Modul Dasar-Dasar Manajemen dan

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Dasar-dasar
Manajemen dan
Kepemimpinan
Perencanaan
Fakultas
Program Studi
Fakultas Ilmu
Komunikasi
Public Relations
Tatap Muka
04
Kode MK
Disusun Oleh
MK42001
Wihartantyo Ari Wibowo, ST., MM.
Abstraksi
Kompetensi
Pokok bahasan dalam sesi 4 ini
adalah tentang Pengertian
Perencanaan; Proses Perencanaan;
Arti Pentingnya Perencanaan;
Bentuk-Bentuk Perencanaan;
Pendekatan Pengembangan
Perencanaan.
Mahasiswa dapat memahami tentang
Perencanaan.
Pengertian Perencanaan
Tujuan
adalah
keadaan
yang
diharapkan
dimasa
depan
yang
berusaha
direalisasikan organisasi.
Rencana merupakan cetak biru (blue print) dari penetapan tujuan dan merinci
alokasi sumber daya, jadwal, tugas dan tindakan lain yang dibutuhkan.
Tujuan menggambarkan target yang ditetapkan di masa depan, sedangkan rencana
menggambarkan alat atau perangkat yang digunakan saat ini untuk mencapai
tujuan.
Perencanaan umumnya menggabungkan kedua definisi tersebut, yang berarti
penentuan tujuan organisasi dan pendefinisian perangkat untuk meraih hal tersebut.
Menurut George R. Terry perencanaan adalah: “planning is the selecting and
relating of fact and the making and using of assumption regarding the future in the
visualization and formulating of proposed activities believed necessary to achieve
desired result”.
Menurut Robbins dan Coulter Perencanaan adalah sebuah proses yang dimulai dari
penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan
organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan
yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkordinasikan seluruh pekerjaan
organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.
Dari pendapat para pakar tersebut, bisa disimpulkan:
1) Perencanaan merupakan kegiatan yang harus didasarkan pada fakta, data
dan keterangan kongkret.
2) Perencanaan
merupakan
suatu
pekerjaan
mental
yang
memerlukan
pemikiran, imajinasi dan kesanggupan melihat ke masa yang akan datang.
‘13
2
Dasar-dasar Manajemen &
Kepemimpinan – B21427BA
Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3) Perencanaan mengenai masa yang akan datang dan menyangkut tindakantindakan apa yang dapat dilakukan terhadap hambatan yang mengganggu
kelancaran usaha.
Pada intinya perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa yang
sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan serta
bagaimana sesuatu yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui
serangkaian rumusan rencana kegiatan tertentu.
Perencanaan merupakan fungsi yang bersifat fundamental dalam suatu proses
manajemen,
sebab
pelaksanaan
fungsi
pengorganisasian,
koordinasi
dan
pengendalian dalam organisasi dapat berjalan setelah terlebih dahulu dibuat
perencanaan yang akan memberikan tujuan dan arah organisasi. Perencanaan
adalah awal dari proses manajemen. Rencana merupakan suatu pernyataan yang
memuat tentang objek yang akan dikerjakan, waktu pengerjaan, subyek yang akan
terlibat dalam pekerjaan tersebut, cara mengerjakannya, lokasi/tempat pekerjaan itu
dilaksanakan, alasan tentang perlunya pekerjaan dilakukan serta dengan cara apa
pekerjaan itu akan dilakukan yang dapat disingkat menjadi 5W1H (What, When,
Who,where, why and How)
Perencanaan dapat diartikan sebagai proses pengambilan keputusan untuk memilih
berbagai kemungkinan yang ada untuk mencapai tujuan. Dari berbagai alternative
tersebut, selanjutnya ditentukan apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan
oleh
siapa.
Berdasarkan
pengertian
tersebut
perencanaan
yang
dibuat
membutuhkan perhatian yang sungguh-sungguh agar dapat menentukan sumbersumber yang dibutuhkan, tugas yang harus diselesaikan, tindakan yang harus
diambil dan jadwal yang harus dipenuhi.
Sifat Perencanaan
Perencanaan memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a) Konstibusi terhadap tujuan (contribution of objective).
