TUGAS TERSTRUKTUR SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE-5 “METODE SURVEI TANAH” Kelas O Disusun oleh : 1. Tika Noviana Dewi 115040200111031 2. Titis Kartikasari 115040200111070 3. Virdausi Nuzula 115040200111079 4. Tri Ariska 115040200111109 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 1. Metode survei tanah menggunakan dua pendekatan utama, yaitu pendekatan sintetik dan analitik. a) Jelaskan persamaan dan perbedaan kedua pendekatan tersebut. Jawab: Perbedaan metode analitik dan sintetik Pendekatan analitik meliputi kegiatan yang menampilkan aktivitas dalam hal membedakan, menguji, menggolongkan, menyusun, menguraikan, membandingkan, membuat deduksi, dan memeriksa. Atau dapat dikatakan bahwa pendekatan analitik caranya adalah lansekap didelineasi berdasarkan pembeda alami berdasarkan karakteristik eksternal (bentuklahan: batuan, relief, dan lereng) baru dilakukan pengamatan di lapangan. Sementara pendekatan sintetik meliputi merancang, menggabungkan, menambah, membangun, mengembangkan, mengelola, merancang, dan membuat hipotesis. Atau dapat dikatakan bahwa pedekatan sintetik Pengamatan dilakukan di lapangan lebih dulu, kemudian dikelompokkan berdasarkan kisaran sifat tertentu. Persamaan metode analitik dan sintetik Pendekatan analitik dan sintetik sama sama dipandang sebagai pendekatan dan metode pembelajaran untuk survei tanah Berikan contoh kedua pendekatan tersebut. Pendekatan Sintetik Pendekatan Analitik 1. Dilakukan pengamatan di lapangan 1. Lanskap dibagi kedalam tubuh tanah terlebih dahulu, baru dilakukan alami berdasarkan karakteristik eksternal pengelompokan berdasarkan kisaran (seperti : landform, vegetasi, permukaan sifat tertentu, sehingga dihasilkan tanah. Baru dilakukan penentuan satuan peta (SP) sebanyak keragaman karakteristik tanah pada masing-masing yang ada. satuan tersebut melalui pengamatan dan pengambilan contoh tanah. 2. Diterapkan pada daerah dengan 2.Penempatan garis batas seringkali tingkat prediksi rendah (low didukung dengan pengamatan pemboran, predictabilitry) yaitu petunjuk tubuh tanah alami seperti yang terlihat eksternal tidak membantu pada foto udara memisahkan tanah yang berbeda. 3. Pendekatan ini menghasilkan satuan 3. Pendekatan ini menghasilkan satuan bentuk lahan. lahan atau satuan medan. 4. Teknik pelaksanaan biasanya menggunakan metode survei grid. 4. Teknik pelaksanaan biasanya menggunakan metode fisiografi. 2. Dalam menyiapkan survei tanah dengan menggunakan pendekatan analitik, apa saja yang harus dilakukan? Jawab: Pendekatan analitik dilakukan di daerah survei tersebut dengan cara: Membagi lansekap ke dalam komponen-komponen sedemikian rupa yang diperkirakan akan memiliki tanah yang berbeda Melaksanakan karakterisasi satuan-satuan yang dihasilkan melaluipengamatan dan pengambilan contoh tanah di lapangan 3. Lihat pada peta landform Pujon dan sekitanya di bawah. Gambaran relief wilayah tersebut disajikan pada peta di bawahnya (peta relief) a) Diskusikan apakah pendekatan yang akan dipakai, jelaskan alasannya. Jawab: Pedekatan yang dipakai adalah pendekatan analitik, karena lansekap didelineasi berdasarkan pembeda alami berdasarkan karakteristik eksternal (bentuklahan: batuan, relief, dan lereng) baru dilakukan pengamatan di lapangan. b) Jika akan melakukan survei tanah pada skala 1:25.000 plot pengamatan Saudara jika: Jawab: menggunakan grid kaku Metode grid kaku merupakan metode yang menggunakan prinsip pendekatan sintetik. Skema pengambilan contoh tanah secara sistematik dirancang dengan mempertimbangkan kisaran spasial autokorelasi yang diharapkan. Jarak pengamatan dibuat secara teratur pada jarak tertentu untuk menghasilkan jalur segi empat (rectangular