Uploaded by User85058

syahraniayusabila-181029090309

advertisement
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, berkat rahmat-Nya
lah kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Penelitian
Geografi Lingkungan berjudul “Study Geografi Tentang Sodiologi Di Wisata
Pantai Sanur” .
Laporan ini merupakan hasil dari kegiatan penelitian pembelajaran geografi
lingkungan . Laporan ini berisi hasil pengamatan kondisi fisik dan kondisi sosial
di daerah pantai sanur, Bali.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada guru pembimbing dan pihak-pihak
lain yang membantu dan mendukung dalam kegiatan penelitian.
Kami menyadari bahwa makalah ini memang jauh dari kata sempurna untuk
memberikan sebuah informasi baru dalam pengetahuan kita. Untuk itu dalam
kesempatan kami mempersilahkan kepada para pembaca untuk kritik dan
sarannya agar tercipta laporan yang sesuai dengan kaidah. Akhir kata kami
mengucapkan terimakasih.
Wassalamualikum wr.wb
Cibinong, 22 Maret 2017
Penyusun
Syahrani
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................3
METODE PENELITIAN.........................................................................................................3
A. SETTING PENELITIAN..................................................................................................3
B. SUBJEK PENELITIAN....................................................................................................3
C. METODE PENGUMPULAN DATA.................................................................................3
HASIL PENELITIAN.......................................................................................................4
A. Kondisi Fisik ...............................................................................................................4
B. Kondisi Lingkungan Sosial ........................................................................................11
C. Karakteristik Pantai Sanur........................................................................................16
BAB III...............................................................................................................................19
A. KESIMPULAN............................................................................................................19
B. SARAN......................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sanur merupakan salah satu kawasan pariwisata tertua di Bali yang pertama
kalinya memiliki resort. Destinasi pariwisata ini mulai dikunjungi sejak tahun
1930-an. Dari beberapa informasi dari pemuka adat menjelaskan bahwa Sanur
berasal dari kata “ Saha dan Nuhur” yang berarti memohon untuk datang pada
suatu tempat , yang lama-kelamaan berubah menjadi Sanur. Dari para sesepuh,
kata Sanur berasal dari kata Sa artinya satu (tunggal) dan Nur yang artinya sinar
(teja/cahaya) yang artinya sinar mistik yang jatuh di suatu tempat dan tempat
jatuhnya sinar tersebut menjadi nama Sanur yang sekarang. Desa Sanur terletak di
sebelah tenggara Kota Denpasar dan sekitar 20 menit berkendara dari Bandara
Internasional Ngurah Rai (Sanur Dalam Angka).
Awalnya pesisir Sanur didatangi oleh seniman-seniman asing, di antaranya
pasangan penari dan juru foto asal Amerika Katharane dan Jack Mershon; Hans
dan Rolf Neuhaus bersaudara dari Jerman, yang membuka sebuah akuarium
dengan galeri seni; serta pelukis Belgia Adrien-Jean Le Mayuer de Marphes yang
menikah dengan seorang penari cantik, Ni Polok (Picard, 2006).
Kawasan Strategis Sanur yang diatur dalam Peraturan Walikota (Perwali)
no 6 Tahun 2013 terdiri dari tiga desa yang termasuk kategori desa adat sekaligus
desa dinas yakni Desa Sanur Kauh, Kelurahan Sanur dan Desa Sanur Kaja. Luas
lahan
sebesar 1.057 hektar, atau memiliki proporsi sebanyak 21,18% dari total lahan di
wilayah Kecamatan Denpasar Selatan yang berjumlah 4.990 hektar. Terdiri dari
27 banjar dinas dan banjar adat, terdiri dari sepuluh banjar di Desa Sanur Kauh,
sembilan banjar di Kelurahan Sanur, dan delapan banjar di Desa Sanur Kaja.
Luas wilayah Desa Sanur seluas 1.057 (seribu lima puluh tujuh) hektar.
Batasbatas administrasi wilayah perencanaan, di sebelah utara adalah Kecamatan
Denpasar Timur; di sebelah timur adalah Selat Badung; di sebelah selatan adalah
SelatBadung; dan di sebelah barat adalah Kelurahan Renon dan Desa Sidakarya,
Kecamatan Denpasar Selatan.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana keadaan kondisi fisik di pantai Sanur?
2. Seperti apa kondisi lingkungan sosial yang ada di pantai Sanur?
3. Bagaimana karakteristik pantai sanur?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui kondisi fisik di pantai sanur.
2. Dapat mengetahui kondisi lingkungan sosial di pantai sanur.
3. Agar mengetahui karakteristik pantai sanur
D. MANFAAT
Laporan penelitian ini disusun untuk menambah wawasan pembaca agar
mengetahui keadaan lingkungan di sekitar Pantai Sanur dalam kondisi fisik
maupun kondisi sosialnya. Selain itu, penulisan laporan ini juga bertujuan agar
kita dapat mencegah kerusakan lingkungan yang akan terjadi, sehingga keindahan
alam di Pantai Sanur tetap terjaga.
