ISSUE, MASALAH DAN DILEMA ETIS DALAM PEKERJAAN SOSIAL A. MASALAH ETIS Masalah etis Melingkupi tugas peksos termasuk apa yang nampak sebagai hal-hal yang teknis dan legal dalam arti bahwa pekerjaan sosial terlaksana dalam konteks kesejahteraan masyarakat yang didasarkan atas dasar prinsip keadilan sosial dan umum serta peksos memiliki kekuatan profesi dalam hubungannya dengan penggunaannya. Muncul ketika seorang pekerja sosial melihat situasi sebagai sesuatu yang memerlukan keputusan moral DILEMA ETIK PEKERJAAN SOSIAL Dilema : Situasi yang mengharuskan seseorang melakukan pilihan antara dua kemungkinan yang kedua-duanya tidak menyenangkan; Situasi yang sukar dan membingungkan (WJS Poerwadarminta,1976) Dilema etik : Suatu keadaan dimana seseorang dihadapkan pada situasi yang memerlukan pilihan antara nilai yang penting secara seimbang Dilema etis Terjadi ketika peksos memandang dirinya dihadapkan kepada pilihan antara dua hal yang sama-sama merupakan pilihan yang tidak dapat diterima, yang mungkin akan menyebabkan konflik prinsip-prinsip moral dengan tidak jelas pilihan mana yang benar. Jadi apa yang merupakan persoalan teknis bagi seseorang bisa saja merupakan persoalan etis bagi yang lain atau merupakan dilema bagi pihak ketiga. Hal ini tergantung dari bagaimana seseorang melihat situasinya, bagaimana pengalaman mengajarkannya membuat keputusan moral dan bagaimana pengalaman mempengaruhi prinsip moral mereka. B. MASALAH-MASALAH ETIS DALAM PEKERJAAN SOSIAL Tiga macam tipe persoalan yang seringkali mengakibatkan dilema dan problem etis : Kesejahteraan dan hak individu Hak klien untuk membuat keputusan dan pilihan sendiri Tanggung jawab pekerja sosial untuk meningkatkan kesejahteraan klien Hak individu dan kesejahteraan 1. Persoalan sekitar kesejahteraan dan hak individu. Hak pengguna untuk membuat keputusan dan pilihan sendiri, tanggung jawab pekerja sosial untuk meningkatkan kesejahteraan pengguna 2. 3. Persoalan-persoalan sekitar kesejahteraan umum. Hak dan kepentingan kelompok selain pengguna, tanggung jawab pekerja sosial terhadap agen kerjanya dan terhadap masyarakat Persoalan-persoalan sekitar ketidakseimbangan dan tekanan struktural tanggung jawab pekerja sosial untuk menentang penindasan dan bekerja demi perubahan dalam kebijakan agennya masyarakat Seringkali terdapat konflik antara hak, tanggung jawab, dan kepentingan baik didalam maupun antara kategori-kategori tersebut. Dalam banyak kasus, persoalan dalam tiga kategori itu muncul dan beberapa dilema yang dihadapi pekerja sosial adalah tentang menyeimbangkan prinsip etika yang berbeda, hak yang berbeda, kepentingan dan komitmen nilai yang lain. C. PEKERJA SOSIAL SEBAGAI PROFESI PENGABDIAN MASYARAKAT Pekerja sosial sama dengan profesi lain : Memiliki pengetahuan Keahlian khusus Mendapatkan kepercayaan dari klien Memiliki kode etik Pekerja sosial berbeda dengan yang lain : Peksos adalah aktifis semi profesional karena otonomi pekerja sosial lebih terbatas dari dokter dan hukum Peksos banyak yang langsung maupun tidak langsung dipekerjakan oleh pejabat lokal mereka memiliki fungsi pengawasan sosial, maka tujuan utama mereka tidak demi kepentingan kelayan seutuhnya Peksos berfungsi sebagai bagian dari negara kesejahteraan D. PEKERJAAN SOSIAL DAN NEGARA KESEJAHTERAAN Prinsip kontradiktif yang didasarkan pada negara kesejahteraan yaitu negara kesejahteraan mengaut pasar terbuka, tetapi pada saat yang sama berusaha membatasi dan mengawasinya. Menggabungkan ide-ide hak azasi, khususnya hak kepemilikan dan penghasilan tetapi menegaskan hak kesejahteraan, hak untuk mendapati kebutuhan dasar Ini didasarkan atas konsepsi individu sebagai agen yang bertanggung jawab tetapi mengakui pula bahwa banyak kondisi dalam kehidupan seseorang ditentukan oleh keadaan yang berada diluar kontrol seseorang Ini didasarkan atas perasaan sosiabilitas dan kepentingan bersama, tetapi keberhasilannya dapat meruntuhkan perasaan ini, ia menyediakan keamanan tetapi juga memeluk komitmen kepada kebebasan.