pengaruh kenaikan air laut pada wisata alam kawasan pantai

advertisement
Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia
PENGARUH KENAIKAN AIR LAUT PADA WISATA ALAM
KAWASAN PANTAI
KASUS DENPASAR 1
Oleh :
Sri Astuti 2
Abstrak: Kawasan pariwisata alam di pantai dipengaruhi oleh perilaku air laut serta
kondisi pantainya, demikian pula kegiatan atau objek pariwisata alam beserta fasilitas
pendukungnya.
Untuk mengetahui pengaruh air laut pada wisata alam, dilakukan studi di kawasan
wisata pantai Sanur dan pulau Serangan, dimana akan digunakan untuk memperkirakan
dan kehilangan yang dapat ditimbulkan bila terjadi kenaikan air laut.
Studi dilakukan dengan melakukan identifikasi lapangan untuk memperkirakan
faktor – faktor penentu kehilangan pada suatu kawasan wisata yang diakibatkan oleh
naiknya air laut.
1. Pendahuluan
Wisata merupakan salah satu sumber yang mendatangkan devisa bagi negara dan
memberikan pendapatan bagi daerah. Kondisi tersebut mengakibatkan merebaknya
pembangunan fasilitas – fasilitas untuk menunjang kegiatan wisata. Berdasarkan SK
Gubernur Bali No. 258 tahun 1993 tentang Kawasan Pariwisata, maka ditetapkan Kawasan
- kawasan Pariwisata Pantai Sanur, Pulau Serangan dan Padanggalah di kota Denpasar
Kecamatan Denpasar Selatan, sebagai kawasan pariwisata alam pantai.
Berkembangnya kawasan wisata alam pantai pada satu sisi memberikan
penambahan devisa bagi negara dan pemasukan pendapatan daerah, namun pada sisi lain
apabila perkembangan kawasan pariwisata tidak memperhatikan kesinambungan ekologis,
kondisi sosial budaya masyarakat, serta kondisi fisik kawasan, kegiatan tersebut akan
mengakibatkan penambahan kerugian. Jadi dengan demikian kegiatan wisata alam sendiri
dapat merusak kondisi tepi pantai.
Naiknya muka air laut, diprediksi akan mencapai 1.00 M dalam jangka 10 tahun
yang akan datang. Dengan demikian, kawasan wisata beserta fasilitas penunjangnya yang
berada pada level 1.00M diatas permukaan laut dikhawatirkan akan hilang atau rusak.
Salah satu bentuk kerugian / kehilangan yang dapat terjadi di kawasan pantai
adalah akibat dari kenaikan air laut. Kehilangan / lost dapat terjadi pada kawasan sebagai
akibat kenaikan air laut di pantai dimana kerusakan maupun kerugian dalam kegiatan
pariwisata meliputi kerugian atau lost yang diartikan sebagai hilangnya nilai – nilai, baik
nilai keindahan, kenyamanan akibat tidak dapat berlangsungnya aktivitas wisata maupun
aktivitas sosial budaya yang mendukungnya, kenyamanan wisata karena kejadian tersebut,
adanya biaya tambahan yang harus dikeluarkan karena adanya suatu kejadian yang
mengganggu aktivitas wisata dan hilangnya kesempatan untuk mendapatkan keuntungan
serta kerusakan akibat eksploitasi kegiatan wisata, kehilangan wisatawan wisata pantai
menjadi salah satu faktor yang perlu ditambahkan dalam menghitung kehilangan yang
ditimbulkan oleh naiknya muka air laut.
Disajikan dalam Seminar DAMPAK KENAIKAN MUKA AIR LAUT PADA KOTA – KOTA PANTAI
DI INDONESIA, Bandung 12-13 Maret 2002.
2
Peneliti pada Pusat Litbang Permukiman, Badan Litbang Dep. Kimpraswil.
1
Makalah dan Presentasi
99
Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia
2. Wisata alam Pantai Sanur dan Pulau Serangan di Denpasar Selatan.
Daya tarik wisata di Bali merupakan perpaduan yang harmonis antara kekayaan
alam, keagamaan khususnya agama Hindu, kebudayaan dan cara hidup masyarakatnya.