2
BAB II
METODE PENELITIAN
A. SETTING PENELITIAN
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini lakukan pada hari Senin, 13 Maret 2017.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini di lakukan di Pantai Sanur, Bali.
B. SUBJEK PENELITIAN
Dalam penelitian ini yang di jadikan subjek penelitian adalah kondisi fisik
lingkungan biotic dan abiotik di daerah sekitar Pantai Sanur, Bali.
C. METODE PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukukan dengan cara :
1. Wawancara
2. Observasi
3. Dokumentasi
4. Internet
3
HASIL PENELITIAN
A. Kondisi Fisik
2.1 Kondisi Geografis
Destinasi Pariwisata Sanur secara geografis terletak pada 8o38’00” dan 08o42’30”
LS, 115o16’30”BT. Luas wilayah Destinasi Pariwisata Sanur adalah 1.548,27 Ha.
Destinasi Pariwisata Sanur mempunyai dataran rendah pantai, sungai dan rawa
dengan kemiringan 0-2 meter di atas permukaan laut. Di samping itu di beberapa
bagian wilayah Sanur merupakan daerah bergelombang dengan kemiringan 2 –
8%. Wilayah tersebut terutama ada di daerah sepanjang Sungai Ayung yang
memisahkan antara Desa Kesiman Kertalangu dengan Desa Kesiman Petilan serta
di sebagian wilayah Kelurahan Sanur.
2.2 Kondisi Klimatologi
Data iklim yang dianalisis dengan curah hujan temperatur, dan kelembaban udara.
Seperti halnya Destinasi Pariwisata Sanur diperoleh dari Stasiun Meteorologi dan
Geofisika Ngurah Rai Tuban (ketinggian 3 mdpl 0845’00”LS, 115 13’00”LS).
Curah hujan rata-rata tahunan mencapai 2.078 mm/th. Bulan basah (curah hujan >
100 mm/bl) selama lima bulan yang jatuh pada bulan Januari- Maret, Juni, dan
Desember, bulan kering (curah hujan < 100mm/bl) selama 7 bulan yaitu April –
Mei dan Juli sampai November. Berdasarkan klasifikasi iklim Schmit dan
Fergusson (1959) termasuk dalam iklim tipe A, sedangkan menurut peta
Agroklimat Bali (Oldeman, Irsal, dan Muladi, 1980) daerah ini termasuk dalam
zone Agroklimat D3.
4
2.3 Kondisi Geologi dan Geomorfologi
Struktur organisasi permukaan tanah di Destinasi Pariwisata Sanur tersusunatas
bantuan endapan laut bersifat lepas menempati lahan-lahan pada bentang pantai
dari Pantai Matahari Terbit hingga Pantai Mertasari. Wilayah ini dimanfaatkan
untuk permukiman dan fasilitas pariwisata. Geologi yang lainnya adalah bahan
volkan berupa tuf dan endapan lahar Buyan, Beratan dan Batur, terdapat pada
lahan di bagian barat dan utara kawasan yaitu di Desa Sanur Kauh dan Desa Sanur
Kaja. Material ini kaya akan unsur-unsur hara sehingga pada lahan ini
dimanfaatkan untuk lahan sawah.
Destinasi Pariwisata Sanur berada pada ketinggian antara 0-6 mdpl dengan untuk
wilayah (relief) datar dengan kemiringan lereng antara 0- 2 % dan tempat-tempat
berombak dengan kemiringan lereng antara 3-8% yaitu sepanjang Tukad Ayung.
Sebagian daerah pantai di Destinasi Pariwisata Sanur merupakan daerah yang
berpotensi untuk terjadi genangan pada musim hujan, sehingga dengan kondisi ini
maka drainase dalam destinasi perlu mendapat perhatian khusus baik aspek sistem
jaringan maupun aspek teknik rekayasa, sehingga tidak mengganggu kegiatan
masyarakat dan wisatawan.
2.4 Kondisi Guna Lahan dan Vegetasi
Destinasi Pariwisata Sanur memiliki garis pantai yang terbentang dari utara, mulai
dari Pantai Matahari Terbit sampai ke selatan di Pantai Mertasari dengan
bentangan terumbu karang yang merupakan potensi objek wisata utama yang
memacu perkembagan kawasan ini. Penggunaan lahan di Destinasi Pariwisata
Sanur didominasi oleh pekarangan/pemukiman yang mencapai luasan 885, ha atau
50,6 % dari seluruh kawasan, diikuti oleh penggunaan lain seluas 368, 6 ha
(20,1%), tegalan dan kebun seluas 273, 1 ha (15,6%), sisanya berupa persawahan
seluas 184 ha (10,5%) dan hutan mangrove seluas 39 ha (2,2%). Berdasarkan pola
penggunaan lahan tersebut dapat dilihat bahwa Destinasi Pariwisata Sanur
khususnya Kelurahan Sanur dan Desa Sanur Kaja memiliki daerah tebangan yang
tinggi, melampaui proporsi standar hunian yang ideal. Oleh karena itu dalam
pengembangannya lebih ditekankan pada optimalisasi dan peningkatan kualitas
fasilitas yang sudah ada. Ciri khas vegetasi di destinasi ini terdiri dari pohon
bakau (mangrove) yang menyebar di daerah rawa di Desa Sanur Kauh. Jenis
tanaman seperti kelapa, ketapang dan camplung di daerah dataran di sepanjang
pantai, sedangkan untuk lahan persawahan ditanami tanaman padi, palawija, dan
hortikultura dataran rendah. Jenis vegetasi tersebut diharapkan dapat mendukung
pengembangan ruang hijau (landscape) dan upaya konservasi pada Destinasi
Pariwisata Sanur.