grid) di seluruh daerah survei. Pengamatan dilakukan dengan pola teratur (interval titik pengamatan berjarak sama pada arah vertical dan horizontal). Jarak pengamatan tergantung dari skala peta. Metode ini sangat cocok untuk survei intensif dengan skala besar, dimana penggunaan interpretasi foto udara sangat terbatas dan intensif pengamatan yang rapat memerlukan ketepatan penempatan titik pengamatan di lapangan dan pada peta. Survei grid juga cocok dilakukan pada daerah yang mempunyai pola tanah yang kompleks di mana pola detail hanya dapat dipetakan pada skala besar yang kurang praktis. Survei ini sangat cocok diterapkan pada daerah yang posisi pemetaannya sukar ditentukan dengan pasti. Selain itu survei ini sangat dianjurkan pada survei intensif (detail-sangat detail) dan penggunaan hasil interpretasi foto udara sangat terbatas (misalnya pada daerah dengan konfigurasi permukaan kurang beragam/daerah yang relatif datar) atau di daerah yang belum ada foto udaranya. men ggunakan grid bebas Metode grid bebas merupakan perpaduan metode grid kaku dan metode fisiografi. Metode ini diterapkan pada survei detail hingga semi-detail, foto udara berkemampuan terbatas dan di tempat-tempat yang orientasi di lapangan cukup sulit dilakukan. Pengamatan lapangan dilakukan seperti paa grid-kaku, tetapi jarak pengamtan tidak perlu sama dalam dua arah, tergantung fisiografi daerah survei. Jika terjadi perubahan fisiografi yang menyolok dalam jarak dekat, sehingga perlu pengamatan lebih rapat, sedangkan jika landform relatif seragam maka jarak pengamatan dapat dilakukan bberjauhan. Dengan demikian, kerapatan pengamatan disesuaikan menurut kebutuhan skala survei yang dilaksanakan serta tingkat kerumitan pola tanah di lapangan. Dalam metode survei bebas, pemeta ‘bebas’ memilih lokasi titik pengamatan dalam mengkonfirmasikan secara sistematis model mental hubungan tanah-lansekap, menarik batas dan menentukan komposisi satuan peta. Di daerah dengan pola tanah yang dapat diprediksi dengan mudah (sesuai dengan model mental), pangamatan dapat dilakukan lebih sedikit, sedangkan daerah lainnya (terutama daerah yang bermasalah) perlu dilakukan pengamatan lebih banyak (lebih mendetail). Dengan jumlah sampling yang sama, dapat dihasilkan peta yang baik, dengan berkonsentrasi pada tanah bermasalah. menggunakan pendekatan fisiografis dengan menggunakan key area dan transek. Pengamatan pada daerah kunci (key area) merupakan daerah terpilih dalam suatu daerah survei yang di dalamnya secara berdekatan, terdapat sebanyak mungkin satuan peta yang ada dis eluruh daerah survei tersebut. Beberapa persyaratan untuk daerah kunci adalah : a) Harus dapat mewakili sebanyak mungkin satuan peta yang ada di daerah survei b) Harus dibuat pada daerah di mana hubungan antara tanah dengan kenampakan bentang-alam atau landform dapat dipelajari dengan mudah. c) Daerah kunci tidak boleh terlalu kecil. (untuk survei tanah skala semi detail, sekitar 10-30 % dan skala tinjau kurang lebih 5-20 % dari luas total) d) Harus mudah diakses atau tidak sulit dikunjungi Sedangkan untuk Transek merupakan daerah kunci sederhana dalam bentuk jalur atau rintisan yang mencakup sebanyak mungkin satuan peta atau satuan wujudlahan. Transek tidak boleh sejajar dengan batas wujud-lahan. Dalam setiap survei tanah, umumnya selalu diperlukan bantuan daerah kunci, kecuali : a) Daerah survei relatif sempit b) Jika bentang-alamnya telah diketahui dengan baik c) Jika seluruh daerah harus didatangi secara intensif (misalnya untuk survei irigasi) d) Pada survei skala kecil, dimana delineasi wujud-lahannya sangat mudah Peta Landform (bentuk lahan Pujon dan sekitarnya) Relief Pujon dan sekitarnya. Jawab: