Oleh : Zuhdi Makmun, SKM., M.Kes RESPONS TERTUTUP : -Pengetahuan -Sikap Stimulus Organisme RESPONS TERBUKA : -Praktik / Tindakan PERILAKU KESEHATAN ( Healthy Behavior ) Adalah : Respons seseorang terhadap stimulus atau objek yg berkaitan Sehat – Sakit, Penyakit, Makanan, Minuman dan Faktor yg mempengaruhi Kesehatan PERILAKU KESEHATAN ( Healthy Behavior ) Perilaku kesehatan dpt diklasifikasikan menjadi 3 kelompok : Notoatmodjo (2010) 1.Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintanance). 2.Perilaku pencarian atau penggunaan sistem atau fasilitas kesehatan, atau sering disebut perilaku pencairan pengobatan (health seeking behavior). 3. Perilaku kesehatan lingkungan Klasifikasi Perilaku Kesehatan (Becker, 1979) : 1. Healthy Behavior aktivitas yg berkaitan dgn upaya mempertahankan & meningkatkan kesehatan 2. Illness Behavior aktivitas seseorang / keluarganya yg sakit dan/atau terkena masalah kesehatan u/ mengatasinya 3. The Sick Role Behavior orang sakit punya peran (role), hak (rights) & kewajiban (obligation) Proses Terjadinya Perilaku Mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, didalam diri orang tersebut terjadi proses yg berurutan [Penelitian Rogers (1974) ], yakni. 1. Awareness (kesadaran) 2. Interest 1. Evaluation 2. Trial 3. Adoption Proses Terjadinya Perilaku Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran, & sikap yg positif maka perilaku tersebut akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng [Notoatmodjo, 2010] DOMAIN PERILAKU (Bloom, 1908) : Knowledge Attitude Know Receiving Guided Respons Comprehension Responding Mechanism Application Valuing Adoption Analysis Responseble Synthesis Evaluation Pratice Pengukuran & Indikator Perilaku Kesehatan 1. Health Knowledges pengetahuan ttg cara-cara memelihara kesehatan 2. Health Attitude pendapat/penilaian thp hal-hal yg berkaitan pemeliharaan kesehatan 3. Health Practice kegiatan / aktivitas dlm rangka memelihara kesehatannya Determinan Perilaku Kesehatan 1. Teori Lawrence Green 2. Teori Snehandu B. Karr 3. Teori WHO Determinan Perilaku Kesehatan Teori Lawrence Green B = f (PF, EF, RF) 1. Predisposing Factors faktor mempermudah/mempredesposisi tjd perilaku (Pengetahuan, sikap, nilai2 dll) 2. Enabling Factors faktor2 pemungkin / memfasilitasi perilaku 3. Reinforcing Factors faktor2 penguat yg mendorong terjadinya perilaku Determinan Perilaku Kesehatan Teori Snehandu B. Karr B = f (I, SS, AI, PA, AS) 1. Intention (niat) 2. Social Support (Dukungan sekitar) 3. Accessibility of Information ( Ada atau tidaknya informasi ttg kes / fasilitas kes) 4. Personal Autonomy (Kebebasan pribadi) 5. Action Situation (Kondisi yg memungkinkan) Determinan Perilaku Kesehatan Teori WHO B = f (TF, PR, R, C) 1. Thoughts and Feeling (Pemikiran & Perasaan) 2. Personnal References (Referensi seseoarang) 3. Resources (Ketersediaan Sumber Daya) 4. Culture (Sosio Budaya) Perubahan Perilaku Promkes/Pendidikan Kesehatan bertujuan untuk merubah perilaku (behavior change) Yakni : 1. Mengubah perilaku negatif (tdk sehat) menjadi perilaku positif (sesuai dg nilainilai kesehatan) 2. Mengembangkan perilaku positif 3. Memelihara/mempertahankan perilaku positif/sehat yg sudah ada. Teori-teori Perubahan Perilaku 1. Teori Stimulus Organisme (SOR) Penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung pada kualitas rangsang (stimulus), artinya : Kualitas komunikator/kepemimpinan, substansi dan gaya berbicara sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku seseorang, kelompok atau masyarakat. Teori S.O.R STIMULUS PROMKES ORGANISME -Perhatian -Pengertian - Penerimaan RESPONS (Perubahan Sikap) RESPONS (Perubahan Tindakan) Teori-Teori perubahan Perilaku 2. Teori Kurt Lewin (1970) Perilaku adl suatu keadaan yg seimbang antara kekuatan2 pendorong (driving forces) dan kekuatan2 penahan (restrining forces). Perilaku itu dapat berubah apb terjadi ketidakseimbangan antara kekuatan tsb didlm diri seseorang, shg ada 3 (tiga) kemungkinan terjadinya perubahan perilaku pada diri seseorang,kelompok atau masyarakat. Teori Kurt Lewin kekuatan pendorong meningkat a. Perilaku semula kekuatan penahan tetap perilaku baru Pendorong tetap b. Perilaku semula Penahan, menurun perilaku baru pendorong - meningkat c. Perilaku semula penahan – menurun perilaku baru Teori- Teori Perubahan Perilaku 3. Teori Fungsi Perubahan perilaku individu tergantung pada kebutuhan Artinya bahwa: Stimulus yg dpt mengakibatkan perubahan perilaku seseorang adalah stimulus yg konteksnya berhubungan dgn pemenuhan kebutuhan orang tsb. Teori- Teori Perubahan Perilaku Menurut Katz (1960) Perilaku dilatarbelakangi Oleh kebutuhan individu. Katz berasumsi bahwa : a) Perilaku memiliki fungsi instrumental, artinya : Dpt berfungsi memberikan pelayanan thd kebutuhan. Seseorang dpt berperilaku positif thd objek demi pemenuhan kebutuhannya, sebaliknya; Bila