BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan Bali yang sangat pesat ini mampu menyedot jumlah wisatawan yang datang ke Bali, yang berdampak pada jumlah kamar yang terjual setiap tahunnya juga semakin meningkat. Hal ini juga mempengaruhi banyak tujuan wisata semakin ramai dikunjungi. Salah satu daerah tujuan wisata di Pulau Bali, yaitu Kota Denpasar yang terkenal dengan icon Daerah Tujuan Wisata Sanur. Sanur terletak di timur kota Denpasar, sekitar 25 menit dari pusat kota Denpasar. Sanur memiliki banyak atraksi wisata salah satunya adalah Pantai Sanur. Untuk mendukung atraksi wisata yang sudah dimiliki oleh Sanur sendiri, Sanur harus memiliki penunjang akomodasi yang mendukung agar para wisatawan lebih lama tinggal di daerah tujuan wisata dan akan membelanjakan uangnya lebih banyak. Penunjang pariwisata baik itu hotel, restaurant, travel agent dan lain sebagainya. Salah satu yang terpenting adalah adanya penginapan yang cukup memadai. Sanur memiliki banyak hotel yang tersebar, baik itu hotel berbintang maupun tidak berbintang, yang memiliki berbagai macam jenis kamar yang di tawarkan oleh hotel. Berikut perkembangan jumlah kamar yang tersedia di Sanur, dapat dilihat apada Tabel 1.1 1 2 Tabel 1.1 Perkembangan Hotel Bintang di Sanur –Denpasar Tahun 2010-2014 Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah Hotel Jumlah Kamar 21 2.982 21 2.982 21 2.982 24 3.006 24 3.006 Rata-Rata Pertumbuhan Pertumbuhan (%) 0 0 0,80% 0 0,80% Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2015 Pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa perkembangan jumlah hotel di Sanur tidak mengalami pertumbuhan dari tahun 2010 sampai 2012 ini dikarenakan tidak memungkinkan terjadi pembangunan lagi karena diterbitkannya Surat Gubernur Bali No. 570/1665/BPM tentang penghentian sementara pendaftaran modal untuk bidang usaha jasa akomodasi pariwisata. Namun pertumbuhan mulai terlihat ada tahun 2013, yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 0,80 persen atau sebanyak 3 unit menjadi berjumlah 24 unit Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan hotel di Sanur hal yang turut serta berkembang adalah teknologi. Perkembangan teknologi dari segala bidang harus diikuti dengan persiapan sumber daya manusia yang handal. Dalam industri pelayanan jasa, teknologi informasi sangat dibutuhkan dengan sebuah sistem yang bisa mengendalikan dan mengelola data, dalam hal ini yang sangat penting salah satunya adalah pengolahan data pajak, sehingga setiap transaksi yang terjadi bisa menghasilkan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu. Untuk itu perlu dipersiapkan sumber daya manusia yang memahami dan mengerti tentang teknologi informasi dan bisa mengendalikan sistem informasi di industri tersebut. 3 Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan. Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara. Pajak digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan pembangunan, uang dikeluarkan dari tabungan pemerintah, yakni penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan pemerintah ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama diharapkan dari sektor pajak. Sesuai dengan Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Kota Denpasar juga memberlakukan otonomi daerah. Sebagai salah satu daerah otonomi di Provinsi Bali yang memiliki potensi daerah di berbagai sektor, kota Denpasar membutuhkan banyak dana dalam pembelanjaan daerah serta pelaksanaan pemerintahan. Sumber PAD kota Denpasar terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Laba Usaha, serta Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. Sumber PAD kota Denpasar disajikan