Uploaded by User70844

Dinamika Pelaksanaan UUD 1945 Pada Masa Orde Lama

advertisement
Dinamika Pelaksanaan UUD 1945 Pada Masa Orde Lama
Sejak proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia telah
mengalami berbagai periode dan perubahan dalam sistem pemerintahan. Era
pemerintahan pertama setelah proklamasi adalah Orde Lama. Orde lama adalah
era dalam sejarah politik Indonesia yang merujuk pada masa pemerintahan
Soekarno yang berlangsung mulai tahun 1945 hingga 1965.
Sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 juli 1959 itu maka UUD 1945
berlaku kembali di Negara Republik Indonesia. Sekalipun UUD 1945 secara
yuridis formal sebagai hukum dasar tertulis yang berlaku di Indonesia namun
realisasi ketatanegaraan Indonesia tidak melaksanakan makna dari UUD 1945 itu
sendiri. Sejak itu mulai berkuasa kekuasaan Orde Lama yang secara ideologis
banyak dipengaruhi oleh paham komunisme. Hal ini nampak adanya berbagai
macam penyimpangan ideologis yang dituangkan dalam berbagai bidang
kebijaksanaan dalam negara.
Dikukuhkannya ideologi Nasakom, dipaksakannya doktrin Negara dalam
keadaan revolusi. Oleh karena revolusi adalah permanen maka Presiden sebagai
Kepala Negara yang sekaligus juga sebagai Pemimpin Besar Revolusi, diangkat
menjadi Pemimpin Besar Revolusi, sehingga Presiden masa jabatannya seumur
hidup.
Beberapa bentuk penyimpangan pada masa orde lama di era Presiden
Soekarno terjadi pada beberapa bidang seperti berikut ini.
1. Demokrasi di Indonesia diarahkan menjadi demokrasi terpimpin, yang
dipimpin oleh presiden, sehingga praktis bersifat otoriter. pada sebenarnya di
negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila berazas-kan kerakyatan,sehingga
seharusnya rakyatlah sebagai pemegang serta asal mula kekuasaan negara,
demikian juga sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945.
2. Oleh karena Presiden sebagai pemimpin besar revolusi maka memiliki
wewenang yang melebihi sebagaimana yang sudah di tentukan oleh UndangUndang Dasar 1945, yaitu mengeluarkan produk hukum yang setingkat
denganUndang-Undang tanpa melalui persetujuan DPR dalam bentuk
penetapan presiden.
3. Dalam tahun 1960, karena DPR tidak dapat menyetujui rancangan pendapatan
dan Belanja Negara yang di ajukan oleh pemerintah. Kemudian presiden waktu
itu membubarkan DPR hasil pemilu 1955 dan kemudian membentuk DPR
gotong royong. Hal ini jelas-jelas sebagai pelanggaran konstitusional yaitu
kekuasaan eksekutif di atas kekuasaan legislatif.
4. Pimpinan lembaga tertinggi dan tinggi negara dijadikan menteri negara, yang
berarti sebagai pembantu presiden. Selain penyimpangan-penyimpangan
tersebut masih banyak penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan
ketatanegaraan yang seharusnya berdasarkan pada UUD 1945. Karena
pelaksanaan yang inskonstitusional itulah maka berakibat pada ketidak stabilan
dalam bidang politik, ekonomi terutama dalam bidang keamanan. Puncak dari
kekuasaan Orde Lama tersebut ditandai dengan pemberontakan G30S.PKI. dan
pemberontakan tersebut dapat digagalkan oleh rakyat Indonesia terutama oleh
generasi muda. Dengan dipelopori oleh pemuda, pelajar, dan mahasiswa rakyat
Indonesia menyampaikan Tritula (Tri Tuntutan Rakyat) yang meliputi :
a. Bubarkan PKI.
b. Bersihkan kabinet dari unsur-unsur KPI.
c. Turunkan harga/perbaikan ekonomi.
Gelombang gerakan rakyat semakin besar, sehingga presiden tidak mampu
lagi mengembalikannya ,maka keluarlah surat perintah 11 maret 1966 yang
memberikan kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil langkah-langkah
dalam mengembalikan keamanan negara. Sejak peristiwa inilah sejarah
ketatanegaraan Indonesia dikuasai oleh kekuasaan Orde Baru.
Referensi:
Fatimah, Nurul. “Pendidikan Pancasila: Dinamika pelaksanaan UUD 1945.”
https://www.academia.edu/28990359/Pendidikan_Pancasila_Dinamika_pelaksan
aan_UUD_1945 (diakses tanggal 10 Oktober 2020.
Download