Uploaded by User84285

Laporan Supervisi

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah yang merupakan salah
satu bentuk dari satuan pendidikan formal yang ada dalam system pendidikan
nasional di Indonesia. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lanjutan dari
Sekolah Menengah Pertama sebagai basis untuk mengasah bakat dan keterampilan
dalam berbagai bidang tertentu. Sekolah Menengah Kejuruan tentu mempunyai
beberapa jurusan yang nantinya akan dipilih oleh siswa berdasarkan minat dan
kemampuan masing-masing.
Setiap Jurusan tentu merupakan hasil dari pembagian yang ada dalam
deskripsi kehidupan social masyarakat dimana deskripsi social itu merupakan
bidang-bidang yang digeluti oleh sebagian besar orang dan merupakan sebuah
profesi yang bermanfaat untuk manusia. Setiap siswa lulusan dari Sekolah
Menengah Kejuruan menyiapkan anak didiknya untuk langsung ke dunia usaha.
Lulusan Sekolah Menegah Kejuruan tentu sudah dilengkapi dengan skill yang
lebih interaktif daripada lulusan Sekolah menengah Umum, karena mereka
mempunyai focus basic tertentu sesuai dengan jurusannya.
Salah satu faktor yang penting dan strategis dalam meningkatkan mutu
pendidikan adalah guru, karena guru inilah merupakan pelaksana terdepan dalam
proses pendidikan yang berhadapan langsung dengan peserta didik. Oleh karena
itu berhasil dan tidaknya mutu pendidikan tergangtung pada profesionalisme guru.
Salah satu upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru adalah melalui
supervisi pendidikan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah / Pengawas Sekolah.
Supervisi adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengawas satuan
pendidikan dalam rangka membantu kepala sekolah, guru dan tenaga
kependidikan lainnya guna meningkatkan mutu dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran.
Sasaran utama supervisi akademik adalah kemampuan guru dalam
merencanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran,
1
menilai hasil pembelajaran, memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan
layanan pembelajaran, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan,
memanfaatkan sumber belajar yang tersedia, dan mengembangkan interaksi
pembelajaran (strategi, metode, teknik) yang tepat.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah kepala sekolah/pengawas pernah melakukan sosialisasi tentang
supervisi PBM ?
2. Bagaimana pemahaman guru terhadap Supervisi PBM ?
3. Apakah kepala sekolah membuat program supervise ?
4. Apakah teknik supervisi kepala sekolah , pendekatan dan kompetensi
supervisor / kepala sekolah berhasil (dalam arti para guru merasa terbantu)
5. Apakah supervisi kepala sekolah berdampak positif, apa indikasinya
6. Apakah pengawas juga melakukan supervisi ?
C. Tujuan Supervisi Akademik
Tujuan pelaksanaan supervisi akademik adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan kompetensi supervisi akademik,
2. Melatih kemampuan melaksanakan supervisi akademik,
3. Melatih
kemampuan
mengidentifikasi
permasalahan
guru
dalam
mengelola pembelajaran kemudian melakukan tindak lanjut dalam rangka
meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajarannya.
D. Hasil Supervisi Akademik
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan supervisi akademik terhadap guru
bagi peserta diklat calon kepala sekolah adalah :
a. Mampu mengembangkan kompetensi supervisi akademik
b. Mampu melaksanakan supervisi akademik
c. Mampu mengidentifikasi permasalahan guru dalam mengelola pembelajaran
kemudian melakukan tindak lanjut dalam rangka meningkatkan mutu proses
dan hasil pembelajarannya.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Pengertian Supervisi
Secara morfologis Supervisi berasalah dari dua kata bahasa Inggris, yaitu
super dan vision. Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun
dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan
yang dilakukan oleh atasan –orang yang berposisi diatas, pimpinan-- terhadap halhal yang ada dibawahnya. Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi
sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervise bukan mencari-cari
kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi
pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan sematamata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki.
Secara sematik Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa
bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan
peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.
Good Carter memberi pengertian supervisi adalah usaha dari petugaspetugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya, dalam
memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan
dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahanbahan pengajaran, dan metode mengajar dan evaluasi pengajaran.
Boardman et. Menyebutkan Supervisi adalah salah satu usaha menstimulir,
mengkoordinir dan membimbing secarr kontinyu pertumbuhan guru-guru di
sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan
lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian
mereka dapat menstmulir dan membimbing pertumbuan tiap-tiap murid secara
kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartsipasi dlm masyarakat demokrasi
modern.
Wilem Mantja (2007) mengatakan bahwa, supervisi diartikan sebagai
kegiatan
supervisor (jabatan resmi) yang dilakukan untuk perbaikan proses
3
belajar mengajar (PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang harus diwujudkan
oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan
Dari uraian definisi supervisi diatas dapat disimpulkan supervisi
pendidikan merupakan suatu usaha untuk melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap pihak-pihak yang berkepentingan didalam sekolah agar terciptanya
pembelajaran yang efektif dan efisien sebagaimana yang diharapkan.
2.2. Tujuan Supervisi Pendidikan
Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan proses
belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervisi pendidikan tidak
hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan
profesi guru termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang
kelancaran proses belajar mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan
keterampilan guru-guru, pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal
implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, alat-alat
pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi pengajaran. Supervisi yang baik
mengarahkan perhatiannya pada dasar-dasar pendidikan dan cara-cara belajar
serta perkembangannya dalam pencapaian tujuan umum pendidikan. Fokusnya
bukan pada seorang atau sekelompok orang, akan tetapi semua orang seperti guruguru, para pegawai, dan kepala sekolah lainnya adalah teman sekerja yang samasama bertujuan mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kegiatan
belajar mengajar yang baik.
Secara nasional tujuan konkrit dari supervisi pendidikan adalah:
1. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan
2. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid.
3. Membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran modern.
4. Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan
guru itu sendiri.
5. Membantu guru dalam menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar.
6. Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid.
4
7. Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam
rangka pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka.
8. Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan
tugas yang diperolehnya.
9. Membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap
masyarakat dan cara-cara menggunakan sumber-sumber yang berasal dari
masyarakat.
10. Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya
dalam pembinaan sekolah.
2.3. Sasaran Supervisi Pendidikan
Sebetulnya apabila dicermati secara rinci, kegiatan supervisi yang sesuai
dengan sasarannya dapat dibedakan menjadi dua yaitu: supervisi akademik,
supervisi ini lebih menitikberatkan pengamatan pada masalah akademik, yaitu
yang langsung berada dalam lingkup kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru untuk membantu siswa ketika sedang dalam proses belajar mengajar. Dan
yang kedua adalah supervisi administrasi, yang lebih menitikberatkan pengamatan
pada aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung terlaksananya
pembelajaran. Di samping dua macam supervisi yang disebut dengan objeknya
atau sasarannya, ada lagi supervisi yang lebih luas yaitu supervisi lembaga dan
akreditasi. Yang membedakan antara kedua hal tersebut adalah pelaku dan waktu
dilaksanakannya. Supervisi lembaga dilakukan oleh orang yang ada di dalam
lembaga yaitu kepala sekolah dan dari luar lembaga yaitu pengawas secara terus
menerus, sedangkan supervisi akreditasi dilakukan oleh tim dari luar hanya dalam
waktu-waktu tertentu. Tujuannya sama yaitu meningkatkan kualitas lembaga baik
parsial maupun keseluruhan. Dengan kata lain yang menjadi sasaran atau objek
supervisi akademik, supervisi administrasi, supervisi lembaga, dan supervisi
akreditasi adalah sama yaitu meningkatkan kualitas lembaga, tetapi lingkup dan
harapan tentang kualitasnya berbeda.
5
2.4. Fungsi Supervisi Pendidikan
Secara garis besar fungsi supervisi dapat dikelompokkan dalam tiga
bidang yaitu kepemimpinan, kepengawasan dan pelaksana. Fungsi kepemimpinan
melekat pada seorang supervisor karena dia adalah pemimpin. Begitu pula
pengawas yang tugas pokoknya melakukan pengawasan. Sedangkan fungsi
pelaksana terdapat pada supervisor, karena ia adalah para pelaksana di lapangan
yang dalam istilah bakunya adalah pejabat fungsional, sama halnya dengan guru
dan kepala sekolah.
Rincian dalam fungsi kepemimpinan, seorang supervisor hendaknya
melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
a. Meningkatkan semangat kerja kepala sekolah, guru dan staf sekolah yang
berada di bawah tanggung jawab dan kewenangannya.
b. Mendorong aktifitas dan kreatifitas serta dedikasi seluruh personil sekolah.
c. Mendorong terciptanya suasana kondusif di dalam dan di luar lingkungan
sekolah.
d. Menampung, melayani dan mengakomodir segala macam keluhan aparat
kependidikan disekolah tersebut dan berusaha membantu pemecahannya.
e. Membantu mengembangkan kerja sama dan kemitraan kerja dengan
semua unsur terkait.
f. Membantu mengembangkan kegiatan intra dan ekstra kurikuler di sekolah.
g. Membimbing
dan
mengarahkan
seluruh
personil
sekolah
untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran pada sekolah tersebut.
Dalam
melaksanakan
fungsi
pengawasan,
supervisor
hendaknya
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Mengamati dengan sungguh-sungguh pelaksanaan tugas kepala sekolah, guru
dan seluruh staf sekolah diketahui dengan jelas tugas yang dilaksanakan itu
sesuai dengan rencana atau tidak.
b. Memantau perkembangan pendidikan di sekolah yang menjadi tanggung
jawab dan kewarganegaraannya termasuk belajar siswa pada sekolah yang
bersangkutan.
6
c. Mengawasi pelaksanaan administrasi sekolah secara keseluruhan yang
didalamnya terdapat administrasi personil, materil, kurikulum dsb.
d. Mengendalikan penggunaan dan pendistribusian serta pengelolaan sarana dan
prasarana pendidikan yang ada di sekolah tersebut.
Dalam melaksanakan fungsi pelaksana, seorang supervisor hendaknya
memperhatikan kegiatan-kegiatan berikut:
a. Melaksanakan tugas-tugas supervisi/pengawasan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
b. Mengamankan berbagai kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
c. Melaporkan hasil supervisi/pengawasan kepada pejabat yang berwenang
untuk dianalisis dan ditindaklanjuti.
2.5. Ruang Lingkup Dan Teknik Supervisi Pendidikan
Dalam dunia pendidikan terdapat tiga unsur pokok yang saling berkaitan
antara satu dengan lainnya unsur-unsur yang dimaksud adalah personal, material
dan operasional, oleh sebab itu ruang supervisi pendidikan pun mencakup ketiga
unsur tersebut yang bila dijabarkan sebagai berikut:
2.5.1. Unsur Personal
Lingkup pertama dalam supervisi pendidikan adalah para personal dalam
sekolah yang disupervisi, para personal yang dimaksud adalah Kepala Sekolah,
pegawai tata usaha, guru, siswa.
a. Kepala Sekolah
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap kepala sekolah yaitu:

