UNIVERSITAS INDONESIA PEMANFAATAN RF-MEDISYS BERBASIS REKAM MEDIK ELEKTRONIK DALAM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN Disusun Guna Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Koordinator Mata Ajar : Rr.Tutik Sri Hariyati, S.Kp.MARS DISUSUN OLEH : DUMA LUMBAN TOBING (1006800806) PROGRAM PASCA SARJANA KEKHUSUSAN KEPERAWATAN JIWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA , 2011 PEMANFAATAN RF-MEDISYS BERBASIS REKAM MEDIK ELEKTRONIK DALAM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN Duma Lumban Tobing* ABSTRAK Sampai sekarang secara umum pendokumentasian asuhan keperawatan dilakukan dengan sheet/paper yang mendatangkan banyak kekurangan, untuk itu perlu adanya inovasi pencatatan dengan menggunakan pencatatan berbasis elektronik. Salah satu bentuk pendokumentasian data pasien yang berbasis teknologi informasi dikenal dengan istilah Electronic Medical Record System (EMRs). Electronic Medical Record System (EMR) secara praktis dapat diartikan sebagai proses pemeliharaan informasi kesehatan secara elektronik mengenai status kesehatan dan perawatan kesehatan yang telah diberikan kepada pasien. Pengembangan lanjut dari Electronic Medical Record System yang dikembangkan saat ini adalah Radio Frequency Medisys (RF-Medisys) berbasis Electronic Medical Record System. RF-Medisys ini menggunakan “Smart Card” yang dapat dibawa oleh pasien . “Smart Card” ini akan memudahkan pasien dan tenaga medis untuk mengidentifikasi riwayat kesehatan pasien dan terapi-terapi yang telah dilakukan termasuk tindakan keperawatan yang diberikan. Penggunaan RFMedisys ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan dapat diaplikasikan di tatanan pelayanan kesehatan. Kata kunci : Dokumentasi, Asuhan keperawatan, Electronic Medical Record System, Radio Frequency Medisys. I. LATAR BELAKANG Keperawatan adalah salah satu profesi yang berfokus pada respon pasien dan pemenuhan kebutuhannya. Dalam memberikan pelayanan, perawat memberikan asuhan keperawatan yang terangkum dalam satu siklus yaitu proses keperawatan. Pelaksanaan asuhan keperawatan yang simultan tersebut akan mendatangkan implikasi terhadap tingkat kepuasan klien. Salah satu ciri profesionalisme adalah adanya cara kerja profesional setiap subyek yang ada di dalamnya dan diantaranya didukung dengan dokumentasi yang akurat, jelas, terpercaya dan sah secara hukum. Sampai sekarang secara umum pendokumentasian keperawatan dilakukan dengan sheet/paper yang mendatangkan banyak kekurangan, untuk itu perlu adanya inovasi pencatatan dengan menggunakan pencatatan berbasis elektronik. Perkembangan teknologi yang sekarang banyak digunakan beberapa rumah sakit di Indonesia terkait dengan pendokumentasian rumah sakit adalah Electronic Medical Record (EMR). EMR pada bentuknya yang paling sederhana dapat dipandang sebagai versi elektronik dari paper-based medical record. Ini adalah tempat penyimpanan informasi-informasi klinik yang mana para petugas kesehatan membuat keputusan-keputusan mereka dalam perawatan kesehatan pasien dengan mengacu padanya (Howard, 2009). Pengembangan teknologi dengan sistem yang terkomputerisasi mengkondisikan perawat dapat melakukan akses ke laboratorium, radiologi, fisioterapi, dan disiplin yang lain, seperti ahli gizi, fisioterapi, dan disiplin ilmu lain seperti ahli gizi, fisioterapis, occupational therapies. Pemikiran tentang dokumentasi keperawatan yang terkomputerisasi di buat dalam rangka memudahkan dan mempercepat pendoukmentasian asuhan keperawatan yang dibuat. Dengan sistem ini perawat lebih dapat menghemat waktu dan perawat akan lebih sering berada di samping pasien. Dengan dokumentasi yang terkomputerisasi ini pencatatan dapat dilakukan akurat dan lengkap. Saat ini telah dikembangkan penggabungan frekuensi radio dengan system catatan medis elektronik, Radio Frequency Identification dan sebuah kartu RFID dasar medis (dikenal sebagai RF-MediCard) ditambah