Kebudayaan didasari oleh adat istiadat agama Hindu, sedangkan kekayaan alam mencakup
keindahan pantai serta kemampuan wisata pantai untuk kegiatan air.
Hal itu ditunjang oleh sikap masyarakat yang ramah dan terbuka dalam menerima
wisatawan, membuat wisatawan merasa diterima dan dihargai.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, maka diketahui bahwa daya tarik
wisata Bali terutama adalah kebudayaan dan tata hidup masyarakat (way of live)
merupakan daya tarik utama (55%), keindahan alam (21%), keramah – tamahan
penduduknya (18%) dan lain – lain (6%).
ODTW (objek dan daya tarik wisata) yang ada di kawasan pantai kota Denpasar
adalah :
Tabel : 1. Objek dan Daya Tarik Wisata Alam
di kawasan pantai kota Denpasar
ODTW Wisata Alam
Sudah Berkembang Sedang Berkembang
1.
Pantai Sanur
Padanggalah
2.
Pulau Serangan
3.
Taman Lila Ulangun
Sumber : RDTR Kawasan Pariwisata Sanur, Fakta dan Analisis, 1995.
No.
Objek wisata yang ada di Kawasan pantai kota Denpasar dan berada pada
level 0-1 M DPL
1.
Pantai Sanur
2.
Pulau Serangan
3.
Padanggalah
Gambar : 1
ODTW yang ada di kawasan pantai kota Denpasar
Pariwisata pantai laut di Bali, khususnya di Denpasar Selatan terdapat di pantai
Sanur dan Pulau Serangan, dimana keberhasilan kawasan wisata secara umum tidak lepas
dari peran biro wisata. Paket wisata umumnya disusun berdasarkan potensi wisata yaitu
dengan pertimbangan : potensi wisata yang ada merupakan asset yang memiliki nilai untuk
dijual, diminati wisatawan, sedang merupakan trend wisata, lama kunjungan wisata dan
penentuan scope paket wisata. Kondisi ini akan menumbuhkan sarana dan prasarana wisata
yang menunjang kegiatan wisata itu sendiri, seperti misalnya hotel untuk paket wisata yang
menghabiskan waktu singgah yang cukup lama, restoran dan toko souvenir.
Makalah dan Presentasi
100
Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia
3. Kondisi kawasan Pantai Sanur di Bali.
Pantai Sanur terletak pada 8o38’00” dan 08o42’30” LS, 115o16’30”BT. Luas
wilayah kawasan pariwisata pantai Sanur adalah 1.548,27 Ha. Secara administratif, pantai
Sanur terletak di bagian kota Denpasar, terletak di sebagian Kecamatan Denpasar Selatan
yaitu terdiri di wilayah kelurahan Sanur, wilayah Desa Sanur Koja, wilayah Desa Sanur
Kauh, serta di Kecamatan Denpasar Timur yaitu wilayah desa Kesiman Petilan dan
wilayah Desa Kesiman Kertalangu.
Kawasan Sanur mempunyai dataran rendah pantai, sungai dan rawa dengan
kemiringan 0-2 meter diatas permukaan laut. Disamping itu di beberapa bagian wilayah
Sanur merupakan daerah bergelombang dengan kemiringan 2 – 8%. Wilayah tersebut
terutama ada di daerah sepanjang Sungai Ayung yang memisahkan antara Desa Kesiman
Kertalangu dengan Desa Kesiman Petilan serta di sebagian wilayah kelurahan Sanur.
Dataran bermedan landai dengan ciri fisik tersebut mempunyai tingkat erosi
permukaan yang kecil dan beberapa tempat terdapat abrasi serta proses pengendapan aktif
di sekitar muara sungai. Sebagai daerah pantai, kawasan Sanur merupakan daerah yang
relatif datar sehingga berpotensi untuk tergenang di beberapa tempat pada musim
penghujan. Dengan melihat kondisi topografi seperti tersebut diatas, maka aspek yang
penting untuk dipertimbangkan adalah sistem pengaliran air permukaan atau sistem
drainase.
