Transaksi Elektronik dan e-commerce

advertisement
TERMINOLOGI HUKUM
ISTILAH “TRANSAKSI ELEKTRONIK”
Pengertian :
RUU ITE (Pasal 1 angka 10) :
Transaksi elektronik adalah perbuatan hukum
yang dilakukan dengan menggunakan komputer,
jaringan komputer, atau media elektronik lainnya.
Penjelasan :
Transaksi secara elektronik, pada dasarnya adalah perikatan
ataupun hubungan hukum yang dilakukan secara elektronik
dengan memadukan jaringan dari sistem elektronik berbasiskan
komputer dengan sistem komunikasi, yang selanjutnya difasilitasi
oleh keberadaan jaringan komputer global atau Internet.

Segi Hukum Keperdataan (Perikatan):
Dalam penjelasan RUU ITE disebutkan transaksi
elektronik dipandang sebagai bagian dari perikatan
para pihak (Pasal 1233 KUHPerdata).
Transaksi tersebut akan merujuk kepada semua jenis
dan mekanisme dalam melakukan hubungan hukum
secara elektronik itu sendiri yang akan mencakup :
•
•
•
•
•
jual beli,
lisensi,
asuransi,
lelang,
dan perikatan-perikatan lain yang lahir
sesuai dengan perkembangan mekanisme
perdagangan di masyarakat.
Segi Hukum Perdata Dagang ( Hk. Dagang)
Transaksi elektronik dirumuskan definisinya dari terminologi E-
Commerce (Electronic Commerce) atau mengarah pada
perniagaan/perdagangan.
RUU ITE tidak mendefinisikan e-commerce secara jelas, hanya
dalam penjelasan disebutkan :
“ …transaksi seringkali direduksi sebagai perjanjian jual beli antar
para pihak yang bersepakat untuk itu”.
Transaksi elektronik oleh kalangan bisnis
diidentikkan sebagai perdagangan elektronik (ecommerce) yang maknanya lebih sempit dari
makna transaksi elektronik.
Argumentasi :
Perdagangan/perniagaan adalah hanya sebagian
dari aspek perikatan dalam hukum perdata.
E-commerce dapat didefinisikan sebagai segala
bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang
atau jasa (trade of goods and service) dengan
menggunakan media elektronik.
( Sutedjo SB, 1999: 4).
Electronic Commerce adalah kemampuan
untuk membentuk transaksi bisnis yang
meliputi pertukaran barang dan jasa di
antara dua pelaku bisnis dengan
menggunakan peralatan dan teknologi
elektronika.
(Indonesian Information Society Initiative, UGM).
Segi Hukum Administrasi Publik /
Administrasi Pemerintahan
Penjelasan RUU ITE menyatakan bahwa dalam
lingkup publik, maka hubungan hukum tersebut akan
mencakup hubungan antara warga negara dengan
pemerintah maupun hubungan antar sesama anggota
masyarakat yang tidak dimaksud untuk tujuan-tujuan
perniagaan.
Transaksi elektronik pada lingkup
hukum publik ini dapat berupa
transaksi pelayanan publik dan
transaksi informasi antar organisasi
Pemerintahan sebagaimana telah
diatur dalam Inpres No.3 Tahun 2003.
WILAYAH HUKUM TRANSAKSI ELEKTRONIK
Penjelasan RUU ITE :
Dalam perspektif yuridis, makna yuridis transaksi
pada dasarnya lebih ditekankan pada aspek materiil
dari hubungan hukum yang disepakati oleh para
pihak, bukan perbuatan hukumnya secara formil.
Oleh karena itu, keberadaan ketentuan-ketentuan
hukum mengenai perikatan tetap mengikat
walaupun terjadi perubahan media maupun
perubahan tata cara bertransaksi.
Hubungan HK
Transaksi
elektronik
• HUKUM PERDATA TENTANG PERIKATAN
PADA UMUMNYA
• HUKUM PERDATA DAGANG / HK. BISNIS
KHUSUS MENGATUR PERNIAGAAN
• HUKUM ADMINISTRASI PUBLIK
PENGERTIAN HUBUNGAN HUKUM
Hubungan hukum merupakan hubungan antara dua pihak atau lebih
(subyek hukum) yang mempunyai akibat hukum (menimbulkan hak
dan kewajiban) dan diatur oleh hukum.
Subyek Hukum
(Orang / badan Hk)
Hubungan
Hk
Hak & Kewajiban
Obyek
Hk
Hak
Subyek Hukum
(Orang / badan Hk)
Obyek
Hk
= Kewenangan atau peranan yang ada pada
seorang (pemegangnya) untuk berbuat atas
sesuatu yang menjadi obyek dari haknya itu
terhadap orang lain.
Kewajiban
= sesuatu yang harus dipenuhi atau
dilaksanakan oleh seseorang untuk
memperoleh haknya atau karena
telah mendapatkan haknya dalam
suatu hubungan hukum.
Obyek Hukum
= sesuatu yang berguna, bernilai,
berharga bagi subyek hukum dan
dapat digunakan sebagai pokok
hubungan hukum.
Subyek Hukum
= segala sesuatu yang dapat menjadi
pendukung hak dan kewajibannya
atau memiliki kewenangan hukum
(rechtsbevoegdheid).
PENGERTIAN PERISTIWA HUKUM
Peristiwa hukum adalah peristiwa-peristiwa yang
mempunyai akibat hukum atau peristiwa yang
mengakibatkan timbul atau lenyapnya hak dan
kewajiban.
Peraturan hukum menetapkan peristiwa-peristiwa
tertentu dalam suatu masyarakat sebagai peristiwa
hukum.
Peristiwa hukum ditimbulkan oleh perbuatanperbuatan manusia dan peristiwa-peristiwa hukum
lainnya yang diatur oleh peraturan hukum.
Contoh : Jual beli adalah peristiwa hk dari perbuatan
manusia, sedangkan bencana alam sebagai force major
merupakan peristiwa hukum yang terjadinya dipicu
bukan dari perbuatan manusia meskipun dapat
menimbulkan atau melenyapkan hak dan kewajiban
seseorang.
(Burhan Ashofa, 1996).
PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK
 Melibatkan tiga pelaku / pihak yang berbeda :
*
*
*
Perusahaan ("busines"),
Konsumen ("consumer")
Pemerintah ("public administration").
POLA TRANSAKSI ELEKTRONIK / HUBUNGAN
HUKUM :
•
•
•
•
•
•
Business to Business (B2B).
Business to Consumer (B2C).
Business to Public Administration(B2G)
Consumer or Business to Public
Administration(C2G)
Consumer to Consumer(C2C)
Public Adminstration to Public
Administration (G2G)
KERANGKA HUKUM E-COMMERCE
PERATURAN TRANSAKSI ELEKTRONIK
DARI NEGARA ASING





