OVERVIEW MANAJEMEN STRATEGI PERANAN STRATEGI • Berpikir stratejik sangat penting dan berguna dalam pengambilan keputusan untuk mengatasi masalahmasalah yang muncul dalam suatu perusahaan. • Beberapa tahap dalam proses berpikir stratejik, yaitu : a. Indentifikasi Masalah (Problem Identification) Pada tahapan awal ini, kita diharapkan dapat untuk mengindentifikasi masalah-masalah dengan cara melihat gejala-gejala yang ada. b. Pengelompokan Masalah (Problem Classification) Pada tahap ini, kita diharapkan bisa mengelompokkan masalah-masalah sesuai dengan sifatnya agar kemudahan pemecahannya. c. Proses Abstraksi (Abstraction Process) Pada tahap ini, kita diharapkan mampu menganalisis masalah-masalah dengan mencari faktor-faktor penyebabnya. Oleh karena itu, kemudian kita dituntut lebih teliti untuk dapat menyusun metode pemecahannya. d. Penentuan Metode (Method Determination) Pada tahap ini, kita diharapkan mampu menentukan metode yang paling tepat untuk penyelesaian masalah. e. Perencanaan Implementasi (Implementation Planning) Pada tahap yang paling akhir ini, kita dituntut untuk bisa menerapkan metode yang telah ditetapkan. PENGERTIAN STRATEGI • Dalam konteks bisnis, strategi mengambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman dalam mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi. • Stoner dan Freeman (1992) mengindentifikasi konsep strategi berdasarkan dua perspektif yang berbeda, yakni : 1. Dari perspektif apa yang ingin dilakukan oleh suatu organisasi (intend to do). Strategi didefinisikan sebagai suatu program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya. Strategi dalam hal ini mengandung makna bahwa manajer memainkan peran yang aktif dan secara sadar dan rasional dalam merumuskan strategi organisasi. Pandangan ini lebih banyak diterapkan dalam lingkungan yang selalu berubah. 2. Dari perspektif apa yang akhirnya dilakukan (eventually does) oleh perusahaan. Strategi dalam pandangan ini didefinisikan sebagai suatu pola respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Dengan definisi ini, organisasi memiliki strategi, tetapi tidak pernah dirumuskan secara eksplisit. Manajer reaktif tepat menerapkan pandangan ini. Manager seperti ini biasanya hanya menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif apabila diperlukan. PENTINGNYA STRATEGI • Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dengan pertumbuhan dan perkembangan berbagai jenis perusahaan yang dilengkapi dengan pesatnya kemajuan tehnologi informasi, maka strategi merupakan kebutuhan yang vital dan sangat penting dalam menjalankan roda perusahaan menghadapi berbagai macam tantangan baik internal maupun eksternal, khususnya para pesaing pada core bisnis yang sama. • Sejalan dengan pentingnya strategi, maka Jain (1990) mengatakan bahwa setiap organisasi membutuhkan strategi apabila menghadapi situasi berikut : a. Sumber daya yang dimiliki terbatas b. Ada ketidakpastian (uncertainity) mengenai kekuatan daya saing organisasi c. Komitmen (commitment) terhadap sumberdya tidak dapat diubah lagi. d. Keputusan-keputusan (decisions) harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu. e. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif • Sementara Porter dalam Wheelen dan Hunger (1995:1) mengatakan bahwa “ the reason why firms succeed or fail is perhaps the central question in strategy”. Artinya, strategi akan menentukan berhasil atau gagalnya suatu perusahaan. Oleh karena itu, mengingat perannya yang sangat menentukan, maka penentuan strategi menjadi suatu hal yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan. TINGKATAN STRATEGI • Corporate Strategy - Grand strategies ( growth, stability, retrenchment strategy) -R& - Portfolio strategy - Parenting strategy Business Strategy ( Competitive Strategy) - Lower Cost Strategy -R&D - Differentiation Strategy Functional Strategy Corporate Head Office DIVISI A - R &D - SDM - Keuangan - Produksi - Pemasaran - Penjualan DIVISI B - R&D - SDM - Keuangan - Produksi - Pemasaran - Penjualan PROSES MANAJEMEN STRATEGI Analisis Lingkungan Ekternal : -Umum - Industri Internal : -SDM - Kapabilitas -Kompet. Inti Menentukan Arah Perusahaan - Visi - Misi - Program - Kegiatan Formulasi Strategi TK. Korporat TK. Bisnis TK. Fungsional SWOT ANALYSIS Implementasi Strategi - Struktur - Organisasi - Budaya - Perusahaan - Leadership Pengendalian Strategi Tradisional Adaptif ANALISIS LINGKUNGAN Lingkungan Eksternal a. Lingkungan Umum - Faktor Ekonomi - Faktor Sosial - Faktor Politik dan Hukum - Faktor