Secara umum formasi geologi di wilayah perencanaan termasuk batuan kwarter,
terutama endapan aluvium terdapat di sebagian besar wilayah Denpasar Selatan yaitu di
sebagian Desa Sanur Kauh dan sebagian Kelurahan Sanur.
Kawasan pariwisata Sanur memiliki jenis tanah bertekstur kasar, yaitu terdiri dari
lumpur lempung, lumpur pasiran, dan lanau yang memiliki sifat meresapkan air lebih baik,
sehingga pembentukan air tanah akan berlangsung lebih cepat. Di sepanjang pantai Sanur
dibentuk oleh endapan aluvium pantai dengan jenis tanah dicirikan oleh warna abu-abu
muda – kecoklatan, bersifat agak lepas – lepas dengan ukuran butir-lempung-pasir dengan
ketebalan umumnya kurang dari 1 meter.
4. Analisa kawasan pantai Sanur di Bali
Garis pantai kawasan pariwisata Sanur memiliki panjang ± 9 km, pantai terletak di
sebelah Timur yang membentang dari Utara ke Selatan. Berdasarkan potensi yang dimiliki,
maka pengembangan kepariwisataan di kawasan pariwisata Sanur lebih berorientasi ke
pantai.
Dengan kondisi tersebut, keadaan lautan perlu dipertimbangkan sedemikian rupa
sehingga dapat dimanfaatkan secara optimum bagi kemajuan pariwisata kawasan itu
sendiri. Hal yang perlu dipertimbangkan, untuk dapat dimanfaatkan secara optimal adalah
keadaan pasang purnama, arus laut, interaksi terhadap pantai dan kualitas air laut.
Pantai sebelah Selatan Kawasan Sanur dangkal, dan arus dari samudra Indonesia
yang memukul frontal 90o dipotong oleh arus dari arah Timur yang masuk dari selat
Badung, sehingga imbas arus yang mencapai pesisir sangat kurang atau melemah.
Makalah dan Presentasi
101
Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia
Ombak Samudra Indonesia
Memukul frontal ke daratan
Melemah karena
dipotong arus dari arah Timur
Gambar 2.
Pelemahan ombak pantai Sanur pada pertemuan dua arah arus laut.
a. Arus Laut
Kecepatan arus laut dipengaruhi oleh bentuk pantai, lebar atau sempitnya selat yang
dilalui arus laut, besar kecilnya perbedaan pasang surut air laut.
Ada dua jenis gerakan arus laut di kawasan pantai Sanur, yaitu arus laut harian dan
arus laut musiman. Arus laut harian sebagai pengaruh pasang surut terjadi pada waktu air
pasang, arus laut bergerak dari Samudra Indonesia masuk ke perairan dalam kepulauan
Indonesia, salah satunya melalui selat Bali. Pada waktu air surut terjadi sebaliknya karena
air laut keluar dari perairan Indonesia menuju Samudra Indonesia. Oleh karena pasang
surut terjadi setiap hari, maka gerakan arus bolak balik akan terjadi setiap hari.
Pada waktu musim kemarau arus laut akan bergerak dari Timur Laut ke Barat Daya
secara terus menerus sampai satu musim berakhir, kemudian sebaliknya akan bergerak ke
Timur Laut pada waktu musim hujan. Hal ini disebabkan karena pada waktu musim
kemarau, matahari berada di sebelah Utara Katulistiwa sehingga pemanasan air laut dan
udara terjadi di belahan bumi Utara sehingga memuai, selanjutnya air laut akan bergerak
mengisi ruang yang memuai tersebut. Demikian terjadi sebaliknya pada waktu musim
penghujan di Indonesia.
Imbas arus laut di sebelah selatan Pantai Sanur berbeda akibat bentuk pantai yang
berbeda. Imbas air laut terhadap pantai sebelah Utara lebih besar, disebabkan karena pantai
dari timur memiliki kemiringan cukup tinggi, berbelok ke selatan tepat di sebelah utara
kawasan pariwisata Sanur. Dengan demikian arus imbas yang masuk ke Selat Badung
bergerak ke arah pinggir teluk dan berubah menjadi pusaran dan berbalik lagi ke tengah
sehingga menjadikan pantai sebelah utara kawasan memiliki arus yang cukup berbahaya.
