Aspek Sintaktika Naratif Model Greimas (Algirdas Julien Greimas) FERINA MELIASANTI, S.S., M.PD. Siapakah A.J. Greimas? A.J. Greimas adalah seorang peneliti Prancis penganut teori struktural. Greimas mengembangkan teorinya berdasarkan analogi-analogi struktural dalam linguistik yang berasal dari Saussure. Dengan mencari analogi struktural dalam linguistik itulah, Greimas menerapkan teorinya dalam dongeng atau cerita rakyat Rusia. Berawal dari Vladimir Propp Pada awalnya, orang yang mengembangkan teori struktural berdasarkan penelitian atas dongeng adalah Vladimir Propp seperti dalam bukunya Morfology of The Folk Tale (1958, 1968, 1975, edisi asli 1928 dalam bahasa Rusia). Propp melakukan dekonstruksi terhadap teori-teori yang berkembang sebelumnya, Propp (1975:3--18) berpendapat bahwa para peneliti sebelumnya banyak melakukan kesalahan dan sering membuat simpulan yang tumpang tindih. Propp lebih menitik beratkan perhatiannya pada motif naratif yang terpenting, yaitu tindakan atau perbuatan (action), yang selanjutnya disebut fungsi (function).Propp menyadari bahwa suatu cerita pada dasarnya memiliki konstruksi. Konstruksi itu terdiri atas motif-motif yang terbagi dalam tiga unsur, yaitu pelaku, perbuatan, dan penderita (Junus, 1983:63). Berawal dari Vladimir Propp… Propp menerapkan teori strukturalnya ke dalam seratus dongeng Rusia, dan ia akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa seluruh korpus cerita dibangun atas perangkat dasar yang sama, yaitu 31 fungsi (Propp, 1987: 28-76). Setiap fungsi adalah satuan dasar “bahasa” naratif dan menerangkan kepada tindakan yang bermakna yang membentuk naratif. Kegiatan tersebut mengikuti sebuah perturutan yang masuk akal, dan dalam setiap dongeng fungsi-fungsi itu selalu dalam pertuturan yang tetap (Selden, 1995:59). Konsep analogi struktur cerita dongeng menurut Vladimir Propp Analogi-analogi linguistik dasar tertentu, seperti Sintaksis (aturan konstruksi kalimat) adalah model dasar aturan naratif. Pembagian sintaksis yang paling mendasar dalam satuan kalimat terdiri dari Subjek – predikat: “Pahlawan (subjek) membunuh naga dengan pedangnya (predikat)” Subjek = tokoh-tokoh yang tipikal (pahlawan, penjahat, dsb.) Predikat = tindakan yang tipikal dlm cerita-cerita. Dengan mencari analogi tersebut di antara struktur kalimat dan cerita, Vladimir Propp memperkembangkan teorinya tentang cerita dongeng Rusia. 31 Fungsi teori Propp Greimas mengadaptasi teori Propp Selden (1991:61) menjelaskan, bahwa Greimas melalui tulisannya Semantique Structurale (1966) hanya menawarkan suatu penghalusan atas teori Propp. Dijelaskan bahwa Greimas lebih strukturalis daripada Propp. Apabila Propp hanya memusatkan perhatian pada satu jenis tunggal, yakni kerangka cerita dongeng, Greimas lebih luas jangkauannya, yakni sampai pada “tata bahasa” naratif yang universal dengan menerapkan padanya analisis semantik atas struktur. Dibandingkan dengan penelitian Propp, objek penelitian Greimas tidak terbatas pada genre tertentu, yaitu dongeng, tapi diperluas pada mitos. Teori Propp •31 fungsi Teori Greimas •6 aktan Teori Naratologi Greimas Inti dari teori yang dikembangkan oleh Greimas adalah adanya kekuatan untuk melakukan tindakan (aktan) (Zaimar, 2014: 38-44). Aktan adalah pelaku tindakan, peran yang hadir dalam tindakan, yang dapat ditempati oleh segala macam entitas. Aktan berbeda dengan tokoh. Pelaku tindakan bukan hanya manusia, melainkan segala macam entitas, dapat juga menjadi pelaku tindakan: benda, binatang (baik personifikasi maupun bukan personifikasi), institusi, perasaan, dan nilai-nilai. Jadi, yang disebut kekuatan untuk melakukan tindakan adalah segala sesuatu yang turut mengambil bagian dalam tindakan. Teori yang dikemukakan Greimas tersebut terkenal dengan nama teori aktan (skema aktan) dan teori fungsional (skema fungsional). Tiga pasangan oposisi biner yang meliputi keenam actans (peran, pelaku): Subjek >< Objek Pengirim >< Penerima Penolong >< Penentang Kehendak, pencarian, atau tujuan (Subjek >< Objek) Komunikasi (pengirim >< penerima ) Tunjangan yang menyokong atau menghalangi (penolong >< penentang) Aspek Sintaktika: Skema Aktan (Greimas) Zaimar, O.K. S. (2014), Semiotika dalam Analisis Karya Sastra, p. 40) Aspek Sintaktika: Skema Fungsional (Greimas) Zaimar, O.K. S. (2014), Semiotika dalam Analisis Karya Sastra, p. 42-43) Dua skema aktan dan skema (bagan) fungsional yang diajukan oleh Greimas memiliki hubungan kausalitas: hubungan antar aktan ditentukan oleh fungsi-fungsi dalam membangun struktur cerita. Pustaka Rujukan: Propp, Vladimir. 1987. Morfologi Cerita Rakyat. Terjemahan Noriah Taslim. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pendidikan Malaysia. Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra: dari Strukturalisme hingga Postrukturalisme Perspektif Wacana Naratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Selden, Raman. 1991. Panduan Pembaca Teori Sastra Masa Kini. Terjemahan Rachmat Djoko Pradopo. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Junus, Umar, 1983. Karya sebagai Sumber Makna: Pengantar Strukturalisme. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Teeuw, A. 2003. Sastera dan Ilmu Sastera. Jakarta: Pustaka Jaya. Zaimar, Okke Kusuma Sumantri. 2014. Semiotika dalam Analisis Karya Sastra. Depok: PT. Komodo Books