MODUL PERKULIAHAN Dasar-dasar Manajemen dan Kepemimpinan Perencanaan Fakultas Program Studi Fakultas Ilmu Komunikasi Public Relations Tatap Muka 04 Kode MK Disusun Oleh MK42001 Wihartantyo Ari Wibowo, ST., MM. Abstraksi Kompetensi Pokok bahasan dalam sesi 4 ini adalah tentang Pengertian Perencanaan; Proses Perencanaan; Arti Pentingnya Perencanaan; Bentuk-Bentuk Perencanaan; Pendekatan Pengembangan Perencanaan. Mahasiswa dapat memahami tentang Perencanaan. Pengertian Perencanaan Tujuan adalah keadaan yang diharapkan dimasa depan yang berusaha direalisasikan organisasi. Rencana merupakan cetak biru (blue print) dari penetapan tujuan dan merinci alokasi sumber daya, jadwal, tugas dan tindakan lain yang dibutuhkan. Tujuan menggambarkan target yang ditetapkan di masa depan, sedangkan rencana menggambarkan alat atau perangkat yang digunakan saat ini untuk mencapai tujuan. Perencanaan umumnya menggabungkan kedua definisi tersebut, yang berarti penentuan tujuan organisasi dan pendefinisian perangkat untuk meraih hal tersebut. Menurut George R. Terry perencanaan adalah: “planning is the selecting and relating of fact and the making and using of assumption regarding the future in the visualization and formulating of proposed activities believed necessary to achieve desired result”. Menurut Robbins dan Coulter Perencanaan adalah sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi. Dari pendapat para pakar tersebut, bisa disimpulkan: 1) Perencanaan merupakan kegiatan yang harus didasarkan pada fakta, data dan keterangan kongkret. 2) Perencanaan merupakan suatu pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran, imajinasi dan kesanggupan melihat ke masa yang akan datang. ‘13 2 Dasar-dasar Manajemen & Kepemimpinan – B21427BA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3) Perencanaan mengenai masa yang akan datang dan menyangkut tindakantindakan apa yang dapat dilakukan terhadap hambatan yang mengganggu kelancaran usaha. Pada intinya perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa yang sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan serta bagaimana sesuatu yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusan rencana kegiatan tertentu. Perencanaan merupakan fungsi yang bersifat fundamental dalam suatu proses manajemen, sebab pelaksanaan fungsi pengorganisasian, koordinasi dan pengendalian dalam organisasi dapat berjalan setelah terlebih dahulu dibuat perencanaan yang akan memberikan tujuan dan arah organisasi. Perencanaan adalah awal dari proses manajemen. Rencana merupakan suatu pernyataan yang memuat tentang objek yang akan dikerjakan, waktu pengerjaan, subyek yang akan terlibat dalam pekerjaan tersebut, cara mengerjakannya, lokasi/tempat pekerjaan itu dilaksanakan, alasan tentang perlunya pekerjaan dilakukan serta dengan cara apa pekerjaan itu akan dilakukan yang dapat disingkat menjadi 5W1H (What, When, Who,where, why and How) Perencanaan dapat diartikan sebagai proses pengambilan keputusan untuk memilih berbagai kemungkinan yang ada untuk mencapai tujuan. Dari berbagai alternative tersebut, selanjutnya ditentukan apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa. Berdasarkan pengertian tersebut perencanaan yang dibuat membutuhkan perhatian yang sungguh-sungguh agar dapat menentukan sumbersumber yang dibutuhkan, tugas yang harus diselesaikan, tindakan yang harus diambil dan jadwal yang harus dipenuhi. Sifat Perencanaan Perencanaan memiliki sifat-sifat sebagai berikut: a) Konstibusi terhadap tujuan (contribution of objective). Bahwa setiap perencanaan dilakukan untuk mewujudkan tujuan yang akan dicapai. b) Kedudukan yang istimewa dari suatu perencanaan (primacy of planning). ‘13 3 Dasar-dasar Manajemen & Kepemimpinan – B21427BA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Bahwa setiap perencanaan salalu harus ditempatkan pada kedudukan pertama dari suatu peroses manajemen. Perencanaan harus dapat memberi arah bagi pelaksanaan proses manajemen berikutnya. c) Kemampuan pengisian dari planning (pervasiveness of planning). Merupakan dasar manajemen yang berisi tujuan dan cara pencapaiannya. Suatu rencana dilaksanakan oleh semua level manajer, tetapi penekanan dan cakupannya berbeda, tergantung wewenang yang dimilikinya dan batasan dari atasan. d) Efisiensi dari perencanaan (efficiency of planning). Suatu rencana akan menyebabkan usaha pencapaian tujuan dapat dilakukan secara efisien. Efisiensi dari perencanaan dapat diukur dengan menggunakan rasio antara input dan output. Tujuan Perencanaan Perencanaan dibuat dengan maksud sebagai berikut: a) Dapat menanggulangi ketidakpastian masa depan. b) Perhatian terfokus pada tujuan Memusatkan perhatian semua unit organisasi atau semua orang yang ada dalam organisasi terhadap tujuan bersama. c) Untuk pelaksanaan operasi yang ekonomis & efisien. Dengan perencanaan membuat segenap proses kegiatan lebih ekonomis dan akan selalu menitik beratkan pada operasi yang dilakukan secara efisien dan bersifat konsisten. d) Sebagai alat bantu pengendalian. Dengan dibuatnya rencana akan dapat membantu dalam pelaksanaan suatu proses pengawasan. Syarat Perencanaan Perencanaan yang dibuat harus memenuhi persyaratan: 1. Faktual atau realistis. Artinya bahwa perencanaan yang akan ditetapkan oleh organisasi harus sesuai dengan fakta dan kondisi tertentu yang akan di hadapi oleh organisasi. 2. Logis dan rasional. ‘13 4 Dasar-dasar Manajemen & Kepemimpinan – B21427BA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Artinya bahwa perencanaan yang akan dirumuskan dapat diterima oleh akal (logis) dan rasional sehingga dapat di dilaksanakan. 3. Fleksibel. Artinya bahwa perencanaan yang baik bersifat fleksibel dan tidak kaku. Perencanaan tersebut harus bisa beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi dimasa mendatang. 4. Komitmen. Perencanaan yang baik harus merupakan dan melahirkan komitmen terhadap seluruh anggota organisasi untuk dapat bersama-sama berupaya mewujudkan tujuan organisasi. 5. Komprehensif. Artinya bahwa perencanaan yang baik harus menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek yang terkait langsung maupun tidak langsung terhadap organisasi. Perencanaan yang baik tidak hanya terkait dengan satu bagian saja, akan tetapi juga mempertimbangkan koordinasi dan integrasi dengan bagian lain dalam organisasi tersebut. Jenis Perencanaan 1. Berdasarkan waktu a. Rencana jangka pendek ( kurang dari 1 tahun ) b Rencana jangka menengah ( antara 1 – 2 tahun ) c Rencana jangka panjang ( Lebih dari 3 tahun ) 2. Berdasarkan subyeknya : a. Rencana produksi b. Rencana Pemasaran c. Rencana keuangan d. Rencana tenaga kerja 3. Berdasarkan ruang lingkupnya a. Rencana Strategis ‘13 5 Dasar-dasar Manajemen & Kepemimpinan – B21427BA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id b. Rencana Operasional 4. Berdasarkan penggunaannya a. Rencana dengan pemakaian berulang a.1. Kebijakan a.2. Prosedur a.3. Peraturan b. Rencana dengan satu kali pemakaian b1. Anggaran b2. Schedule b3. Program 5. Berdasarkan Unit Organisasi a. Rencana Perusahaan b. Rencana Divisi c. Rencana Departemen d. Rencana Proyek Proses Perencanaan Sebelum para manajer dapat mengorganisasi, memimpin, atau mengendalikan, terlebih dahulu mereka harus membuat rencana yang memberikan arah pada setiap kegiatan organisasi. Pada tahap perencanaan para manajer menentukan apa yang akan dikerjakan, kapan akan mengerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan siapa yang akan mengerjakannya. Kebutuhan akan perencanaan ada pada semua tingkatan manajemen dan semakin meningkat pada tingkatan manajemen yang lebih tinggi, dimana perencanaan itu mempunyai kemungkinan dampak yang paling besar pada keberhasilan organisasi. Pada tingkatan top manajer pada umumnya mencurahkan hampir semua waktu perencanaannya jauh ke masa depan dan pada strategi-strategi dari seluruh ‘13 6 Dasar-dasar Manajemen & Kepemimpinan – B21427BA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id organisasi. Manajer pada tingkatan yang lebih rendah merencanakan terutama untuk subunit mereka sendiri dan untuk jangka waktu yang lebih pendek. Terdapat pula beberapa variasi dalam tanggung jawab perencanaan yang tergantung pada ukuran dan tujuan organisasi dan pada fungsi atau kegiatan khusus manajer. Organisasi yang besar dan berskala internasional lebih menaruh perhatian pada perencanaan jangka panjang daripada perusahaan lokal. Akan tetapi pada umumnya organisasi perlu mempertimbangkan keseimbangan antara