dengan paket perangkat lunak melalui internet untuk mengelola semua informasi medis pasien pemegang kartu. Sistem ini sangat mendukung pemberian perawatan kesehatan secara tepat dan cepat apalagi bagi pasien yang tidak bisa berkomunikasi dengan tempat pelayanan kesehatan sebelumnya dan harus pindah ke tempat pelayanan lainnya. Dengan adanya sistem radio rekam medis elektronik pasien dapat melakukan pengobatan atau kontrol kesehatan di tempat pelayanan medis lainnya tanpa harus dikaji ulang karena data dengan mudah diakses melalui kartu medis elektronik yang dapat dibawa kemana saja. II. KAJIAN LITERATUR a. Dokumentasi Asuhan Keperawatan Dokumentasi asuhan dalam pelayanan keperawatan adalah bagian dari kegiatan yang harus dikerjakan oleh perawat setelah memberi asuhan kepada pasien. Dokumentasi merupakan suatu informasi lengkap meliputi status kesehatan pasien, kebutuhan respons pasien pasien, kegiatan asuhan keperawatan serta terhadap asuhan yang diterimanya. Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan bagian integral dari asuhan keperawatan yang dilaksanakan sesuai standar. Dengan demikian pemahaman dan ketrampilan dalam menerapkan standar dengan baik merupakan suatu hal yang mutlak bagi setiap tenaga keperawatan agar mampu membuat dokumentasi keperawatan secara baik dan benar. Dokumentasi keperawatan yang lengkap dan akurat akan memudahkan disiplin ilmu lain untuk menggunakan informasi di dalamnya. Dokumentasi diperlukan untuk memudahkan alur dan koordinasi dalam perawatan pasien (Green & Thomas, 2008). b. RF-Medisys Radio Frequensi Medisys (RF-Medisys) adalah suatu bentuk inovasi dari EMR yang banyak dikembangkan saat ini. RF-Medisys dapat menyampaikan informasi dengan efektif melalui sebuah kartu pintar yang disebut dengan RFMedicard. Kartu ini berisi informasi medis dasar (adanya riwayat alergi obat, penyakit kronis,dll) yang ada pada tiap pasien. Gambar 1 : Desain dari RF- Medicard c. Model Proses Kerja Modifikasi dari EHR dalam RF-Medisys terdiri dari 9 modul yaitu : namely RFID Registration Module, knowledge Representation, Module, Medical Diagnosis Module, Prescription Module,Risk Surveillance Module and Information Services ( gambar 2). Gambar 2 : Sistem RF-Medisys 1) Modul Pendaftaran RFID Pendaftaran digunakan untuk memverifikasi dan mengumpulkan informasi yang digunakan untuk melanjutkan ke dalam modul lain. Jika kartu itu asli, informasi pasien dan jadwal perawatan akan ditampilkan. Melalui user-friendly interface, pasien dapat melihat jadwal tenaga medis dan nyaman membuat janji dengan mereka. 2) Modul Representasi Pengetahuan Modul ini dirancang untuk memberikan pengetahuan tentang riwayat kesehatan pasien sebagai pertimbangan tenaga medis dalam melakukan diagnosa. Dalam setiap proses diagnostik, tenaga medis dapat mengambil informasi riwayat kesehatan pasien masa lalu seperti; riwayat pengobatan, informasi kondisi pasien, rekam medic, gejala yang pernah dirasakan dll, yang disimpan dalam RF-MediCard sehingga catatan ini akan lebih kaya memberikan informasi untuk memahami dan mengobati pasien. 3) Modul Diagnosa Medis Modul Diagnosa Medis dirancang agar tenaga medis dengan mudah dapat berkomunikasi dengan RF-MediSys melalui perangkat lunak yang kompatibel dengan internet. Informasi medis yang ada dalam RFMediCard dapat mempercepat proses diagnostik medis sehingga meningkatkan efisiensi resep medis dan proses pengolahan. 4) Modul Penentuan Terapi Modul ini dirancang untuk memfasilitasi pemilihan terapi (pemilihan obat yang cocok atau merekomendasikan tes tambahan). 5) Modul Surveilans Risiko Modul ini digunakan untuk memantau proses kesehatan sehingga dapat memastikan apakah prosedur medis yang diberikan benar diterapkan pada pasien yang tepat. Setiap perawatan yang diberikan kepada pasien, harus di dokumentasikan dan ditandai ke dalam RF-MediCard. 