Teknologi b. Lingkungan Industri Pendatang Baru, Pemasok, Pembeli, Produk Pengganti, Diantara perusahaan. KEKUATAN-KEKUATAN YANG MEMPENGARUHI LINGKUNGAN INDUSTRI Pendatang Baru Kekuatan Penawaran Pemasok Pesaing Industri Pemasok Kekuatan penawaran Pembeli Pesaing diantara perusahaan yg ada Ancaman produk atau Jasa Pengganti Produk Pengganti Ancaman pendatang baru Pembeli ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL Aspek-aspek lingkungan eksternal meliputi: 1. Aspek Umum meliputi 5 komponen terdiri dari: a. Komponen Ekonomi b. Komponen Sosial c. Komponen Politik d. Komponen Hukum e. Komponen Teknologi ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL 2. Aspek Operasional/industri meliputi 4 komponen terdiri dari: a. Komponen Pelanggan b. Komponen Pesaing c. Komponen Tenaga Kerja d. Komponen Internasional ENVIRONMENTAL SCANNING Agar sukses perusahaan harus menyelaraskan diri dengan lingkungan Strategic Fit: kehendak lingkungan tawaran perusahaan Ketidakpastian Perusahaan meningkat pada abad 21 ENVIRONMENTAL SCANNING 1. Identifikasi ancaman-peluang Formulasi strategi yang Pas 2. Identifikasi kekuatan-kelemahan (internal environment) Scanning: Monitor, Evaluasi, Diseminasi info IDENTIFYING EKSTERNAL ENVIRONMENTAL VARIABLE Society Environment : Ekonomi, teknologi, politik, legal, socio kultural Identifikasi kekuatan-kelemahan (internal environment) Some important variable in The Sociental Environment Task environment, Government, Local community, Suppliers, competitors, Customers, Creditors, Employees/labor union, Special interest group, Trade associatons FAKTOR EKSTERNAL A. Faktor Ekonomi 1. Tren pertumbuhan ekonomi pada pasar setempat, baik atau buruk 2. Daya beli masyarakat setempat untuk produk dan jasa kita 3. Inflasi 4. Tingkat bunga pembelian 5. Tingkat bunga Penjualan 6. Depresi Rupiah terhadap mata uang asing negara pemasok barang atau jasa yang kita beli FAKTOR EKSTERNAL B. Faktor Sosial 1. Tuntutan perburuhan setempat, gejolak perburuhan setempat 2. Angka kejahatan, sara-sara 3. Modal setempat, etika bisnis setempat 4. Apakah pekerja wanita lazim pada daerah operasi 5. Populasi penduduk pemasaran kita Berapa persen dari populasi tersebut merupakan pembeli potensial produk/jasa kita 6. Sulit/mudah mencari tenaga kerja profesional apa didaerah setempat operasi kita tersebut Jelaskan sulit untuk tenaga kerja profesional apa (misalnya tenaga pemasaran, keuangan, akuntansi, SDM, tenaga kerja langsung atau burauh dll) FAKTOR EKSTERNAL C. Faktor Politik 1. Kebijakan nasional untuk berdagang dengan suatu negara, terkait pada pasok barang dan pasar LN kita 2. Hubungan perusahaan dangan pemerintah setempat, baik atau buruk 3. Dukungan pemerintah pada jenis usaha kita 4. Hubungan SPSI dengan manajemen, baik atau buruk 5. Apakah ada pembatasan izin baru untuk bisnis ini 6. Apakah bisnis ini diketatkan aturannya (regulasi) atau dilonggarkan (deregulasi) FAKTOR EKSTERNAL D. Faktor Teknologi 1. Lingkungan teknologi rendah, madya, canggih 2. Lingkungan teknologi lambat berubah atau cepat berubah 3. Apakah investasi kita dapat tiba-tiba mubazir karena perubahan teknologi 4. Apakah teknologi hemat energi dan atau anti polusi diperlukan dalam bisnis ini 5. Apakah solusi masalah harian memerlukan teknologi khusus 6. Apakah produk atau jasa aman bagi masyarakat pemakai 7. Apakah teknologi Sistem Informasi Manajemen amat penting untuk bisnis ini 8. Berapa banyak perusahaan inovator di sekeliling kita 9. Apakah ada masalah marketing intelligent dan security System (untuk formula, cara, informasi) ASPEK OPERASIONAL/INDUSTRI A. Ancaman Pendatang Baru a. b. c. d. e. f. g. Economies of scale Product Differentiation Capital Requirement Switching Cost Akses ke saluran distribusi Kebijakan pemerintah lain-lain (keunggulan biaya, bh baku, lokasi, subsidi pengalaman & belajar) ASPEK OPERASIONAL/INDUSTRI B. Kekuatan Pemasok 1. Apakah pemasok kita amat dominan dalam negosiasi harga, syarat pembayaran, menentukan kualitas barang dan delivery sesukanya, apakah kita selalu kalah/menang dalam negosiasi tersebut 2. Apakah kita dapat berganti pemasok lain, apakah ada calon pemasok lain yang dapat kita pilih sewaktu-waktu dibutuhkan 3. Apakah pemasok mempunyai produk terbatas, sehingga barang diperebutkan oleh pembeli/agen/dealer (oleh kita) 4. Apakah kita satu-satunya pembeli atau banyak pembeli lain selain kita 5. Berapa persen produk/jasa pemasok kita beli? 6. Apakah barang yang kita beli barang generik atau khusus 7. Apakah laba pemasok tebal, laba kita tipis, atau sebaliknya? 