Uploaded by User85592

Kode etik keperawatan 2020

advertisement
KODE ETTIK KEPERAWAATA
OLEH. HJ.SITTI AMINAH ,SKM,S.Kep.M.Kes.
1
Pengertian Kode Etik Keperawatan
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai
pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan
yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi
perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia
A. Kegunaan Kode Etik Keperawatan
1. menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat diharuskan memahami dan
menerima kepercayaan dan tanggungjawab
2. menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan menjalin hubungan
keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek etikal.
3. menetapkan hubungan-hubungan profesional yang harus dipatuhi
4. perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.
B. Kedudukan Kode Etik Dalam Sistem Keperawatan
1. Kedudukan Keperawatan
a. Keperawatan adalah ilmu dan kiat sains terapan (applied science).
b. Keperawatan adalah profesi yang berorientasi pada pelayanan helping
health illnes problem.
c. Keperawatan mempunyai empat tingkat klien yaitu individu, keluarga,
kelompok dan komunitas.
d. Pelayanan keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan.
2. Wewenang perawat dalam pelayanan kesehatan
a. Authority, wewenang untuk mempengaruhi proses asuhan melalui peran
profesional.
2
b. Akuntabilitas, wewenang dan tanggungjawab untuk mengambil keputusan
terhadap klien, diri sendiri, dan profesi.
c. Kolaborasi, wewenang untuk mengadakan hubungan kerja dan berbagai
disisplin dalam mengakses masalah klien dan membantu klien
menyelesaikannya.
d. Perawat juga memiliki wewenang untuk mengambil keputusan yang
mendiri terhadap hal-hal tertentu yang diatur dengan tegas menurut
peraturan undang-undang dan organisasi profesi.
e. Para perawat memiliki wewenang untuk membela maupun memberikan
dukungan (advocacy) terhadap klien.
f. Perawat juga memiliki wewenang faslitasi yaitu mendesimalkan profesi
dengan organisasi dan sistem keluarga dalam asuhan.
g. Perawat juga memiliki wewenang mendahulukan kepentingan kesehatan
dari masyarakat yang bersifat humanis
3. Kedudukan perawat sebagai profesi
Profesi adalah suatu pekerjaanyang membutuhkan badan ilmu sebagai dasar
untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak
tantangan baru, memerlukan pelatihan dan pendidikan yang cukup lama, serta
memiliki kode etik dengan fokus utama adalah pada pelayanan.
C. Kode Etik Perawat Indonesia
Kode etik keperawatan Indonesia telah disusun oleh Dewan Pimpinan Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia, melalui Munas PPNI di Jakarta pada
tanggal 29 November 1989. Kode etik tersebut terdiri atas limat bab dan 16 pasal,
dimana:
3
1. Bab Satu
Tanggung jawab Perawat, terhadap Masyarakat, keluarga dan penderita
a. Perawat dalam rangka pengabdianynya senantiasa berpedoman kepada
tanggung jawab yang pangkal tolaknya bersumber dari adanya kebutuhan
akan perawat untuk individu, keluarga dan masyarakat.
b. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang keperawatan
senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nila
budaya, adat istiadat, dan kelangsungan hidup beragama dari orang
seorang, keluarga dan masyarakat.
c. Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi orang seorang, keluarga
dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ihlas sesuai dengan
martabat dan tradisi luhur perawatan.
d. Perawat senantiasa menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan orang
seorang, keluarga dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan
mengadakan upaya kesejahteraan umum sebagai bagian dari tugas,
kewajiban bagi kepentingan masyrarakat.
2. Bab Dua
Tanggung jawab perawat terhadap tugas
a. Perawat senantiasa merawat mutu pelayanan yang tinggi disertai kejujuran
profesional
b. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
c. Perawat tidak akan mempergunakan pengetahuan dan keterampilan
perawatan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma
kemanusiaan.
4
d. Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha
dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, dll.
e. Perawat
senantiasa
mengupayakan
perlindungan
dan
keselamatan
penderita
3. Bab Tiga
Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan
lainnya
1. Perawat senantiasa memelihara hubungan yang baik antar sesama perawat
dan dengan tenaga kesehatan lainnya
2. Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan keterampilan dan
pengalamannya kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan
pengalaman dari profesi lain bidang perawatan.
4. Bab Empat
Tanggung jawab perawat terhadap profesi keperawatan
a. Perawat selalu berusaha meningkatkan kemampuan profesional
b. Perawat selalu menunjang tinggi nama baik profesi perawat
c. Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan
dan pelayanan keperawatan
d. Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi
profesi perawat
5. Bab lima
Tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air
5
1. Perawat
senantiasa
melaksanakan
ketentuan-ketentuan
sebagai
kebijaksanaan yang digariskan oleh pemerintah
2. Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran
kepada pemerintah
Dalam Keputusan Munas VI PPNI Nomor: 09/MUNAS VI/PPNI/2000.