Makalah dan Presentasi
102
Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia
b. Interaksi air laut
Intensitas gelombang dan arus laut relatif kecil serta pukulan arus laut terhadap
pantai tidak maksimum hal ini disebabkan karena terpaan arus laut oleh air laut terhadap
pantai bersudut kecil. Sedangkan di sebelah utara kawasan, arus laut lebih kuat dan berupa
pusaran, hal ini mengakibatkan tergerusnya pantai dan karena kuatnya pusaran
mengakibatkan pantai tergerus lebih cepat.
c. Kualitas air laut
Kualitas air laut, dinilai berdasarkan baku mutu yang telah ditetapkan. Di kawasan
Sanur, termasuk dalam kualitas baik, namun secara bertahap makin lama makin berkurang
akibat buangan limbah ke laut makin bertambah, seiring dengan pertambahan kepadatan
kawasan.
d. Pasang Purnama
Pada saat pasang purnama, gelombang air laut yang terdapat di pantai sebelah utara
, lebih besar dibandingkan dengan gelombang pantai sebelah selatan, namun lebih kecil
dibandingkan dengan gelombang perairan Benoa dan Nusa Dua. Hal ini disebabkan karena
adanya pengaruh pertemuan antara dua arus, yaitu arus dari Samudra Indonesia dengan
arus dari arah timur yang masuk ke Selat Badung tidak maksimal.
5. Pemanfaatan ruang laut dan pantai kawasan wisata Sanur
Perda propinsi Bali tentang sempadan pantai terdapat dalam Perda No.6 tahun
1989, dimana sempadan pantai di kawasan – kawasan pantai di Bali harus minimal 100
meter dari garis pasang maksimum dan proporsional dengan bentuk fisik pantai.
Namun demikian kondisi kawasan pantai Sanur mendapat pengecualian yaitu
dengan adanya Keputusan Gubernur Bali No. 439 Tahun 1992 tentang sempadan pantai
pada kawasan pariwisata Sanur tidak dimungkinkan penerapan ketentuan – ketentuan yang
telah ditetapkan dalam Perda Propinsi Bali No. 6 Tahun 1989. Dalam perda tersebut
disebutkan sempadan pantai kawasan pariwisata Sanur minimal 50 m dari garis pantai
maksimum dan proporsional dengan bentuk fisik pantai.
Pantai – pantai di kawasan pariwisata Sanur yang terbentang sepanjang ± 9 km
memiliki kondisi yang berbeda. Perbedaan tersebut berupa pantai yang terletak di sebelah
utara yaitu Pantai Padang Galak, dan pantai di sebelah selatannya yaitu Pantai Sanur,
Pantai Segara, Pantai Sindu, Pantai Karang dan Pantai Semawang.
Dengan kondisi yang dimiliki wilayah pantai, maka pantai di sebelah utara di desa
Kesiman Petilan dan Kesiman Kertalangu, pemanfaatan ruang laut dan pantainya tidak
seperti pantai di selatannya. Kegiatan yang ada berupa objek – objek wisata seperti
monumen Padang Galah, kolam renang, reptile park, ruang pameran, penangkapan ikan
serta pengolahannya oleh masyarakat setempat dan saat ini sudah ada yang mencoba untuk
tempat bermain selancar air.
Ruang pantai dan laut di sebelah selatan dengan kondisi yang dimiliki
dimanfaatkan untuk bermacam usaha dan kegiatan seperti akomodasi wisata dan fasilitas
penunjangnya seperti cottage, bungalow, restoran, bar, art shop, art market. Di pinggir
pantai terdapat juga beberapa bangunan penahan ombak, helipad (di desa Sanur Kaja).
Selain itu sebagian pantai di kelurahan Sanur kauh sebelah barat daya kawasan
merupakan hutan bakau yang berguna untuk menangkal abrasi pantai serta tempat hidup
beberapa komunitas hewan maupun tumbuhan.
