TUGAS STELA MINGGUAN share - Blog UB

advertisement
TUGAS M-02
SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN
“TANAH SEBAGAI OBYEK SURVEI”
Oleh:
Nimas Ayu Kinasih
115040201111157
KELAS L
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2013
1. Ada beberapa istilah dalam kuliah minggu 1 dan 2 yang perlu pemahaman. Berikan
penjelasan (definisi dan penjelasannya)!
a. Peta tanah merupakan peta yang dibuat untuk memperlihatkan sebaran taksa tanah
dalam hubungannya dengan kenampakan fisik dan budaya dari permukaan bumi. Pada
setiap peta tanah digambarkan garis-garis batas (delineasi) tanah-tanah yang dijumpai
di lapangan. dalam peta tanah selalu berisikan lebih dari satu satuan peta tanah. Peta
tanah adalah peta yang menggambarkan sebaran jenis-jenis tanah di suatu tempat.
b. Skala peta adalah angka perbandingan antara jarak dua titik di atas peta dengan jarak
tersebut di permukaan bumi.macam-macam skala peta: skala verbal, skala angka, dan
skala grafik. Banyak cara untuk menyatakan skala peta, antara lain:

Membandingkan suatu jarak antara dua titik di atas peta dengan jarak sebenarnya
di atas permukaan bumi antara dua titik itu.

Memberitahukan berapa centimeter di atas peta yang sama dengan satu kilometer
di atas permukaan bumi.