objek tdk dpt memenuhi kebutuhannya, maka ia akan berperilaku negatif. Misalnya; Orang mau membuat jamban apb jamban tsb benar2 sudah menjadi kebutuhannya. Teori- Teori Perubahan Perilaku b) Perilaku berfungsi sebagai defence mechanism, atau sbg pertahanan diri dlm menghadapi lingkungannya, artinya : Dgn perilakunya / tindakannya, manusia dpt melindungi diri dari segala ancaman yg datang dari luar. Misalnya; Orang dpt menghindari demam berdarah, karena penyakit tsb merupakan ancaman bagi dirinya. Teori- Teori Perubahan Perilaku c) Perilaku berfungsi utk menyesuaikan diri dgn lingkungannya. Artinya : Keputusan untuk berperilaku dilakukan scr sepontan. Misalnya; Bila seseorang merasa sakit kepala, maka secara cepat ia akan bertindak utk mengatasi rasa sakit kepala tsb dgn membeli obat diwarung dan meminumnya atau melakukan tindakan2 lainnya. Teori- Teori Perubahan Perilaku d) Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dari diri seseorang dalam menjawab suatu situasi. Nilai ekspresif mrp pencerminan dari hati nurani, yg mrp layar dimana segala ungkapan diri seseorang dapat dilihat. Misalnya : Orang yg sedang marah, senang, gusar dsb, dpt dilihat dari perilaku/ tindakannya. Teori- Teori Perubahan Perilaku 4. Pendekatan Edukatif (Mantra, 1985) a) Filsafah dasar: Masyarakat memiliki hak dan potensi untuk memilih tindakan yg berkaitan dgn kesehatannya. b) Tujuan : (1) Mengembangkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan. (2) Memecahkan masalah kesehatan masyarakat setempat. Teori- Teori Perubahan Perilaku Pendekatan Edukatif dilakukan 2 tahap a) Pengembangan Provider (Petugas kesehatan dan tokohmasyarakat) b) Pengembangan Masyarakat Langkah-langkah Pelaksanaan. (1) Mempersiapkan Petugas kes dan tokoh masy melalui pelatihan agar mempunyai kesamaan pemahaman ttg masalah2 kesehtan yg ditemukan. . Teori- Teori Perubahan Perilaku (2) Mengajak masyarakat utk bersamasama mengidentifikasi masalah kes yg ada, penyebab & upaya pemecahannya, agar ada kesamaan persepsi antara petugas kesehatan dengan masyarakat. (Community Self Survey). (3) Buat perencanaan kegiatan kesehatan (Community Planning) (4) Implementasi (5) Evaluasi Bentuk-Bentuk Perubahan Perilaku 1. Perubahan Alamiah (Natural Change) Apb masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan lingkungan fisik, sosial, budaya dan ekonomi, maka anggota2 masyarakat lainnya juga akan mengalami perubahan. Misalnya; Dulu kalau sakit diobati dgn ramuan yg ada dikebunnya, tetapi sekarang kalau sakit sudah bukan diobati dg ramuan lagi. Bentuk-Bentuk Perubahan Perilaku 2. Perubahan Terencana (Planned Change) Perubahan perilaku terjadi karena memang direncanakan. Misalnya; Perokok berat, suatu saat terserang batuk berat, maka ia memutuskan untuk mengurangi rokok sedikit demi sedikit, dan akhirnya dia berhenti merokok sama sekali. Bentuk-Bentuk Perubahan Perilaku 3. Kesediaan untuk berubah (Readiness to Change) Apb ada suatu inovasi atau program2 pembangunan di masyarakat, biasanya sebagian orang sangat cepat menerima inovasi atau perubahan tsb dan yg lainnya sangat lambat untuk menerima inovasi atau perubahan tsb. Hal ini dikarenakan setiap orang mempunyai kesediaan yg tidak sama untuk berubah. Strategi Perubahan Perilaku Beberapa strategi Perubahan Perilaku 1. Menggunakan kekuatan/ kekuasaan Perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran/ masyarakat dgn menggunakan cara kekuatan fisik maupun psikis. Misalnya; Dengan cara mengintimidasi, mengancam agar masyarakat mematuhinya. Cara ini menghasilkan perubahan perilaku yang cepat akan tetapi belum tentu langgeng karena belum didasari oleh kesadaran sendiri. Strategi Perubahan Perilaku 2. Menggunakan Peraturan atau Hukum Masyarakat diharapkan berperilaku, diatur melalui peraturan atau undangundang. Misalnya; Perda DKI Jakarta tentang merokok di tempat- tempat umum. Cara ini menghasilkan perubahan perilaku yang cepat akan tetapi belum tentu langgeng karena belum didasari oleh kesadaran sendiri. Strategi Perubahan Perilaku 3. Menggunakan Imbalan/ Reward Cara ini menghasilkan perubahan perilaku yang cepat akan tetapi tidak mantap karena tidak disertai dengan perubahan pengetahuan dan sikap. Pemberian imbalan bisa efektif apabila perubahan perilaku yang ingin dicapai hanya sekali saja. Misalnya; Vasectomy Untuk tingkah laku yg berulang, misal BAB, maka imbalan berupa jamban tidak tepat, krn jamban yang diberi belum tentu dipakai, karenanya harus disertai dg upaya pendidikan Strategi Perubahan Perilaku 4. Dengan Pendekatan Educatif Cara ini diharapkan menghasilkan perubahan perilaku yang benar2 mendasar. karena individu tsb mengerti dan menghayati manfaat perubahan perilaku tsb. Karena didasari pada perubahan pengetahuan dan sikap. Perubahan perilaku seperti inilah yang diharapkan dapat dicapai melalui Promosi kesehatan. Terima Kasih