Generation Journal /Vol..../ No. ....ISSN: xxxx-xxxx 49 Penggunaan Logika Fuzzy untuk Diagnosa Penyakit Pernafasan Ahmad Syamsudin Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri E-mail: [email protected] Abstrak–Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat, pada bidang kedokteran saat ini juga telah memanfaatkan teknologi untuk membantu peningkatan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat luas. Pekerjaan yang sangat sibuk dari seorang dokter mengakibatkan bidang sistem pakar mulai dimanfaatkan untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam penyakit, seperti ginjal, stroke, kanker, gigi, kulit dan juga paru-paru. Sistem pakar penyakit pernapasan pada manusian merupakan salah satu media yang diciptakan guna mengganti kemampuan seorang pakar. Sistem ini diciptakan guna mempermudah manusia untuk mengetahui aneka penyakit pernafasan pada manusia melalui gejalanya tanpa harus datang langsung kepada seorang dokter. Dari penelitian dihasilkan sebuah perangkat lunak baru yang mampu mendiagnosa penyakit pernafasan berdasarkan gejala yang dimasukkan dan dapat memberikan informasi tentang penyakit yang terdiagnosa. Perangkat lunak yang dihasilkan mampu mendiagnosa penyakit dalam dengan menggunakan metode Tsukamoto serta menggunakan bahasa pemograman Java NetBeans IDE 6.8 yang dapat beraksi layaknya pakar internis. Sistem ini dapat digunakan sebagai media konsultasi. Kata Kunci—Sistem Pakar, Pernafasan, Fuzzy Tsukamoto Abstract – As technology develops very rapidly, in the field of medicine have also been leveraging technology to help improve better services to the public. A very busy job of a doctor resulted in the field of expert systems began to be used to help an expert / specialist in diagnosing various diseases, such as kidney disease, stroke, cancer, teeth, skin and lungs. Expert systems in manusian respiratory disease is one of the media that was created to replace the ability of an expert. This system was created in order to facilitate people to know various respiratory diseases in humans through the symptoms without having to come directly to a doctor. The research produced a new software that can diagnose respiratory diseases based on symptoms entered and can provide information about the disease diagnosed. The resulting software is able to diagnose the disease in using Tsukamoto and using the Java programming language NetBeans IDE 6.8 which can act like an expert internist. This system can be used as a media consulting. Keywords— Expert System, Respiration, Fuzzy Tsukamoto 1. PENDAHULUAN Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat, pada bidang kedokteran saat ini juga telah memanfaatkan teknologi untuk membantu peningkatan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat luas. Pekerjaan yang sangat sibuk dari seorang dokter mengakibatkan bidang sistem pakar mulai dimanfaatkan untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam penyakit, seperti ginjal, stroke, kanker, gigi, kulit dan juga paru-paru [1]. Sistem pernafasan tersusun atas saluran pernafasan dan paru-paru sebagai tempat perrtukaraan udara pernafasan. Pernafasan merupakan proses untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang diperlukan untuk mengubah sumber energi menjadi energi dan membuang CO2 sebagai sisa metabolisme. Bulan Tahun 50 ISSN: xxxx-xxxx Penyakit paru dan saluran napas merupakan pernyakit yang tingkat kejadianya cukup luas dan dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia dan suku bangsa. Dalam kehidupan seharihari kita banyak menjumpai penyakit seperti asma, bronkitis, TBC, batuk serta demam dalam masyarakat. Sekalipun ada beberapa