Bahwa setiap perencanaan dilakukan untuk mewujudkan tujuan yang akan
dicapai.
b) Kedudukan yang istimewa dari suatu perencanaan (primacy of planning).
‘13
3
Dasar-dasar Manajemen &
Kepemimpinan – B21427BA
Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Bahwa setiap perencanaan salalu harus ditempatkan pada kedudukan
pertama dari suatu peroses manajemen. Perencanaan harus dapat memberi
arah bagi pelaksanaan proses manajemen berikutnya.
c) Kemampuan pengisian dari planning (pervasiveness of planning).
Merupakan dasar manajemen yang berisi tujuan dan cara pencapaiannya.
Suatu rencana dilaksanakan oleh semua level manajer, tetapi penekanan dan
cakupannya berbeda, tergantung wewenang yang dimilikinya dan batasan
dari atasan.
d) Efisiensi dari perencanaan (efficiency of planning).
Suatu rencana akan menyebabkan usaha pencapaian tujuan dapat dilakukan
secara efisien. Efisiensi dari perencanaan dapat diukur dengan menggunakan
rasio antara input dan output.
Tujuan Perencanaan
Perencanaan dibuat dengan maksud sebagai berikut:
a) Dapat menanggulangi ketidakpastian masa depan.
b) Perhatian terfokus pada tujuan
Memusatkan perhatian semua unit organisasi atau semua orang yang ada
dalam organisasi terhadap tujuan bersama.
c) Untuk pelaksanaan operasi yang ekonomis & efisien.
Dengan perencanaan membuat segenap proses kegiatan lebih ekonomis dan
akan selalu menitik beratkan pada operasi yang dilakukan secara efisien dan
bersifat konsisten.
d) Sebagai alat bantu pengendalian.
Dengan dibuatnya rencana akan dapat membantu dalam pelaksanaan suatu
proses pengawasan.
Syarat Perencanaan
Perencanaan yang dibuat harus memenuhi persyaratan:
1. Faktual atau realistis.
Artinya bahwa perencanaan yang akan ditetapkan oleh organisasi harus
sesuai dengan fakta dan kondisi tertentu yang akan di hadapi oleh organisasi.
2. Logis dan rasional.
‘13
4
Dasar-dasar Manajemen &
Kepemimpinan – B21427BA
Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Artinya bahwa perencanaan yang akan dirumuskan dapat diterima oleh akal
(logis) dan rasional sehingga dapat di dilaksanakan.
3. Fleksibel.
Artinya bahwa perencanaan yang baik bersifat fleksibel dan tidak kaku.
Perencanaan tersebut harus bisa beradaptasi dengan perubahan-perubahan
yang terjadi dimasa mendatang.
4. Komitmen.
Perencanaan yang baik harus merupakan dan melahirkan komitmen terhadap
seluruh
anggota
organisasi
untuk
dapat
bersama-sama
berupaya
mewujudkan tujuan organisasi.
5. Komprehensif.
Artinya
bahwa
perencanaan
yang
baik
harus
menyeluruh
dan
mengakomodasi aspek-aspek yang terkait langsung maupun tidak langsung
terhadap organisasi. Perencanaan yang baik tidak hanya terkait dengan satu
bagian saja, akan tetapi juga mempertimbangkan koordinasi dan integrasi
dengan bagian lain dalam organisasi tersebut.
