BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan salah satu faktor penting penunjang kehidupan. Kesehatan adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan. Pemahaman tentang kesehatan telah bergeser seiring dengan waktu. Berkembangnya teknologi kesehatan berbasis digital telah memungkinkan setiap orang untuk mempelajari dan menilai diri mereka sendiri, dan berpartisipasi aktif dalam gerakan promosi kesehatan. Berbagai faktor sosial berpengaruh terhadap kondisi kesehatan, seperti perilaku individu, kondisi sosial, genetik dan biologi, perawatan kesehatan, dan lingkungan fisik. Kesehatan tidak dapat dicapai tanpa adanya kebugaran jasmani yang dimiliki seseorang. Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian terhadap pembebanan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Untuk mencapai kebugaran jasmani diperlukan latihan , yakni latihan kebugaran jasmani. Latihan kebugaran jasmani adalah aktivitas olahraga yang dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan kekuatan otot, serta melatih kelenturan dan keseimbangan. Olahraga ini juga efektif untuk membakar kalori dan menurunkan risiko terjadinya sejumlah penyakit. Sehingga jika seseorang melakukan aktivitas kebugaran jasmani maka orang tersebut sama saja dengan menjaga tubuh dari segala penyakit. B. RUMUSAN MASALAH 1. Mengapa kebugaran jasmani itu penting? 2. Apakah setelah melakukan kebugaran jasmani kita menjadi semakin baik? BAB II PEMBAHASAN A. RUANG LINGKUP Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. P e r m a i n a n d a n ol a hr a ga m e l i p u t i : ol a h ra ga t r a d i s i o n a l , p e r m a i n a n . eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif,atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenismeja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya 2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponenkebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya 3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpaalat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya 4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senamaerobic serta aktivitas lainnya 5. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilanbergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya 6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan,berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung 7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupansehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetapsehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minumanyang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat ya n g t e p a t d a n b e r p e r a n a k t i f d a l a m k e gi a t a n P 3 K d a n U K S . A sp e k kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk kedalam semua aspek. B. TUJUAN KEBUGARAN JASMANI Tujuan utama latihan kebugaran jasmani adalah menjaga kesehatan. Bila dilakukan secara rutin, hal ini dapat membuat tubuh lebih sehat dan bugar. Dengan tubuh yang sehat dan bugar, maka aktivitas sehari-hari dapat berjalan dengan lancar. Latihan kebugaran jasmani bahkan dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan kekuatan otot, serta melatih kelenturan dan keseimbangan. Selain itu, olahraga ini juga efektif untuk membakar kalori dan menurunkan risiko terjadinya sejumlah penyakit. 1. Squat Trust Untuk melatih kelincahan tubuh 2. Sit Up Untuk melatih otot perut 3. Faktor penunjang a. Umur b. Jenis Kelamin c. Gizi d. Berat badan e. Pola tidur 4. Komponen-komponen kebugaran jasmani a. Kekuatan (strenght) b. Daya tahan (endurance) c. Daya otot (muscular power) d. Kecepatan (speed) e. Daya lentur (flexibility) f. Kelincahan (agility) g. Koordinasi (coordination) h. Keseimbangan (balance) i. Ketepatan (accuracy) j. Reaksi (reaction) BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN