b. Jika akan melakukan survei tanah pada skala 1:25.000

advertisement
M. Haryo Baskoro
115040200111185
J
Tugas M-05
Bahan diskusi kelompok (untuk semua kelas)
Bentuk kelompok (4 orang perkelompok) lalu diskusikan beberapa hal di bawah ini.
1. Metode survei tanah menggunakan dua pendekatan utama, yaitu pendekatan sintetik
dan analitik.
o
Jelaskan persamaan dan perbedaan kedua pendekatan tersebut
o
Berikan contoh kedua pendekatan tersebut
2. Dalam menyiapkan survei tanah dengan menggunakan pendekatan analitik, apa saja
yang harus dilakukan?
3. Lihat pada peta landform Pujon dan sekitarnya di bawah. Gambaran relief wilayah
tersebut disajikan pada peta di bawahnya (peta relief)
a. Diskusikan apakah pendekatan yang akan dipakai, jelaskan alasannya.
b. Jika akan melakukan survei tanah pada skala 1:25.000 plot pengamatan Saudara jika:
- menggunakan grid kaku
- menggunakan grid bebas
- menggunakan pendekatan fisiografis dengan menggunakan key area dan transek.
Peta Landform
(bentuklahan Pujon dan sekitarnya)
Relief Pujon dan sekitarnya.
Catatan:
1. Untuk soal nomer 3, plot titik dengan menggunakan photosohop, corel draw, paint atau
yang lainnya pada peta yang telah tersedia.
2. Tugas di-posting dalam blog masing-masing mahasiswa, dengan mencantumkan
anggota kelompoknya.
3. Kirim link tugas ke alamat email : [email protected]
Bentuk kelompok (4 orang perkelompok) lalu diskusikan beberapa hal di
bawah ini.
1. Metode survei tanah menggunakan dua pendekatan utama, yaitu
pendekatan sintetik dan analitik.

Jelaskan persamaan dan perbedaan kedua pendekatan tersebut

Berikan contoh kedua pendekatan tersebut
Jawaban :

Pendekatan analitik adalah Membagi ‘kontinum’ atas persil-persil atau
satuan-satuan berdasarkan pada pengamatan perubahan dalam sifat-sifat
tanah ‘eksternal’ (sifat bentang alam), melalui interpretasi foto udara yang
diteruskan dengan melakukan pengamatan dan pengklasifikasian tanah
untuk masing-masing satuan yang di buat tersebut. kegiatan ini biasanya
meliputi aktivitas dalam hal membedakan,menguji, menggolongkan,
menyusun, menguraikan, membandingkan,membuat deduksi, dan memriksa.