8. Apakah kita amat price sensitive? (naik sedikit susah jualnya) ASPEK OPERASIONAL/INDUSTRI C. Produk Substitusi 1. Sebutkan produk lain yang akan dibeli oleh pembeli kita, bila tak jadi membeli produk kita 2. Bagaimana mutu dan harga produk pesaing kita itu, dibanding kita? ASPEK OPERASIONAL/INDUSTRI D. Persaingan 1. Apakah jumlah pesaing kita banyak, sedikit, amat banyak? 2. Apakah pembeli bertambah banyak, tetap atau bertambah kecil (industri tumbuh cepat, lambat, tak tumbuh atau menyusut) 3. Apakah market share (presentase penjualan kita terhadap seluruh penjualan nasional atau regional setempat) penting dalam bisnis ini? Berapa besar porsi penjualan kita, dalam prosentase 4. Apakah kita sulit/mudah membuat pembedaan produk atau pelayanan (yang lain dari para pesaing)? 5. Apakah biaya tetap tinggi, dibanding penjualan Apakah breakeven sulit dicapai/mudah dicapai 6. Apakah penjualan produk dan jasa kita berlaku musiman? hari apa saja yang laku keras, hari apa saja yang tidak laku? Bulan apa biasanya penjualan baik 7. Apakah sulit/mudah menutup bisnis ini bila gagal? (exit barriers besar/kecil) 8. Apakah industri itu mulai uzur, ketinggalan zaman, akan digantikan oleh produk/jasa yang lebih canggih? ASPEK OPERASIONAL/INDUSTRI E. Struktur Organisasi 1. Siapa tiga besar di bisnis ini, atau di daerah penjualan anda? Sebutkan berapa persen penjualan masing-masing, terhadap seluruh penjualan nasional/regional daerah anda Kita sendiri berapa persen 2. Posisi kita dengan demikian apakah terbesar, kedua terbesar atau kecil? 3. Apakah banyak pembeli yang tidak terlayani? Mengapa? Apakah barang habis/laku keras? Atau sebaliknya? LINGKUNGAN INDUSTRI • • • • • Ancaman Masuknya Pendatang Baru a. Economies of scale b. Product Differentiation c. Capital Requirement d. Switching Cost e. Akses ke saluran distribusi f. Kebijakan pemerintah g. lain-lain (keunggulan biaya, bh baku, lokasi, subsidi pengalaman & belajar) Rivalitas Diantara Para Pesaing Persaingan merebut posisi melalui persaingan harga, iklan, perkenalan produk, pelayanan kepada pelanggan Tekanan Produk Pengganti Produk substitusi dengan switching cost rendah, harga murah, dan kualitas lebih baik. Tawar Menawar Pembeli Kualitas lebih baik, pelayanan lebih baik dan biaya murah. Tawar Menawar Pemasok Didominasi sedikit perusahaan, produknya unik, industri bkn pelanggan penting, dapat melakukan integrasi ke hilir. LINGKUNGAN INTERNAL • Resources (Sumber Daya) * Tangible : sumber daya keuangan dan sumber daya fisik dan organisasi. * Intangible : teknologi, inovasi, dan reputasi. * Sumber Daya Manusia • Capability (Kapabilitas) * Pendekatan fungsional : keuangan & akuntansi, pemasaran, penjualan & distribusi, SDM, operasi dll * Pendekatan Value Chain : - Aktivitas utama berkaitan dengan penciptaan fisik produk, penjualan, pengiriman dan pelayanan purna jual; - Aktivitas pendukung berkaitan dengan fungsi SDM, pengadaan, pengembangan teknologi, dan administratif. • Core Competence (kompetensi inti) Kapabilitas = kompetensi jika : * Valuable Capabilities * Rare Capabilities * Imperfectly imitable capabilities * Nonsubstitutable capabilities Prosedur Analisis Lingkungan • Menentukan relevansi dari tingkatan lingkungan • Menentukan tingkatan relevansi dari strategic issue. • Menerapkan Teknik Analisis Lingkungan * IFE dan EFE Matrix * Environmental Scanning * Environmental Forecasting Pengukuran kinerja dengan Balanced Scorecard dibagi menjadi empat perspektif (Kaplan and Norton, 1996:25-28) yakni: (1) perspektif finansial, (2) perspektif konsumen, (3) perspektif proses bisnis internal, dan (4) perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan. Hubungan Sebab-Akibat dari Empat Perspektif Pengukuran Kinerja dari Balanced Scorecard Financial ROCE Return on Capital Employed Customer Loyalty Customer On-time Delivery Internal Business Process Learning and Growth Process Cycle Time Process Quality Employee Skills Hubungan Sebab-Akibat dari Empat Perspektif Sumber: Becker, Huselid and Ulrich (2001:29) Suplemen Penerapan ’Balanced Scorecard’ Dalam Penelitian Ilmiah Belum banyak penelitian manajemen sumber daya manusia tentang penilaian kinerja organisasi dengan menggunakan pendekatan Balanced Scocard yang didisain oleh Kaplan dan Norton. Berhubung karena metode ini masih relative baru, maka berikut ini disajikan indikator penelitian berdasarkan wawasan penulis sebagaimana tertera dalam Tabel operasionalisasi variabel penelitian di bawah