Makalah dan Presentasi
103
Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia
Kegiatan yang dilakukan selain penangkapan ikan, juga umumnya bersifat rekreasi
dan olah raga yang dapat menarik wisatawan seperti berenang, berlayar dengan perahu
tradisional, kano, scooter air, layar parasiling, snorkling, scuba diving dan paraseling.
Pantai Sanur terkenal sejak perang Puputan badung pada bulan September 1906
pada saat tentara Belanda mendarat di kawasan ini. Pantai Sanur dengan pasir yang putih
merupakan tempat awal dari pantai – pantai terkenal di Bali pada tahun 1960-an.
Pantai Sanur terkenal karena pemandangan dan atmosfir yang indah. Pasir putih
yang menutupi pantai sepanjang Hotel Bali Beach hingga ke Selatan (Pantai Mertasari).
Pantai ini menghadap ke arah timur sehingga akan selalu dapat menikmati keindahan
matahari terbit, dan pada sore hari di daerah pantai akan mendapatkan suasana yang
spesifik. Secara umum Sanur merupakan tempat berlibur yang menginginkan suasana
tenang. Disisi lain pantai Sanur dimanfaatkan oleh masyarakat Hindu setempat dan
masyarakat kota Denpasar untuk menyelenggarakan kegiatan upacara keagamaan dan
upacara adat budaya setempat. Kondisi ini perlu dilindungi karena pantai Sanur merupakan
kawasan suci.
Pantai Padang Galah merupakan teluk yang berpasir hitam, dan seperti bagian lain
dari pantai, kawasan ini digunakan untuk upacara keagamaan.
1
1
Objek Wisata Budaya (Monumen
Padang Galak, kolam renang Penyu
dewata)
2
Objek Museum Le Mayour
3
Objek Wisata Pantai Sanur
3
3
3
4
Objek Wisata Tirta
3
3
4
Gambar : 3
Objek – objek wisata yang berada pada ketinggian 1 (M) diatas muka air laut.
6. Kegiatan Upacara adat dan agama yang berkaitan dengan kawasan tepi laut
Kegiatan upacara merupakan kegiatan yang diatur dalam adat desa dan diterapkan
secara turun temurun. Kegiatan upacara yang erat kaitannya dengan pantai dan laut adalah
prosesi kegiatan upacara membuang abu ke pantai Sanur.
Makalah dan Presentasi
104
Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia
Kegiatan ini adalah kelanjutan dari upacara ngaben. Lahan yang dimanfaatkan
untuk upacara ini di pantai Sanur terdapat di pantai Karang, pantai Sanur sebelah utara,
pantai Padanggalah.
Upacara agama, khususnya upacara melasti ke laut biasanya berlangsung di pantai
Segara, pantai Sanur dan pantai Padanggalah. Kegiatan ini sekaligus merupakan objek
wisata di kawasan pantai Sanur.
Di sepanjang pantai Sanur terdapat beberapa pura, yaitu Pura Mertha Sari, Pura Blanjong,
Pura Giri Kusuman dan Pura Segara serta Pura Jumeneng. Pura – pura tersebut memiliki
kawasan suci yang memagari pura tersebut dari kegiatan lain di luar kegiatan upacara.
Kondisi ini sekaligus mengakibatkan perkembangan pantai menjadi terkendali.
Kawasan Suci
Gambar 4
Kawasan Suci
7. Arsitektur bangunan dan lingkungan
Di kawasan pantai Sanur masih banyak kegiatan pembangunan yang tidak
mengindahkan kebijaksanaan pemerintah mengenai syarat – syarat bangun bangunan
tentang arsitektur bangunan yang mewajibkan agar kegiatan pembangunan mengarah pada
upaya mempertahankan arsitektur bangunan tradisional bali. Kewajiban penerapan bentuk
arsitektur bangunan dapat diterapkan melalui pencerminan sebagian atau seluruh
komponen bangunan seperti bentuk atap, bentuk pagar, ketinggian bangunan dan
sebagainya serta disesuaikan dengan kemampuan masing – masing.
