MODUL PERKULIAHAN Dasar-dasar Manajemen dan Kepemimpinan Lingkungan Organisasi & Managerial Fakultas Program Studi Fakultas Ilmu Komunikasi Public Relations Tatap Muka 03 Kode MK Disusun Oleh MK42001 Wihartantyo Ari Wibowo, ST., MM. Abstraksi Kompetensi Pokok bahasan dalam sesi 3 ini adalah tentang Lingkungan eksternal; Lingkungan internal; Etika Manajerial; Tanggung jawab Sosial; Pemimpin sebagai pengelola perusahaan dan Tanggung jawab Sosial. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang Lingkungan Organisasi dan Managerial. Lingkungan Eksternal Lingkungan tempat bekerja dan berkiprah harus selalu disadari (dinamikanya) oleh manajer. Mempertahankan keselarasan yang efektif antara organisasi dan lingkungan merupakan bagian penting tugas manajer. Lingkungan organisasi terbagi atas: lingkungan eksternal; dan lingkungan internal Lingkungan eksternal atau lingkungan yang berada di luar organisasi saling mempertukarkan sumber dayanya dengan organisasi tersebut dan tergantung satu sama lain. Organisasi mendapatkan input (bahan baku, uang, tenaga kerja) dari lingkungan eksternal, kemudian ditransformasikan menjadi produk dan jasa sebagai output bagi lingkungan eksternal. Definisi lingkungan eksternal adalah sebagi berikut: Chuck Williams: “Lingkungan eksternal adalah semua kejadian di luar perusahaan yang memiliki potensi untuk mempengaruhi perusahaan.” T.Hani Handoko: “Lingkungan eksternal terdiri dari unsur-unsur di luar perusahaan yang sebagian besar tak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer.” James A.F. Stoner: “Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar suatu organisasi, yang relevan pada kegiatan organisasi itu.” Lingkungan eksternal juga dapat dibagi menjadi dua unsur, antara lain: Menurut Chuck Williams: 1. Lingkungan khusus 2. Lingkungan umum ‘13 2 Dasar-dasar Manajemen & Kepemimpinan – B21427BA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Menurut T. Hani Handoko: 1. Lingkungan ekstern mikro 2. Lingkungan ekstern makro 3. Lingkungan yang berubah Menurut James A.F. Stoner: 1. Unsur-unsur tindakan langsung (direct action) 2. Unsur-unsur tindakan tak langsung (indirect action) Dari ketiga pendapat tersebut sebenarnya mempunyai pengertian yang sama dalam pembagiannya, Lingkungan eksternal dalam organisasi mencakup seluruh elemen di luar batas yang memiliki potensi untuk mempengaruhi organisasi.. Jadi, lingkungan eksternal itu terbagi menjadi: 1. Lingkungan eksternal makro (unsur indirect action atau lingkungan umum) Lingkungan makro merupakan lapisan eksternal yang tersebar dan mempengaruhi organisasi secara tidak langsung, meliputi: a) Aspek Ekonomi; keadaan kesehatan dan stabilitas sistem ekonomi di wilayah di mana organisasi itu berada. b) Aspek Teknologi; mengacu pada teknologi yang tersedia yang dapat digunakan untuk mengubah sumberdaya menjadi produk baik barang ataupun jasa. c) Aspek Sosial Budaya; meliputi kebiasaan, adat-istiadat, nilai-nilai dan karakteristik masyarakat di wilayah organisasi itu berada. d) Aspek Politik dan Hukum; keberadaan aturan-aturan pemerintah yang mengatur masalah usaha, dan bagaimana hubungan antara pemerintah dan usaha itu sendiri. e) Aspek Internasional; hal-hal yang mempengaruhi organisasi dari kegiatan-kegiatan usaha di negara lain. ‘13 3 Dasar-dasar Manajemen & Kepemimpinan – B21427BA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Lingkungan eksternal mikro (unsur direct action atau lingkungan khusus) Lingkungan mikro, merupakan lingkungan yang memiliki pengaruh langsung terhadap organisasi dan kinerjanya. Lingkungan mikro meliputi sektor-sektor yang melakukan transaksi harian dengan organisasi. Secara umum lingkungan ini terdiri atas: a) Pesaing, Pihak yang berusaha mendapatkan sumberdaya yang sama dengan perusahaan. b) Konsumen, pihak yang membutuhkan sumberdaya dan produk yang dihasilkan perusahaan. c) Pemasok, pihak yang menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan organisasi. d) Lembaga Pengatur dan Pemerintah; alat-alat kewenangan yang berfungsi mengawasi, membuat aturan (hukum), dan memiliki kekuatan hukum yang dapat mempengaruhi pola kebijakan dan pola kerja organisasi. e) Rekanan Usaha (Mitra Usaha); pihak-pihak yang melakukan kerja sama atau persekutuan dengan organisasi tersebut. Lingkungan Internal Lingkungan internal atau lingkungan yang berada di dalam