Uploaded by

filsafat bab 6

advertisement
Dalam buku J.B. Conant, Understing Science
ilmu pengetahuan dapat dilihat sebagai kata
benda ataupun kata kerja.
• Sebagai kata kerja, ilmu pengetahuan
merupakan hasil yang sudah jadi.
• Sebagai kata kerja, ilmu pengetahuan
adalah proses yang melibatkan ilmuwan
dalam mencapai kebenaran.
• Sebagai kata kerja, ilmu pengetahuan
adalah metode, cara, kegiatan yang
dipraktekkan.
Cara untuk mencapai kebenaran :
 method of tenacity, metode ini mengajarkan agar
seseorang bertahan dengan pendiriannya.
 Method of authority (kebenaran berdasarkan
otoritas). Kebenaran menurut metode ini berasal dari
institusi yang memiliki wewenang untuk mengajarkan
banyak orang untuk percaya pada apa yang patut
dipercaya.
 A priori method, menurut metode ini setiap orang
dapat menerima pandangan apa pun jika sesuai
dengan pikirannya tanpa harus dibuktikan dengan
fakta fakta empiris yang dapat diamati.
Ilmu pengetahuan merupakan
suatu proses hidup yang dijalani
oleh ilmuwan dalam menemukan
hipotesis untuk menjelaskan
fenomena atau data. Semua
proses yang terdiri dari mencari
dan merumuskan hipotesis terjadi
dalam pemikiran ilmuwan. Proses
yang terjadi dalam pikiran
ilmuwan ini oleh C.S Peirce disebut
abduksi.
Menurut Pierce pengetahuan harus
didasarkan pengalaman, hal ini
bertentangngan dengan ide apriori. Namun
pemikiran positivis, Pierce menaruh
kepercayaan besar pada insting akal budi
manusia untuk mengenal kebenaran atau
memeilih eksplanasi yang benar atas fakta.
Jadi, “Hipotesis eksplanatoris” dipilih oleh akal
budi kita. Karean insting akal budi disini
merupakan alat yang lebih meyakinkan
dibanding semua bentuk penalaran.



1.
Hipotesis yang dipilih dapat di verifikasi secara
eksperimental, namun sebelum itu pemilihan hipotesis perlu
mendapat pertimbangan ekonomi (dilihat dari finansial dan
waktu). Hipotesis yang dipilih adalah hipotesis yang sudah
ada dan yang membuka jalan lebih besar bagi
pengetahuan.
2.
Dampak positif dari hipotesis bagi ilmu. Jika sebuah
hipotesis dapat menjelaskan fenomena lain secara
bersamaan, hipotesis itu perlu dipertimbangkan untuk di
verifikasi lebih lanjut.
3.
Nilai suatu hipotesis. Hipotesis yang baik adalah hipotesis
yang dapat diuji sekaligus dapat membantu bagi
perkembangan ilmu itu sendiri secara dinamis.
1.
Abduksi menghasilkan suatu proposisi yang mengandung
konsep universal (generalitas). Suatu hipotesis mempertegas
bahwa suatu kasus individual ditempatkan dalam suatu kelas
yang lebih umum.
2.
Abduksi merupakan suatu proses yang tidak dapat dipatok
dengan satu jenis penalatan formal (reason) saja. Hipotesis
abduktif tidak muncul dari suatu proses logis yang ketat, tetapi
dari suatu kilatan insight, pengertian, ide, dibawah imajinasi dan
diluar kemampuan penalaran kritis.
3.
Proses abduksi menegaskan bahwa ilmu pengetahuan selalu
berusaha menangkap orisinalitas realistis. Abduksi menawarkan
hipotesis yang harus diuji, bukan sesuatu yang diketahui
kebenarannya.
4.
Abduksi merupakan suatu fase interpretasi dalam arti
proposisi hipotesis yang berhasil dirumuskan tidak lain dari cara
pandang ilmuwan terhadap fakta atau pengalaman.
Metode Deduksi Proses deduksi adalah
proses menarik prediksi prediksi dari
suatu hipotesis. Proses ini terdiri dari :
a. Menyimpulkan prediksi
b. Mencatat prediksi
c. Menyeleksi prediksi
d. Mengamati prediksi terjadi atau
tidak.
Download