penyakit paru dan saluran napas yang tidak membahayakan jiwa, namun tetap tidak boleh di anggap sepele, mengingat berbagai komplikasi yang dapat di timbulkan. Paru merupakan organ vital bagi tubuh, sehingga kesehatan paru sangatlah penting untuk dijaga. Mengingat fungsi dari paru sebagai pusat alat pernafasan manusia. Lingkungan yang kotor, polusi udara yang kian bertambah berat serta pola hidup tidak sehat menyebabkan penyakit paru. Sekecil apapun terserang penyakit paru selain berbahaya juga sangat menggangu aktivitas seharihari, maka dari itu lebih baik mencegah dari pada mengobati. Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab penyakit pada saluran pernafasan dan paru, misalnya zat yang berasal dari lingkung sekitar, seperti polusi udara, bakteri, virus, dan lain sebagainya [2]. Sistem pakar penyakit pernapasan pada manusian merupakan salah satu media yang diciptakan guna mengganti kemampuan seorang pakar. Sistem ini diciptakan guna mempermudah manusia untuk mengetahui aneka penyakit pernafasan pada manusia melalui gejalanya tanpa harus datang langsung kepada seorang dokter. 2. METODE PENELITIAN 2.1. Sistem pakar Sistem pakar adalah sistem yang didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemrograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli. Diharapkan dengan sistem ini, orang awam dapat menyelesaikan masalah tertentu baik sedikit rumit ataupun rumit sekalipun tanpa bantuan para ahli dalam bidang tertentu [3]. Konsep dasar dari suatu sistem pakar mengandung beberapa unsur/elemen, yaitu keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan, dan kemampuan menjelaskan. Keahlian merupakan suatu penguasan pengetahuan dibidang tertentu yang didapatkan dari pelatihan, membaca atau pengalaman [4]. 2.2. Struktur Sistem Pakar Struktur Sistem pakar memiliki 2 bagian utama antara lain lingkungan pengembangan (development environment) yaitu bagian yang digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar dan lingkungan konsultasi (consutation environment), yaitu bagian yang digunakan oleh pengguna yang ukan pakar untuk memperoleh pengetahuan. Struktur sistem pakar dalam dua bagian tersebu dapat di lihan pada Gambar 1 berikut [5]: Generation Journal /Vol..../ No. ....ISSN: xxxx-xxxx 51 Gambar 1. Struktur Sistem Pakar 2.3. Kebutuhan Data Pada kasus Sistem Pakar Penyakit Paru-paru pada Manusia Menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto ini merupakan suatu upaya dalam mempermudah seseorang untuk menemukan jenis penyakit pernapasan apa yang diderita melalui gejalanya tanpa harus datang kepada seorang dokter. Permasalahan utama terletak pada bagaimana caranya kita mengetahui kebutuhan kalori tersebut tanpa harus menemui seorang pakar. Tahapan analisa kebutuhan sistem memiliki tujuan untuk memodelkan informasi yang akan digunakan dalam tahapan perancangan. Analisa kebutuhan sistem yang diperlukan meliputi identifikasi aktor, daftar kebutuhan sistem, dan use case diagram. 2.4 Desain Sistem User 1 Sistem Pakar Penyakit Paru-paru pada Manusia Admin Gambar 2. Arsitektur Sistem Gambar 2 menunjukkan 2 aktor yang bisa menjalankan sistem pakar penyakit paru- paru pada manusia, yaitu user dan admin. Bulan Tahun 52 ISSN: xxxx-xxxx Data Konsultasi Penyakit 1 Data Paru-paru Sistem Pakar Penyakit Paru-paru pada Manusia Penguna/User Laporan Hasil Diagnosa Laporan Data Paru-paru Gambar 3.Data Flow Diagram Pengguna atau User bisa memasukkan data paru- paruserta konsultasi penyakit ke dalam sistem. Setelah diproses, user akan mendapatkan laporan data paru- paru dan hasil diagnosanya. Ditunjukkan oleh Gambar 3. 