Menarik suatu garis, dimana di atas garis dibuat suatu skala dengan bagian-bagian
yang menyatakan satu kilometer di atas permukaan bumi.
c. Dilineasi batas tanah (Soil delineation) merupakan batasan-batasan tanah atau garisgaris batas tanah yang ada di lapangan. Dapat juga diartikan suatu bagian landskap
yang ditunjukan oleh suatu batas yang tertutup pada suatu peta tanah yang
menentukan suatu areal tertentu, suatu bentuk tertentu, dan suatu lokasi tertentu dari
suatu atau lebih komponen tanah ditambah inklusi, dan atau areal sisa.
d. Poligon di dalam peta tanah disebut dengan satuan peta tanah (SPT), dimana hanya
terdiri atas satu taksa tanah yang disebut konsosiasi, atau dapat pula terdiri atas 2 atau
lebih taksa tanah berupa (asosiasi atau kompleks) yang didefinisikan mengikuti sistem
klasifikasi tanah yang digunakan. Serangkaian titik-titik yang dihubungkan dengan
garis lurus, sehingga titik-titik tersebut membentuk sebuah rangkaian (jaringan) titik
atau poligon. Pada pekerjaan pembuatan peta, rangkaian titik poligon digunakan
sebagai kerangka peta.
e. Satuan peta tanah (Soil Map Unit) merupakan satuan yang dibatasi di lapangan
berdasarkan pada kenampakan bentang alam (landscape). Satuan peta tanah atau
satuan peta terdiri atas kumpulan semua delineasi tanah yang ditandai oleh symbol,
warna, nama atau lambing yang khas pada suatu peta. Setiap satuan peta tanah bisa
berisi satu atau lebih satuan taksonomi tanah. Satuan peta tanah menunjukan
kelompok lahan atau tanah yang memiliki karakteristik yang sama. Satuan peta tanah
disusun untuk menampung informasi penting dari suatu luasan (poligon) tentang hal-
hal yang berkaitan dengan survei tanah. satuan peta tanah harus dengan mudah dapat
dikenali, diukur, dan dapat dipetakan pada skala yang tersedia dari peta dasarnya,
waktu yang tersedia, kemampuan dari para pemetanya, dan tujuan dari survei tersebut.
f. Satuan peta ialah satuan lahan yang mempunyai sistem fisiolgrafi/landform yang
sama, yang dibedakan satu sama laindi lapangan oleh batas-batas alami dan dapat
dipakai sebagai satuan evaluasi lahan. Satuan-satuan yang dihasilkan umumnya
berupa tubuh lahan yang memiliki ciri-ciri tertentu yang dibedakan oleh batas-batas
alami di tempat terjadinya perubahan ciri-ciri yang paling cepatke arah
internal.pendekatannya merupakan pendekatan fisiografis.
g. Legenda peta merupakan suatu daftar atau tabel penjelasan yang selalu disertakan
pada peta tanah dengan tujuan untuk memudahkan dalam membaca peta tersebut.
Legenda peta merupakan pengidentifikasian satuan peta serta memberikan informasi
tentang satuan-satuan yang terdapat dalam suatu peta tanah dimana yang
dilambangkan dengan berbagai macam bentuk simbol.
h. Foto udara merupakan sebuah gambar yang dicetak dalam media kertas foto yang
dihasilkan dari hasil pemotretan dengan perekaman secara fotografi. Dimana
pengambilan gambar atau foto melalui udara atau angkasa dengan menggunakan
perangkat pemotretan satelit yang ditempatkan di pesawat, helikopter, atau benda
terbang lainnya yang menggambarkan kenampakan dari suatu area di permukaan
bumi.
i. Stereoskop merupakan alat bantu yang dipergunakan untuk menginterpretasi foto
udara dengan memberikan efek 3 dimensi. Alat ini untuk pengamatan tiga dimensional
atas foto udara yang bertampalan. Inti dari stereoskop ini adalah terdiri dari lensa, atau
kombinasi antara lensa, cermin, dan prisma. Dalam interpretasi citra, stereoskop
menjadi alat utama untuk foto udara atau citra tertentu lainnya yang dapat
menimbulkan perwujudan tiga dimensional.
j. Survei tanah adalah penelitian tanah di lapangan dan di laboratorium yang dilakukan
secara sistematis dengan metode-metode tertentu terhadap suatu daerah (areal) tertentu
yang ditunjang oleh informasi dan sumber-sumber lain yang relevan.
k. Evaluasi lahan adalah proses pengukuran, pencatatan, dan pengumpulan keterangan
mengenai suatu areal tanah untuk mengevaluasi kegunaannya.
l. Profil tanah merupakan penampang vertikal tanah yang ditempati horizon – horizon
dan di bawahnya terdapat bahan induk.
m. Pedon adalah tubuh tiga dimensi dari tanah dengan dimensi – dimensi lateral. Pedon
biasanya mempunyai luas antara 1 hingga 10 meter. Dimana horizon – horizon
terputus atau siklik.
n. Sistem grid
merupakan survei tanah dengan cara mencari sifat yang sama dengan
menggunakan daerah yang didelineasi.
o. Pixel merupakan banyaknya titik-titik dalam 1 mm, sehingga jika semakin banyak titik
semakin besar gambar yang dihasilkan, maka gambar tidak pecah.
p. Pendekatan fisiografis ialah melihat daerah yang akan dijadikan tempat observasi
dengan foto udara.
q. Konsosiasi merupakan suatu peta tanah yang didominasi oleh suatu tanah dan tanahtanah yang mirip. Minimal 50% dari pedon-pedon yang ada dalam SPT tersebut.
r. Asosiasi tanah adalah sekelompok tanah yang berhubungan secara geografis, tersebar
dalam suatu satuan peta menurut pola tertentu yang dapat diduga, tetapi karena
kecilnya skala peta, tanah-tanah tersebut tidak disajikan dalam SPT tersebut.
s. Kompleks tanah, yaitu sekelompok tanah yang berbaur satu sama lain tanpa ada pola
tertentu atau tidak beraturan.