organisasi adalah segala sesuatu yang berada di dalam organisasi yang secara langsung mempengaruhinya, mencakup: 1. Budaya Organisasi Budaya dapat diartikan sebagai sekumpulan nilai, keyakinan, pemahaman, dan norma pokok yang dibagi bersama oleh anggota suatu organisasi. Konsep budaya membantu manajer dalam memahami aspek yang kompleks dan tersembunyi dari kehidupan organisasi. ‘13 4 Dasar-dasar Manajemen & Kepemimpinan – B21427BA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Pemilik /Owner Pemilik adalah mereka yang secara historis maupun hukum dinyatakan sebagai pemilik akibat adanya penyertaan modal, ide ataupun berdasarkan ketentuan lainnya dinyatakan sebagai pemilik organisasi. 3. Tim Manajemen/ Management Team Tim manajemen adalah orang-orang yang menurut para pemilik organisasi para pemegang saham dan bertugas mengawasi jalannya manajemen perusahaan secara keseluruhan untuk memastikan perusahaan tersebut dapat memberikan keuntungan secara maksimal kepada para pemegang saham sebagai pemilik. 4. Karyawan/Pekerja adalah sumber daya manusia dari organisasi atau perusahaan yang bergelut dalam aktivitas operasional perusahaan dan menjalankan tugas-tugas keseharian organisasi berdasarkan apa yang telah ditetapkan oleh tim manajemen. Para karyawan berkepentingan untuk menjaga perusahaan tersebut tetap eksis dan beroperasi dengan baik. 5. Lingkungan Fisik Organisasi Lingkungan fisik organisasi adalah bentuk lingkungan nyata tempat suatu organisasi atau pekerjaan dilangsungkan. Lingkungan fisik organisasi mencakup sumber daya selain manusia yang dimiliki perusahaan dan menjadi faktor pendukung berjalannya sebuah aktifitas organisasi atau perusahaan. Dari semua hal di atas, budaya organisasi merupakan hal penting terhadap keuntungan kompetitif. Budaya internal harus sesuai dengan kebutuhan lingkungan eksternal. ‘13 5 Dasar-dasar Manajemen & Kepemimpinan – B21427BA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Etika Manajerial Tindakan yang etis dari seorang manajer akan berdampak positif bagi orang lain di tempat kerja maupun manfaat sosial bagi masyarakat dan bagi organisasi secara keseluruhan. Seorang manajer yang tidak dapat bertindak etis akan mempersulit organisasi untuk bertindak secara moral dan sosial yang dapat diterima. Seorang manajer dituntut untuk bisa bertindak berdasarkan etika manajerial dalam organisasi. Meskipun demikian kenyataannya tindakan yang dikatakan etis oleh suatu kelompok sementara kelompok lain menyatakan sebagai tindakan tidak etis. Dalam dunia nyata apa pun keputusan manajemen, seseorang atau sekelompok akan merasa kecewa dengan keputusan itu. Sehingga sangat penting bagai manajer untuk membuat keputusan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi etika manajerial. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan etis dalam manajemen yang dapat menjadi pertimbangan manajer. Pertimbangan yang akan mengarahkan pada keputusan yang lebih etis dengan melihat lebih banyak faktor yang mendukung keputusan sebagai tindakan etis (perilaku etis). Etika adalah seperangkat prinsip-prinsip moral atau nilai-nilai yang menegaskan benar dan salah bagi seseorang atau suatu kelompok. Perilaku etis merupakan perilaku yang memenuhi prinsip-prinsip benar dan salah yang telah diterima masyarakat. Prinsip benar dan salah mencerminkan suatu keadaan yang boleh dan tidak boleh dilakukan yang menjadi nilai-nilai yang berlaku dan diterima di dalam masyarakat. Perilaku manajemen yang tidak etis terjadi bila manajer atau karyawan melanggar prinsip-prinsip benar dan salah yang telah disepakati. Etika manajemen atau etika bisnis dapat juga dikatakam sebagai rangkaian dasar etika atau prinsip yang harus diikuti dalam menjalankan bisnis. Melakukan aktifitas bisnis yang berkaitan dengan berbagai keputusan-keputusan bisnis, harus didasarkan pada etika bisnis. Etika manajerial adalah keputusan manajemen dan kegiatan organisasi yang berdasarkan pada nilai-nilai atau standar moral yang dianggap baik dan luhur dalam lingkungannya dan masyarakat. ‘13 6 Dasar-dasar Manajemen & Kepemimpinan – B21427BA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Perilaku etis terjadi bila manajer dan karyawan mengikuti prinsip dan nilai-nilai yang disepakati. Manajer dapat memberikan contoh untuk melakukan perilaku etis dengan menetapkan standar menyangkut penggunaan