DAMPAK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERHADAP KESELAMATAN PASIEN DAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN Oleh: Yulistiana Rudianti ABSTRAK Pengembangan sistem informasi manajemen salah satunya adalah penggunaan Electronic Medical Record (EMR). EMR merupakan rekam medis seumur pasien dalam format elektronik, dan bisa diakses dengan komputer dari suatu jaringan dengan tujuan utama menyediakan atau meningkatkan perawatan serta pelayanan kesehatan yang efisien dan terpadu. Dampak penggunaan EMR terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan keperawatan yaitu memungkinkan perawat untuk mengelola asuhan keperawatan secara efisien dan lebih berfokus memberikan pelayanan kepada pasien dengan berprinsip pada keselamatan pasien. Peran perawat menjadi lebih optimal sebagai wujud tanggung jawab perawat untuk mengantisipasi, mendeteksi dan mediator yang menjamin keselamatan pasien. Keakuratan dan pengenalan terhadap adanya kesalahan tindakan pelayanan kesehatan dengan cepat dapat diinformasikan oleh EMR yang mempunyai kemampuan lebih dibandingkan dengan electronic patient record (EPR). Dampak lainnya adalah tantangan bagi perawat untuk konsisten menyediakan lingkungan dan kualitas keamanan yang tinggi. Kesiapan dan keyakinan yang positif diperlukan untuk bersama-sama memanfaatkan penggunaan EMR sesuai tujuan yang diharapkan dalam organisasi. A. Latar Belakang merupakan salah satu bagian penting yang memegang Layanan kesehatan yang bermutu adalah harapan bagi peranan dalam layanan kesehatan yang secara setiap pasien atau masyarakat yang membutuhkan langsung dirasakan oleh pasien selama 24 jam. Menurut pelayanan tepat. Potter & Perry (2005) salah satu indikator kualitas Perkembangan IPTEK dan arus globalisasi yang terus pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah pelayanan mengalami perubahan membuat masyarakat semakin keperawatan yang berkualitas, keberhasilan pelayanan terbuka untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tergantung dari partisitasi perawat dalam memberikan sesuai kebutuhannya. Hal ini membawa konsekuensi pelayanan yang berkualitas bagi pasien. kesehatan secara cepat dan bagi suatu layanan kesehatan untuk mengelola pemberian layanan kesehatan termasuk didalamnya Pada kenyataannya dalam sistem pelayanan kesehatan layanan keperawatan yang berfokus pada kebutuhan terjadi masalah-masalah yang dapat menyebabkan pasien. Pelayanan keperawatan yang diselenggarakan kerugian terhadap pasien mulai dari derajat ringan Dampak Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Keselamatan Pasien Dan Kualitas Pelayanan Keperawatan ( Yulistiana Rudianti ) 1 sampai berat. Masalah tersebut antara lain kesalahan (EMR) adalah rekam medis seumur hidup pasien dalam dalam pengobatan, terjadinya luka tusuk atau luka iris format elektronik, dan bisa diakses dengan komputer yang tidak disengaja, terjadinya dekubitus selama dari suatu jaringan dengan tujuan utama menyediakan perawatan dan infeksi akibat tindakan medik. Akibat atau yang dialami oleh pasien akan menyebabkan terjadinya kesehatan yang efisien dan terpadu. Sistem informasi kecacatan sampai kematian. Selain itu, biaya perawatan rekam medik eletronik memberi kemudahan-kemudahan pasien juga meningkat karena bertambahnya hari rawat dalam mendata segala sesuatu tentang pasien untuk pasien. Melihat adanya masalah dan dampak yang dibutuhkan dengan cara yang cepat. Namun sebaliknya dialami pasien, maka perlu peningkatan mutu pelayanan juga yang berfokus pada keselamatan pasien. Keselamatan mengoperasikannya karena membutuhkan biaya yang pasien adalah suatu keadaan dimana pasien terbebas mahal, perlu sistem jaringan dan sistem keamanan yang dari resiko cedera saat berinteraksi dengan sistem kuat. Perawat sebagai bagian dari tenaga kesehatan pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan sebagai dapat pemberi layanan kesehatan termasuk dokter dan mengelola pemberian asuhan keperawatan lebih efisien. perawat mempunyai terdapat perawatan serta pelayanan kelemahan-kelemahan memanfaatkan penggunaan EMR dalam untuk jawab