PROPOSAL PROYEK SISTEM INFORMASI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI RAWAT INAP PADA RSUD DR.R. SOSODORO DJATIKOESOEMO BOJONEGORO Nama : M. Dedy Setiyono NIM : 09.39010.0012 Program : DIII (Diploma Tiga) Jurusan : Manajemen Informatika SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA 2012 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI RAWAT INAP PADA RSUD DR. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO BOJONEGORO PROPOSAL Diajukan sebagai syarat untuk mengerjakan Proyek Sistem Informasi Oleh : Nama : M. Dedy Setiyono NIM : 09.39010.0012 Program : DIII (Diploma) Jurusan : Manajemen Informatika Surabaya, 13 September 2012 Disetujui: Pembimbing Titik Lusiani, M.Kom., OCA. NIDN. 0714077401 A. Judul Rancang Bangun Sistem Informasi Rawat Inap Pada Rumah Sakit Umum Daerah DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro B. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi telah merambah dengan cepat ke berbagai negara maju yang sangat merasakan arti pentingnya teknologi informasi dalam menunjang pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Pentingnya teknologi informasi tersebut juga di rasakan terutama di Rumah Sakit yang membutuhkan kecepatan, ketepatan dan keakuratan data sehingga aktivitas dalam pelayanan menjadi lebih mudah dan cepat. Pengaruh kemajuan teknologi informasi berdampak pula pada Rumah Sakit Umum Daerah DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Menurut Gemala (2008:269), Pihak rumah sakit khususnya bagian rawat inap merasakan akan pentingnya sarana teknologi informasi khususnya dalam pengolahan data pasien serta pembuatan laporan-laporan yang sebelumnya memerlukan waktu dan proses lebih lama. Pada pendaftaran/registrasi pasien di Rumah Sakit Umum Daerah DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, bagian pendaftaran harus cepat dalam mengolah data pasien supaya pasien segera mendapatkan pertolongan. Selain itu bagian pendaftaran harus bisa memberikan informasi akurat mengenai pasien terhadap keluarga pasien yang berkunjung. Masalah yang terjadi saat ini adalah pada saat pendaftaran, pasien harus menunggu lama dikarenakan proses yang masih manual. Ketika pasien ingin ganti dokter, pihak rumah sakit akan kesulitan untuk menentukan biaya jasa dokter. Begitu juga ketika pasien ingin pindah ke kamar lain, pihak rumah sakit kesulitan untuk menentukan biaya sewa kamar. Semua itu disebabkan karena proses di Rumah Sakit yang masih manual. Berdasarkan masalah yang diuraikan di atas manejemen rawat inap pada Rumah Sakit Umum Daerah DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro perlu adanya sebuah sistem informasi baru yang dapat menangani masalah pendaftaran pasien, pemilihan kamar, pemilihan dokter, dan yang mampu melakukan proses perhitungan biaya kamar dan biaya dokter, serta memberikan laporan rawat inap yang cepat, tepat, dan akurat. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana membuat sistem informasi rawat inap yang terkomputerisasi? 2. Bagaimana membuat sistem terkomputerisasi yang mampu menghasilkan laporan biaya jasa dokter dan biaya kamar yang cepat dan akurat? D. Batasan Masalah Batasan masalah pada Sistem adalah sebagai berikut : 1. Pengguna Sistem ini hanya pegawai di bagian rawat inap. 2. Proses rawat inap hanya berisi tentang pendaftaran, pemilihan dokter, dan pemilihan kamar. 3. Laporan yang dihasilkan meliputi laporan data pasien, biaya jasa dokter, dan sewa kamar. 4. Sistem ini hanya menangani proses rawat inap. E. Tujuan Adapun tujuan dari sistem informasi ini adalah sebagai berikut: 1. Membuat sistem informasi rawat inap yang terkomputerisasi untuk membantu proses pengolahan data. 2. Membuat sistem komputerisasi yang dapat melaporkan tentang laporan biaya jasa dokter dan laporan biaya sewa kamar yang cepat dan akurat. F. Manfaat/Kontribusi Manfaat yang diharapkan dalam pembuatan aplikasi sistem informasi rawat inap ini adalah sebagai berikut: 1. Pegawai dapat mengetahui data-data pasien dengan cepat dan mudah. 2. Pegawai dapat melakukan proses perhitungan biaya kamar dan jasa dokter dengan tepat, walaupun pasien pernah pindah kamar, ataupun pindah dokter. 3. Pihak rumah sakit dapat mengetahui rekap pasien yang ditangani oleh masing-masing dokter. 4. Pihak rumah sakit mendapatkan laporan data pasien. G. Landasan Teori/Kajian Pustaka 1. Rumah Sakit Menurut Azrul (1996:82) rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. Rumah Sakit berfungsi untuk menyelenggarakan pelayanan medis, melaksanakan pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, membantu pengembangan kesehatan, dan lain-lain. Tugas Rumah Sakit adalah melaksanakan upaya kesehatan secaraberdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan rujukan. 2. Rawat Inap Menurut Azrul (1996:75) pelayanan rawat inap adalah salah satu bentuk dari pelayanan dokter. Secara sederhana yang dimakasud dengan pelayanan rawat inap adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien dalam bentuk rawat inap (hospitalization). 3. Pendaftaran Pasien Menurut Depkes RI (2007) Pendaftaran Pasien adalah bagian informasi yang merupakan tempat dimana pengaturan rawat inap dilakukan. Tata cara penerimaan pasien yang disebut admitting procedure harus wajar sesuai dengan keperluannya, jelas, nyaman, sopan, ramah dan berpedoman pada standar pelayanan minimal rumah sakit (SPM) dan prosedur tetap rumah sakit (PROTAP). 