Pada kawasan pariwisata, umumnya ketentuan – ketentuan tersebut sudah dipenuhi
bahkan tampak adanya perpaduan yang unik antara arsitektur tradisional dengan arsitektur
modern. Hal ini terutama disebabkan karena hal tersebut menjadi salah satu daya tarik bagi
Makalah dan Presentasi
105
Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia
wisatawan. Bangunan beratap rumbia dan ijuk masih banak dijumpai dan ini menjadi
kebanggaan pemiliknya, karena harganya sangat mahal, dibandinkan dengan atap genting.
Kepatuhan akan kepercayaan, juga mengakibatkan tidak adanya ketinggian
bangunan yang melebihi ketentuan lebih dari dua lantai di sepanjang pantai Sanur.
8. RTH sempadan pantai
Ruang terbuka hijau sempadan pantai merupakan kawasan perlindungan setempat
yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai. RTH
sempadan pantai saat ini, sebagian besar (47%) telah merupakan kawasan terbangun, hal
ini dapat dilihat dari data realita dalam tabel berikut.
TABEL SEMPADAN PANTAI
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sempadan Pantai
Panjang Garios
Pantai (Km)
Lebar Sempadan
(M)
Luas Sempadan
(Ha)
Terbangun (Km)
Non Terbangun
(Km)
Luas Non
Terbangun (Ha)
Kelurahan / Desa
Sanur
Kasiman
Kaja
Petilan
1.65
1.58
Kasiman
Kertalangu
0.98
Jumlah
4.05
Sanur
kauh
1.80
50.00
50.00
50.00
50.00
50.00
50.00
2.03
0.90
0.83
0.79
0.49
5.03
4.05
0.00
0.00
1.80
0.65
1.00
0.00
1.58
0.00
0.98
4.70
5.35
0.00
0.90
0.50
0.79
0.49
2.68
Sanur
10.05
9. Fasilitas Pendukung Wisata
Fasilitas pendukung pariwisata, mencakup agen perjalanan dan fasilitas pendukung
lain. Agen perjalan sebanyak 41 di kawasan wisata Sanur melayani kebutuhan perjalanan
wisatawan, seperti ticketing, paket tour, dokumen perjalanan, konfrence / meeting,
transportasi, sewa kendaraan, pemandu perjalanan, cruising, reservasi hotel dan lain – lain.
Fasilitas pendukung pariwisata yang terdapat di kawasan pariwisata Sanur adalah :
konsulat asing, perusahaan transportasi, rental mobil, money changer, cargo dan art shop
serta perusahaan yang melayani kegiatan air seperti surfing, difing, paraselling, banana
boat dan sebagainya.
Banyaknya hotel menurut jenis dan tenaga kerja pada kondisi akhir tahun 2000,
dapat menggambarkan besarnya lost yang akan terjadi baik fisik bangunan maupun sosial
dari sisi kehilangan fisik, kehilangan kesempatan kerja dan kehilangan kunjungan wisata.
No.
1.
2.
3.
Desa /
kelurahan
Sanur Kauh
Sanur
Sanur Kaja
Makalah dan Presentasi
Hotel berbintang
Jumlah
Tenaga
5
1.407
14
1.759
5
1.511
Melati
Jumlah Tenaga
8
81
23
554
3
100
Pondok wisata
Jumlah Tenaga
4
33
18
243
2
14
Jumlah
Jumlah Tenaga
15
1.515
55
2.558
10
1.821
106
Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia
19 Hotel, cottage, bungalow (berada pada 1M DPL
5 Objek wisata
10. Kawasan Pantai Wisata Pulau Serangan di Bali
Kebijakan di sektor pariwisata belum sepenuhnya dapat diantisipasi dalam RTRW
kota Denpasar, dimana pengembangan kawasan pariwisata Sanur khususnya bagian
kawasan di sekitar Pulau Serangan perlu disesuaikan dengan perencanaan BTID (Bali
Turtle Island Development) yang saat ini sedang melakukan reklamasi.