5
2.5 Kondisi Hidrologi
Destinasi Pariwisata Sanur terletak di Sub – SWS 03.01.01. Pertumbuhan
akomodasi wisata pada kawasan ini secara kuantitatif diharapkan stagnan, tetapi
secara kualitatif diharapkan terjadi peningkatan kualitas dari hotel-hotel nonbintang menjadi hotel berbintang. Peningkatan kalasifikasi hotel ini tentu saja
berdampak terhadap meningkatnya kuantitas dan kualitas penyediaan pasokan air
bersih pada garis pertumbuhan yang agak datar. Keragaman daya tarik wisata juga
berpotensi memunculkan peningkatan permintaan terhadap air bersih dan air baku
pada umumnya yang dimanfaatkan, baik untuk dikonsumsi maupun sebagai
pendukung atraksi wisata. Potensi wisata air 55 permukaan terdapat pada wilayah
sub-SWS 03.01.01 ini secara kuantiatif sesungguhnya cukup berlimpah. Rataan
curah hujan pada sub-SWS sebesar 2.078 mm/th.
Di pantai di Destinasi Pariwisata Sanur air tanah sudah terpengaruh air laut
sehingga tidak baik untuk dieksplorasi. Tetapi di bagian barat dan utara kawasan
kandungan lokal air tanah cukup tinggi mencapai 10ltr/det. Potensi ini
diperkirakan sudah termanfaatkan secara baik oleh akomodasi wisata yang ada.
Dengan kondisi tersebut, keadaan lautan perlu dipertimbangkan sedemikian rupa
sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kemajuan pariwisata di kawasan
itu sendiri
2.6 Komponen Abiotik
Abiotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu
yang tidak hidup (benda-benda mati). Komponen abiotik merupakan komponen
penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda tak hidup. Secara terperinci,
komponen abiotik merupakan keadaan fisik dan kimia di sekitar organisme yang
menjadi medium dan substrat untuk menunjang berlangsungnya kehidupan
organisme tersebut.
Berikut
penjelasannya.
ini
adalah
beberapa
contoh
komponen
abiotik
beserta
a. Suhu Udara
Contoh komponen abiotik yang pertama adalah
udara. Temperatur udara berkisar antara 25,8°C –
24,0°C, dengan rata-rata 30,0°C. Temperatur rata-
6
rata terendah terjadi pada bulan Juli yaitu 25,0°C dan tertinggi terjadi pada bulan
November yaitu 34,0°C. Kelembaban udara di kawasan ini berkisar antara 7090%.
b. Air
Air laut di Pantai Sanur cenderung dangkal
dengan ombak yang tenang serta terdapat
cukup banyak batu karang. Tenangnya air
laut memang membuat pengunjung tidak
dapat surfing di pantai ini, namun sebagai
gantinya jadi lebih cocok untukbermain
kano,menyelam, snorkeling,berenang, banana
boat serta melakukan aktivitas seawalker dan
lain sebagainya. Banyak fasilitas yang
disediakan atau disewakan untuk menunjang aktivitas tersebut di
Pantai Sanur.
c. Tanah
Kawasan pariwisata Sanur memiliki jenis tanah
bertekstur kasar, yaitu terdiri dari lumpur lempung,
lumpur pasiran, dan lanau yang memiliki sifat
meresapkan air lebih baik, sehingga pembentukan air
tanah akan berlangsung lebih cepat. Di sepanjang
pantai Sanur dibentuk oleh endapan aluvium pantai
dengan jenis tanah dicirikan oleh warna abu-abu
muda – kecoklatan, bersifat agak lepas – lepas
dengan ukuran butir-lempung-pasir dengan ketebalan
umumnya kurang dari 1 meter.
d. Pasir
Pasir di Pantai Sanur Bali termasuk pasir putih
namun dengan tekstur yang sedikit kasar. Hal
tersebut disebabkan oleh adanya terumbu
karang yang tumbuh di lepas pantai, yang akan
terhempas ke pantai saat terumbu karang ini
mati. Terumbu karang yang mati dan terhempas
ke pantai inilah yang menjadi pembentuk pasir
di pantai Sanur. Meskipun agak kasar, pasir di
Pantai Sanur tetap nyaman untuk diinjak
7
dengan kaki kosong sambil melakukan berbagai
aktivitas yang menyenangkan di atas pasir
tersebut.