PPNI menyadari bahwa perawat Indonesia terpanggil untuk menunaikan
kewajiban dalam bidang keperawatan dengan penuh tanggung jawab, berpedoman
kepada dasar seperti tertera dibawah ini:
1. Perawat dan Klien
a. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat
dan martabat manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh
pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, dll
b. Perawat
dalam
memberikan
pelayanan
keperawatan
senantiasa
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat
istiadat, dan kelangsungan hidup beragama klien.
c. Tanggung
jawab
utama
perawat
adalah
kepada
mereka
yang
membutuhkan asuahn keperawatan.
d. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan
dengan tugas yang dipercayakan kepadanya
2. Perawat dan Praktik
a. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi di bidang keperawatan
melalui belajar terus-menerus.
6
b. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi
disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta
keterampilan keperawatan sesuai denngan kebutuhan klien.
c. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang
adekuat dan mempertimbangkan kemampuan
d. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan
3. Perawat dan Masyarakat
Perawat
mengemban
tanggung
jawab
bersama
masyarakat
untuk
memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan
kesehatan masyarakat.
4. Perawat dan Teman Sejawat
a. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan perawat maupun
denngan tenaga kesehatan lainnya
b. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang
memberiakan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis, dan
ilegal.
5. Perawat dan Profesi
1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan
dan pelayanan keperawatan
2. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi
keperawatan.
3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi membangun dan
memelihara kondisi kerja kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan
yang bermutu tinggi.
7
D. Dilema Etik
Dilema etika adalah situasi yang dihadapi seseorang dimana keputusan
mengenai perilaku yang layak harus di buat. (Arens dan Loebbecke, 1991: 77).
Enam pendekatan dapat dilakukan orang yang sedang menghadapi dilema
tersebut, yaitu:
1. Mendapatkan fakta-fakta yang relevan
2. Menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3. Menentukan siap dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi
dilemma
4. Menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema
5. Menentukan konsekwensi yang mungkin dari setiap alternative
6. Menetapkan tindakan yang tepat.
Dengan menerapkan enam pendekatan tersebut maka dapat meminimalisasi
atau menghindari rasionalisasi perilaku etis yang meliputi: (1) semua orang
melakukannya, (2) jika legal maka disana terdapat keetisan dan (3) kemungkinan
ketahuan dan konsekwensinya.
Kerangka pemecahan dilema etik banyak diutarakan oleh para ahli dan pada
dasarnya menggunakan kerangka proses keperawatan / Pemecahan masalah secara
ilmiah, antara lain:
1. Model Pemecahan masalah ( Megan, 1989 )
a. Mengkaji situasi
b. Mendiagnosa masalah etik moral
c. Membuat tujuan dan rencana pemecahan
8
d. Melaksanakan rencana
e. Mengevaluasi hasil
2. Kerangka pemecahan dilema etik (kozier & erb, 2004 )
a. Mengembangkan data dasar.
b. Mengidentifikasi konflik yang terjadi berdasarkan situasi tersebut
c. Membuat
tindakan
alternatif
tentang
rangkaian
tindakan
yang
direncanakan dan mempertimbangkan hasil akhir tindakan tersebut
d. Menentukan siapa yang terlibat dalam masalah tersebut dan siapa
pengambil keputusan yang tepat
e. Mengidentifikasi kewajiban perawat
f. Membuat keputusan
3. Model Murphy dan Murphy
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan
b. Mengidentifikasi masalah etik
c. Siapa yang terlibat dalam pengambilan keputusan
d. Mengidentifikasi peran perawat
e. Mempertimbangkan berbagai alternatif-alternatif
f. Mempertimbangkan besar kecilnya konsekuensi setiap keputusan
g. Memberi keputusan
h. Mempertimbangkan bagaimanan keputusan tersebut hingga sesuai dengan
falsafah umum untuk perawatan klien
i. Analisa situasi hingga hasil aktual dari keputusan telah tampak dan
menggunakan informasi tersebut untuk membantu membuat keputusan
berikutnya.
9
4. Langkah-langkah menurut Purtilo dan Cassel ( 1981)
a. Mengumpulkan data yang relevan
b. Mengidentifikasi dilema
c. Memutuskan apa yang harus dilakukan
d. Melengkapi tindakan
5. Langkah-langkah menurut Thompson & Thompson ( 1981)
a. Meninjau situasi untuk menentukan masalah kesehatan, keputusan yang
diperlukan, komponen etis dan petunjuk individual.
b. Mengumpulkan informasi tambahan untuk mengklasifikasi situasi
c. Mengidentifikasi Issue etik
d. Menentukan posisi moral pribadi dan professional
e. Mengidentifikasi posisi moral dari petunjuk individual yang terkait.
f. Mengidentifikasi konflik nilai yang ada
10
DAFTAR PUSTAKA
Ann Helm, RN, MS, JD, (2006). Malpratik Keperawatan. Jakarta : EGC
Ernawati Dalami.dkk.2010 .Etika keperawatan, Trans Info Media, Jakarta
Ismail,Nila,(2001) ,Etika Keperawatan, Jakarta widyaMedika
K. Berthnes, (2001). Etika. Jakarta : PT Gramedia Pustakan Utama
Kemenkes RI Jakart, (2009). UU No. 23 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta :
Kemenkes
Nursalam, (2002). Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta : Sagung Seto
Prihardjo, Robert, (1995). Pratik Keperawatan Profesional. Jakarta : EGC
Sumijatun. 2011. Membudayakan Etik dalam Praktik Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
11
Download