t. Taksa tanah merupakan satuan yang diperoleh dari menentukan suatu selang sifat
tertentu dari sifat – sifat tanah yang didefinisikan oleh suatu sistem klasifikasi tanah.
2. Buat halaman yang berisi resume bahan kajian kuliah minggu pertama dan minggu kedua
yang berisi penjelasan (definisi dan penjelasannya)!
Pada kuliah minggu pertama Survei Tanah dan Evaluasi Lahan bahan kajian yang
dibahas adalah “Pengenalan Survei Tanah dan Evaluasi Lahan”. Pengenalan tersebut
berisi penjelasan akan beberapa istilah yang terdapat pada survei tanah maupun evaluasi
lahan. Berikut beberapa kajian yang dibahas pada kuliah minggu pertama:
Survei tanah memiliki peran penting dalam produksi tanaman. Pentingnya survei
tanah, antara lain:
a. Mengetahui komposisi dan kondisi tanah
b. Mengetahui kemampuan tanah
c. Mengetahui lokasi tanah sesuai komoditas yang akan ditanam
d. Dapat mencegah dan mengurangi degradasi lahan
e. Sebagai bahan evaluasi lahan
Oleh karena itu, sebelum melakukan survei tanah, hendaknya kita harus
memahami cara membuat satuan peta tanah (interpretasi foto udara dan analisis
lanskap/geomorfologi),
memahami
cara
mengklasifikasikan
tanah
(berdasarkan
kenampakan morfologi), dan memahami cara mengevaluasi lahan (interpretasi peta tanah
untuk keperluan tertentu). Soilscape dapat membagi tanah berdasarkan strata. Sedangkan
seri tanah dapat menetapkan posisi landskap pada penegasan bahan induk.
Survei tanah merupakan penelitian tanah di lapang dan di laboratorium yang
dilakukan secara sistematis dengan metode tertentuterhadap suatu daerah yang ditunjang
oleh informasi dari sumber lain yang relevan. Dalam survei tanah terdapat 4 kegiatan
penting, antara lain:
a. Deskripsi dan pencirian tanah (dilakukan di lapangan terhadap profil tanah
menggunakan pedoman tertentu, dilakukan pengambilan contoh tanah, dan analisis
laboratorium)
b. Klasifikasi tanah (menggunakan sistem klasifikasi tanah tertentu/ Soil Taxonomy)
c. Pemetaan tanah/penentuan batas Satuan Peta Tanah/ SPT (penggambaran bentuk
satuan geografis pada suatu peta dasar)
d. Interpretasi data survei tanah/ evaluasi lahan (mencerminkan tingkat kesesuaian tanah/
penilaian kapabilitas tanah terhadap penggunaannya untuk pertanian dan penggunaan
lainnya)
Hasil survei tanah berupa peta tanah dan laporan. Informasi yang disajikan dalam
peta tanah harus mudah dipahami dan diperagakan karena harus dapat menggambarkan
sebaran semua taksa tanah yang terdapat di daerah tersebut. Namun informasi yang
terdapat pada masing-masing peta ditentukan oleh skala peta. Semakin besar skala peta,
maka semakin banyak jumlah, macam, dan informasi yang didapatkan.
Sedangkan pada kuliah minggu kedua Survei Tanah dan Evaluasi Lahan bahan
kajian yang dibahas adalah “Tanah sebagai Obyek Survei”. Berikut beberapa kajian yang
dibahas pada kuliah minggu kedua:
Sifat tanah berangsur-angsur berubah kea rah vertical dan horizontal. Perubahan satu sifat
selalu setahap dengan perubahan sifat lainnya, sehingga kombinasi yang identik jarang
ditemukan. Tanah merupakan media tumbuh tanaman dan benda alami tiga dimensi di
permukaan bumi yang terbentuk dari interaksi bahan induk, iklim, organisme, topografi
dalam kurun waktu tertentu. Tanah sebagai individu diakui batas-batasnya, baik sebagai
suatu transisi maupun intergrades. Pasir pantai, bekas galian tambang, batuan timbul di
permukaan, dan lahan pemukiman bukan termasuk tanah karena sukar untuk disurvei.
Peta tanah merupakan gambaran distribusi taksa tanah, dalam hubungannya
dengan kenampakan fisik dan budaya dari permukaan bumi. Batasan pada peta tanah
dapat menggunakan pedoman faktor pembentukan tanah karena setiap sifat tanah berbeda.
Faktor-faktor pembentuk tanah, antara lain:
a. Bahan induk
b. Iklim
c. Organisme tanah
d. Topografi
e. Waktu pembentukan
Poligon-poligon di dalam peta tanah disebut satuan peta tanah (SPT). Dalam peta
tanah dapat hanya menyajikan satu taksa tanah saja (konsosiasi) atau dapat pula lebih dari
2 taksa tanah (asosiasi dan kompleks) yang didefinisikan mengikuti sistem klasifikasi
tanah yang digunakan. Single Value Map merupakan peta yang hanya menyajikan
karakteristik tunggal saja, contoh peta status hara.
Macam-macam peta tanah, antara lain:
a. Berdasarkan teknik pelaksanaannya: pendekatan sintetik (melakukan pengamatan,
kemudian membuat batas) dan analitik (membuat batas, kemudian pengamatan)
b. Berdasarkan tujuan/intesitas pengamatan: bagan, eksplorasi, tinjau, semi-detail, detail,
dan sangat detail.
Setiap peta selalu disertai dengan legenda peta untuk mengidentifikasi satuan peta
dan memberikan informasi tentang satuan-satuan pada peta tanah. legenda peta tanah
berisi simbol dan uraian deskripsinya. Sedangkan peta dasar adalah peta yang digunakan
sebagai dasar untuk membuat peta tanah atau wadah untuk menggambar delineasi SPT.
TUGAS M-03
SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN
“PETA TANAH DAN LEGENDA”
Oleh:
Nimas Ayu Kinasih
115040201111157
KELAS L
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2013
1. Meneruskan pengayaan bahan kajian seperti yang dituliskan pada minggu kedua.
a. Ada beberapa istilah dalam kuliah minggu 3 yang perlu pemahaman. Berikan
penjelasan (definisi dan penjelasannya)!

