Type of Vaccines and Safety Injection

advertisement
CURRICULUM VITAE
Nama
: Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, FINASIM
TTL
: Jakarta, 29 June 1958
Pendidikan:
• DU/S1 : FKUI 1983
• Internis/S2: FKUI 1994
• Konsultan Alergi Imunologi: FKUI 2000
• Doctor/S3: IPB 2009
Riwayat Pekerjaan:
• Puskesmas Kel. Cikoko, Kec.Mampang Prapatan, DKI,1984-1988
• Jakarta Hajj Hospital, Pondok Gede, DKI, 1995-1997
• FKUI/RSCM, DKI, 1998-sekarang
• Kepala Divisi Alergi Imunologi Klinik, Dept. Ilmu Penyakit Dalam,
FKUI/RSCM, September 2014-sekarang
Organisasi:
• Pengurus Besar IDI (Ikatan Dokter Indonesia)
• Pengurus Besar PAPDI (Perhimpunan Spesialis Penyakit Dalam Indonesia)
• Ketua Pengurus Besar PERALMUNI (Perhimpunan Alergi Imunologi
Indonesia)
• Pengurus IIF (Indonesian Influenza Foundation)
• Anggota WAO (World Allergy Organization)
• Board Member APAAACI (Asia Pacific Association of Allergy, Asthma and
Clinical Immunology)
Perlukah Orang Dewasa di Vaksin
Iris Rengganis
Divisi Alergi Imunologi Klinik
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FKUI-RSCM
Imunisasi
Adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu antigen,
sehingga bila kelak terpajan pada antigen
yang serupa, tidak terjadi penyakit.
Tujuan Imunisasi
Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada
seseorang, masyarakat/populasi, bahkan
menghilangkan penyakit tertentu dari
dunia seperti cacar.
Imunisasi pasif dan aktif
Imunitas alami
Imunitas artifisial
Aktif
Pasif
Pasif
Aktif
Setelah
Infeksi
Transfer
antibodi
melalui
placenta
Injeksi
antibodi
Pemaparan
antigen
Imunisasi Pasif
Antibodi disuntikkan
kepada orang
yang non imun
>
Tidak ada
kekebalan
Ada kekebalan
Penerima imunisasi pasif
Imunisasi Pasif
Donor
(Orang sehat yang imun)
Tidak terbentuk respon imun memori, karena
imunisasi pasif tidak mengaktifkan sistem imun.
Imunisasi pasif
Kerugian:
Konsentrasi antibodi
Proteksi jangka pendek, tidak ada sel memori
Harga mahal
Efek samping
4
Injeksi
8
12
16
20
Minggu
Imunisasi Aktif / Vaksinasi
>
Antigen (vaksin)
disuntikkan ke
orang yang non-imun
Penerima adalah
orang non-imun
Penerima menjadi
imun
Vaksinasi
Konsentrasi antibodi
Keuntungan:
Proteksi jangka panjang
Murah dan efektif
Aman
4
Injeksi vaksin
8
12
16
20
Minggu
Imunisasi Pasif
Donor
Recipient
Imunisasi Aktif
Respons as Seen by
the Immunologist
Antigen
B-cell
Extra cellular
pathogens
CD4
Antibody
production
T-helper cell
Activated
T-Helper 2-cell
CD4
Memory
B-cell
CD4
Antigenpresenting
cell
Intra
cellular
pathogens
Activated
T-Helper 1-cell
Memory
T-cell
CD 8
TCR
Vaccine
Antigen
Immunogenic
Cytotoxic
T-cell
Activated
Virus-infected
Cytotoxic T-cell
Target-cell
The Immunology of Vaccination. In: Plotkin SA, Orenstein WA, eds. Vaccines. Saunders; 2004ADA G. Overview of the
Immune System. In: Kuby J. Immunology. New York: WH Freeman & Co; 2004 Parkin J, Cohen B. An Overview of the
Immune System. Lancet. 2001;357:1777-89
Sifat yang dibutuhkan vaksin
Vaksin yang ideal:
• Imunogenik → meniru infeksi yang alami
• Memberikan proteksi jangka panjang
• Tidak memberikan efek samping yang tinggi
• Stabil
Keuntungan Vaksinasi
•
•
•
•
Melindungi individu
Melindungi komunitas – herd immunity
Mencegah timbulnya penyakit tertentu
Menghindari banyak kerugian
Klasifikasi Vaksin
Vaksin Bakteri
Campak
Parotitis
Rubela
Varisela
BCG
Vaksin
Hidup
Vaksin
Inaktif
Difteria
Tetanus
Pertusis
Kolera
Vaksin Virus
Meningo
Pneumo
Hib
Typhim Vi
Influenza
HPV
OPV
Yellow
Fever
Rabies
Hepatitis A
Hepatitis B
Adjuvants
Substance added to many vaccines to increase their
immunogenicity and efficacy
Aluminium salts (alum) have been widely used as
adjuvants and are generally considered safe
Aluminium salts have limitations in terms of adjuvant
effect
Wide range of novel adjuvants now being evaluated for
use in new or improved vaccines:
immunostimulators, microparticulate carriers and
emulsions as well as various combinations of these.
WHO website. Global Advisory Committee on Vaccine Safety; Adjuvants.
http://www.who.int/vaccine_safety/topics/adjuvants/en/index.html (Accessed Oct 2006)
Adjuvants
Konsentasi antibodi
Respon Adjuvants
Respon Primer
2
Vaksinasi
4
6
8
10 Minggu
Safety Injection
Berbagai cara pemberian vaksin
Intramuskular
Subkutan
Intradermal
Intranasal
Oral
Metode Pemberian Vaksin
Subkutan
measles, mumps,
rubella, varicella
Intramuskular
hepatitis A and B,
DTP
Oral
polio
Intradermal
BCG
weblogs.baltimoresun.com/busines...ore.htm
Innovations in Intranasal Vaccine Delivery Technology
- Needle-free
vaccinebiopharminternational.findpharma...l/632937
intra-nasal spray flu vaccine
medgadget.com/archives/2007/01/n...flu.html
Reaksi yang tidak diinginkan
Reaksi Lokal
• Nyeri pada tempat injeksi
• Merah
• Membengkak
Reaksi sistemik
• Demam
• Meriang
Risiko infeksi
Akibat teknik yang buruk
Terima Kasih
Download