6) Modul Layanan Informasi Modul ini berisi sistem database sehingga semua informasi dari RFMediSys sistem tetap terjaga kerahasiaanya. d. Analisis 1. Keuntungan a) Akses lebih cepat karena terkoneksi dengan jaringan internet. b) Penurunan biaya baik biaya oleh pasien maupun administrasi rumah sakit karena semua tersimpan dalam sistem tanpa sheet. c) Meningkatkan kualitas pelayanan, pelaksanaan sistem ini akan membantu mengurangi penderitaan pasien karena kesalahan medis dan ketidakmampuan para analis untuk menilai suatu kualitas kesehatan. 3) Mendukung bukti pengobatan, artinya pasien dengan leluasa mendapatkan pengetahuan tentang praktik medis yang efektif, 4) Menjaga catatan dan mobilitas pasien, dengan sistem ini akan mempermudah klien mengakses seluruh kebutuhan bahkan sampai janji pengobatan dan perawatan serta mengikuti suatu prosedur 5) Kerahasian terjaga e. Keterbatasan 1) Membutuhkan banyak waktu untuk memahami cara memasukkan data 2) Biaya banyak untuk menyediakan provider dan staf tekhnologi termasuk kemungkinan menurunkan cost dokter dan perawat. 3) Tidak semua data dapat dicatat melalui system ini karena data pasien akan banyak bervariasi sementara RF-Medisys adalah format pengkajian yang disajikan dalam bentuk table dan checklist. Disamping itu, keterbatasan kemampuan dalam penggunaan software ini juga dapat menjadi penghambat dalam proses pencatatan data. III. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI a. Kesimpulan. Pendokumentasian Keperawatan merupakan hal penting yang dapat menunjang pelaksanaan mutu asuhan keperawatan. (Kozier,E. 1990). Selain itu dokumentasi keperawatan merupakan bukti akontabilitas tentang apa yang telah dilakukan oleh seorang perawat kepada pasiennya. Dokumentasi keperawatan memiliki aspek hukum bagi pasien serta mampu melindungi pasien dan perawat dari kemungkinan kemungkinan yang menyangkut aspek hukum. Saat ini telah berkembang sistem dokumentasi berbasis komputer menggunakan elektronik sebagai pencatatan rekam medis pasien Dokumentasi asuhan keperawatan berbasis elektronik memiliki dampak yang positif dalam pelayanan asuhan keperawatan sehingga dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. b. Rekomendasi Upaya penerapan pendokumentasian keperawatan dengan pencatatan medis elektronik serta sistem Radio Frequancy-MediSys dapat diterapkan di Indonesia dengan terlebih dahulu melakukan uji coba sistem tersebut dengan mempertimbangkan sarana dan prasarana,aspek biaya dan sosialisasi program. . DAFTAR PUSTAKA Green, D dan thomas, D., (2008). Interdisciplinary collaboration and eletronic medical record. Pediatric nursing/May-june 2008/vol. 34/No. 3 Jackson, stewart. (2007). The Elektronik Patient Record. London: The Stationary Office limited. Kelley.Tiffany. (2011). Electronic Nursing documentation as a Strategy to Improve Quality of Patien Care. Journal of Nursing Scholarship. Vol 43 no 02 Murphy, J., (2010). The Journey to meaningful use of electronic health record. Nursing Economics / July – august 2010/vol.28/No.4 Perry & Potter.(2005). Buku Ajar Fundamental keperawatan. EGC : Jakarta Kozier, et al., (1995). Fundamentals of nursing: concepts process and practice, fourth edition.Addison Wesley. California Ting, Jacky. (2011). RF-Medisys: a Radio Frequency Indentification Based Electronic Medical Record System for Improving Medical Information Accessibility and Service at Point of Improving Medical Information Accessibility and services at Point of Care. Health Information Manajement Journal. Vol 40. No 01 Rapique, RJ. (2007). Computers and Information Technologies In Psychiatric Nursing. Perspective in Psychiatric Care/April/Vol.43/No.2 Stangger.N & Madison.P (2011). Electronic Health Records and The Implication For Nursing Practice. Journal of nursing regulation/January/Vol.1/Issue 4 Kennedy, D., Pallikkathayil, L., Warren, J., (2009). Using a modified electronic health record to develop nursing process skills. Journal of nursing education, February 2009, vol. 48, No. 2