Peta tanah merupakan peta yang dibuat untuk memperlihatkan sebaran taksa tanah
dalam hubungannya dengan kenampakan fisik dan budaya dari permukaan bumi.

Satuan Peta Tanah (SPT) merupakan garis batas yang berupa poligon-poligon
yang digambarkan pada peta tanah.

Single value map merupakan peta yang hanya menyajikan karakteristik-tunggal
(single value).

Peta dasar adalah peta yang digunakan sebagai dasar untuk membuat peta tanah,
atau merupakan wadah untuk menggambarkan delineasi SPT.

Survei tanah yang mana dalam pelaksanaannya sangat ditentukan oleh tujuan
survei
yang berhubungan dengan skala peta final
yang akan dibuat
(dipublikasikan).

Legenda peta adalah suatu daftar atau tabel penjelasan untuk memudahkan dalam
membaca peta tersebut.
b. Buat halaman yang berisi resume bahan kajian kuliah minggu ketiga yang berisi
penjelasan (definisi dan penjelasannya)!
Pada kuliah minggu ketiga Survei Tanah dan Evaluasi Lahan bahan kajian
yang dibahas adalah “Peta Tanah dan Legenda”. Berikut beberapa kajian yang dibahas
pada kuliah minggu ketiga:
Tanah sebagai satuan tiga dimensi dengan variasi internal disajikan dengan
cara ‘multifactorial’ dalam bentuk peta tanah. Sedangkan dalam dimensi vertical
(kedalaman) serta sifat-sifat internalnya disajikan dalam legenda peta. Pada setiap peta
tanah digambarkan garis-garis batas (delineasi) tanah-tanah yang dijumpai di
lapangan. dalam setiap peta tanah selalu berisikan lebih dari satu satuan peta tanah.
Pada setiap satuan peta tanah, dapat terdiri atas satuan (taksa) tanah tertentu atau dapat
terdiri atas dua atau lebih taksa tanah, baik berupa asosiasi maupun kompleks tanah
yang didefiniskan dalam istilah taksonomi tanah atausistem klasifikasi tanah lainnya.