ini. Tabel Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel/ Dimensi Organizational Performance (Z) Sub-variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala Kinerja organisasi dapat dilihat dari pendekatan “Balance Scorecard”. Mimiliki suatu daftar tolak ukur baik finansial maupun non finansial. ~Inovasi dan pembelajaran ~Proses Bisnis Internal ~Pelanggan ~Finansial Ordinal Suplemen Penerapan ’Balanced Scorecard’ Dalam Penelitian Ilmiah Tabel Operasionalisasi Variabel Penelitian Learning and Growth (Za) Perspectif pembelajaran dan pertumbuhan organisasional ditentukan oleh manusia, sistem dan prosedur organisasional. Memiliki pengukuran yang jelas tentang inovasi pembelajaran ~Jumlah produk baru ~Tingkat pengembalian inovasi ~Keterampilan karyawan ~Masa waktu memasarkan produk baru ~Lama waktu mendekati pelanggan. Ordinal Internal Business Process (Zb) Organisasi harus unggul dan mengimplementasikan strategi. Menyajikan: 1) Proses inovasi 2) Proses Operasi 3) Proses Pelayanan pelanggan dengan baik ~Proses tepat waktu ~Reduksi limbah ~Kualitas proses ~Pengiriman tepat waktu Ordinal Customer (Zc) Organisasi mengembangkan tolak ukur untuk mengawasi kemampuan unit usaha untuk menciptakan pelanggan yang puas dan loyal dalam segmen yang ditargetkan. Menunjukkan penciptaan pelanggan yang puas, loyal dan pelanggan baru. ~Kepuasan pelanggan ~Jumlah pelanggan yang komplain ~Pangsa pasar ~Persentase retur pembelian dan penjualan ~Persentase pelanggan yang masih setia dari periode lalu ~Jumlah pelanggan baru. Ordinal Financial (Zd) Organisasi memberikan gambaran tentang nilai keuangan yang diciptakan. Memiliki alat ukur untuk melihat efektivitas unit usaha dalam menciptakan nilai keuangan dan pengembalian investasi. ~ Cash flow ROI ~ Residual income ~ Percentage revenue from innovation ~ Residual cash flow ~ Revenue growth Ordinal Pendapat Para Pakar Mengenai Strategi 1 2 3 4 5 6 7 Chandler (1962:13) Newman and Logan (1971:107) Christensen (1973:107) Uyterhoeven (1973:7) Ansoff (1982:94) Bower and Shirley (1982:124) Harvey (1988:6) Strategi adalah penentuan dasar tujuan jangka panjang dan tujuan perusahaan serta pemakaian caracara bertindak dan lokasi sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Strategi master adalah perencanaan yang melihat ke depan yang dipadukan dalam konsep dasar atau misi perusahaan Strategi adalah pola-pola berbagai tujuan serta kebijakan dasar dan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut dirumuskan sedemikian rupa sehingga jelas usaha apa yang sedang dan akan dilaksanakan oleh perusahaan, demikian juga sifat perusahaan baik sekarang maupun yang akan datang. Strategi adalah aturan untuk pembuatan keputusan dan menentukan garis pedoman. Strategi ini disebut dengan konsep bisnis perusahaan. A strategy is a plan or course of action which is of vital, pervasive or containing importance in an organizations as a whole. Strategi corporate adalah usaha mencapai tujuan dengan memberikan arah dan keterikatan perusahaan. (Strategi adalah rencana atau tindakan yang penting, kepentingan yang bersifat perfasif atau containing dalam suatu organisasi secara menyeluruh) A strategy is a way of getting things done. It provides a game plan for action. Strategy includes the formulation of goals and action plans for their accomplishment. Strategy considers the competitive forces at work in managing an organization and the impact of the outside environment on organization action. (Strategi adalah suatu cara untuk melaksanakan sesuatu hal. Strategi menyediakan rencana permainan untuk dilaksanakan. Strategi mencakup formulasi tujuan dan rencana tindakan untuk pencapaiannya. Strategi mempertimbangkan dorongan kompetitif dalam 1 2 3 4 5 6 7 Chandler (1962:13) Newman and Logan (1971:107) Christensen (1973:107) Uyterhoeven (1973:7) Ansoff (1982:94) Bower and Shirley (1982:124) Harvey (1988:6) pekerjaan dalam rangka mengelola suatu organisasi dan dampak dari lingkungan luar terhadap tindakan organisasi.) Pendapat Para Pakar Mengenai Strategi 8 Toyne and Walters (1993:54) Strategy is “game plan” used to achieve future objectives and goals. These game plans are designed to marshal the company’s capabilities , skill and other resources for meeting competitive challenges and taking advantages of future opportunities. A companies ‘s strategy reflects its distinctive competencies and its planned reactions to changes in the competitive environment. (Strategi adalah 9 10 11 Wheelen and Jauch and Glueck Stoner et.al. Hunger (1997:12) (1995:154) (1997:16) Konsep strategi dapat Strategi adalah The strategy of a didefenisikan berdasarkan rencana yang corporation is a dua perspektif yang disatukan comprehensive berbeda yaitu(1) dari menyeluruh dan master plan perspektif apa yang suatu terpadunyang stating how a organisasi ingin mengaitkan corporation will melakukan, strategi keunggulan strategi achieve its didefinisikan sebagai perusahaan dengan mission and program untuk menentukan tantangan objective dan mencapai tujuan lingkungan dan advantage and organisasi dan yang dirancang minimizes mengimplementasikan untuk memastikan competitive misinya (2) dari perspektif bahwa tujuan utama disadvantage. apa yang organisasi perusahaan dapat akhirnya lakukan, strategi dicapai melalui didefenisikan sebagai pola pelaksaan yang (Strategi suatu tanggapan atau respon tepat oleh perusahaan organisasi terhadap perusahaan. adalah rencana lingkungan sepanjang komprehensif waktu. yang menyatakan bagaimana suatu perusahaan dapat mencapai misi dan tujuan serta keuntungan dan 12 13 Hitt (1997:113) Gordon (2002: 365) Strategi “Focus on merupakan strategic sejumlah capabilities”. tindakan yang Strategies should terintegrasi be framed in terms dan of strategic terkoordinasi capabilities rather yang diambil than strategies per untuk se. Base a plan on mengeksploita the range of si kompetensi capabilities a inti serta company should memperoleh including process, keunggulan technology, people bersaing. and knowledge/ insight (Fokus pada kemampuan strategis. Strategi harus diletakkan dalam hal kemampuan strategis dan bukan hanya 8 Toyne and Walters (1993:54) “rencana permainan” yang digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran di masa yang akan datang. Rencana-rencana permainan tersebut didisain untuk mengatur dengan baik kemampuan organisasi, ketrampilan dan sumber daya lainnya untuk memenuhi tantangan kompetitif dan mengambil keuntungan dari kesempatan di masa yang akan datang. Suatu strategi perusahaan merefleksikan kompetensikompetensi nya yang dapat dibedakan dan 9 10 Stoner et.al. (1995:154) Jauch and Glueck (1997:12) 11 Wheelen and Hunger (1997:16) meminimalisasi kerugian.) 12 Hitt (1997:113) 13 Gordon (2002: 365) kepada strategi itu sendiri. Mendasarkan suatu rencana pada jangkauan kapasitas suatu perusahaan seharusnya mencakup proses, teknologi, orang, pengetahuan /wawasan.) 8 Toyne and Walters (1993:54) reaksi-reaksi terencana yang dimilikinya dengan perubahan dalam lingkungan kompetitif. 9 10 Stoner et.al. (1995:154) Jauch and Glueck (1997:12) 11 Wheelen and Hunger (1997:16) 12 Hitt (1997:113) 13 Gordon (2002: 365) Pendapat Para Pakar Mengenai Strategi Fungsi MSDM 1 Cascio (1992:45) Strategi fungsi manajemen sumber daya manusia terdiri dari Employment-Job Analysis, human resource planning, recruiting, staffing. Development-orientation, training, performance appraisal, managing career. Compensation-pay, benefit, and incentive. Labormanagement accommodation-union representation, collective bargaining, procedural justice, ethics. Support, evaluation, international application-job safety and health, cost/benefit of human resources management activity, international dimension of human resources management. (Kepegawaian-analisis pekerjaan, rencana SDM, staffing, orientasi pengembangan, pelatihan, penilaian kinerja, mengelola 2 Truss and Gratton (1994:663) Strategic human resources has been defined as the linking of human resources management with strategic goals and objectives in order to improve business performance and develop organizational cultures that foster innovation and flexibility. 3 Carrell et. al (1995:9) Strategi fungsi manajemen sumber daya manusia adalah rencana menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan strategi rekrutmen dan seleksi, strategi perencanaan sumber daya manusia, strategi pengembangan dan pelatihan, strategi kompensasi, dan strategi penilaian kinerja, strategi keamanan dan kesehatan dengan tantangan lingkungan yang dirancang (Manajemen SDM untuk memastikan bahwa strategis didefinisikan tujuan utama perusahaan sebagai keterkaitan dapat dicapai melalui antara manajemen pelaksanaan yang tepat SDM dengan tujuan oleh perusahaan. dan sasaran strategis untuk memperbaiki kinerja bisnis dan mengembangkan budaya organisasi yang memperkuat 4 Miner and Crane (1995) “Strategic human resource management is related to three forms namely: the formulation of strategies and tactics, the implementation strategies, and evaluation process”. “Strategic human resource management to be carried out in all of its aspects” (Manajemen SDM strategis berkaitan dengan tiga bentuk yang disebut sebagai formulasi strategi dan taktik, pelaksanaan strategi dan proses evaluasi. Manajemen SDM strategis harus 5 Harvey and Bowin (1996:329) Human Resource management strategies represent more gradual approaches to strategic change, focusing on developmental and participative change processes. Corporate strategy changes, on the other hand. May involve drastic, abrupt change to organization structures, management processes. (Strategi manajemen SDM menunjukkan pendekatanpendekatan yang lebih gradual terhadap perubahan strategis, dengan fokus terhadap perubahan yang bersifat pengembangan dan partisipatif. Perubahan strategi perusahaan, sebaliknya, dapat bersifat drastis dan merupakan perubahan tidak dikehendaki 1 Cascio (1992:45) karir. Kompensasi-gaji, benefit dan insentif. Manajemen tenaga kerja, akomodasi-perwakilan persatuan tenaga kerja, penawaran kolektif, keadilan procedural, etika. Dukunganm evaluasim aplikasi internasionalkeamanan dan kesehatan kerja, cost/benefit aktivitas manajemen SDM, dimensi internasional dari manajemen SDM.) 2 Truss and Gratton (1994:663) inovasi dan fleksibilitas) 3 Carrell et. al (1995:9) 4 Miner and Crane (1995) diaplikasikan dalam semua aspek.) 5 Harvey and Bowin (1996:329) dalam struktur organisasi, dan proses manajemen) Pendapat Para Pakar Mengenai Strategi Fungsi MSDM 6 7 8 Mangkunegara (2000:20) Dessler (2000:21) Sofjan Assauri (2000:53) Strategi fungsi manajemen sumber daya manusia adalah tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang diambil untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi manajemen seperti pengadaan tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemisahan karyawan ke dalam kemampuan utama perusahaan agar perusahaan dapat bersaing meningkatkan laba dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Human resources strategic means accepting human resources function as strategic partner in both the formulation of company’s strategy, as well as in the implementation of those strategies through human resources activities such as recruiting , selecting, training, and rewarding personal. The term human resources strategic refers the specific human resources of action the company uses to achieve its aims. Strategi manajemen sumber daya manusia merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam perencanaan, pengimplementasian sumber daya manusia, yang meliputi strategi, kiat dan tindakan, serta penerapan dari keputusan-keputusan tersebut yang langsung menyangkut atau mempengaruhi orang-orang atau sumber daya manusia yang bekerja untuk dan di dalam organisasi. 9 Noe et. al (2000: 43) ‘Strategic human resource management (SHRM)’ can be thought of as “the pattern of planned human resource developments and activities intended to enable an organization to achieve goals”. To take a strategic approach to human resource management, we must have an understanding of the role of human resource management in the strategic management process”. 10 11 Gomes (2001:83) Kesimpulan Strategi fungsi manajemen sumber daya manusia terdiri dari strategi perencanaan, analisis dan klasifikasi pekerjaan, rekrutmen, seleksi dan penempatan,ev aluasi pekerjaan dan kompensasi, motivasi kerja dan pelatihan dan pengembangan. Dari beberapa pendapat para pakar disimpulkan bahwa strategi fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan yang menyeluruh, terpadu, dan dikoordinasikan dengan baik yang dirancang untuk mengambil keputusan dalam mengimplementasikan fungsifungsi manajemen sumber daya manusia agar dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Adapun strategi manjemen tersebut meluputi: strategi rekrutmen dan seleksi, strategi perencanaanSDM, strategi pengembangan dan pelatihan, strategi penilaian kinerja, strategi kompensasi dan strategi hubungan manajemen dengan karyawan. Pendapat Para Pakar Mengenai Strategi Fungsi MSDM 6 7 8 Mangkunegara (2000:20) Dessler (2000:21) Sofjan Assauri (2000:53) 9 Noe et. al (2000: 43) . (SDM strategis berarti menerima fungsi SDM sebagai partner strategis dalam formulasi strategi perusahaan, dan pelaksanaan strategi-strategi tersebut seperti rekrutmen, seleksi, pelatihan, pemberian reward personal. Istilah SDM strategis mengacu pada tidakan SDM yang spesifik yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuannya) (Manajemen SDM stratgis dapat dipahami sebagai “pola dari pengembangan SDM dan