1. Berikan contoh-contoh Tantangan/Ancaman dari konflik VERTIKAL, konflik HORISONTAL, ASPEK EKONOMI, ASPEK SOSIAL-BUDAYA, ASPEK POLITIK, ASPEK PERTAHANAN KEAMANAN! Jawab: Konflik vertikal merupakan konflik yang terjadi antara kelompok yang memiliki perbedaan strata atau tingkatan dalam masyarakat. Konflik ini banyak terjadi antara pemerintah dengan masyarakat ataupun konflik antara perusahaan dengan tenaga kerja. Contoh konflik vertikal adalah tragedi penembakan mahasiswa Trisakti 1998. Konflik ini termasuk konflik vertikal karena konflik ini melibatkan masyarakat biasa dengan pemerintah. Konflik horizontal adalah konflik yang terjadi di antara orang atau golongan yang memiliki kesamaan derajat sosial, kelas sosial, ataupun golongan yang sama dalam masyarakat. Salah satu contoh konflik horizontal adalah tawuran antar pelajar karena pelaku yang terlibat adalah kelompok siswa yang memiliki status yang sama dalam masyarakat. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi yang mempunyai kemampuan membahayakan bangsa dan negara. Beberapa contoh ancaman militer adalah sebagai berikut: Invasi atau diserang oleh Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia sebanyak dua kali, yaitu 21 Juli 1947 dan 19 Desember 1948. Tindakan pelanggaran wilayah (wilayah laut, ruang udara dan daratan) Indonesia oleh negara lain. Pemberontakan bersenjata seperti DI/TII, PRRI, Permesta, Pemberontakan PKI Madiun, serta G30-S/PKI. Aksi sabotase terhadap sejumlah objek vital nasional dan instalasi strategis yang rawan terhadap. Kegiatan spionase dilakukan oleh agen-agen rahasia untuk mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara dari negara lain. Aksi teror bersenjata (kegiatan terorisme). Gangguan keamanan di laut dan udara seperti pembajakan atau perompakan, penyelundupan senjata, amunisi dan bahan peledak atau bahan lain yang membahayakan, penangkapan ikan secara ilegal, atau pencurian kekayaan di laut. Ancaman non-militer adalah ancaman yang menggunakan faktor-faktor non-militer yang membahayakan bangsa dan negara. Ancaman non-militer diantaranya adalah: Ancaman di Bidang Ideologi Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan pada aspek kebebasan individual. Pengaruh yang bernilai negatif, misalnya gaya hidup mewah, pergaulan bebas, perilaku seks bebas dan sebagainya. Hal tersebut dapat menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia. Ancaman di Bidang Politik Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri dalam bentuk intimidasi, provokasi, atau blokade politik, dan dapat bersumber dari dalam negeri yang berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Ancaman di Bidang Ekonomi 1) Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar sehingga barang-barang lokal terutama yang tradisional kalah bersaing. 2) Perekonomian yang dikuasai oleh pihak asing. 3) Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam akibat persaingan bebas. 4) Angka kemiskinan dan pengangguran meningkat akibat sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja berkurang. 5) Buruknya prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Ancaman di Bidang Sosial Budaya Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam yang didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan, yang menimbulkan separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia, dan dari luar akibat dari pengaruh negatif globalisasi, diantaranya adalah: 1) Munculnya gaya hidup konsumtif. 2) Munculnya sifat hedonisme. 3) Adanya sikap individualisme. 4) Munculnya gejala westernisasi. 5) Memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan sosial. 6) Lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.