Macam-macam peta
1. Berdasarkan teknik pelaksanaannya: pendekatan sintetik, yaitu dilakukan
dengan pengamatan di lapangan terlebih dahulu, kemudian dilakukan
pengelompokan berdasarkan kisaran sifat-sifat tertentu sehingga dihasilkan
satuan
peta
sebanyak
keragaman
yang
ada.
Pendekatan
analitik yaitu dilakukan dengan membagi landskap ke dalam tubuh tanah
alami berdasarkan karakteristik eksternal seperti landform, vegetasi dan tanah
permukaanSetelah itu baru dilakukan penentuan karakteristik tanah pada
masing-masing satuan tersebut melalui pengamatan dan pengambilan sampel
tanah.
2. Berdasarkan tujuan/intensitas pengamatan : bagan, eksplorasi, tinjau, semidetil, detil, dan sangat detil.
Legenda peta tanah berfungsi mengidentifikasi satuan peta serta memberikan
informasi tentang satuan-satuan yang terdapat dalam suatu peta tanah. satuan peta
tanah dalam setiap peta ditandai dengan symbol yang unik yang dapat berupa warna,
nama, atau atribut lainnya. Legenda peta tanah terdiri atas uraian atau deskripsi yang
terkandung informasi penting mengenai tanah masing-masing satuan yang
digambarkan oleh simbol satuan peta.
2. Koleksi peta rupa bumi/topografi, geologi, peta tanah, dan peta penggunaan lahan masingmasing asal daerah anda!
a. Peta Rupa Bumi/Topografi Kabupaten Sidoarjo
a. Judul
: Peta Administrasi Kabupaten Sidoarjo
b. Tahun penerbit
:-
c. Pembuat peta
:-
d. Skala peta
:-
e. Sistem proyeksi
:-
f. Lokasi peta
: Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur
b. Peta Geologi Kabupaten Sidoarjo
a. Judul
: Peta Geologi Teknik Lembar Sedati-Surabaya, Jawa Timur
b. Tahun penerbit
: 1993
c. Pembuat peta
: Agoes Darso Atmodjo dan Alwin Darmawan
d. Skala peta
: 1:100.000
e. Sistem proyeksi
:-
f. Penerbit
: Direktorat Geologi Tata Lingkungan
g. Batas Barat
: 112.5° BB
h. Batas Timur
: 112.83° BT
i. Batas Utara
: 7.16° LU
j. Batas Selatan
: 7.5° LS
k. Lokasi peta
: Sedati-Surabaya, Jawa Timur
c. Peta Tanah Kabupaten Sidoarjo
a. Judul
: Peta Tanah Kabupaten Sidoarjo
b. Tahun penerbit
:-
c. Pembuat peta
:-
d. Skala peta
:-
e. Sistem proyeksi
:-
f. Lokasi peta
: Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur
d. Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Sidoarjo
a. Judul
: Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Sidoarjo
b. Tahun penerbit
:-
c. Pembuat peta
:-
d. Skala peta
:-
e. Sistem proyeksi
:-
f. Lokasi peta
: Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur
TUGAS M-04
SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN
“PRINSIP-PRINSIP SURVEI TANAH”
Oleh:
Nimas Ayu Kinasih
115040201111157
KELAS L
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2013
1. Meneruskan pengayaan bahan kajian seperti yang dituliskan pada minggu kedua.
a. Ada beberapa istilah dalam kuliah minggu keempat yang perlu pemahaman. Berikan
penjelasan (definisi dan penjelasannya)!

Satuan peta adalah satuan lahan yang sistem fisiografi/bentuk lahannya sama.
Biasanya antar bentuk lahan yang berbeda di lapangan dibedakan oleh batas-batas
alami. Dan dapat digunakan sebagai satuan evaluasi lahan.

Satuan taksonomi tanah merupakan sekelompok tanah dari suatu sistem klasifikasi
tanah; masing-masing diwakili oleh suatu profil tanah yang disebut profil tanah +
kisaran variasinya disekitar konsep sentral tersebut.

Inklusi merupakan satuan tanah lain yang namanya tidak muncul dalam legenda
peta.

Asosiasi tanah, yaitu sekelompok tanha yang berhubungan secara geografis
tersebar dalam suatu satuan peta menurut pola tertentu yang dapat diduga
posisinya, tetapi taksa-taksa tanah tidak dapat dipisahkan karena kecilnya skala
peta.

Kompleks tanah merupakan sekelompok tanah dari taksa yang berbeda, yang
berbaur satu dengan lainnyadalam suatu delineasi (satuan peta) tanpa
memperlihatkan pola tertentu atau menunjukkan pola yang tidak beraturan.

Seri tanah merupakan sekelompok tanah yang memiliki ciri dan perilaku serupa,
berkembang dari bahan induk yang sama, dan mempunyai sifat-sifat serta susunan
horizon.