Jenis Perencanaan
1. Berdasarkan waktu
a. Rencana jangka pendek ( kurang dari 1 tahun )
b Rencana jangka menengah ( antara 1 – 2 tahun )
c Rencana jangka panjang ( Lebih dari 3 tahun )
2. Berdasarkan subyeknya :
a. Rencana produksi
b. Rencana Pemasaran
c. Rencana keuangan
d. Rencana tenaga kerja
3. Berdasarkan ruang lingkupnya
a. Rencana Strategis
‘13
5
Dasar-dasar Manajemen &
Kepemimpinan – B21427BA
Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
b. Rencana Operasional
4. Berdasarkan penggunaannya
a. Rencana dengan pemakaian berulang
a.1. Kebijakan
a.2. Prosedur
a.3. Peraturan
b. Rencana dengan satu kali pemakaian
b1. Anggaran
b2. Schedule
b3. Program
5. Berdasarkan Unit Organisasi
a. Rencana Perusahaan
b. Rencana Divisi
c. Rencana Departemen
d. Rencana Proyek
Proses Perencanaan
Sebelum para manajer dapat mengorganisasi, memimpin, atau mengendalikan,
terlebih dahulu mereka harus membuat rencana yang memberikan arah pada setiap
kegiatan organisasi. Pada tahap perencanaan para manajer menentukan apa yang
akan dikerjakan, kapan akan mengerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan siapa
yang akan mengerjakannya.
Kebutuhan akan perencanaan ada pada semua tingkatan manajemen dan semakin
meningkat pada tingkatan manajemen yang lebih tinggi, dimana perencanaan itu
mempunyai kemungkinan dampak yang paling besar pada keberhasilan organisasi.
Pada tingkatan top manajer pada umumnya mencurahkan hampir semua waktu
perencanaannya jauh ke masa depan dan pada strategi-strategi dari seluruh
‘13
6
Dasar-dasar Manajemen &
Kepemimpinan – B21427BA
Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
organisasi. Manajer pada tingkatan yang lebih rendah merencanakan terutama
untuk subunit mereka sendiri dan untuk jangka waktu yang lebih pendek.
Terdapat pula beberapa variasi dalam tanggung jawab perencanaan yang
tergantung pada ukuran dan tujuan organisasi dan pada fungsi atau kegiatan khusus
manajer. Organisasi yang besar dan berskala internasional lebih menaruh perhatian
pada perencanaan jangka panjang daripada perusahaan lokal. Akan tetapi pada
umumnya organisasi perlu mempertimbangkan keseimbangan antara perencanaan
jangka panjang maupun perencanaan jangka pendek. Karena itu penting bagi para
manejer untuk mengerti peranan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang
dalam pola perencanaan secara keseluruhan.
Perencanaan merupakan proses yang tidak berakhir ketika suatu rencana telah
disetujui, rencana tersebut harus dilaksanakan. Pada dasarnya perencanaan terdiri
dari empat langkah yang dapat disesuaikan dengan semua kegiatan perencanaan
pada setiap tingkatan dalam organisasi, sebagai berikut:
i.
Menetapkan Tujuan, menentukan arah yang akan di capai dan hasil spesifik
yang ingin diwujudkan organisasi.
ii.
Merumuskan keadaan sekarang, mengevaluasi apakah yang telah dicapai
sampai sekarang dan menganalisis kekuatan dan kelemahan dari sumber
daya yang dimiliki untuk mencapai sasaran masa mendatang.
iii.
Identifikasi kemudahan dan hambatan, menganalisis faktor-faktor lingkungan
internal dan eksternal yang mungkin akan membantu atau menghambat
pencapaian tujuan.
iv.
Mengembangkan
serangkaian
tindakan,
membuat
alternatif
tindakan
pencapaian tujuan, menganalisa alternatif tindakan, memilih alternatif
tindakan yang paling sesuai, implementasi dan evaluasi hasil untuk
memastikan tercapainya tujuan, melanjutkan rencana dan tindakan koreksi
bila diperlukan.
‘13
7
Dasar-dasar Manajemen &
Kepemimpinan – B21427BA
Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Hirarki Perencanaan
a. Purpose (maksud)
Adalah merupakan entitas dari setiap organisasi atau individu. Organisasi atau
masyarakat jika tidak mempunyai maksud, maka entitas tersebut tidak akan
mempunyai eksistensi. Maksud ini masih merupakan arah yang umum dan tidak
hanya berlaku bagi satu organisasi saja tetapi berlaku bagi semua organisasi.