e. Matahari
Matahari terbit atau sunrise, saat yang paling
dinanti bagi fotografer alam. Salah satu pantai
favorit untuk foto sunrise
adalah Pantai Sanur di Bali. Begini tips
memotret, beserta bukti indahnya sunrise di
Pantai Sanur.Kadang seorang fotografer rela
untuk menunggu berjam-jam lamanya, hanya
untuk momen yang tidak akan pernah sama di
setiap harinya. Bangun pagi pukul 04.00 WIB
subuh menjadi suatu hal yang sudah biasa,
karena pukul 05.00 WIB sudah harus di lokasi
pemotretan
matahari
terbit
untuk
mempersiapkan peralatan yang sudah di
rancang sebelumnya.
2.7 Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk
hidup. Pada pokoknya makhluk hidup dapat digolongkan berdasarkan jenis-jenis
tertentu, misalnya golongan manusia, hewan dan tumbuhan.
Berikut adalah contoh biotik di pantai sanur.
1. Terumbu Karang
Terumbu karang di pantai Sanur tumbuh sepanjang batas luar (outer
boundary) laguna, yang membentuk penangkis gelombang alami dan meredam
energi gelombang. Terumbu karang yang sehat tidak hanya penting secara
ekologis tetapi juga secara ekonomis. Ada dua sumber ancaman terhadap terumbu
karang secara umum yaitu : ancaman oleh faktor alam (natural threats) antara lain
badai gelombang, pemanasan global, predator alami dan erosi dan sedimentasi
dan aktivitas manusia (anthropo-genic threats) meliputi : aktivitas-aktivitas
8
manusia baik yang langsung yang ada di wilayah pesisir maupun yang ada di
daratan.
Ekosistem1 terumbu karang berperan melindungi pantai, menopang
keanekaragaman hayati lautan, mengandung sumberdaya hayati sebagai sumber
mata pencaharian masyarakat, serta mempunyai nilai estetika tinggi yang
menunjang pariwisata. Oleh karena itu manfaat karang di Pantai Sanur sangat
penting sebagai pelindung pantai karena kekuatan gelombang sudah banyak
diredam oleh karang sebelum mencapai bibir pantai. Demikian juga lamun
penting untuk menjaga keseimbangan pasir yang ada di pantai. Dengan sistem
perakaran yang malang melintang akan mengikat pasir yang ada di dasar sehingga
butiran-butiran pasir manjadi stabil. Di samping itu dengan dedaunannya akan
meredam kekuatan arus di dekat dasar sehingga substrat yang butirannya kecil
akan mengendap sehingga perairan menjadi jernih. Dengan demikian kombinasi
keberadaan karang dan lamun ini menjadikan pantai kian asri. Kerusakan terhadap
kedua komponen ini menjadikan pantai menjadi tidak asri dan tidak nyaman bagi
biota lain untuk tumbuh dan berkembang. Berdasarkan hasil perhitungan dengan
citra satelit, maka luas tutupan karang hidup di pesisir Kota Denpasar mencapai
97,414 Ha yang terbagi menjadi luas tutupan sepanjang pantai Sanur hingga
Mertesari mencapai luas 72,775 Ha .
Sebaran tersebut secara lebih jelas disajikan pada gambar, (peta persebaran dan
terumbu karang yang rusak).
Kondisi terumbu karang di Pantai Sanur, baik di pantai bagian selatan
maupun di bagian tengah-tengah, berada dalam kondisi sedang dengan prosentase
penutupan masing-masing 48,2 - 57% dan 35,52 - 43,08%. Kondisi terumbu
karang terburuk terlihat di Sanur bagian utara, dengan kondisi sedang sampai
buruk dan prosentase penutupannya hanya mencapai 19,33 - 25,21%.
Hasil monitoring tahun 2006 menunjukkan bahwa nilai penutupan karang
hidup di Sanur 30,12-67,34 % pada kedalaman 3 m dan 28,1-64,17 % pada
kedalaman 10 m yang mana kondisi ini termasuk ke dalam katagori sedang
sampai baik. Nilai penutupan karang hidup di Serangan 37,7-71,9 % pada
kedalaman 3 m dan 26,5-65,2 % pada kedalaman 10 m yang kondisinya masuk
1
suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan
kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang
saling memengaruhi
9
dalam katagori buruk sampai baik. Kerusakan karang dan lamun dapat terjadi
karena faktor alam dan juga faktor manusia. Sedimentasi yang banyak dari sungai
dapat membuat zooxanthela pada karang menjadi kesulitan untuk berfotosintesis,
sehingga karang sebagai inangnya tidak mendapatkan energi yang optimal untuk
tumbuh. Hal yang sama juga dapat terjadi pada lamun, karena lamun juga
memerlukan aktivitas fotosintesis.
2. Fauna
Di dalam laut pantai sanur kita dapat menyelam dan melihat beranekaragam jenis
ikan , selian itu di pesisir pantai pula mudah kita temukan beberapa ekor kepiting .
Memancing di Sanur juga bisa mendapatkan berbagai jenis ikan
diantaranya cakalang, tuna serta ikan-ikan lainnya. Maka tidak heran
sebagian besar penduduk juga berprofesi sebagai nelayan.
3. Hutan Bakau
Di bagian ujung timur pantai Sanur terdapat Pusat Informasi Mangrove, Taman
Hutan Rakyat Ngurah Rai, Suwung Kauh yang mengawal hutan bakau ratusan
hektar. Para pelancong dapat berwisata alam dengan mengunjungi hutan
mangrove dengan panduan aktivitas pecinta lingkungan yang menjelaskan
pentingnya hutan mangrove sebagai penjaga lingkungan. Tempat ini kerap
menerima kunjungan anak sekolah dan wisatawan yan g berlibur bersama
keluarga.
10
B. Kondisi Lingkungan Sosial
Pantai adalah bagian daratan yang berbatasan dengan laut. Penduduk daerah
pantai mempunyai karakteristik yang disesuaikan dengan keadaan daerahnya.
Masyarakat pesisir itu sendiri dapat didefinisikan sebagai kelompok orang atau
suatu komunitas yang tinggal di daerah pesisir dan sumber kehidupan
perekonomiannya bergantung secara langsung pada pemanfaatan sumber daya
laut dan pesisir. Mereka terdiri dari nelayan pemilik, buruh nelayan, pembudidaya
ikan dan organisme laut lainnya seperti pedagang ikan atau pengolah ikan.
a. Mata Pencaharian
Penduduk Sanur memilih mata pencaharian mereka sesuai dengan ketersediaan
yang terkandung di alam. Sebagian besar penduduk daerah pantai lebih memilih
bekerja sebagai nelayan dibandingkan bercocok tanam. hal ini disebabkan kondisi
wilayahnya yang lebih dekat ke laut. Pendapatan sangat tergantung oleh musim
maupun status nelayan itu sendiri. hasil nelayan yang diperoleh biasanya langsung
dijual ke pasar. Selain sebagai nelayan, penduduk di sana ada juga sebagian yang
bekerja sebagai pemandu rekreasi wisatawan, dikarenakan pantai ini terkenal
untuk dijadikan sebagai objek wisata yang ramah.
b. Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk wilayah pesisir juga tergolong rendah.
c. Pola Permukiman dan Pemanfaatan Lahan
Pola Permukiman di Destinasi Pariwisata Sanur, cenderung mengikuti pola
permukiman masyarakat Bali yang menganut sistem terbit dan tenggelam
matahari dan kaja-kelod (utara- selatan) dengan konsep asta kosala kosali. Kasta
Brahmana yang mempunyai proporsi yang besar dalam komposisi masyarakat
Sanur membuat pola bermukim masyarakat sangat memperhitungkan hal yang
berkaitan dengan spiritual ketika membangun sebuah rumah. Pola pemanfaatan
lahan di Destinasi Pariwisata Sanur didominasi oleh pemanfaatan untuk
pemukiman dan pekarangan, selanjutnya persawahan di bagian barat dan
pemanfaatan untuk kegiatan perdagangan dan jasa yang terkonsentrasi di bagian
timur dan ada di sepanjang pantai. pemanfaatan lahan di Sanur bersifat
mengumpul karena merupakan masyarakat sosial, penduduk cenderung bermukim
di daerah sepanjang jalan dengan akses yang baik . Untuk pemanfaatan lahan
sawah terdapat di Sanur bagian barat yang banyak terdapat aliran sungai dan
aliran pengairan subak keberadaanya sebagai ruang terbuka hijau membuat
pemanfaatannya tetap terjaga. Sayangnya semakin modern dan semakin sempit
ruang terbuka/lahan untuk pengembangan Sanur. Hal ini disebabkan semakin
banyaknya sawah dijadikan lahan permukiman di Sanur Kauh. Peralihan fungsi
11
dari persawahan ke pemukiman membuat daya serap air oleh lahan semakin
berkurang.
d. Kondisi Fisik Penduduk
Suhu udara di daerah pantai Sanur terasa sangat panas. Suhu rata rata di daerah
pantai pada siang hari bisa lebih dari 30 derajat . Kondisi suhu yang panas ini
mengakibatkan penduduk daerah pantai berwarna kulit agak gelap. Mereka sering
tersengat sinar matahari. merekapun biasanya menggunakan pakaian yang tipis
karena suhu yang panas ini.
e. Kepadatan Penduduk
Destinasi Pariwisata Sanur memiliki kepadatan penduduk yang tergolong sangat
padat (tingkat kepadatan lebih besar dari 401 jiwa/km²). Kepadatan penduduk
dilihat dari jumlah penduduk per satuan luas wilayah (km²). Sanur Kaja memiliki
kepadatan yang tertinggi dengan kepadatan 3.526 jiwa penduduk per km², karena
wilayah yang paling sempit dengan jumlah penduduk yang banyak. Selanjutnya
Kelurahan Sanur 1.923 penduduk/ km² dan Sanur Kauh dengan 2.458 jiwa
penduduk/km². Kepadatan penduduk di Destinasi Pariwisata Sanur masih lebih
rendah dari Kota Denpasar dengan 4.654 jiwa penduduk/km², yang menempati
urutan 29 kota-kota berdasarkan kepadatan penduduk di Indonesia.
f. Tempat Suci dan Kawasan Suci
Tempat suci adalah tempat yang disakralkan untuk memuja Sang Hyang Widhi
Wasa, yang berbentuk pura/kahyangan/luhur atau bentuk-bentuk lain yang
disetarakan statusnya sebagai pura, dibedakan menjadi Kahyangan Jagat (Sad
Kahyangan, Dang Kahyangan, dan Kahyangan Jagat lainnya, Kahyangan
Desa(Puseh, Dalem, Desa/Bale Agung, dan Kahyangan Desa lainnya), Pura
Swagina (Ulun Carik/Ulun Suwi, Segara, Melanting, Merajan Kantor), dan Pura
Kawitan (Panti, Paibon, Dadya, Batur, Pedarman ).
Di dalam kawasan Destinasi Pariwisata Sanur terdapat sejumlah pura yang
memiliki potensi sebagai daya tarik wisata. Di antaranya terdapat pura yang
tergolong sebagai khayangan jagat, yakni tempat persembahyangan bagi
masyarakat umum. Pura Dalem Kedewatan, tergolong pura khayangan jagat
terletak di Desa Sanur Kaja, dengan luas areal sekitar 10 are yang dibagi menjadi
3 bagian berdasarkan konsep Tri Mandala. Pura ini memiliki 5 unit bangunan suci
dan sejumlah bangunan lain dengan langgam arsitektur tradisional Bali.
Penentuan hari pujawali (upacara besar) di pura ini tidak seperti pada pura
umumnya di Bali yang berdasarkan wuku atau sasih, melainkan setiap pertemuan
antara lain Tilem dengan Kajeng. Pelaksanaan ritual pujawali berlangsung selama
12
dua hari yang disertai dengan pementasan berbagai jenis kesenian sakral. Selain
itu juga dijumpai tradisi mepeed oleh warga dari masingmasing banjar adat.
Pura Balatri terletak di kawasan Pantai Pasir Ukir di wilayah Sanur Kaja. Pura ini
memiliki lima unit bangunan suci dengan langgam arsitektur tradisional Bali.
Berdasarkan mitologi pura ini merupakan tempat pertemuan para makhluk halus
dan pengikut ilmu hitam. Setiap tahun tepatnya pada hari Purnama Kapat di pura
ini dapat disaksikan pelaksanaan ritual pujawali.
Pura Belanjong, terletak di wilayah Banjar Belanjong, Desa Sanur Kauh. Di
samping berfungsi sebagai tempat suci bagi umat Hindu pura ini juga merupakan
cagar budaya karena di dalamnya terdapat benda benda peninggalan purbakala
(selanjutnya diuraikan pada uraian mengenai peninggalan purbakala). Setiap 210
hari, tepatnya pada hari Soma Paing Langkir (penanggalan Kalender Bali), dapat
disaksikan pelaksanaan prosesi ritual yang unik yang dihadiri oleh seluruh
tapakan (perwujudan Tuhan dalam bentuk artefak) yang ada di Desa Adat Renon.
Dalam prosesi tersebut kerap terjadi peristiwa trans/kerauhan (kesurupan) yang
dialami oleh sejumlah pemangku yang berlanjut dengan ngurek (menusukkan
keris ke dada).
Kawasan suci adalah kawasan yang disucikan oleh umat Hindu seperti kawasan
gunung, danau, mata air, campuhan, laut, dan pantai. Di Destinasi Pariwisata
Sanur, sebaran kawasan suci terdiri dari empat lokasi pantai tempat melasti
(seperti Tabel).
13
LOKASI
NAMA KAWASAN
KETERAGAN
1.
Desa Sanur Kauh
Pantai Mertasari
Tempat Melasti
2.
Desa Sanur Kaja
Pantai Sanue (JLN Matahari Terbit)
Tempat Pengayutan
3.
Keluragan Sanur
Pantai Segara
Tempat Melasti &
Pengayutan
15
C. Karakteristik Pantai Sanur
Karakteristik Pantai Sanur sendiri sedikit lebih dangkal. Di sepanjang tepi pantai,
akan terlihat perahu para nelayan dengan aneka warna yang cantik. Setiap pagi,
sekitar pukul 05.30 Wib. Kawasan pantai Sanur akan ramai dikunjungi oleh para
wisatawan yang menantikan pemandangan matahari terbit. Keindahan air laut
yang berwarna biru muda juga sangat jernih dan hamparan pasir putih dapat
memanjakan mata kita.
a. Kondisi Pariwisata Pantai Sanur
Hal yang perlu dipertimbangkan, untuk dapat dimanfaatkan secara optimal di
Destinasi Pariwisata Sanur adalah keadaan pasang purnama, arus laut, interaksi
terhadap pantai dan kualitas air laut. Destinasi Pariwisata Sanur memiliki ikon
yang terkenal yaitu Pantai Sanur. Potensi bahari utama dari Sanur merupakan
terumbu karang yang membentang dari utara sampai selatan pesisir Sanur.
Suasana di sepanjang pantai di Sanur cukup teduh karena penuh dengan pohon
besar. Selain potensi bahari, ada juga potensi budaya seperti museum Le Mayeur
yang juga banyak menarik minat wisatawan. Fasilitas yang terdapat di Sanur
antara lain adanya hotel bertaraf internasional seperti Hotel The Grand Bali
Beach, Hotel Bali Hyatt, Hotel Sanur Beach, Hotel Sindhu Beach, Griya Santrian,
dan Hotel Besakih. Berbagai fasilitas pariwisata ini berlokasi dekat dengan
perumahan penduduk sehingga Sanur merupakan kawasan pariwisata terbuka,
berbeda dengan Nusa Dua yang merupakan kawasan pariwisata yang tertutup.
Di Destinasi Pariwisata Sanur juga terdapat banyak kios cendera mata dan toko
barang kesenian (art shop) serta restaurant yang senantiasa siap melayani
kebutuhan para wisatawan hingga 24 jam. Di pantai sekitar Sanur sering digelar
event lokal, nasional, maupun internasional. Misalnya, lomba layang-layang serta
lomba jukung tradisional di Pantai Mertasari, Sanur. Sanur Vilage Festival yang
diakan rutin setiap tahun dan selalu berhasil menarik minat masyarakat dan
wisatawan di seluruh Bali untuk berkunjung ke acara ini.
Wisatawan juga dapat berjalan-jalan atau jogging menyusuri jalan setapak di
sepanjang pantai Sanur sampai Mertasari yang dibuat pada tahun 2004 terkait
dengan proyek pengamanan pantai-pantai di Sanur. Wisatawan juga dapat
melakukan aktivitas lain seperti berjemur (sun bathing) di sepanjang pantai Sanur.
16
b. Potensi dan Daya Tarik Pantai Sanur
Garis pantai kawasan pariwisata Sanur memiliki panjang ± 9 km. Pantai terletak
di sebelah Timur yang membentang dari utara ke selatan. Berdasarkan potensi
yang dimiliki, maka pengembangan kepariwisataan di Destinasi Pariwisata Sanur
lebih berorientasi ke pantai. Dengan kondisi tersebut, keadaan lautan perlu
dipertimbangkan sedemikian rupa, sehingga dapat dimanfaatkan secara optimum
bagi kemajuan pariwisata kawasan itu sendiri. Hal yang perlu dipertimbangkan,
untuk dapat dimanfaatkan secara optimal adalah keadaan kawasan pesisir Sanur
mulai dikunjungi orang asing sejak 180 tahun yang lalu, saat itu wisatawan yang
datang hanya sekadar untuk melihat keindahan alam. Pada tahun 1960, mulai
perkembangan Sanur menjadi salah satu kawasan daya tarik wisata yang pertama.
Sampai saat ini kawasan pesisir Sanur terus mengalami perubahan dari kegiatan
kepariwisataannya.
Potensi utama yang menjadi daya tarik pesisir Sanur untuk dikunjungi adalah
keindahan lansekap lautnya. Wisatawan datang dan menginap di Sanur hanya
untuk melihat panorama indah saat matahari terbit (sunrise). Dari pantai Sanur
juga terlihat jelas panorama pegunungan di Bali Tengah dan Pulau Nusa Penida
yang melengkapi keeksotisan pemandangan laut pesisir Sanur.
Sejak tahun 2004 wisatawan, masyarakat dan pengusaha yang melakukan
kegiatan di Pantai Sanur merasa nyaman, keadaan pantai Sanur membaik setelah
adanya pembangunan krib-krib penahan gelombang oleh bantuan Pemerintah
Jepang serta pembangunan jalan pedestarian oleh pemerintah yang membuat
akses pantai lebih baik dan bibir-bibir pantai di Pantai Sanur semakin lebar.
Sebelumnya tingkat abrasi pantai Sanur sangat tinggi namun saat ini dapat
terselamatkan, pengusaha tidak terhimpit lagi dengan bibir laut dan nelayan
memiliki ruang untuk penambatan perahu serta wisatawan dapat melakukan
aktivitas yang lebih banyak seperti berjemur dan bermain olahraga pantai.
Pantai Sanur yang terkenal dengan perahu layar tradisionalnya yang merupakan
salah satu sejarah perkembangan wisata bahari pesisir Sanur, sampai saat ini
kelompok jukung tradisional masih aktif untuk memberikan jasa pelayanan pada
wisatawan yang ingin berlayar dengan jukung maupun jasa pariwisata lain, seperti
massage, penyewaan alat-alat aktivitas seperti sepeda, kano, pelampung, hingga
ke penyewaan toilet dan air bilas.