Fase tanah adalah pembagian lebih lanjut dari seri tanha sesuai dengan ciri-ciri
penting bagi pengelolaan/penggunaan lahan.
b. Buat halaman yang berisi resume bahan kajian kuliah minggu keempat yang berisi
penjelasan (definisi dan penjelasannya)!
Pada kuliah minggu keempat Survei Tanah dan Evaluasi Lahan bahan kajian
yang dibahas adalah “Prinsip-Prinsip Survei Tanah”. Berikut beberapa kajian yang
dibahas pada kuliah minggu keempat:
Delineasi kenampakan bentang alam dengan bantuan foto udara membantu
mendefinisikan satuan peta tanah. setiap SPT dapat terdiri dari lebih dari satu satuan
taksonomi tanah. Setiap poligon suatu peta mewakili satu satuan peta tanah (SPT).
Setiap satuan peta dapat mewakili hingga 3 nama komponen (taksa) tanah yang
ditampilkan dalam legenda peta tanah.
Satuan peta adalah satuan lahan yang sistem fisiografi/bentuk lahannya sama
(pendekatan fisiografik). Biasanya antar bentuk lahan yang berbeda di lapangan
dibedakan oleh batas-batas alami, sehingga dapat dilihat dan diraba. Dan dapat
digunakan sebagai satuan evaluasi lahan. Sedangkan satuan taksonomi tanah
menentukan suatu selang tertentu dari sifat-sifat tanah dalam kaitannya dengan selang
sifat tanah secara total dalam suatu sistem klasifikasi tanah tertentu (pendekatan
morfologik). Satuan taksonomi tanah merupakan suatu yang abstrak dan tidak dapat
dilihat batasnya. Klasifikasi tanah sangatlah penting karena sebagai media komunikasi
bagi para pakar tanah, penyuluh, peneliti, dan lain sebagainya, serta dapat digunakan
untuk mengekstrapolasikan hasil-hasil penelitian.
Satuan peta tanah sederhana (single mapping unit) hanya mengandung satu
satuan tanah saja atau terdapat tanah lain yang disebut sebagai inklusi. Satuan peta
tanah ini banyak dijumpai pada survei tanah detail dari daerah yang relatif seragam,
yang disebut konsosiasi. Sedangkan satuan peta tanha majemuk (compound mapping
unit), terdiri atas dua satuan tanah atau lebih yang berbeda (dissimilar soil). Biasanya
satuan peta tanah ini digunakan pada survei tinjau atau survei lainnya yang berskala
lebih kecil pada daerah yang rumit/heterogen. Satuan peta tanah majemuk dibedakan
menjadi asosiasi tanha, kompleks tanah, dan kelompok tak dibedakan.
2. Kerjakan bahan diskusi pada slide no 4 di bahan kuliah minggu 3!
a. Mengapa perlu ditentukan luasan SPT terkecil 0.4 cm2?
Karena
batasan
ukuran
poligon
minimal
sebagaimana
dikemukakan
sebelumnya adalah 0.4 cm2 (untuk yang berbentuk bulat), sedangkan untuk poligon
memanjang dan sempit harus lebih besar (dari aspek luasannya) agar dapat memuat
simbol satuan peta. Selain itu jika SPT digambarkan kurang dari batasan ukuran
minimum, luasan wilayahnya tidak dapat digambarkan dalam peta karena banyak
bagian-bagian dari peta tanah yang tidak saling berhubungan akan terhapus dari peta
karena ukuran yang terlalu kecil. Dan dalam luasan SPT terkecil tersebut bertujuan
untuk memudahkan menghitung dan memperkirakan perbesaran dalam keadaan yang
sebenarnya dalam pembuatan peta.
b. Apakah dibenarkan kita membesarkan peta analog (misalnya peta tanah cetak) dengan
scanner/foto copy skala 1 : 250.000 menjadi 1 : 50.000? Jelaskan!
Hal ini dibenarkan jika kita membesarkan peta analog dengan scanner/foto
copy skala 1 : 250.000 menjadi 1 : 50.000, karena akan semakin kecil kenampakkan
wilayah yang digambarkan dan semakin sedikit pula jumlah dan macam pengamatan
yang dilakukan persatuan luasan tertentu. Sebaliknya apabila kita mengecilkan skala
peta, semakin luas areal kenampakkan permukaan bumi yang tergambar dalam peta
dan semakin banyak pula jumlah dan macam pengamatan yang dilakukan persatuan
luasan tertentu.
Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah, dsb.) adalah peta dalam
bentuk cetakan/hard print. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik
kartografi, sehingga sudah mempunyai referensi spasial seperti koordinat, skala, arah
mata angin dsb. Peta analog dapat dikonversi menjadi peta digital dapat dilakukan
dengan proses digitasi atau scan. Digitasi akan menghasilkan data vector sedangkan
scan akan menghasilkan data berupa raster. Teknik input dua format data ini secara
detil akan disampaikan pada bab selanjutnya. Peta analog, harus melalui proses
scanning atau di konversi menggunakan digitizer. Bila di Scan masih memerlukan
tahap “smoothing” atau simplifikasi , maka penyederhanaan bagian peta yang sesuai
untuk GIS.
3. Skala peta
a. Berapa luas di lapangan untuk suatu SPT berukuran 0.8 cm2 pada peta berbagai skala
seperti pada butir-butir di bawah?
b. Berapa intensitas pengamatan untuk peta berbagai skala seperti pada butir-butir di
bawah?
Misal: 1: 10000, luas peta = 0,8 cm2
Luas asli = 0,8 x (10000)2 = 8 x 107x 108 = 8 x 107x 10-8= 8×10-1