sumber daya organisasi untuk kepentingan perusahaan daan bukan kepentingan pribadi, menangani informasi secara jujur dan rahasia, tidak menggunakan wewenang mereka untuk mempengaruhi orang lain melakukan perilaku tidak etis, tidak membuat kebijakan yang tidak sengaja membuat karyawan berperilaku tidak etis dengan menetapkan tujuan yang masuk akal. Faktor-faktor yang mempengaruhi etika manajerial sebagai berikut : a) Manajer secara pribadi, pengaruh keluarga, nilai-nilai dan agama serta kebutuhan dan standar pribadi akan menentukan tindakan etis dari manajer pada situasi-situasi tertentu. b) Organisasi, mempengaruhi etika manajerial berdasarkan kebijaksanaan, aturan, perilaku atasan dan perilaku rekan sekerja yang dapat mendukung dan mendorong tumbuhnya budaya organisasi sehingga mempengaruhi perilaku etis manajer dan karyawan. c) Lingkungan luar, seperti peraturan pemerintah, norma dan nilai masyarakat serta keadaan industri atau pesaing mempengaruhi perilaku mereka dalam organisasi. Tanggung Jawab Sosial Tanggung jawab sosial merupakan hal penting yang semakin mendapat perhatian dari berbagai elemen dalam masyarakat. Tanggung jawab sosial perusahaan berarti suatu pengakuan dari perusahaan bahwa keputusan bisnis dapat mempengaruhi individu dan kelompok masyarakat serta lingkungan. Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility) adalah Manajemen mempertimbangkan dampak hukum, etika, sosial dan ekonomi dalam membuat keputusan-keputusan yang etis atau Kewajiban perusahaan untuk merumuskan ‘13 7 Dasar-dasar Manajemen & Kepemimpinan – B21427BA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kebijakan, mengambil keputusan dan melaksanakan tindakan yang memberikan manfaat kepada masyarakat. Melaksanakan tanggung jawab sosial berarti memperhatikan berbagai pihak yang berkepentingan yang berada di dalam dan di luar perusahaan. Bidang tanggung jawab sosial perusahaan terbagi menjadi tiga bidang sebagai berikut : 1) Lingkungan, tanggung jawab perusahaan perusahaan terhadap polusi udara, polusi tanah dan polusi air yang ditimbulkan serta kelangsungan sumber daya alam dan makhluk hidup. 2) Konsumen, tanggung jawab perusahaan terhadap produk yang aman, informasi yang benar dan harga yang baik dan tidak merugikan konsumen. 3) Karyawan, pemegang saham, kreditor, dan pemasok serta masyarakat seperti perlakuan yang adil dan layak bagi karyawan, laporan keuangan dan pengembalian kewajiban kepada kreditor, memaksimalkan keuntungan bagi pemegang saham. Perusahaan dan Tanggung jawab Sosial Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya. Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: 1. Strategi Reaktif Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab sosial cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab sosial. ‘13 8 Dasar-dasar Manajemen & Kepemimpinan – B21427BA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Strategi Defensif Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk menghindarkan diri atau menolak tanggung jawab sosial. 3. Strategi Akomodatif Strategi Akomodatif merupakan tanggung jawab sosial yang dijalankan perusahaan dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan lingkungan sekitar akan hal tersebut. 4. Strategi Proaktif Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari tanggung jawab untuk memuaskan stakeholders. Jika stakeholders terpuaskan, maka citra positif terhadap perusahaan akan terbangun. Manfaat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: 1. Manfaat bagi Perusahaan Citra Positif Perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah. 2. Manfaat bagi Masyarakat Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan masyarakat dengan perusahaan akan lebih erat dalam situasi win-win solution. 3. Manfaat bagi Pemerintah Memiliki partner dalam menjalankan misi sosial dari pemerintah dalam hal tanggung jawab sosial. ‘13 9 Dasar-dasar Manajemen & Kepemimpinan – B21427BA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Stoner, James AF., Management, 2nd edition, Prentice Hall Inc Handoko, T Hani., Manajemen, edisi kedua, BPFE Scermerhorn, John R., Jr. Manajemen , 2000, Andi Yogyakarta Daft, Richard L., Manajemen , 2000, Erlangga Williams, Chuck., Manajemen; 2000, Salemba Empat ‘13 10 Dasar-dasar Manajemen & Kepemimpinan – B21427BA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id