MODUL PERKULIAHAN Statistika Sosial Penyajian Data & Distribusi Frekuensi #1 Fakultas Program Studi Fakultas Ilmu Komunikasi Public Relations Tatap Muka 02 Kode MK Disusun Oleh MK85003 Wihartantyo Ari Wibowo, ST., MM. Abstraksi Kompetensi Pokok bahasan dalam sesi 2 ini adalah tentang bentuk-bentuk penyajian data, kapan bentuk-bentuk penyajian data sebaiknya digunakan dan dapat membuatnya Mahasiswa dapat menyebutkan dengan baik dan benar : bentuk-bentuk penyajian data, kapan bentuk-bentuk penyajian data sebaiknya digunakan dan dapat membuatnya Penyajian Data Penyajian Data Kuantitatif Metode penggambaran data merupakan hal yang esensial dalam statistik deskriptif. Sebelum kita menarik kesimpulan dari sekumpulan data, kita harus terlebih dahulu melakukan proses statistik deskriptif. Berikut ini adalah beberapa definisi dalam statistik deskriptif yang penting. Kelas adalah salah satu dari katergori dimana data, baik kualitatif maupun kuantitatif, dapat dikelompokkan. Frekuensi Kelas adalah banyaknya observasi dalam kumpulan data yang masuk pada kelas tertentu. Frekuensi Relatif Kelas adalah frekuensi kelas dibagi dengan banyaknya observasi; yang dirumuskan: Frekuensi Relatif = FrekuensiKelas n Dengan n adalah banyaknya observasi. Penyajian data kuantitatif dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu pie chart dan bar graph. Di bawah ini adalah contoh penggambaran data kuantitatif dengan pie chart dan bar graph untuk hasil studi dari warna kesukaan dari mahasiswa kelas statistik sosial. Tabel 1. 22 Mahasiswa dengan warna kesukaannya ‘13 2 Mahasiswa Warna 1 Biru 2 Merah 3 Merah 4 Hijau 5 Biru 6 Hijau 7 Hijau 8 Merah 9 Hijau 10 Merah Statistika Sosial – B51427AA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 11 Hijau 12 Biru 13 Merah 14 Biru 15 Merah 16 Merah 17 Merah 18 Merah 19 Biru 20 Merah 21 Hijau 22 Merah Tabel 2. Rangkuman data 22 Mahasiswa dan warna kesukaannya Kelas Warna Frekuensi Banyak Mahasiswa Frekuensi Relatif Proporsi Biru Hijau Merah Total 5 7 10 22 0.227 0.318 0.455 1.000 Penyajian dengan pie chart: Hijau (0.318) Merah (0.455) Biru (0.227) Gambar 1. Penyajian data dengan pie chart ‘13 3 Statistika Sosial – B51427AA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Penyajian dengan bar graph: 10 5 Merah Biru Hijau Gambar 2. Penyajian data dengan bar graph Penyajian Data Kuantitatif Data kuantitatif dapat digambarkan dengan 3 metode, yaitu: 1. Metode dot-plot 2. Metode stem-leaf (batang daun) 3. Histogram atau distribusi frekuensi Contoh 1 Penyajiaan data peringkat 100 mobil dalam hal pemakaian bahan baker (dalam mpg = mile per gallon) yang tabelnya tercantum di bawah ini adalah: ‘13 36.3 41.0 36.9 37.1 44.9 36.8 30.0 37.2 42.1 36.9 32.7 37.3 41.2 36.6 32.9 36.5 33.2 37.4 37.4 39.5 40.5 36.5 37.6 33.9 40.2 36.4 37.7 37.7 37.7 34.5 36.2 37.9 36.6 37.9 35.9 38.2 38.3 35.7 35.7 35.8 38.5 39.0 35.5 34.8 38.6 39.4 35.3 34.4 34.4 39.3 35.3 36.8 32.5 36.4 40.5 36.6 36.1 38.2 38.2 39.7 41.0 31.8 37.3 33.1 37.0 37.6 37.0 38.7 38.7 35.1 4 Statistika Sosial – B51427AA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 37.0 37.2 40.7 37.4 37.1 37.8 35.9 35.6 35.6 34.2 37.1 40.3 36.7 37.0 40.1 40.1 38.0 35.2 35.2 33.6 39.9 36.9 32.9 33.8 34.0 34.0 36.8 35.0 35.0 36.7 1. Metode dot-plot . . . . . . . . . .. …… . . . . . . . . ……… ………. . . . ……………………................ . . . 