Eksplorasi (1: 1000.000)
L.sebenarnya
= 0.8 cm2 x (1.000.000)2
= 0.8 x 1012 cm2
= 0.8 x 104 ha

Tinjau (1:250.000)
L.sebenarnya
= 0.8 cm2 x (250.000)2
= 0.8 x 625 x 108
= 500 x 108 cm2
= 500 ha

Semi detil (1:50.000)
L.sebenarnya
= 0.8 cm2 x (50.000)2
= 0.8 x 25 x 108
= 20 x 108 cm2
= 20 ha

Detil (1:25.000)
L.sebenarnya
= 0.8 cm2 x (25.000)2
= 0.8 x 625 x 106
= 500 x 106 cm2
= 5 ha

Sangat Detil (1:5 000)
L.sebenarnya
= 0.8 cm2 x (5000)2
= 0.8 x 25 x 106
= 20 x 106 cm2
= 2 x 10-1 ha
TUGAS M-05
SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN
“METODE SURVEI TANAH”
ANGGOTA KELOMPOK 9:
Nurul Setyaningsih
115040200111086
Nimas Ayu Kinasih
115040201111157
Nurlaili Hayati Masturo
115040201111175
Nur Izzatul Maulida
115040201111339
KELAS L
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2013
1. Metode survei tanah menggunakan dua pendekatan utama, yaitu pendekatan sintetik dan
analitik.
a. Jelaskan persamaan dan perbedaan kedua pendekatan tersebut!
Terdapat dua pendekatan yang dapat ditempuh oleh pemeta dalam membagi
permukaan tanah sebagai suatu ‘kontinum’ ke dalam suatu satuan-satuan tertentu
dalam membuat peta tanah, sebagai berikut:
1) Mengamati, mendeskripsi, dan mengklasifikasi profil-profil tanah (pedon) pada
beberapa lokasi di daerah survei. Kemudian membuat (mendelineasi) batas di
sekitar daerah yang mempunyai profil tanah yang serupa (memiliki taksa tanah
yang sama), sesuai dengan kriteria klasifikasi yang digunakan.pendekatan ini
disebut pendekatan sintetik (synthetic approach).
2) Membagi ‘kontinum’ atas persil-persil atau satuan-satuan berdasarkan pada
pengamatan perubahan dalam sifat-sifat tanah ‘eksternal’ (sifat bentang-alam)
melalui interpretasi foto udara, yang diteruskan dengan melakukan pengamatan
dan pengklasifikasian tanah untuk masing-masing satuan yang dibuat tersebut.
Pendekatan ini disebut pendekatan analitik (analytical approach).
Sedangkan persamaan antara kedua pendekatan tersebut adalah sama-sama
merupakan suatu pendekatan yang dilakukan yang bertujuan untuk membagi
permukaan tanah sebagai suatu ‘kontinum’ ke dalam satuan-satuan tertentu dalam
membuat peta tanah. Pedekataan analitik da sintetik sama-sama dipandang sebagai
pendekata dan metode pembelajara.
b. Berikan contoh kedua pendekatan tersebut!
Pendekatan sintetik diterapkan pada daerah dengan tingkat prediksi rendah
(low predictabilitry) yaitu petunjuk eksternal tidak membantu memisahkan tanah yang
berbeda.
2. Dalam menyiapkan survei tanah dengan menggunakan pendekatan analitik, apa saja yang
harus dilakukan?
Yang harus dilakukan adalah melakukan foto udara terlebih dahulu, yang
kemudian diteruskan dengan melakukan pengamatan dan pengklasifikasian tanah untuk
masing-masing satuan yang dibuat tersebut. Dan pada teknik pelaksanaannya
menggunakan metode fisiografi, yaitu dengan menentukan batas (mendeleniasi) satuan
fisiografi atau wujud lahan (landform) terlebih dahulu sebelum ke lapangan.
Dalam pendekatan analitik ,pertama lanskep dibagi kedalam tubuh tanah ‘alami’,
berdasarkan
karakteristikeksternal
seperti
landform,
vegetasi
dan
tanah
permukaan.Setelahitu dilakukan penentuan karakteristik tanah pada masing – masing
satuan tersebut melalui pengamatan dan pengambilan contoh tanah. Pendekatan analitik
berasal dari kata ‘analisis’ yang berarti membagi tubuh tanah ‘alami’ yang didasarkan
pada sifat – sifat eksternal. Dengn demikian tahapan dalam pendekatan ini adalah:
a. Membagi ‘kontinum’ atas persil-persil atau satuan-satuan berdasarkan pada
pengamatan perubahan dalam sifat-sifat tanah ‘eksternal’ (sifat bentang-alam) melalui
interpretasi foto udara.
b. Melakukan pengamatan dan pengklasifikasian tanah untuk masing-masing satuan
yang dibuat tersebut.
3. Lihat pada peta landform Pujon dan sekitarnya di bawah. Gambaran relief wilayah
tersebut disajikan pada peta di bawahnya (peta relief).
a. Diskusikan apakah pendekatan yang akan dipakai? Jelaskan alasannya!
Kelompok kami akan menggunakan pendekatan analitik pada peta landform
Pujon dan sekitarnya karena kami belum bisa menentukan komponen atau titik pada
peta dengan baik. Oleh karena itu untuk membatu perlu dilakukan pengamatan
terlebih dahulu terhadap wilayah tersebut.
b. Jika akan melakukan survei tanah pada skala 1:25.000, plot pengamatan Saudara jika:
Peta Landform (bentuklahan Pujon dan sekitarnya)
Relief Pujon dan sekitarnya.