untuk Penggunaan EMR memungkinkan perawat dengan mediator untuk akses yang cepat dan tepat dapat memperoleh menjamin keselamatan pasien. Perawat sebagai tenaga gambaran yang lebih baik tentang kondisi kesehatan kesehatan profesional yang berinteraksi langsung pasien dan perkembangan. Selain itu memungkinkan dengan pasien mempunyai peran untuk membantu perawat untuk menghabiskan lebih banyak waktu pasien mendapatkan haknya dalam keselamatan diri. memberikan pelayanan langsung kepada pasien. mengantisipasi, tanggung meningkatkan mendeteksi dan Pelayanan yang berprinsip pada keselamatan pasien menandakan bahwa pelayanan yang diterima pasien B. Kajian literature. diberikan secara tepat dan bermutu serta sesuai dengan 1. Elektronic Medical Record (EMR) standar operasional prosedur yang telah ditetapkan. Menurut PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisi Perkembangan teknologi dan penggunaannya dalam catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil penyelenggaraan pelayanan kesehatan merupakan pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta suatu inovasi yang sedang terjadi dewasa ini termasuk di tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada Indonesia. Teknologi informasi dimungkinkan dapat pasien. Catatan merupakan tulisan-tulisan yang dibuat berperan untuk meningkatkan kewaspadaan, mengelola oleh dokter mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan masalah dan meningkatkan kepada pasien dalam rangka palayanan kesehatan. kepatuhan dalam memberikan pelayanan kesehatan Bentuk Rekam Medis dalam berupa manual yaitu tertulis sesuai standar operasional prosedur. Teknologi dapat lengkap dan jelas dan dalam bentuk elektronik sesuai secara efektif digunakan dalam pelayanan kesehatan ketentuan. Rekam medis terdiri dari catatan-catatan data untuk meningkatkan proses, standar, dan protokol untuk pasien yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan. menghasilkan hasil yang lebih baik dan meningkatkan Catatan-catatan keselamatan pasien (Mason, Leavitt, & Chaffee, 2007 pelayanan bagi pasien karena dengan data yang dikutip oleh Krummen, 2010). Electronic Medical Record lengkap dapat memberikan informasi dalam menentukan klinis yang terjadi, tersebut sangat penting untuk Dampak Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Keselamatan Pasien Dan Kualitas Pelayanan Keperawatan ( Yulistiana Rudianti ) 2 keputusan baik pengobatan, penanganan, tindakan autentikasi, dan availability ketersediaan. Selain itu juga medis dan lainnya. aspek control yaitu aspek yang menekankan pada cara pengaturan akses terhadap informasi. Access control Electronic Medical Record (EMR) adalah rekam medis dapat mengatur siapa-siapa saja yang berhak untuk seumur pasien dalam format elektronik, dan bisa diakses mengakses informasi atau siapa-siapa saja yang tidak dengan komputer dari suatu jaringan dengan tujuan berhak untuk mengakses informasi. Beberapa hal yang utama menyediakan atau meningkatkan perawatan serta membuat sistem informasi medis berbeda dengan pelayanan kesehatan yang efisien dan terpadu. Sistem sistem informasi lainnya antara lain adalah Kompleksitas informasi rekam medik elektronik adalah sistem (Complexity) dan Kepercayaan (Reliability). Keamanan penyimpanan informasi secara elektronik mengenai dan tentunya perlindungan terhadap privasi, tidak dapat status kesehatan serta pelayanan kesehatan,yang diperoleh kecuali sistem komputer yang berkaitan dapat diperoleh pasien sepanjang hidupnya dan tersimpan dipercaya sedemikian hingga dapat melayani berbagai pengguna memasukkan ketentuan kenyamanan untuk menandai rekam yang sah (Shortliffe, 2001 dikutip oleh Sundari error yang 2009). American Academy of Nursing (AAN) dalam memperbaikinya, mengingat menandai masukan yang rangka mengubah lingkungan rumah sakit yang berfokus meragukan pada kertas itu mudah. Sebuah EMR yang pada kebutuhan pasien mengeluarkan pernyataan agar baik dapat mendistribusikan perbaikan yang dibuat arsitek dan vendor bekerja sama dengan perawat, dokter secara otomatis ke seluruh tujuan yang memiliki data dan perawat departemen yang lain antara lain farmasi yang error. Karena dalam sebuah EMR terdapat lebih dan laboratorium untuk memastikan pendekatan sistem- sedikit transkripsi, maka lebih sedikit mata yang memiliki luas dalam memenuhi kebutuhan pasien (Krummen, kesempatan untuk menemukan error, sehingga error 2010). AAN meyakini bahwa teknologi kesehatan harus tersebut lebih sulit dikenali dalam sebuah EMR. Suatu memungkinkan perbedaan antara electronic patient record (EPR) perawat untuk lebih banyak (reliable). Sistem EMR mungkin terjadi electronic yang telah dan secara cepat menghabiskan dalam memberikan pelayanan langsung dengan medical record, yaitu kepada pasien, daripada mengumpulkan, mencari diperhitungkannya aspek interoperability pada electronic informasi dan koordinasi dengan tenaga layanan medical record atau EMR. Electronic Medical Record kesehatan lain. EMR dapat mencakup banyak informasi (EMR) melakukan restrukturisasi dan optimasi dari seperti demografis, kontak darurat, asuransi, afiliasi dokumen-dokumen pada tingkatan sebelumnya dengan rohani, obat dan alergi, hasil laboratorium dan riwayat memastikan kemampuan interoperasi (interoperability) medis pasien saat rawat inap. Riwayat rawat inap dari semua sistem dokumentasi. merupakan dokumentasi pasien mencakup penilaian tanda-tanda vital, rencana perawatan, dan pendidikan. 2. Hal ini dapat digunakan sebagai informasi untuk melacak Keselamatan riwayat pasien rawat inap dan menunjang komunikasi Keperawatan antara semua disiplin ilmu pelayanan kesehatan. Penerapan teknologi dengan Electronic Medical Record Pengggunaan (EMR) EMR harus mencakup keamanan Dampak Penggunaan Pasien sebagai dan fasilitas EMR Terhadap Kualitas Pelayanan pelayanan kesehatan computer atau computer security yang terdiri dari empat berkontribusi untuk meningkatkan kualitas pelayanan aspek, yaitu privacy atau Confidentiality, integrity, dan mendukung keselamatan pasien. EMR dapat Dampak Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Keselamatan Pasien Dan Kualitas Pelayanan Keperawatan ( Yulistiana Rudianti ) 3 dimanfaatkan sebagai sumber informasi bagi perawat perbaikan perawatan pasien dengan menyediakan untuk dan pengetahuan real-time, menghilangkan catatan tulisan memungkinkanperawat untuk lebih lebih sabar dalam tangan yang menyebabkan kesalahan seperti tulisan memberikan pelayanan keperawatan secara langsung tangan yang tak terbaca dan memberikan informasi kepada pasien. Pemberian obat di atas kertas dapat keseluruhan dari pasien catatan. Dokumentasi tersebut menyebabkan kesalahan (Stone, 2005, dikutip oleh dapat dibaca dan terorganisir dengan komprehensif, Krummen 2010). EMR dimaksudkan untuk melayani konsisten, standar terminologi dalam suatu sistem yang sebagai mekanisme untuk meningkatkan kualitas mudah dinavigasi. Melalui akses yang tepat terhadap penjagaan yang diberikan kepada pasien, membantu informasi, perawat dapat melihat dokumen elektronik memfasilitasi komunikasi yang efektif dan meningkatkan dan mendapatkan gambaran yang lebih baik dari masa dampak keselamatan pasien secara positif melalui lalu dan saat sekarang mengenai kondisi pasien. pengurangan kesalahan pengobatan dan memberikan Manfaat EMR secara luas meliputi informasi yang tambahan cek dan keseimbangan dalam alur kerja mendukung perawatan pasien, sebagai sebuah laporan harian. Memudahkan mengambil keputusan klinis, legal dari tindakan medis, informasi yang mendukung menjadi komponen interaktif perawatan pasien yang pendidikan dan penelitian, dan mendukung manajemen mendorong pelayanan kesehatan untuk menetapkan pembiayaan mengatur untuk data alur kerja pendokumentasian tindakan perawatan, dan menganalisa perawatan. Sebuah studi dalam pelayanan kesehatan. melaporkan bahwa penggunakan online dokumentasi klinis mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan untuk Salah satu kekhawatiran dengan EMR adalah keyakinan tugas-tugas seperti mencatat sebanyak 50% (Deese & perawat yang ditantang untuk menggabungkan EMR ke Stein, 2004). Hal ini menggambarkan bahwa perawat dalam alur kerja mereka. Ada kekhawatiran bahwa mempunyai