AS
:
Singapura
Malaysia
Kanada :
Irlandia
Uniform Electronic Transaction Act 1998
:
Electronic Transaction Act 1996
:
Digital Signature act 1997
Electronic Transaction Act 1999
:
Electronic Commerce Bill 1999
UETA
Electronic Sign 2001 (UNCITRAL)
Convention on Cyber Crime (OECD)
UNCITRAL Model Law on E-Commerce
Resolusi PBB Nomor 55/63
UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM DAN PENEGAKAN HUKUM
TERHADAP PERBUATAN MELAWAN HUKUM
DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK
RUU Tindak Pidana TI
RUU ITE
RUU Kebebasan Memperoleh Informasi Publik
UU Perlindungan Konsumen
UU Telekomunikasi
UU No.12 / 2002 tentang Hak Cipta
UU No.14 / 2001 tentang Paten
UU No.15 / 2001 tentang Merek
UU Money Laundring
UU Kedokteran
UU Penyiaran
ACUAN PERUNDANGAN DARI LUAR NEGERI :
UETA
Electronic Sign 2001 (UNCITRAL)
CyberCrime Act 2001 USC Code Tittle 18 (1029, 1030)
Children Online Privacy Protection Act
ETA of Singapore
Convention on Cyber Crime (OECD)
UNCITRAL Model Law on E-Commerce
Resolusi PBB Nomor 55/63
Dll.
Pengaturan E-commerce menurut UNCITRAL
 “ Internationlly, the United Nations Commision on International
 Trade Law ( UNCITRAL ) , has completed work on a model law
 that supports the commercial used of internatonal contracts in
 electronic commerce . This model law establishes rules and norms
 that validate and recognize contract fromed through electronic
 means , sets default rules for contract formation and governance of
 electronic contract performance, defines the characteristicof a valid
 electronic writing and an original document ,provides far the
 acceptability of electronic signatures for legal and commercial
 purposes and support the admission of computer evidence in court
 and arbitration proceedings “
 ( UNCITRAL Model Law EC, 1996 : 3).
ETA (Electronic Transaction Act) Singapore
(Undang-undang Transaksi Elektronik):
Salah satu bunyi Pasal menyebutkan secara tegas
“ untuk menghindari keragu-raguan maka , suatu keterangan
tidak dapat dibantah keabsahannya, akibat hukumnya atau
pelaksanaannya dengan dasar bahwa keterangan tersebut adalah
dalam bentuk catatan elektronik”.
(Catrine Tay Swee Kian).
Download