Menggunakan grid kaku
Dalam metode grid kaku, jarak pengamatan dibuat secara teratur pada jarak
tertentu untuk menghasilkan jalur segiempat seluruh daerah survei. Pengamatan
tanah dilakukan dengan pola teratur, jarak pengamatan tergantung dari skala peta.
Pada peta semi detail ( 1 : 25.000 ) dengan luas lahan 4.600 ha dan jumlah titik
yang ideal adalah 184 titik, maka luas tiap 1 cm2 pada peta mewakili 25 ha di lahan
sebenarnya.

Menggunakan grid bebas
Dalam metode grid bebas, jarak pengamatan tidak perlu samadalam dua
arah, namun tergantung pada fisiografi daerah survei. Jika terjadi perubahan
fisiografi
yang menyolok dalam jarak dekat, perlu pengamatan lebih
rapat,sedangkan landform relatif seragam makajarak pengamatan dapat dilakukan
berjauhan, dengan demikian dapat disimpulkan Kerapatan pengmatan disesuaikan
dengan kebutuhan skala survei serta tingkat kerumitan pola tanah di lapangan.
Metode ini biasanya dilaksanakan pada skala 1:12.500 sampai dengan 1:
25.000.Pelaksanaan survei ini diiawali dengan analisis fisiografi melalaui
interpretasi foto udara secara detail.

Menggunakan pendekatan fisiografis dengan menggunakan key area dan transek.
Pendekatan fisiografis hampir sama dengan pendekatan yang lain yaitu melakukan
interpretasi foto udara terlebih dahulu dan melakukan pengamatan lapang hanya
pada daerah pewakil saja. Metode ini dilakukan bila tersedia foto udara yang
berkualitas tinggi. Umumnya diterapkan pada skala 1 : 50.000 – 1 : 200.000
Peta Landform (bentuklahan Pujon
dan sekitarnya)
Relief Pujon dan sekitarnya.
Download