Electronic
health
records
Overview.
http:www.ncrr.nih.gov/publications/informatics/her.pdf diunduh pada tanggal
09 November 2011.
Rattay, K.Thomas., Ramakrishnan, Meena., Atkinson, Aguida., Gilson, Megan.,
Drayton, Vonna. (2009). Use of an Electronic Medical Record System to
Support Primary Care Recommendations to Prevent, Identify, and Manage
Childhood Obesity. Journal of Pediatrics, 123,100-107.
Redmond, P. B, ; Rossi, Anthony F ; Wilner, Bryan R ; Hannan, Robert L ;
Zabinsky, Jennifer A ; White, Jeffrey. (2010). A Transforming patient and
family access to medical information: utilisation patterns of a patientaccessible electronic health record. Cardiology in the Young, 20,477-484.
Rosenbloom, S.Trent., Qi, Xiao.Feng., Riddle, W.R., Russell, W.E., Donlevy, S.C.,
Giuse, Dario., et al. (2006). Implementing Pediatric Growth Chart into an
Electronic Health Record System. Journal of the American Medical
Informatics Association, 13, 302-208.
Samaan, Zeina.M., Klein, Melissa.D., Mansour, Mona.E., DeWitt, T.G. (2009).
The Impact of the Electronic Health Record on an Academic Pediatric
Primary Care Center. Journal of Ambulatory Care Management, 32, 180 –
187.
Download