30 35 40 45 2. Metode stem-leaf (diagram batang-daun) Frekuensi 1 30 0 1 31 8 4 34 5799 6 33 126899 6 34 024588 11 35 01235667899 20 36 01233445566777888999 21 37 000011122334456677899 10 38 0122345678 8 39 00345789 7 40 0123557 3 41 002 1 42 1 0 43 1 ‘13 5 Stem Leaf 44 9 Dengan n = 100 dan unit leaf = 0.10 Statistika Sosial – B51427AA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Histogram atau distribusi frekuensi Ukuran Kelas Frekuensi Frekuensi Relatif 30.0 – 31.5 1 0.01 31.5 – 33.0 5 0.05 33.0 – 34.5 9 0.09 34.5 – 36.0 14 0.14 36.0 – 37.5 33 0.33 37.5 – 39.0 18 0.18 39.0 – 40.5 12 0.12 40.5 – 42.0 6 0.06 42.0 – 43.5 1 0.01 43.5 – 45.0 1 0.01 100 1.00 Total Apabila banyaknya ukuran data dalam kumpulan data bertambah, penggambaran data yang baik dapat diperoleh dengan menurunkan lebar interval kelas. Jika interval kelas menjadi cukup kecil, maka histogram akan menjadi kurva yang “mulus” (smooth). FR FR 0 FR 20 Kumpulan data kecil 0 20 kumpulan data lebih besar 0 20 kumpulan data besar Gambar 3. Gambar berbagai histogram apabila n meningkat semakin besar ‘13 6 Statistika Sosial – B51427AA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Distribusi Frekuensi Distribusi Frekuensi: Pengelompokkan data dalam beberapa kelas sehingga ciri-ciri penting data tersebut dapat segera terlihat Frekuensi: Banyak pemunculan data Bentuk Umum Tabel Distribusi Frekuensi Kelas ke-1 Frekuensi (fi) f1 Kelas ke-2 f2 Kelas ke-3 f3 : : : Kelas ke-k : : : fk Jumlah (Σ) n Kelas (Kategori) n : banyak data fi : frekuensi pada kelas ke-i, i = 1,2,3,…, k sehingga k n = ∑ fi i=1 Pembentukan Tabel Distribusi Frekuensi Prinsip pembentukan Tabel Distribusi Frekuensi 1. Sorting data, lazimnya Ascending: mulai dari nilai terkecil (minimal) 2. Tentukan banyaknya kelas, gunakan aturan STURGES 3. Tentukan interval/selang kelas 4. Semua data harus bisa dimasukkan dalam kelas-kelas, tidak ada yang tertinggal dan satu data hanya dapat dimasukkan ke dalam satu kelas. ‘13 7 Statistika Sosial – B51427AA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dari suatu kumpulan data dapat dibentuk Tabel Distribusi Frekuensi. 1. Sorting data, urutkan dari yang terkecil ke yang terbesar No Nama Kecamatan ∑ Masyarakat yang dilayani 1. Wado 215 2. Ujung Jaya 290 3. Tomo 310 4. Darmaraja 365 5. Conggeang 530 6. Ganeas 580 7. Surian 650 8. Sumedang Selatan 750 9. Sukasari 840 10. Situraja 1200 11. Rancakalong 1280 12. Paseh 1580 13. Tanjungmedar 2050 14. Tanjungkerta 2075 15. Jatinunggal 2175 16. Buahdua 3150 17. Cibugel 3600 18. Cimanggu 5350 19. Tanjungsari 6600 20. Jatinangor 9750 Data diurut dari terkecil ke terbesar: Nilai terkecil 215, Nilai terbesar 9750 2. Tentukan banyaknya kelas dengan aturan STURGES Banyak kelas pembulatan ke bawah (Floor) k = 1 + 3.322 log n ‘13 8 Statistika Sosial – B51427AA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id k = banyak kelas; n = banyak data Contoh n = 20 (k) = 1 + 3,322 Log 20 (k) = 1 + 3,322 (1,301) (k) = 1 + 4,322 (k) = 5,322 ≈ 5 3. Tentukan interval kelas Ci = R (k) C i = interval kelas di mana R = range data (k) = banyak Kelas R = nilai terbesar – nilai terkecil = 9750 – 215 = 9535 Ci = R (K) = 9535 5 = 1907 Jadi interval kelas 1907 yaitu jarak nilai terendah dan nilai tertinggi dalam suatu kelas atau kategori ‘13 9 Statistika Sosial – B51427AA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Supranto; Statistik: Teori dan Aplikasi, Jilid 1, edisi ke-7, Penerbit Erlangga, 2008. Jakaria; Statistika Deskriptif, edisi ke-2, Andrea Publisher, 2008. Walpole; Pengantar Statistika, edisi ke-3, Gramedia Pustaka Utama, 1992. Priyatno; Buku Pintar Statistik Komputer, MediaKom, 2011. Sugiyono; Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, 2010. Algifari; Analisis Statistik untuk Bisnis: dengan Regresi, Korelasi, dan Nonparametrik, BPFE-Yogyakarta, 1997. Lind, Marchal, Watchen; Statistical Techniques in Business and Economics with Global Data Sets, 13th edition, McGraw-Hill Companies, Inc, 2007. ‘13 10 Statistika Sosial – B51427AA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id