tambahan waktu untuk meningkatkan dengan komputer menyebabkan gangguan dalam kinerjanya yaitu meningkatkan kualitas dan ketepatan pelayanan perawatan pasien. Perawat akan lebih waktu perawatan pasien. EMR memungkinkan terjadinya mengadakan interaksi dan berbicara dengan komputer komunikasi yang efektif sebagai komponen kunci dari dan bukan pasien, menghilangkan sentuhan dan kolaborasi antara disiplin ilmu dan menyediakan seluruh personal humanistik keperawatan. Dilema lain adalah catatan pasien dengan kontinum dan holistik. Teknologi kurangnya keterlibatan dokter dan bagaimana hal ini komputer semakin diandalkan untuk meningkatkan akan mengubah alur kerja mereka. Hal ini memerlukan efisiensi, keakuratan proses pengenalan perawat terhadap sistem elektronik dokumentasi (Korst,Eusebio-Angeja, Chamorro, Aydin, & yang baru sehingga menjadi akrab dengan arus sistem Gregory, 2003). dan kualitas perawatan dan meningkatkan keyakinan perawat untuk mendapatkan menggunakannya sebelum perubahan Penggunaan EMR mengakibatkan peningkatan akurasi sehingga meningkatkan keamanan lebih dilakukan. terhadap keselamatan pasien. Ward-McKnight (2008) menyatakan C. Pembahasan perawat secara konsisten ditantang untuk menyediakan Penggunaan Electronic Medical Record (EMR) yang lingkungan dan kualitas keamanan yang tinggi untuk merupakan perubahan penggunaan rekam medis secara perawatan pasien. EMR memberikan kontribusi untuk konvensional kepada teknologi baru yang berbasiskan Dampak Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Keselamatan Pasien Dan Kualitas Pelayanan Keperawatan ( Yulistiana Rudianti ) 4 komputerisasi memerlukan pertimbangan yang tinggi tanggung jawab dalam perencanaan dan penyelenggarannya. Perlu mendeteksi dan mediator yang menjamin keselamatan diketahui secara mendetail manfaat penggunaan EMR pasien. Pasien akan mendapatkan pelayanan dan dalam pelayanan kesehatan. Rekam medis sebagai tindakan catatan dan dokumen penting yang berisi keseluruhan kebutuhannya berdasarkan data yang diinput dan catatan kondisi dan perkembangan kesehatan pasien dikelola EMR. Selain itu EMR mempunyai akurasi yang harus dapat dipertanggungjawabkan oleh pemberi cukup tinggi, memiliki kesempatan untuk menemukan layanan kesehatan yang terlibat memberikan pelayanan error, dan kemampuan interoperasi (interoperability) dari kepada pasien. semua medis sistem perawat sesuai untuk dengan dokumentasi. mengantisipasi, kondisi Namun dan dibalik perkembangan dan kemudahan yang ditawarkan dengan Penggunaan rekam medis secara manual berupa penggunaan EMR, juga terdapat kelemahan-kelemahan catatan kertas mempunyai masalah yaitu lama dalam dalam mengoperasikannya. Penggunaan dengan EMR pencarian data atau memberikan informasi bila membutuhkan biaya yang mahal dan diperlukan sistem dibutuhkan dengan segera dan kesulitan mengumpulkan jaringan serta sistem keamanan yang kuat. Berdasarkan data pasien yang kompleks dan terpecah-pecah. uraian di atas diperlukan juga motivasi perawat untuk Sedangkan EMR menggambarkan catatan kondisi berubah dan keyakinan terhadap penggunaan teknologi kesehatan pasien dalam format elektronik, dan bisa EMR serta kerjasama dari semua yang terlibat dalam diakses dengan komputer dari suatu jaringan dengan pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien. tujuan Kerjasama dan keyakinan yang mantap terhadap utama menyediakan atau meningkatkan perawatan serta pelayanan kesehatan yang efisien dan perubahan penggunaan terpadu. Selain itu dengan penggunaan rekam medis memampukan organisasi manual, penggunaan telepon dan percakapan menjadi pelayanan fasilitas penting untuk diskusi dan pertukaran informasi keperawatan dimungkinkan menjadi semakin meningkat, untuk membuat keputusan pelayanan pasien. Tetapi demikian juga keselamatan pasien sebagai penerima setelah menggunakan EMR, tenaga kesehatan yang layanan kesehatan. yang suatu sistem akan untuk mencapai tujuan diharapkan. Kualitas pelayanan terlibat dalam asuhan pasien cukup melihat EMR untuk mendapatkan rangkuman medis pasien dan dengan D. Penutup cepat membuat keputusan. Manfaat EMR dapat 