Contoh: entitas suatu universitas adalah menjalankan pendidikan. Entitas bisnis
memenuhi kebutuhan masyarakat.
b. Mission (Misi)
Suatu maksud yang menentukan batas-batas umum dimana semua organisasi
sejenis dapat melakukan kegiatan. Atau dengan kata lain, misi adalah merupakan
arah yang khas bagi sesuatu organisasi tertentu dalam batas-batas yang
ditentukan oleh maksudnya.
c. Objective (Sasaran)
Sasaran dari suatu organisasi adalah target-target yang harus dicapai dalam
rangka misi yang dilaksanakannya. Sasaran merupakan penjabaran dari misi
menjadi bagian-bagian yang konkrit dan spesifik sehingga hasil-hasil yang dicapai
dapat diukur dengan mudah.
d. Strategy
Strategi merupakan program umum untuk mencapai sasaran organisasi dalam
rangka melaksanakan misi. Strategi ini membentuk arah yang terpadu dari
seluruh sasaran organisasi, dan menjadi petunjuk dalam penggunaan sumbersumber daya organisasi yang akan digunakan dalam rangka mencapai sasaran
e. Policy (Kebijaksanaan)
Merupakan petunjuk umum untuk pembuatan keputusan. Kebijaksanaan itu
merupakan batas bagi keputusan dalam menentukan apa yang dapat dibuat dan
menutup apa yang tidak bisa dibuat.
f. Program (Rencana)
‘13
8
Dasar-dasar Manajemen &
Kepemimpinan – B21427BA
Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Merupakan jaringan yang kompleks yang terdiri dari tujuan, kebijakan, aturan,
penugasan, langkah yang harus dilakukan, alokasi sumber dan elemen lain yang
harus dilakukan berdasarkan elternatif tindakan terpilih.
g. Procedure (Prosedur)
Prosedur
adalah
merupakan
sejumlah
instruksi
yang
terperinci
untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sering terjadi secara teratur.
h. Rule (Aturan)
Aturan merupakan ketentuan yang menetapkan bahwa suatu kegiatan tertentu
harus atau tidak boleh dilakukan dalam suatu keadaan tertentu. Dalam
melaksanakan aturan, seseorang tidak mempunyai pilihan melainkan harus
menurutinya.
Arti Penting Perencanaan
Perencanaan dalam organisasi memiliki dua arti penting yaitu:
(1) Protective Benefits,
Perencanaan akan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan
yang dapat ditimbulkan dalam pelaksanaan kegiatan.
(2) Positive Benefits,
Perencanaan akan menambah nilai kepastian tercapainya tujuan yang
diinginkan organisasi.
Secara khusus manajer memerlukan perencanaan dalam menjalankan organisasi
dengan alasan-alasan sebagai berikut:
a. Membantu manajemen menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
b. Membantu kristalisasi persesuaian pada masalah utama.
c. Membantu memahami keseluruhan operasional.
d. Mengarahkan cara beroperasi.
e. Mempermudah koordinasi antar bagian.
f. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan mudah dipahami.
g. Menghemat waktu, usaha dan dana.
‘13
9
Dasar-dasar Manajemen &
Kepemimpinan – B21427BA
Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Untung & Rugi Perencanaan
Keuntungan Perencanaan:
•
Perencanaan memberikan arah (focus) dan tujuan bagi perusahaan.
•
Perencanaan dapat ditentukan suatu pedoman sebagai standar/ukuran
untuk mengurangi ketidak pastian serta perubahan di masa datang.
•
Perencanaan
menimbulkan
aktivitas-aktivitas
yang
teratur
dan
bermanfaat.
•
Perencanaan memberikan dasar pengawasan.
•
Perencanaan merancang prestasi.
•
Perencanaan menimbulkan visualisasi tentang keseluruhan.
•
Perencanaan memperbesar serta mengimbangkan pemanfaatan fasilitasfasilitas.
•
Perencanaan dapat meningkatkan koordinasi.
Kerugian Perencanaan:
• Adanya keterbatasan perencanaan yang disebabkan kurangnya fakta
atau keterangan.
•
Perencanaan memerlukan biaya yang besar.
•
Perencanaan mempunyai penghalang-penghalang psikologis.
•
Perencanaan mematikan inisiatif.
•
Perencanaan menyebabkan terlambatnya tindakan-tindakan yang perlu
dilakukan.