pada Tabel 1.2 berikut. Tabel 1.2 Komponen PAD Kota Denpasar Tahun 2010-2014 (dalam persentase) Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Pajak Daerah (%) 70,70 5,75 76,69 73,84 76,63 Retribusi Daerah (%) 10,13 10,16 5,74 8,57 7,26 Laba Usaha (%) 2,72 3,04 2,45 3,62 3,59 Lain-Lain Pendapatan (%) 16,45 21,05 5,12 13,98 12,51 Sumber: Dinas Pendapatan Kota Denpasar, 2015 (data diolah) PAD (%) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 4 Berdasarkan Tabel 1.2 dapat diketahui bahwa persentase potensi pendapatan terbesar yang diperoleh dari PAD selama lima tahun terakhir berasal sektor Pajak Daerah. Beberapa jenis pajak daerah yang dapat mempengaruhi peningkatan PAD kota Denpasar adalah pajak hotel, pajak restoran, dan pajak penerangan jalan. Berikut ini sumber-sumber pajak daerah yang dipungut oleh pemerintah daerah kota Denpasar selama 5 tahun terakhir. Tabel 1.3 Sumber Pajak Daerah yang dipungut oleh Pemerintah Kota Denpasar tahun anggaran 2010-2014 (dalam persentase) Tahun Jenis Pajak Pajak Hotel dan Restoran Pajak Hiburan Pajak Reklame Pajak Penerangan Jalan Pajak Air Tanah BPHTB Pajak Bumi dan Bangunan Jumlah Pajak Daerah 2010 (%) 69,24 2011 (%) 68,09 2012 (%) 40,31 2013 (%) 39,76 2014 (%) 33,68 3,51 7,67 19,59 3,71 8,06 20,14 2,13 4,49 12,25 2,45 4,61 11,87 1,93 1,91 11,04 - - 2,02 38,79 - 1,85 39,47 1,59 31,47 8,39 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber: Dinas Pendapatan Kota Denpasar, 2015 (data diolah) Berdasarkan Tabel 1.3 persentase potensi pendapatan terbesar yang diperoleh dari pajak daerah selama lima tahun terakhir adalah pajak hotel dan restoran. Hal ini dapat dilihat pada tahun 2010 hingga 2014 yang mana dari kuntribusinya penyumbang PAD terbesar dari pajak hotel dan restaurant (dalam persentase) selalu lebih besar dibandingkan sektor yang lainnya. Pajak hotel dan restoran merupakan salah satu sektor yang paling menjanjikan di Kota Denpasar mengingat kota Denpasar memiliki jumlah hotel yang cukup banyak. Bila dilihat dari perkembangan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan asli daerah, 5 pajak daerah memberikan kontribusi terbesar terhadap Pendapatan Asli Daerah. Target dan realisasi penerimaan pajak hotel dan restoran disajikan pada tabel berikut. Tabel 1.4 Target dan Realisasi Pajak hotel dan restoran Kota Denpasar Tahun 2010-2014 (dalam ribuan rupiah) Tahun Pajak Hotel dan Restoran Target Realisasi Persentase (%) 2010 84.000.000 101.144 .000 120,41 2011 98.500.000 115.461.000 117,22 2012 114.000.000 131.528.000 115,38 2013 135.000.000 149.989.000 111,11 2014 157.000.000 170.082.000 108,33 Sumber: Dinas Pendapatan Kota Denpasar, 2015 (data diolah) Berdasarkan Tabel 1.4 dapat dilihat bahwa realisasi penerimaan pajak hotel dan restoran selalu melebihi dari target yang telah ditetapkan sehingga akan mengalami peningkatan PAD secara siginifikan dari tahun ke tahun. Jika dibandingkan dengan jumlah persentase pada sumber pungutan pajak daerah dari sektor pajak hotel dan restoran yang setiap tahun mengalami penurunan (lihat tabel 1.3), hal itu disebabkan karena sumber pungutan pajak daerah mengalami penyebaran secara merata pada sektor-sektor lain, namun pada target dan realisasi pajak hotel dan restoran kota Denpasar setiap tahunnya semakin meningkat. Hal inilah yang menyebabkan PAD kota Denpasar pada sektor pajak hotel dan restoran menurun kontribusi dalam menyumbang PAD. Pajak hotel dan restoran kota Denpasar harus diefektifkan pemungutannya, sehingga dapat memberikan kontribusi pada PAD kota Denpasar dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah. 6 Sistem terkomputerisasi dan online yang berbasis e-system merupakan salah