aktivitas yang bertujuan untuk memampukan organisasi dalam mencapai tujuannya”. Untuk mengambil pendekatan strategis terhadap manajemen SDM, kita harus memiliki pemahaaman menngenai peran manajemen SDM dalam proses manajemen strategi) 10 11 Gomes (2001:83) Kesimpulan Pendapat Para Pakar Mengenai Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) 1 Hill and Jones (1989:191) Keunggulan Bersaing: Competitive advantage is the ability of an organization to formulate strategies to exploit profitable opportunities, there by maximizing its return on investment (Keunggulan kompetitif adalah kemampuan suatu organisasi dalam memformulasikan strategi untuk mengeksploitasi kesempatankesempatan yang menguntungkan, dengan memaksimalkan 2 Bernardin and Russell (1993:36) Keunggulan Bersaing: Competitive advantage refers to ability of an organization to formulate strategies to exploit profitable opportunities, there by maximizing its return on investment. Two major principles, perceived customer value and uniqueness, describe the extend to which a business has a competitive advantage. (Keunggulan kompetitif mengacu pada kemampuan suatu organisasi dalam memformulasikan strategi untuk mengeksploitasi kesempatan yang menguntungkan, dengan demikian memaksimalisasi pengembalian investasinya. Dua prinsip dasar, nilai pelanggan yang dapat dipahami/ditangkap, keunikan dan menggambarkan sejauh mana suatu bisni memiliki keunggulan 3 Porter (1994:1) Keunggulan Bersaing: Keunggulan bersaing adalah jantung dari kinerja perusahaan di dalam pasar yang bersaing. 4 Gunningle and Moore (1994:64) Keunggulan Bersaing: Competitive advantage can be defined as any factor that allow an organization to differentiate its products or service from those of its competitors to increase market share. (Keunggulan kompetitif dapat didefinisikan sebagai berbagai factor yang memungkinkan suatu organisasi melakukan diferensiasi produk atau jasanya dari para pesaing untuk meningkatkan kepemilikan pasar (market share) 1 Hill and Jones (1989:191) pengembalian investasi.) 2 Bernardin and Russell (1993:36) kompetitif) 3 Porter (1994:1) 4 Gunningle and Moore (1994:64) Pendapat Para Pakar Mengenai Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) 6 Kroll (1996:52) Keunggulan Bersaing: Competitive advantage is a firm valueable strategies that cannot be fully duplicated by its competitors and that result in high financial returns over a lengthy period of time 7 Thomson (1996:42) Keunggulan Bersaing: 8 Dessler (2001:21) Keunggulan Bersaing: Competitive advantage has become and will continue to be a major driving force for most business. To attain competitive advantage, business to add value to customer and offer uniqueness. Competitive advantage is any factor that allow an organization to differentiate its products or service from those of its competitor to increase market share. (Keunggulan kompetitif (Keunggulan kompetitif adalah adalah berbagai factor yang strategi-strategi yang bernilai dari (Keunggulan kompetitif memungkinkan suatu sautu perusahaan yang tidak telah menjadi dan akan organisasi melakukan dapat diduplikasikan secara utuh terus menjadi diferensiasi produk/jasa dari oleh pesaingnya dan yang dorongan/ penggerak perusahaan-perusahaan berdampak pada keuntungan utama bagi hampir pesaingnya untuk (financial returns) yang tinggi semua bidang meningkatkan kepemilikan dalam jangka waktu yang pekerjaan. Untuk pasar (market share) panjang.) memperoleh keunggulan kompetitif, bisnis meningkatkan nilai pada pelanggan dan menawarkan keunikan) 9 Kesimpulan Dari beberapa pendapat para pakar dapat disimpulkan bahwa keunggulan bersaing (competitive advantage) adalah strategi formulasi perusahaan yang dirancang untuk mencapai peluang-peluang yang menguntungkan dan tidak dapat ditiru oleh pesaing untuk memaksimumkan pengembalian investasi perusahaan, yang dapat dilakukan melalui strategi inovasi, peningkatan kualitas, dan strategi pengurangan biaya. Pendapat Para Pakar Mengenai Pengaruh dari Strategi Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Terhadap Keunggulan Bersaing (Competitve Advantage) 1 Lado and Wilson (1994:699) Strategi Fungsi MSDM terhadap keunggulan bersaing: The fact that employees today can be competitive advantage has led growth of new field know as strategic human resources management. (Kenyataan bahwa saat ini pegawai dapat memiliki keunggulan kompetitif telah berakibat pada perkembangan bidang baru yang dikenal sebagai manajemen SDM strategis) 2 Porter (1994:42) Strategi Fungsi MSDM terhadap keunggulan bersaing: Manajemen sumber daya manusia mempengaruhi keunggulan bersaing perusahaan manapun melalui peranannya dalam menentukan keterampilan dan motivasi karyawan. 