•
Perencanaan kadang-kadang dilakukan secara berlebihan oleh para
perencana.
•
Perencanaan mempunyai nilai praktis yang terbatas.
Hambatan dalam sebuah Perencanaan Efektif:
a. Tujuan yang tidak tepat
b. Balas jasa yang tidak tepat
c. Lingkungan yang kompleks
d. Keputusan menetapkan tujuan yang baru dan mengalokasikan sumberdaya
untuk mencapai tujuan tersebut berarti melepaskan tujuan lainnya
e. Beberapa anggota organisasi enggan untuk melakukan perubahan
f. Anggota organisasi mengalami pembatasan-pembatasan
‘13
10
Dasar-dasar Manajemen &
Kepemimpinan – B21427BA
Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
g. Anggota organisasi yang tidak memahami lingkungan eksternal akan
cenderung menolak perubahan.
Hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi dengan cara:
a. Memahami tujuan perencanaan dan proses penetapan tujuan
b. Rencana dan tujuan harus dikomunikasikan ke bawah
c. Konsistensi antara tujuan yang lebih tinggi dengan tujuan yang lebih rendah,
d. konsistensi antar tujuan bagian atau departemen harus dijaga
e. Sistem balas jasa (reward) yang tepat akan mendorong penetapan tujuan dan
perencanaan yang efektif.
Bentuk-bentuk Perencanaan
Para manajer menggunakan tujuan strategis, taktis, dan operasional untuk
mengarahkan karyawan dan sumber daya lainnya menuju hasil yang akurat dan
memebuat organisasi bekerja secara efisien dan efektif. Kinerja organisasi secara
menyeluruh tergantung dari pencapaian hasil yang diidentifikasi melalui proses
perencanaan. Manajer menggunakan sejumlah pendekatan perencanaan unutuk
berfokus pada organisasi ke arah kinerja yang lebih tinggi.
Berikut ini hierarki rencana organisasi:
Misi sebagai puncak hierarki rencana adalah alasan dari keberadaan organisasi
tersebut. Misi menggambarkan nilai, aspirasi, dan alas an organisasi tersebut ada.
Sebuah misi yang diturunkan akan menggambarkan tujuan jangka panjang sehingga
terbentuk perencanaan strategis (Strategic Planning), yang dirancang memenuhi
tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas dan turunannya PerencanaanTaktis
(Tactical Planning), kemudian didetailkan lagi dalam perencanaan operasional
(Operational Planning), menggambarkan penguraian lebih terperinci bagaimana
rencana-rencana strategis akan dicapai.
‘13
11
Dasar-dasar Manajemen &
Kepemimpinan – B21427BA
Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Bentuk-Bentuk Rencana adalah sebagai berikut (sesuai dengan bagan yang di atas)
* Strategic Planning/Perencanaan Strategis
Perencanaan Strategis adalah Proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi,
penentuan strategi, kebijaksanaan, program-program strategi yang diperlukan
untuk tujuan-tujuan tersebut.
Ada 3 (tiga) alasan yang menunjukkan pentingnya Perencanaan Strategis
a. Perencanaan strategis memberikan kerangka dasar dalam mana semua
bentuk-bentuk perencanaan lainnya yang harus di ambil.
b. Pemahaman
terhadap
perencanaan
strategis
akan
mempermudah
pemahaman bentuk-bentuk perencaaan lainnya.
c. Perencanaan ssering merupakan titik permulaan bagi pemahaman dan
penilaian kegiatan-kegiatan manager dan organisasi.
* Rencana taktis
Bentuk perencanaan lainnya adalah perencanaan taktis. Perencanaan taktis
ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, yaitu untuk melaksanakan bagian tertentu
dari rencana strategis. Rencana ini mempunyai jangka waktu yang lebih pendek
‘13
12
Dasar-dasar Manajemen &
Kepemimpinan – B21427BA
Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
(1–5 tahun) dibandingkan dengan rencana strategis. Perencanaan taktis biasanya
di buat oleh manajemen puncak dan manajemen menengah.
