BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Hukum merupakan keseluruhan peraturan yang mengatur kehidupan bersama dalam kehidupan dimana pelaksanaannya dapat dipaksakan dan yang melanggarnya akan mendapatkan sanksi tertentu. 2. Aturan hukum dapat bersumber dari Pancasila, UUD 1945, kebiasaan, yurisprudensi, traktat, dan pendapat sarjana hukum 3. Aspek legal keperawatan terdiri dari UUD 1945 pasal 28 A sampai 28 J, UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit, UU No 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, UU NO 38 tahun 2014 tentang Keperawatan, dan Peraturan Menteri Kesehatan No 26 tahun 2019. 4. Terdapat beberapa faktor pendukung dalam pelaksanaan UU No 38 tahun 2014 yaitu tenaga keperawatan merupakan tenaga yang berhubungan langsung dengan pasien dan tenaga Kesehatan lainnya, UU No 38 menjadi perlindungan hukum bagi perawat, adanya kesadaran hukum bagi perawat, memebri arahan terkait hak dan kewajiban pasien, adanya organisasi PPNI yang mendukung ranah keperawatan, serta adanya pengakuan dari tenaga medis lainnya. 5. Terdapat beberapa faktor penghambat dalam pelaksanaan UU No 38 tahun 2014 yaitu masih banyaknya perawat yang belum memahami isi UU tentang keperawatan, ada beberapa pasal yang tidak sesuai dengan esensi caring dalam keperawatan, dalam pendidikan professional keperawatan tidak dimasukan kompetensi dalam melakukan tindakan medis dan pengobatan terbatas, darurat dan keadaan keterbatasan tertentu, kurang meratanya tenaga kesehatan di daerah-daerah terpencil, serta kesadaran hukum masyarakat masih rendah dan kurangnya komunikasi terhadap tenaga medis yang ada. B. SARAN Penyelesaian berbagai kasus hukum dalam bidang keperawatan harus berlandaskan aturan-aturan hukum yang ada, serta disarankan bagi perawat untuk meningkatkan pemahaman terkait hukum dalam bidang keperawatan sehingga tidak akan mengurangi pelanggaran-pelanggaran hukum yang terjadi.