Pendekatan sintetik adalah Mengamati, mendeskripsi dan mengklasifikasikan
profil-profil tanah (pedon) oada beberapa lokasi di daerah survei. Kemudian
membuat (mendelineasi) batas disekitar daerah yang mempunyai profil tanah
yang serupa (memiliki taksa tanah yang sama),sesuai dengan kriteria klaisfikasi
yang digunakan. kegiatan ini meliputi merancang, menggabungkan, menambah,
membangun, mengembangkan, mengolah dan membuat hipotesis.
Persamaan kedua pendekatan ini terdapat dari cara meakukan survei,
dimana survei dilakukan dengan melakukan penentuan titik untuk survei
lahan dan melakukan delineasi.
2. Dalam menyiapkan survei tanah dengan menggunakan pendekatan
analitik, apa saja yang harus dilakukan?
Jawaban :
Dalam pendekatan analitik, pertama lanskape dibagi kedalam tubuh tanah
‘alami’, berdasarkan karakteristik eksternal seperti landform, vegetasi
dan tanah permukaan. Setelah itu dilakukan penentuan karakteristik tanah
pada masing – masing satuan tersebut melalui pengamatan dan
pengambilan contoh tanah. Dengan demikian tahapan dalam pendekatan ini
adalah:
o
Membagi lanskape ke dalam komponen – komponen sedemikian rupa yang
diperkirakan akan memiliki tanah yang berbeda
o
Melakukan karakterisasi satuan –satuan yang dihasilkan melalui pengamatan
dan pengambilan contoh tanah dilapang.
3. Lihat pada peta landform Pujon dan sekitarnya di bawah. Gambaran
relief wilayah tersebut disajikan pada peta di bawahnya (peta relief)
a. Diskusikan apakah pendekatan yang akan dipakai, jelaskan
alasannya.
b. Jika akan melakukan survei tanah pada skala 1:25.000 plot
pengamatan Saudara jika:
- menggunakan grid kaku
– menggunakan grid bebas
– menggunakan pendekatan fisiografis dengan menggunakan key
area dan transek.
Jawaban :
Peta Landform (bentuklahan Pujon dan sekitarnya)
Relief Pujon dan sekitarnya.
a. Pendekatan yang sesuai dengan kedua gambar tersebut adalah
pendekatan analitik, karena pendekatan analitik menggunakan metode
fisiografi atau interpretasi foto udara yang diteruskan dengan melakukan
pengamatan dan pengklasifikasian tanah untuk masing-masing satuan yang
telah dibuat. Kemudian membagi lansekap ke dalam batas- batas
(mendelineasi) atau komponen-komponen hingga sedemikian rupa yang
diperkirakan akan memiliki tanah yang berbeda. Melaksanakan karakterisasi
satuan-satuan yang dihasilkan melalui pengamatan dan pengambilan contoh
tanah di lapangan.
b. Jika akan melakukan survei tanah pada skala 1:25.000 plot pengamatan
Saudara jika:
o
menggunakan grid kaku
Dalam metode grid kaku, jarak pengamatan dibuat secara teratur pada jarak
tertentu untuk menghasilkan jalur segiempat seluruh daerah survey.
Pengamatan tanah dilakukan dengan pola teratur, jarak pengamatan
tergantung dari skala peta. Pada peta semi detail ( 1 : 25.000 ) dengan luas
lahan 4.600 ha dan jumlah titik yang ideal adalah 184 titik, maka luas tiap 1
cm2 pada peta mewakili 25 ha di lahan sebenarnya.
o
menggunakan grid bebas
Dalam metode grid bebas, jarak pengamatan tidak perlu samadalam dua arah,
namun tergantung pada fisiografi daerah survey. Jika terjadi perubahan fisiografi
yang menyolok dalam jarak dekat, perlu pengamatan lebih rapat,sedangkan
landform relatif seragam makajarak pengamatan dapat dilakukan berjauhan,
dengan demikian dapat disimpulkan Kerapatan pengmatan disesuaikan dengan
kebutuhan skala survei serta tingkat kerumitan pola tanah di lapangan. Metode
ini biasanya dilaksanakan pada skala 1:12.500 sampai dengan 1:
25.000.Pelaksanaan survei ini diiawali dengan analisis fisiografi melalaui
interpretasi foto udara secara detail.
o
Menggunakan pendekatan fisiografis dengan menggunakan key area dan transek
Pengamatan pada daerah kunci (key area) merupakan daerah terpilih
dalam suatu daerah survei yang di dalamnya secara berdekatan, terdapat
sebanyak mungkin satuan peta yang ada dis eluruh daerah survei tersebut.
Beberapa persyaratan untuk daerah kunci adalah :
a)
Harus dapat mewakili sebanyak mungkin satuan peta yang ada di
daerah survei
b)
Harus dibuat pada daerah di mana hubungan antara tanah dengan
kenampakan bentang-alam atau landform dapat dipelajari dengan mudah.
c)
Daerah kunci tidak boleh terlalu kecil. (untuk survei tanah skala
semi detail, sekitar 10-30 % dan skala tinjau kurang lebih 5-20 % dari luas
total)
d)
Harus mudah diakses atau tidak sulit dikunjungi
Sedangkan untuk Transek merupakan daerah kunci sederhana dalam
bentuk jalur atau rintisan yang mencakup sebanyak mungkin satuan peta
atau satuan wujud-lahan. Transek tidak boleh sejajar dengan batas wujudlahan. Dalam setiap survei tanah, umumnya selalu diperlukan bantuan
daerah kunci, kecuali :
a)
Daerah survei relatif sempit
b)
Jika bentang-alamnya telah diketahui dengan baik
c)
Jika seluruh daerah harus didatangi secara intensif (misalnya
untuk survei irigasi)
d)
mudah
Pada survei skala kecil, dimana delineasi wujud-lahannya sangat
Gambar 1.1: Peta Landform (bentuklahan Pujon dan sekitarnya)
Gambar 1.2: Relief Pujon dan sekitarnya
Download