Tujuan taktis biasanya diturunkan dari tujuan strategis. Sebagai contoh, suatu
perusahaan mempunyai rencana strategis menstabilkan suplai bahan baku.
Rencana taktis kemudian dikembangkan melalui pembelian bahan baku dari
perusahaan pensuplai bahan baku.
Manajemen berdasarkan tujuan (Management by Object-MBO) adalah satu teknik
yang digunakan untuk mengembangkan dan menghasilkan rencana taktis. Ada 4
(empat) kegiatan utama yang harus ada agar pelaksanaan MBO berhasil, yaitu:
1. Menetapkan tujuan
2. Mengembangkan rencana pelaksanaan
3. Meninjau kemajuan yang dicapai
4. Penghargaan atas kinerja keseluruhan.
* Rencana operasional
Rencana Operasional (Operational Planning), pengurangan lebih terperinci
bagaimana Rencana-rencana strategis yang akan dicapai.
Ada 2 (dua) type perencanaan operasional:
* Rencana sekali pakai (single use planning)
Rencana sekali pakai adalah serangkaian kegiatan terperinci yang kemungkinan
tidak berulang dalam bentuk yang sama di waktu mendatang. Di kembangkan
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan tidak digunakan kembali bila telah
tercapai.
* Rencana Tetap (standing Planning)
Rencana tetap adalah pendekatan-pendekatan standar untuk penanganan
situasi–situasi yang dapat diperkirakan dan terjadi berulang-ulang.
‘13
13
Dasar-dasar Manajemen &
Kepemimpinan – B21427BA
Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pendekatan Perencanaan
Proses perencanaan menggunakan berbagai pendekatan yang berbeda. Secara
umum dikenal ada tiga pendekatan dalam proses perencanaan, yaitu:
1. Perencanaan inside-out & outside-in.
Perencanaan inside-out, meliputi perencanaan dengan fokus pada apa yang
sudah dilakukan tetapi mengusahakan untuk melakukan yang terbaik yang dapat
dilakukan. Perencanaan ini membantu organisasi lebih efektif dan membantu
pemanfaatan penggunaan sumber daya dengan baik.
Perencanaan outside-in meliputi analisa lingkungan eksternal dan membuat
rencana untuk mengeksploitasi kesempatan dan meminimasikan masalah yang ada.
Sebaiknya manajer dapat menggunakan kombinasi dari dua perencanaan ini
untuk mendapatkan keuntungan yang terbesar.
2. Perencanaan top-down & bottom-up
Perencanaan top down, atas ke bawah, manajemen puncak merumuskan
tujuan secara luas dan membolehkan tingkat manajer dibawahnya untuk membuat
perencanaan dengan menggunakan batasan yang ada.
Perencanaan bottom up, dari bawah ke atas, memulai dengan merencanakan
yang dikembangkan pada tingkatan bawah tanpa batasan dan diteruskan keatas
dengan batasan.
Sebaiknya perencanaan dari atas ke bawah digunakan terlebih dahulu untuk
kemudian secara perlahan menerapkan partisipasi dari bawah atau seluruh
tingkatan dengan mengembangkan sistem komunikasi yang baik.
3. Perencanaan Contingency.
Perencanaan alternatif yang dapat diimplementasikan seandainya saat
perencanaan awal tidak sesuai karena perubahan keadaan. Permasalahan dan
peristiwa tidak diduga sering terjadi sehingga perencanaan mungkin perlu dirubah.
Kuncinya adalah menentukan lebih awal kemungkinan perubahan pada
peristiwa masa yang akan datang yang akan berakibat bagi perencanaan yang
sedang dijalankan.
‘13
14
Dasar-dasar Manajemen &
Kepemimpinan – B21427BA
Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Stoner, James AF., Management, 2nd edition, Prentice Hall Inc
Handoko, T Hani., Manajemen, edisi kedua, BPFE
Scermerhorn, John R., Jr. Manajemen , 2000, Andi Yogyakarta
Daft, Richard L., Manajemen , 2000, Erlangga
Williams, Chuck., Manajemen; 2000, Salemba Empat
‘13
15
Dasar-dasar Manajemen &
Kepemimpinan – B21427BA
Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download