1.1 1 Diagnosis Penyakit Data Gejala Penguna/User 1.2 2 Pembuuatan Laporan Data Penyakit Gambar 4.DFD Level 1 Pada Gambar 4 menunjukkan bahwa pengguna/ user akan melakukan proses diagnosis penyakit. Pada proses diagnosis penyakit akan dicocokkan dengan yang ada pada table data gejala. Diagnosis penyakit ini juga akan berelasi dengan table data penyakit untuk proses pembuatan laporan. 1.1.1 Diagnosa Penyakit 1 Data Gejala Penguna/User 2 Data Penyakit 1.1.2 Hasil Diagnosa Gambar 5.DFD Level 1.1 Pada gambar 5, menunjukkan DFD level 1.1. Dimana pada level ini, diagnose penyakit yang berelasi dengan table data gejala dan data penyakit akan menghasilkan sebuah hasil diagnose yang akan diberikan kepada pengguna atau user. 1.2.1 Penguna/User 2 Data Penyakit Laporan Data Penyakit Gambar 6.DFD Level 1.2 Dari tabel data penyakit yang berisikan nama penyakit, definisi penyakit, dan solusi penyakit, sistem akan memberikan laporan data penyakit kepada pengguna/ atau user yang ditunjukkan oleh gambar 6. Generation Journal /Vol..../ No. ....ISSN: xxxx-xxxx 53 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 7.Halaman Analisis Penyakit Pada Gambar 7 adalah halaman analisis penyakit. User bisa menginputkan gejala- gejala yang dialami dengan cek list pada gejala yang tersedia. Setelah itu pada button analisa akan muncul hasil prosentase terhadap penyakit kanker paru- paru, penyakit SARS dan penyakit Laringitis. Berdasarkan uji coba di atas, ternyata prosentase terbesar adalah 37,74, yang menunjukkan bahwa user mengalami penyakit Laringitis. Gambar 8 Halaman Definisi Penyakit Gambar 8 menunjukkan hasil definisi penyakit pada halaman tersebut dijelaskan apa maksud dari penyakir kanker paru- paru, SARS dan Laringitis. Bulan Tahun 54 ISSN: xxxx-xxxx Gambar 9 Halaman Solusi Gambar 9 menunjukkan bahwa setiap penyakit aka nada solusi. Pada tampilan solusi, akan memuat solusi- solusi dan larangan pada penderita penyakit kanker paru- paru, SARS dan Laringitis. 4. SIMPULAN Dari penelitian dihasilkan sebuah perangkat lunak baru yang mampu mendiagnosa penyakit pernafasan berdasarkan gejala yang dimasukkan dan dapat memberikan informasi tentang penyakit yang terdiagnosa.Perangkat lunak yang dihasilkan mampu mendiagnosa penyakit dalam dengan menggunakan metode Tsukamoto sertamenggunakan bahasa pemograman Java NetBeans IDE 6.8 yang dapat beraksi layaknya pakar internis. Sistem ini dapat digunakan sebagai media konsultasi. 5. SARAN Adapun saran-saran yang disampaikan berdasarkan hasil pengamatan dananalisa dari pembuatan sistem pakar ini adalah sebagai berikut : 1. Sebelum menerapkan sistem ini perlu dilakukan uji coba dan selama masa uji coba sistem yang lama tetap dipakai. 2. Jika hasil coba menunjukan hasil yang positif maka perlu tindakan pelatihan bagi pengguna akan terlibat dalam pemakaian sistem ini. 3. Sistem pakar perlu diterapkan agar mempermudah pengguna dalam mengetahui jenis penyakit yang diderita tanpa bertanya langsung pada seorang pakar.. DAFTAR PUSTAKA [1] Apriana, Reny, dkk. Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Paru- paru pada Anak. Jurnal INFOTEKMESIN Vol. 6 Edisi Juli 2013. [2] Octavina, Yozzi, Abdul Fadlil. Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit pada Saluran Pernafasan dan Paru Menggunakan Metode Certainty Factor. Jurnal Sarjana Teknik Informatika. Vol. 2 No. 2 Juni 2014. E-ISSN: 2338-5197 [3] Suyoto. 2004. Intelegensi Buatan Teori dan Pemrograman. Gaca Media. Yogyakarta. [4] Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar Sistem pakar. Andi Offset. Yogyakarta. Generation Journal /Vol..../ No. ....ISSN: xxxx-xxxx 55 [5] Kusumadewi, Sri., 2003, Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya), Graha Ilmu, Yogyakarta. Bulan Tahun