Saat ini ada lima kelompok jukung pariwisata yang ada di Sanur yaitu kelompok
jukung yang ada di Sanur Kaja tepatnya beroperasi di sekitar Grand Bali Beach,
kelompok Jukung 2 terletak di Pantai Segara Sanur, kelompok Jukung 3
bertempat di Pantai Cemara Beneh dan kelompok 4 beroperasi di sekitaran pantai
Hotel Hyatt tiga kelompok ini berada dalam wilayah Kelurahan Sanur. Jukung
pariwisata kelompok 5 berada di wilayah Desa Sanur Kauh, dan anggotanya
17
sebagian dari Kelurahan Sanur dan sebagian lagi dari masyarakat Desa Sanur
Kauh.
Selain kelompok jukung ada lima kelompok nelayan yang dikhususkan untuk
menangkap ikan saja. Kelompok nelayan yang ada di Sanur yaitu: Kelompok
nelayan Mina Sari Asih yang terletak di Pantai Matahari Terbit Sanur Kaja,
kelompok Nelayan Astitining Segara di Pantai Hyatt, kelompok nelayan tapang
Kembar di Pantai Semawang keduanya berada dalam wilayah Kelurahan Sanur,
dua kelompok nelayan yang berada di Desa Pekraman Intaran Sanur Kauh, yaitu
kelompok nelayan Mina Suka Werdi dan Kelompok Nelayan Pica Segara di
Pantai Tirta Empul Mertasari. Dalam kelompok nelayan ini tidak diperbolehkan
untuk menyediakan jasa yang dikomersialkan untuk wisatawan. Keseluruhan dari
kelompok nelayan yang ada di Sanur tergabung dalam satu organisasi besar yang
disebut Dewi Setayo Jana Gandhi Sanur.
Selain memiliki pantai yang berpasir putih, Sanur memiliki potensi yang besar
yaitu terumbu karangnya. Pantai Sanur memiliki gelombang yang tidak terlalu
besar dan bila airnya surut akan terlihat batu karang yang membentang berwarnawarni. Terumbu karang di Destinasi Pariwisata Sanur terdiri dari terumbu karang
yang ada di Pantai Semawang – Pantai Sindhu seluas 71 ha, pantai Sanur seluas
25 ha dan Pantai Mertasari seluas 56 ha.
Keadaan air laut di Pantai Sanur tenang karena adanya terumbu karang tepi yang
melindungi bibir-bibir Pantai Sanur dari gelombang-gelombang besar yang datang
dari laut lepas, sebaliknya terumbu karang tepi yang menghalangi dan
membentang dari utara sampai selatan pesisir Sanur menimbulkan gelombang
yang sempurna untuk para pecinta olahraga selancar. Angin yang bertiup kencang
di pesisir Sanur menciptakan berbagai jenis olahraga jenis layar, ini dapat dilihat
dari adanya jukung-jukung yang masih aktif menjadi aktivitas utama dan sampai
jenis olahraga layar yang paling baru seperti kite surfing (berselancar di
permukaan air dengan menggunakan tarikan media layang-layang)
18
BAB III
A. KESIMPULAN
Pantai Sanur merupakan pantai yang terletak persis di sebelah timur
kota Denpasar, ibukota Bali. Sanur berada di Kotamadya Denpasar. Pantai Sanur
banyak sekali objek wisatanya mulai dari alam sampai tempat-tempat suci yang
bisa di kunjungi. Pantai Sanur juga telah di kenal dengan keindahan matahari
terbitnya “Sunrise” . Selain itu dengan tenangnya arus air laut di Pantai Sanur ,
sehingga banyak pengunjung yang membawa keluarganya terutama anak kecil
aman untuk bermain air disana , dan pasir nya yang putih, serta keadaan di
sekeliling pantai yang begitu indah. Pantai tersebut menyimpan banyak
keanekaragaman hayati yang terdapat di lingkungan biotik dan abiotik.
Komponen biotik yang terdapat di Pantai Sanur terdiri dari fauna dan flora. Dan
masyarakat di sana sangat bergantung kepada alam untuk mendapatkan mata
pencahariaanya dari hasil lautnya maupun objek wisatanya.
B. SARAN
Harapan kami sekolah di harapkan agar mengajurkan kepada biro tour
untuk memperlama waktu kunjungan di tempat penelitian ini.
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Donny Purnomo http://pinterdw.blogspot.co.id/2012/01/pantai-sanur-bali.html
2. https://mbojo.files.wordpress.com/2009/07/bab-vii-pesisir-dan-laut.pdf
3. http://www.nnoart.com/2016/04/eksplorasi-pantai-sanur-bali-sunrise.html
4.https://travel.detik.com/read/2014/08/15/111600/2655679/1025/sunrise-pantaisanur-bali-yang-menakjubkan
5.http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-1565-16631087-bab%20iv
%20.pdf
20
Download