4. Dokter Menurut Olesen F, Dickinson J dan Hjortdahl P. dalam jurnal General Practice – “Time for A New Definition”, BMJ; 320:354-7. 2000, Dokter adalah orang yang memiliki kewenangan dan izin sebagaimana mestinya untuk melakukan pelayanan kesehatan, khususnya memeriksa dan mengobati penyakit dan dilakukan menurut hukum dalam pelayanan kesehatan. Dokter juga harus menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi tanpa memandang jenis penyakit, organologi, golongan usia, dan jenis kelamin. Layanan yang diselenggarakannya adalah sebatas kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan kedokteran 5. Sistem Informasi Sistem informasi berasal dari dua kata yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu kerangka kerja yang sangat terpadu serta mempunyai satu sasaran atau lebih. Informasi berbeda dengan data, data adalah keadaan yang ada dan belum diproses belum lanjut, sedangkan informasi adalah data-data yang telah diproses dan dibentuk sebagaimana mungkin agar lebih bernilai bagi penggunanya. Maka sistem informasi adalah suatu kerangka kerja dimana sumber daya manusia dan teknologi dikoordinasikan untuk mengubah input (data) menjadi output (informasi) guna mencapai sasaran perusahaan. (Joseph. W. Wilkinson, 1993:3-4). 6. Analisis Sistem Menurut Jogiyanto (1990:129) analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan - permasalahan, kesempatan - kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan - kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikannya. Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. 7. Interaksi Manusia dan Komputer Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) atau Human-Computer Interaction (HCI) adalah disiplin ilmu yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi dan implementasi sistem komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia, serta studi fenomena-fenomena besar yang berhubungan dengannya. (Definisi oleh ACM SIGCHI). 1. Fokus adalah perancangan dan evaluasi antarmuka pemakai (user interface). 2. Antarmuka pemakai adalah bagian sistem komputer yang memungkinkan manusia berinteraksi dengan komputer. H. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian a. Metode Observasi Dalam sistem informasi dilakukan pendekatan dengan survey untuk mengetahui masalah apa yang bisa dikerjakan sesuai dengan materi ilmu yang dimiliki. Survey ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dan data yang berhubungan dengan penyelesaian masalah, selain itu juga untuk mengetahui proses – proses apa yang ada dalam RSUD R. DR. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. b. Metode Wawancara Metodologi wawancara adalah penelitian yang dilakukan selama melakukan sistem informasi Rawat Inap Pada Rumah Sakit Umum Daerah R. DR. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Dengan mencatat semua data-data yang kita butuhkan, kemudian kita olah menjadi sebuah informasi yang lebih akurat demi suksesnya program yang dibuat. Dimana dalam mendapatkan data-data diperoleh dari narasumber. 2. Analisis, Perancangan dan Implementasi a. Analisis Menganalisa sistem merupakan langkah awal dalam membuat sistem baru. Dalam analisis sistem digunakan metode - metode yang telah dijelaskan pada poin rancangan penelitian di atas, yaitu metode observasi dan metode wawancara. b. Perancangan Perancangan sistem merupakan tahap pengembangan setelah analisis sistem dilakukan. Beberapa proses dalam perancangan sistem yaitu pembuatan dokumen flow, sistem flow, Context Diagram, Hierarchy Input Output (HIPO), Data Flow Diagram (DFD), Entity Relational Diagram (ERD), struktur tabel, dan desain input output untuk dibuat aplikasi selanjutnya. c. Implementasi Teknologi yang digunakan untuk menjalankan aplikasi Sistem Informasi Rawat Inap pada Rumah Sakit Umum Daerah DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro sebagai berikut: 1. Software Pendukung a. Sistem Operasi Microsoft Windows 7 Ultimate. b. Microsoft Visual Studio 2005 sebagai program editing. c. Microsoft SQL Server 2005 sebagai database. d. Power Designer untuk membuat Context Diagram, HIPPO, DFD dan ERD. e. Microsoft Visio 2007 untuk membuat Dokumen Flow dan System Flow. 2. Hardware Pendukung a. Komputer dengan processor 2GHz atau lebih tinggi b. VGA 32MB bit dengan resolusi 1024 x 768 atau lebih tinggi c. Memori RAM 256MB atau lebih tinggi d. Monitor I. Jadwal Kerja No. Kegiatan September 1 1. Observasi 2. Wawancara 3. Penyusunan Proposal 4. Analisa Sistem 5. Perancangan Sistem 6. Pembuatan Program 7. Uji Program 8. Implementasi Program 9. Penyusunan Laporan 10. Studi Kepustakaan 2 3 Oktober 4 1 2 3 November 4 1 2 3 Desember 4 1 2 3 4 DAFTAR PUSTAKA Azwar, A. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Binarupa Aksara. Jakarta. Gemala, HR. 2008. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta Jogiyanto, HM. 1990. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta Wilkinson, J. 1993. Sistem Akunting dan Informasi, Alih bahasa Agus Maulana.Edisi ketiga jilid satu. Jakarta.