Peristiwa Perang Salib Maulana Al Ghofur 196121203 Matkul - Sejarah Peradaban Islam Pendidikan Bahasa Inggris Sejarah Perang Salib Peristiwa ini dibagi menjadi 8 Periode • Periode I (1097 – 1099) • Periode II (1145 – 1150) • Periode III (1188 – 1192) • Periode IV (1202 – 1204) • Periode V (1217) • Periode VI (1228-1229, 1239) • Periode VII (1249 – 1254) • Periode VIII (1270) Contoso S u i t e s 2 Periode I (1097 – 1099) Perang Salib I Terjadi pada tahun (1097-1099). Dalam perang salib ini, pasukannasrani Eropa memperoleh banyak kemenangan diantaranya : Terbentuknya 4 buah kerajaan Eropa nasrani di Syam. Sebagian besar wilayah Asia yang berada ditangan pasukan salib dikembalikan lagi kepada Byzantium. Kokonya persatuan antara Paus dan Kaisar dalam menghadapi umat islam. Bahasa Prancis menjadi bahasa kerajaan salib Contoso S u i t e s 3 Periode II (1145 - 1150) Perang Salib II Ditengah-tengah kemenangan pasukan salib, muncul umat islambernama Imanuddin Zanki (penguasa Irak) yang merebut kembali beberapakota di Syam. Angkatan perang salib yang dipimpin oleh Louis VII (Prancis)dan Raja Conrad III (Jerman) mengalami kekalahan. Hasil dari perang salib iniadalah persatuan umat islam semakin kokoh, prestise umat islam naik dimata mata nasrani Eropa, dan kehadiran penziarah Eropa ke Baitul Maqdis menjadiberkurang. Contoso S u i t e s 4 Periode III (1188 - 1192) Perang Salib III Kekalahan para tentara salib (pada perang salib II) dan jatuhnyaBaitul Maqdis ketangan kaum muslimin membangkitkan kembali semangatpara raja dan bangsawan Eropa dalam menyusun kekuatan besar untukmelakukan serangan balik terhadap kaum muslimin. Dipimpin oleh FrederickBarbosa (Jerman), Philip Augustus (Prancis), dan Richard The Lion Heart(Inggris), perang salib III ini mengalami kekalahan lagi. Dari kekalahan ini,dibuatlah suatu perjanjian perdamaian antara umat nasrani dengan umatmuslim. Contoso S u i t e s 5 Periode IV (1202 - 1204) Perang Salib IV Angkatan perang salib IV ini dilakukan oleh anak-anak Prancis dan Jerman yang mempunyai semangat untuk membebaskan Baitul Maqdis. Dibujuk oleh Paus, anakanak Jerman mengurungkan niatnya, sedangkan anak-anak Perancis melanjutkan hingga ke pelabuhan Marseille. Anak-anak Perancis ini menaiki kapal perdagangan budak. Kapal ini tidak menuju BaitulMaqdis, melainkan ke negeri yang jauh kemudian anak-anak tersebut dijual sebagai budak. Diantara mereka ada yang diangkat oleh orang muslim, lalu diislamkan. Contoso S u i t e s 6 Periode V (1217) Perang Salib V Pada periode ini, tentara salib memiliki hasrat yang sangat besaruntuk menyerang Mesir. Untuk itulah, disusun angkatan perang salib V yangdipimpin oleh Jean De Brunne. Ditengah-tengah peperangan, tentara islammenjebol salah satu tanggul sungai Nil sehingga membanjiri danmenggenangi tentara salib. Akibatnya tentara salib merasa ketakutan danmeminta damai kepada pasukan islam. Setelah itu, kembali lagi ke kenegrinya. Contoso S u i t e s 7 Periode VI (1228-1229, 1239) Perang Salib VI, Sebagai raja Jerman pada masa itu, Frederick II tetap ingin melakukan serangan balik terhadap tentara muslim meskipun hal tersebut tidak direstui oleh Paus Innocent III. Pada tahun 1228, ia berangkat bersama 500 pasukannya menuju Baitul Maqdis. Sebagai politikus, ia tidak langsungmelakukan peperangan melainkan membuat suatu perjanjian. Perjanjian tersebut disepakati oleh kedua pihak dan ia berhasil menjadi raja di BaitulMaqdis. Selama 14 tahun Baitul Maqdis berada ditangan kaum nasrani,hingga pada tahun 1244 M kembali ke pangkuan umat muslim. Selain itu umat muslim juga berhasil menguasai Damaskus dan Aqsallan. Contoso S u i t e s 8 Periode VII (1249 - 1254) Mendengar Baitul Maqdis kembali jatuh ke tangan kaum muslim, Louis IX kembali menggerakkan orang-orang di Prancis untuk merebut kembali Baitul Maqdis dari kaum muslim. Namun, di bawah pimpinan Tauransyah, pertahanan kaum muslim berhasil diperkuat sehingga sekitar 30.000 tentara salib meninggal dunia dan Louis IX menjadi tawanan perang. Contoso S u i t e s 9 Periode VIII (1270) Perang salib ini terus berlanjut, kali ini digerakkan oleh Louis X. Iaingin membalas dendam karena merasa sakit hati mendengar kakaknya (Louis IX) dan 30.000 tentara salib tewas terbunuh oleh pasukan muslim. Louis X berangkat menuju Mesir melalui Tunis. Di Tunis, ia terserang penyakit tha’un hingga akhirnya meninggal. Sejak saat itu, harapan kaum nasrani Eropa untuk menguasai Baitul Maqdis telah hilang. Pada saat itu juga isalam dihadapkan pada masalah besar yaitu pengusiran umat islam dari Andalusia (Spanyol dan Portugis) serta hancurnya kota Baghdad akibat serangantentara Mongol. Hasil dari perang salib ini adalah hilangnya kekuasaan Kristen di Suriah, meskipun umat Kristen diizinkan untuk hidup damai di wilayah tersebut. Contoso S u i t e s 10 1. Bertempur dalam medan peperangan (jihad) selalu dan selalu membutuhkan persiapan dan perencanaan yang panjang dan matang. 2. Keyakinan akan pertolongan Allah SWT kepada para hamba-Nya yang ikhlas berjuang menegakkan Islam di muka bumi adalah faktor terpenting dari sekian banyak faktor penentu kemenangan kaum Muslimin dalam Perang Salib. 3. Sabar menjalani serangkaian persiapan, perencanaan, dan peperangan yang memakan waktu lama juga menjadi salah satu faktor penentu kemenangan kaum Muslimin pada Perang Salib. Hikmah Dari Peristiwa Tersebut 4. Perbaikan dan persatuan di tubuh kaum Muslimin menjadi syarat mutlak keberhasilan setiap langkah dakwah dan jihad, di manapun dan kapanpun. 5. Penaklukan Baitul Maqdis adalah sebuah kemenangan yang mendekati kesempurnaan, tanpa terlalu banyak darah yang tertumpah. Contoso S u i t e s 11 Thanks You So Much Contoso S u i t e s 12