perencanaan jangka panjang maupun perencanaan jangka pendek. Karena itu penting bagi para manejer untuk mengerti peranan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang dalam pola perencanaan secara keseluruhan. Perencanaan merupakan proses yang tidak berakhir ketika suatu rencana telah disetujui, rencana tersebut harus dilaksanakan. Pada dasarnya perencanaan terdiri dari empat langkah yang dapat disesuaikan dengan semua kegiatan perencanaan pada setiap tingkatan dalam organisasi, sebagai berikut: i. Menetapkan Tujuan, menentukan arah yang akan di capai dan hasil spesifik yang ingin diwujudkan organisasi. ii. Merumuskan keadaan sekarang, mengevaluasi apakah yang telah dicapai sampai sekarang dan menganalisis kekuatan dan kelemahan dari sumber daya yang dimiliki untuk mencapai sasaran masa mendatang. iii. Identifikasi kemudahan dan hambatan, menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang mungkin akan membantu atau menghambat pencapaian tujuan. iv. Mengembangkan serangkaian tindakan, membuat alternatif tindakan pencapaian tujuan, menganalisa alternatif tindakan, memilih alternatif tindakan yang paling sesuai, implementasi dan evaluasi hasil untuk memastikan tercapainya tujuan, melanjutkan rencana dan tindakan koreksi bila diperlukan. ‘13 7 Dasar-dasar Manajemen & Kepemimpinan – B21427BA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Hirarki Perencanaan a. Purpose (maksud) Adalah merupakan entitas dari setiap organisasi atau individu. Organisasi atau masyarakat jika tidak mempunyai maksud, maka entitas tersebut tidak akan mempunyai eksistensi. Maksud ini masih merupakan arah yang umum dan tidak hanya berlaku bagi satu organisasi saja tetapi berlaku bagi semua organisasi. Contoh: entitas suatu universitas adalah menjalankan pendidikan. Entitas bisnis memenuhi kebutuhan masyarakat. b. Mission (Misi) Suatu maksud yang menentukan batas-batas umum dimana semua organisasi sejenis dapat melakukan kegiatan. Atau dengan kata lain, misi adalah merupakan arah yang khas bagi sesuatu organisasi tertentu dalam batas-batas yang ditentukan oleh maksudnya. c. Objective (Sasaran) Sasaran dari suatu organisasi adalah target-target yang harus dicapai dalam rangka misi yang dilaksanakannya. Sasaran merupakan penjabaran dari misi menjadi bagian-bagian yang konkrit dan spesifik sehingga hasil-hasil yang dicapai dapat diukur dengan mudah. d. Strategy Strategi merupakan program umum untuk mencapai sasaran organisasi dalam rangka melaksanakan misi. Strategi ini membentuk arah yang terpadu dari seluruh sasaran organisasi, dan menjadi petunjuk dalam penggunaan sumbersumber daya organisasi yang akan digunakan dalam rangka mencapai sasaran e. Policy (Kebijaksanaan) Merupakan petunjuk umum untuk pembuatan keputusan. Kebijaksanaan itu merupakan batas bagi keputusan dalam menentukan apa yang dapat dibuat dan menutup apa yang tidak bisa dibuat. f. Program (Rencana) ‘13 8 Dasar-dasar Manajemen & Kepemimpinan – B21427BA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Merupakan jaringan yang kompleks yang terdiri dari tujuan, kebijakan, aturan, penugasan, langkah yang harus dilakukan, alokasi sumber dan elemen lain yang harus dilakukan berdasarkan elternatif tindakan terpilih. g. Procedure (Prosedur) Prosedur adalah merupakan sejumlah instruksi yang terperinci untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sering terjadi secara teratur. h. Rule (Aturan) Aturan merupakan ketentuan yang menetapkan bahwa suatu kegiatan tertentu harus atau tidak boleh dilakukan dalam suatu keadaan tertentu. Dalam melaksanakan aturan, seseorang tidak mempunyai pilihan melainkan harus menurutinya. Arti Penting Perencanaan Perencanaan dalam organisasi memiliki dua arti penting yaitu: (1) Protective Benefits, Perencanaan akan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan yang dapat ditimbulkan dalam pelaksanaan kegiatan. (2) Positive Benefits, Perencanaan akan menambah nilai kepastian tercapainya tujuan yang diinginkan organisasi. Secara khusus manajer memerlukan perencanaan dalam menjalankan organisasi dengan alasan-alasan sebagai berikut: a. Membantu manajemen menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. b. Membantu kristalisasi persesuaian pada masalah utama. c. Membantu memahami keseluruhan operasional. d. Mengarahkan cara beroperasi. e. Mempermudah koordinasi antar bagian. f. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan mudah dipahami. g. Menghemat waktu, usaha dan dana. ‘13 9 Dasar-dasar Manajemen & Kepemimpinan – B21427BA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Untung & Rugi Perencanaan Keuntungan Perencanaan: • Perencanaan memberikan arah (focus) dan tujuan bagi perusahaan. • Perencanaan dapat ditentukan suatu pedoman sebagai standar/ukuran untuk mengurangi ketidak pastian serta perubahan di masa datang. • Perencanaan menimbulkan aktivitas-aktivitas yang teratur dan bermanfaat. • Perencanaan memberikan dasar pengawasan. • Perencanaan merancang prestasi. • Perencanaan menimbulkan visualisasi tentang keseluruhan. • Perencanaan memperbesar serta mengimbangkan pemanfaatan fasilitasfasilitas. • Perencanaan dapat meningkatkan koordinasi. Kerugian Perencanaan: • Adanya keterbatasan perencanaan yang disebabkan kurangnya fakta atau keterangan. • Perencanaan memerlukan biaya yang besar. • Perencanaan mempunyai penghalang-penghalang psikologis. • Perencanaan mematikan inisiatif. • Perencanaan menyebabkan terlambatnya tindakan-tindakan yang perlu dilakukan. • Perencanaan kadang-kadang dilakukan secara berlebihan oleh para perencana. • Perencanaan mempunyai nilai praktis yang terbatas. Hambatan dalam sebuah Perencanaan Efektif: a. Tujuan yang tidak tepat b. Balas jasa yang tidak tepat c. Lingkungan yang kompleks d. Keputusan menetapkan tujuan yang baru dan mengalokasikan sumberdaya untuk mencapai tujuan tersebut berarti melepaskan tujuan lainnya e. Beberapa anggota organisasi enggan untuk melakukan perubahan f. Anggota organisasi mengalami pembatasan-pembatasan ‘13 10 Dasar-dasar Manajemen & Kepemimpinan – B21427BA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id g. Anggota organisasi yang tidak memahami lingkungan eksternal akan cenderung menolak perubahan. Hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi dengan cara: a. Memahami tujuan perencanaan dan proses penetapan tujuan b. Rencana dan tujuan harus dikomunikasikan ke bawah c. Konsistensi antara tujuan yang lebih tinggi dengan tujuan yang lebih rendah, d. konsistensi antar tujuan bagian atau departemen harus dijaga e. Sistem balas jasa (reward) yang tepat akan mendorong penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif. Bentuk-bentuk Perencanaan Para manajer menggunakan tujuan strategis, taktis, dan operasional untuk mengarahkan karyawan dan sumber daya lainnya menuju hasil yang akurat dan memebuat organisasi bekerja secara efisien dan efektif. Kinerja organisasi secara menyeluruh tergantung dari pencapaian hasil yang diidentifikasi melalui proses perencanaan. Manajer menggunakan sejumlah pendekatan perencanaan unutuk berfokus pada organisasi ke arah kinerja yang lebih tinggi. Berikut ini hierarki rencana organisasi: Misi sebagai puncak hierarki rencana adalah alasan dari keberadaan organisasi tersebut. Misi menggambarkan nilai, aspirasi, dan alas an organisasi tersebut ada. Sebuah misi yang diturunkan akan menggambarkan tujuan jangka panjang sehingga terbentuk perencanaan strategis (Strategic Planning), yang dirancang memenuhi tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas dan turunannya PerencanaanTaktis (Tactical Planning), kemudian didetailkan lagi dalam perencanaan operasional (Operational Planning), menggambarkan penguraian lebih terperinci bagaimana rencana-rencana strategis akan dicapai. ‘13 11 Dasar-dasar Manajemen & Kepemimpinan – B21427BA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Bentuk-Bentuk Rencana adalah sebagai berikut (sesuai dengan bagan yang di atas) * Strategic Planning/Perencanaan Strategis Perencanaan Strategis adalah Proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan, program-program strategi yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut. Ada 3 (tiga) alasan yang menunjukkan pentingnya Perencanaan Strategis a. Perencanaan strategis memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentuk-bentuk perencanaan lainnya yang harus di ambil. b. Pemahaman terhadap perencanaan strategis akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencaaan lainnya. c. Perencanaan ssering merupakan titik permulaan bagi pemahaman dan penilaian kegiatan-kegiatan manager dan organisasi. * Rencana taktis Bentuk perencanaan lainnya adalah perencanaan taktis. Perencanaan taktis ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, yaitu untuk melaksanakan bagian tertentu dari rencana strategis. Rencana ini mempunyai jangka waktu yang lebih pendek ‘13 12 Dasar-dasar Manajemen & Kepemimpinan – B21427BA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id (1–5 tahun) dibandingkan dengan rencana strategis. Perencanaan taktis biasanya di buat oleh manajemen puncak dan manajemen menengah. Tujuan taktis biasanya diturunkan dari tujuan strategis. Sebagai contoh, suatu perusahaan mempunyai rencana strategis menstabilkan suplai bahan baku. Rencana taktis kemudian dikembangkan melalui pembelian bahan baku dari perusahaan pensuplai bahan baku. Manajemen berdasarkan tujuan (Management by Object-MBO) adalah satu teknik yang digunakan untuk mengembangkan dan menghasilkan rencana taktis. Ada 4 (empat) kegiatan utama yang harus ada agar pelaksanaan MBO berhasil, yaitu: 1. Menetapkan tujuan 2. Mengembangkan rencana pelaksanaan 3. Meninjau kemajuan yang dicapai 4. Penghargaan atas kinerja keseluruhan. * Rencana operasional Rencana Operasional (Operational Planning), pengurangan lebih terperinci bagaimana Rencana-rencana strategis yang akan dicapai. Ada 2 (dua) type perencanaan operasional: * Rencana sekali pakai (single use planning) Rencana sekali pakai adalah serangkaian kegiatan terperinci yang kemungkinan tidak berulang dalam bentuk yang sama di waktu mendatang. Di kembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan tidak digunakan kembali bila telah tercapai. * Rencana Tetap (standing Planning) Rencana tetap adalah pendekatan-pendekatan standar untuk penanganan situasi–situasi yang dapat diperkirakan dan terjadi berulang-ulang. ‘13 13 Dasar-dasar Manajemen & Kepemimpinan – B21427BA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pendekatan Perencanaan Proses perencanaan menggunakan berbagai pendekatan yang berbeda. Secara umum dikenal ada tiga pendekatan dalam proses perencanaan, yaitu: 1. Perencanaan inside-out & outside-in. Perencanaan inside-out, meliputi perencanaan dengan fokus pada apa yang sudah dilakukan tetapi mengusahakan untuk melakukan yang terbaik yang dapat dilakukan. Perencanaan ini membantu organisasi lebih efektif dan membantu pemanfaatan penggunaan sumber daya dengan baik. Perencanaan outside-in meliputi analisa lingkungan eksternal dan membuat rencana untuk mengeksploitasi kesempatan dan meminimasikan masalah yang ada. Sebaiknya manajer dapat menggunakan kombinasi dari dua perencanaan ini untuk mendapatkan keuntungan yang terbesar. 2. Perencanaan top-down & bottom-up Perencanaan top down, atas ke bawah, manajemen puncak merumuskan tujuan secara luas dan membolehkan tingkat manajer dibawahnya untuk membuat perencanaan dengan menggunakan batasan yang ada. Perencanaan bottom up, dari bawah ke atas, memulai dengan merencanakan yang dikembangkan pada tingkatan bawah tanpa batasan dan diteruskan keatas dengan batasan. Sebaiknya perencanaan dari atas ke bawah digunakan terlebih dahulu untuk kemudian secara perlahan menerapkan partisipasi dari bawah atau seluruh tingkatan dengan mengembangkan sistem komunikasi yang baik. 3. Perencanaan Contingency. Perencanaan alternatif yang dapat diimplementasikan seandainya saat perencanaan awal tidak sesuai karena perubahan keadaan. Permasalahan dan peristiwa tidak diduga sering terjadi sehingga perencanaan mungkin perlu dirubah. Kuncinya adalah menentukan lebih awal kemungkinan perubahan pada peristiwa masa yang akan datang yang akan berakibat bagi perencanaan yang sedang dijalankan. ‘13 14 Dasar-dasar Manajemen & Kepemimpinan – B21427BA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Stoner, James AF., Management, 2nd edition, Prentice Hall Inc Handoko, T Hani., Manajemen, edisi kedua, BPFE Scermerhorn, John R., Jr. Manajemen , 2000, Andi Yogyakarta Daft, Richard L., Manajemen , 2000, Erlangga Williams, Chuck., Manajemen; 2000, Salemba Empat ‘13 15 Dasar-dasar Manajemen & Kepemimpinan – B21427BA Wihartantyo Ari Wibowo, St., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id