1. Kesimpulan dirasakan baik oleh tenaga kesehatan sebagai pemberi Penggunaan Electronic Medical Record (EMR) oleh pelayanan untuk penyelenggara kesehatan perlu mempertimbangkan mendapatkan keamanan dan keselamatan selama banyak faktor baik dari segi pemanfaatan maupun menerima pelayanan. Bagi tenaga kesehatan terutama kelemahan sistem tersebut. Analisa terhadap semua perawat, pengelolaan asuhan keperawatan menjadi lebih pengguna EMR oleh tenaga kesehatan yang terlibat efisien, mempermudah mendapatkan informasi pasien dalam pelayanan kesehatan termasuk perawat menjadi dan melakukan analisa dengan cepat dan tepat. salah satu faktor penting selain kemampuan dalam kesehatan juga bagi pasien menyelenggarakan sistem elektronik tersebut yaitu Peran perawat untuk memberikan pelayanan yang motivasi dan keyakinan perawat untuk berubah. EMR berfokus pada pasien menjadi lebih optimal termasuk dapat mempunyai pengaruh baik positif dan maupun Dampak Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Keselamatan Pasien Dan Kualitas Pelayanan Keperawatan ( Yulistiana Rudianti ) 5 implikasi negatif pada pelayanan kesehatan pasien. Douglas Page. (2010). Integration: Linking Infection Teknologi baru dapat diterapkan dengan baik oleh Control and EMRs. Hospitals & Health Networks; pengguna dengan memberikan pengetahuan dan ABI/INFORM Global. pemahaman yang tepat mengenai penggunaannya dan adanya tujuan atau visi yang jelas sebagai visi bersama dalam pelayanan kesehatan. Salah satu tujuan yang dapat dicapai melalui penggunaan EMR adalah peningkatan kualitas pelayanan keperawatan dan peningkatan keselamatan pasien. Para perawat bersama semua tim yang terlibat dalam pelayanan kesehatan mempunyai keseragaman dan keyakinan yang positif Krummen, M. (2010). The impact of the electronic medical record on patient safety and care. United StatesKentucky, Northern Kentucky University. Michael F. Furukawa, T. S. Raghu, Benjamin B. M. Shao. (2010). Electronic medical records and cost efficiency in hospital medical-surgical units. Excellus Health Plan, Inc. ISSN 0046-9580 10.5034/inquiryjrnl. untuk memanfaatkan penggunaan EMR secara optimal untuk memberikan yang terbaik kepada pasien dan Peraturan masyarakat. 269/Menkes/Per/III/2008. 2. Saran Potter, P.A., Perry, A.G. Alih bahasa: Asih, Yasmin, dkk. a. Bagi pengguna Electronic Medical Record (EMR) selalu mengadakan evaluasi terhadap penggunaan EMR dan mensosialisakan keberhasilan peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat atau instansi yang belum menggunakannya. b. Bagi penyelenggara kesehatan yang mempunyai keinginan untuk berubah sesuai kemajuan sistem informasi manajemen terutama bidang keperawatan perlu melakukan pertimbangan dan mengenal sistem EMR lebih lanjut. Menteri Kesehatan RI No: (1997/2005). Buku ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, proses dan praktik. (Edisi 4), Jakarta: EGC. Rizaldy Pinzon. (2007). Peran teknologi informasi untuk meningkatkan keamanan pengobatan di rumah sakit. Seminar Nasional Teknologi. Yogyakarta. Diperoleh dari: http://digilib.unsri.ac.id/download/30%20%20peran%20te knologi%20informasi%20untuk%20meningkatkan%20ke amanan%20pengobatan%20di%20rumahsakit14082009. pdf. Ron Howard. (2009). Nurse acceptance and perception DAFTAR PUSTAKA of electronic medical record. Highland Heights- Kentucky. Northern Kentucky University. Ann M. Mayo, Denise Duncan. (2004). Nurse Sundari. (2009). Sistem informasi rekam medis. perceptions of medication errors what we need to know Diperoleh for patient safety. J Nurs Care Qual. Lippincott Williams isteminformasirekammedis.blogspot.com/2009/02/rekam & Wilkins. -medis-elektronik.html. Bowers, Colleen Nina, M.A. (2008). Nurses working in Swanburg. (2000). Pengantar Kepemimpinan dan the 21st century in a digital world. Royal Roads manajemen keperawatan; alih bahasa, Suharyati University (Canada), 133 pages; AAT MR35382. Samba; editor Monica Ester. Jakarta. EGC. dari: http://sundari- Dampak Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Keselamatan Pasien Dan Kualitas Pelayanan Keperawatan ( Yulistiana Rudianti ) 6