3 Lado and Wilson (1994:699) Strategi Fungsi MSDM terhadap keunggulan bersaing: To create and sustain competitive advantage, organizational capability derive from a business’s human resources management (HRM) practice. HRM practice build competitive because they allow for strategic implementation , create a capacity for change and still strategic utility. To accomplish theses three outcome, HRM activities from all six domains need to be used. These domains are organizational design: staffing, employee training and development, performance management, rewards system, communication and public relation strategic. (Untuk menciptakan dan mempertahankan keunaggulan kompetitif, kapasitas/kemampuan organisasi dapat diperoleh dari praktik manajemen SDM. Praktik manajemen SDM membangun 4 Carell et. al (1995:31) Strategi Fungsi MSDM terhadap keunggulan bersaing: There are strong indication that human resources management function strategies had positive affect on the competitive advantage in global environment. (Terdapat indikasi kuat bahwa strategi-strategi fungsi SDM memiliki pengaruh positif atas keunggulan kompetitif dalam lingkungan global) 1 Lado and Wilson (1994:699) 2 Porter (1994:42) 3 Lado and Wilson (1994:699) kompetisi karena hal tersebut memungkinkan terlaksananya implementasi, menciptakan strategi untuk berubah dan pemanfaatan strategi yang tetap. Untuk mencapai 3 dampak tersebut, aktivitas manajemen SDM dari semua 6 domain yang ada perlu digunakan. Domain-domain tersebut adalah : staffing, diklat dan pengembangan pegawai, manajemenkinerja, system reward, komunikasi dan hubungan public strategis). 4 Carell et. al (1995:31) Pendapat Para Pakar Mengenai Pengaruh dari Strategi Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Terhadap Keunggulan Bersaing (Competitve Advantage) 5 Geer (1995: 49) Strategi Fungsi MSDM terhadap keunggulan bersaing: In a growing number of organization human resources are now viewed as a source of competitive advantage. There is greater recognition that distinctive competitive competencies are obtained \through highly developed employee skill, distinctive organization culture, management process, and system. This is in contrast to the traditional emphasis on transferable resources such equipment….. increasingly, it is being recognized that competitive advantage can be obtained with a high quality work force that enables organization to compete on the basis of market responsiveness, product and service quality, differentiated product, and technological innovation. (Dalam organisasi yang berkembang secara pesat saat ini, SDM dipandang sebagai sumber dari keunggulan kompetitif. Terdapat pemahaman yang 6 Geer (1995: 49) Strategi Fungsi MSDM terhadap keunggulan bersaing: Melalui penggunaan dan penerapan sumber dayan amanusia yang bijaksana dan inovatif, maka aperusahaan akan mendapatkan atau memperoleh keunggulan bersaing. 7 Mangkunegara (2000:2) Strategi Fungsi MSDM terhadap keunggulan bersaing: Faktor yang menentukan keunggulan bersaing suatu organisasi bisnis di era globalisasi adalah kekuatan yang terletak pada penerapan strategi fungsi manajemen sumber daya manusia, pemasaran dan keuangan. 8 Kesimpulan Strategi Fungsi MSDM terhadap keunggulan bersaing: Dari beberapa pendapat para pakar di atas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dan pengaruh yang positif dari strategi fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia terhadap keunggulan bersaing suatu organisasi bisnis. Pendapat Para Pakar Mengenai Pengaruh dari Strategi Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Terhadap Keunggulan Bersaing (Competitve Advantage) 5 Geer (1995: 49) lebih dalam mengenai kompetensi kompetitif yang dapat dibedakan yang diperoleh dari ketrampilan pegawai yang dikembangkan secara baik, budaya organisasi yang dapat dibedakan, proses manajemen dan sistem. Hal ini berbeda dengan penekanan pada sumber daya yang dapat ditransfer seperti peralatan…..yang secara terus menerus, telah dikenal sebagai keunggulan kompetitif yang dapat dicapai dengan angkatan kerja yang memiliki kualitas yang tinggi yang memampukan organisasi untuk berkompetisi dalam basis ketanggapan pasar, kualitas produk dan jasa, produk yang dibedakan, dan inovasi teknologi) 6 Geer (1995: 49) 7 Mangkunegara (2000:2) 8 Kesimpulan