satu bentuk kebijakan pemerintah dalam rangka memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak dalam melaksanakan kegiatan perpajakan secara self assessment, salah satunya dengan menghadiran aplikasi eSPT. eSPT merupakan bentuk penyampaian SPT (Surat Pemberitahuan) dalam bentuk elektronik yang diisi oleh Wajib Pajak yang ahirnya akan di laporkan pada KPP di masing-masing daerah. Sesuai Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-19/PJ/2009 tanggal 25 Febuari 2009 tentang Tata Cara Penerimaan dan pengolahan SPT yang harus ditaati. Aplikasi sistem berbasis eSPT diharapkan mampu memberikan kontribusi yang efektif terhadap pelaporan Wajib Pajak. KPP Pratama Denpasar Timur telah mengaplikasikan sistem tersebut sebagai sarana kegiatan perpajakan kepada tiaptiap badan usaha. Salah satunya, adalah usaha hotel. Hotel-hotel yang berada di wilayah Denpasar Timur, lebih tepatnya Sanur, terdapat lebih dari 50 hotel yang berdiri, akan tetapi hanya sekitar 24 hotel resmi yang terdaftar di Dinas Pariwisata Provinsi Bali pada tahun 2014. Dari hasil observasi awal, di KPP Desnpasar Timur. Ada sekitar 3 hotel resmi yang terdaftar di Dinas Pariwisata Provinsi Bali yang masih menggunakan metoda pelaporan SPT Pajak Tahunan secara manual. Hal ini menunjukan bahwa eSPT masih belum dijalankan oleh beberapa Hotel yang ada di wilayah Sanur. Dapat dilihat pada tabel 1.5 sebagai berikut: 7 Tabel 1.5 Jumlah Wajib Pajak Badan yang Melaporkan SPT Masa PPh Secara Elektronik dan Keseluruhan Wajib Pajak Badan yang Dikukuhkan Sebagai PKP Tahun 2010-2014 Tahun WP Badan PKP (perusahaan) WP Badan Pengguna e-SPT Masa PPh (perusahaan) Persentase WP Badan Pengguna e-SPT Masa PPh (%) 2010 2011 2012 2013 2014 2.895 3.057 3.266 3.293 3.308 1.100 1.328 1.415 1.451 1.459 37,99 43,44 43,33 44,06 44,10 Sumber : KPP Denpasar Timur, 2015 Pada tabel 1.5 dapat dilihat bahwa Wajib Pajak Badan pengguna eSPT dengan Wajib Pajak Badan PKP yang telah dikukuhkan sangat jauh perbandingannya, tidak sampai 50% Wajib Pajak Badan PKP menggunakan aplikasi eSPT. Hal ini menjadi kekurangan pemerintah karena mungkin kurangnya sosialisasi tentang penggunaan eSPT kepada Wajib Pajak Badan oleh Dirjen Pajak Indonesia. Berbeda dengan sebagian kecil hotel-hotel di wilayah Sanur lainnya, Sanur Paradise Plaza Hotel sudah melaksanakan Pelaporan Wajib Pajak sesuai dengan undang-undang yang diberlakukan oleh pemerintah. Sanur Paradise Plaza Hotel sendiri sejatinya adalah hotel yang sudah berdiri cukup lama kurang lebih 15 tahun, akan tetapi masih ingin belajar dengan sistem electronic yang sudah berkembang pada era globalisasi sekarang ini. Khususnya pada aplikasi eSPT Pajak (electronic Surat Pemberitahuan) Pajak. Hotel ini sudah menggunakan aplikasi eSPT dsejak tahun 2009 yaitu sejak pertama kali himbauan dari DIRJEN PAJAK INDONESIA mengeluarkan undang-undang perpajakan. Karyawan di Sanur Paradise sendiri hampir jumlahnya sudah lebih dari 200 orang pekerja, dan hal ini juga mempengaruhi pelaporan pajak PPh pasal 21 8 dari Sanur Paradise Plaza Hotel. Jumlah karyawan sanur paradise dapat dilihat pada tabel 1.6 dibawah ini Tabel 1.6 Jumlah Karyawan Sanur Paradise Plaza Hotel 2010-2014 Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah Pertumbuhan Jumlah Karyawan 279 270 269 263 262 Prosentase (%) -3.22 -0,37 -1,11 -0,76 -5,46 Sumber: Human and Resource Sanur Paradise Plaza Hotel, 2015 Dari tabel 1.6 dapat di lihat bahwa setiap tahunnya jumlah karyawan di Sanur Paradise Plaza Hotel menurun setiap tahunnya mengalami turn over. Berkurangnya jumlah karyawan tiap tahun ini menjadikan pelaporan SPT pajak Sanur Paradise Plaza Hotel juga berubah setiap tahunnya, sehinga membuat SDM yang bertanggung jawab pada divisi pajak agak kesulitan untuk melaporkan SPT 1770, 1770s, 1771, & 1771s. Hal ini berpengaruh pada lambannya pelaporan SPT masa Pajak Hotel dan restaurant (PB1) dan SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Badan yang setiap tahun mengalami perubahan peraturan. Penggunaan perangkat keras / hardware yang sudah tua atau masih lama dan belum upgrade merupakan sebuah masalah juga, sehingga akan menghambat kinerja para karyawan untuk dapat melakukan pekerjaannya dengan tepat waktu, masalah yang terjadi seperti seringnya komputer hang atau berhenti bergerak pada saat pengoprasian komputer dikarenakan RAM yang dimiliki pada perangkat keras tersebut berukuran kecil hanya 1GB (Giga bytes), Pada tahun 2012 lalu sistem jaringan milik Sanur Paradise Plaza hotel sempat mengalami boothlop atau server down. Sehingga mengakibatkatkan 9 lumpuhnya semua jaringan internet dan para karyawan tidak dapat mengakses menggnnakan sistem jaringan hotel dan masuk ke server pusat untuk mengerjakan daily report . hal ini diakibatkan server pusat tidak mampu menyimpan data yang terlalu banyak dan sistem penyimpanan pada server pusat masim belum teritegrasi dengan baik. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan dari hasil observasi awal yang dilakukan, menghasilkan rumusan masalah yang dituangkan dalam bentuk Laporan Akhir yang berjudul “Sistem Informasi Pelaporan Pajak Pada Sanur Paradise Plaza Hotel Bali ” Dari latar belakang masalah tersebut perlu dilakukan penelitian yang berhubungan dengan masalah tersebut. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu di ketahui: 1. Bagaimana kualitas sistem informasi pelaporan pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Hotel & Restoran (PB1) pada Sanur Paradise Plaza Hotel menggunakan metode PIECES? 2. Apa hambatan yang ditemui dalam sistem informasi pelaporan pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Hotel & Restoran (PB1) pada Sanur Paradise Plaza Hotel 1.3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas yang menjadi tujuan penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui kualitas sistem informasi pelaporan pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Hotel & Restoran (PB1) pada Sanur Paradise Plaza Hotel menggunakan metode PIECES. 10 2. Untuk mengetahui hambatan yang ada dalam sistem informasi pelaporan pajak Penghasilan (PPh) danPajak Hotel & Restoran (PB1) pada Sanur Paradise Plaza Hotel 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian tentang Sistem Pelaporan Pajak ini diharapkan mampu sebagai masukan dan pertimbangan dalam mengembangkan dan menyempurnakan aplikasi eSPT perusahaan, terutama yang berhubungan dengan pajak pada Sanur Paredise Plaza Hotel sehingga dapat menjadi lebih baik lagi dan meningkatkan efisiensi kerja para karyawan. Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat seagai berikut: 1. Manfaat Akademis Hasil penelitian ini dapat sebagai bahan untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam memahami masalah informasi yang berbasis tentang jaringan dan computer, serta sebagai dasar konsep perpajakan dalam rangka pengembangan aplikasi sistem pengolahan data pajak selanjutnya, serta mengaplikasikan konsep-konsep yang telah didapat diperkuliahan, khususnya mata kuliah perpajakan 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian lapangan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian dan sumbangan pemikiran bagi Sanur Paredise Plaza Hotel. Bahwa dalam menggunakan aplikasi sistem pengolahan data pajak yang baik dan tepat akan mempengarui efisiensi kerja para karyawan serta pendapatan hotel 11