DENPASAR SELATAN
Perumahan
Nelayan
Taman Hutan
Bakau
Fasilitas
wisata
pantai
Pulau Serangan
Makalah dan Presentasi
107
Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia
Peninggian
Lantai
Bangunan
Peninggian
Kavling
Ke
arah
laut
Peninggian
Kavling
Pasir untuk
penutup
permukaan
kawasan
Penanganan kawasan
untuk menghindari
genangan air pada saat
pasang naik.
Fasilitas lingkungan jalan dan tanggul serta
drainasi kawasan.
Tanggul dan drainase untuk mengatasi pasang
naik, sehingga kawasan terhindar dari genangan
air laut
Makalah dan Presentasi
108
Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia
.
Tampak perpaduan modern dan tradisional rumah nelayan.
Denah rumah Bali tradisional masih diterapkan karena Serangan
merupakan desa adat.
Makalah dan Presentasi
109
Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia
11. Kesimpulan.
Dari pemanfaatan kawasan Pariwisata pantai yang berada di Kawasan Sanur
dengan ketinggian 1M dpl, maka kerugian yang akan terjadi apabila air naik 1 meter adalah
kerugian fisik berupa terganggunya akomodasi perhotelan serta kehilangan sosial berupa
keberlangsungan kegiatan maupun keagamaan serta hilangnya objek dan daerah tujuan
wisata pantai Sanur.
Kehilangan kawasan pariwisata merupakan hal yang berbeda dibandingkan dengan
kawasan perumahan, terutama bila dikaitkan dengan keberadaannya sebagai kawasan suci.
Dalam kaitan dengan kehadiran wisatawan, nilai jual wisata alam sangat tergantung kepada
daya tarik kondisi lahan, baik kawasan lahan publik maupun lahan privat. Hilangnya
kawasan wisata tentunya akan mengurangi kunjungan wisata. Namun demikian, masih
harus diteliti lebih lanjut apakah hilangnya kawasan wisata akan menghilangkan ODTW
lama atau justru akan memunculkan ODTW baru yang juga menarik.
Lost / kehilangan kawasan wisata Sanur akan merupakan nilai total dari :
Lost = Σ nilai kawasan + Σ turism
Dimana Σ nilai kawasan adalah total kerugian bangunan / rumah akibat :
- kerusakan bangunan (Rs, Rb, Rr)
- kerusakan fasos, fasum
- kerugian lahan dan
- kerugian sosial budaya.
Sedangkan Σ turisme diukur dari total nilai kerugian akibat :
- kerugian objek wisata
- kehilangan wisatawan
termasuk usaha – usaha yang terkait dengan pariwisata meliputi pengusahaan objek
dan daya tarik wisata, serta pengusahaan jasa dan sarana pariwisata, yakni usaha jasa
pariwisata seperti biro perjalanan wisata, agen perjalanan wisata, pramuwisata.
Usaha sarana pariwisata yang terdiri dari akomodasi, rumah makan, bar, angkutan
wisata dan sebagainya.
Sehingga kehilangan yang terjadi merupakan hasil dari total luas kawasan dengan
kepadatan bangunan penunjang wisata ditambah dengan lost karena tidak dapat menikmati
wisata baik keindahan tempat – tempat maupun sajian budaya seperti upacara melasti.
Disamping itu penambahan kerusakan dapat pula terjadi sebagai akibat ikutan
dimana terjadi penggunaan lahan secara berlebihan untuk pengembangan wisata dengan
tujuan mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dari kegiatan wisata tanpa memperhatikan
kerusakan yang terjadi sehingga dapat merusak tatanan sosial, keseimbangan sosial,
kerusakan fisik pantai. Hal ini akan mendorong makin bertambah besarnya kerugian yang
diakibatkan oleh naiknya air laut.
Pustaka
1. Rencana Tata Ruang Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Denpasar 1994 – 2004.
Fakta dan Analisis, Pemerintah Kotamadya Denpasar Daerah TK II Denpasar, Revisi
1998.
2. Laporan Lapangan Identifikasi kerugian akibat kenaikan muka air laut, Denpasar 2002.
3. Bali oleh Bali, Mereka-reka kenyamanan bali, Majalah Sarad, Oktober Tahun 2000,
No.1.
Makalah dan Presentasi
110
Download