Masalah jalannya pendidikan dan pengajaran

Masalah program pendidikan dan pengajaran disekolah

Masalah kepemimpinan kepala sekolah

Masalah administrasi sekolah

Masalah kerja sama sekolah lain dan instansi terkait lainnya

Masalah kebijaksanaan sekolah yang menyangkut kegiatan intra dan ekstra
kurikuler

Masalah BP3 dan POMG dan lain -lain
7
b. Pegawai Tata Usaha
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap tata usaha sekolah dan
seluruh stafnya antara lain:

Masalah administrasi sekolah

Masalah data dan statistik sekolah

Masalah pembukuan

Masalah surat menyurat dan kearsipan

Masalah rumah tangga sekolah

Masalah pelayanan terhadap kepala sekolah, guru dan siswa

Masalah laporan sekolah dan lain –lain
c. Guru
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap guru antara lain:

Masalah wawasan dan kemampuan

Masalah kehadiran dan aktivitas guru

Masalah persiapan mengajar guru, mulai dari penyusunan analisis materi
pelajaran, program tahunan, program semester, program satuan pelajaran
sampai dengan persiapan mengajar harian atau perencanaan pengajaran

Masalah pencapaian target kurikuler dan kegiatan ekstra kurikuler

Masalah kerjasama guru dengan siswa, dengan sesama guru, dengan tata
usaha dan dengan kepala sekolah

Masalah tri pusat pendidikan yang terdiri atas sekolah, keluarga dan
masyarakat

Masalah kemampuan belajar siswa
d. Siswa
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap siswa antara lain:

Motivasi belajar siswa

Tingkat kesulitan yang dialami siswa

Keterlibatan siswa dalam berbagai kegiatan intra dan ekstra kurikuler

Pengembangan organisasi siswa

Sikap guru dan kepala sekolah terhadap siswa
8

Keterlibatan orang tua siswa dalam berbagai kegiatan sekolah

Kesempatan memperoleh pelayanan secara prima dari sekolah
2.5.2. Unsur Material
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap material dan sarana fisik
lainnya :
a. Ketersediaan ruangan untuk perpustakaan, labolaturium, ruang praktek
ibadah, aula dan lain-lain
b. Pengelolaan dan perawatan terhadap fasilitas tersebut
c. Pemanfaatan buku-buku teks pokok dan buku-buku penunjang
d. Pemanfaatan dan perawatan alat-alat kesenian dan sebagainya
2.5.3. Unsur Operasional
Hal-hal yang perlu disupervisi dari unsur operasional antara lain:
1) Masalah yang berkaitan dengan teknik edukatif, yang mencakup:
o Kurikulum
o Proses belajar mengajar
o Evaluasi/penilaian
o Kegiatan ekstra kurikuler
2) Masalah yang berkaitan dengan teknik administrasi, mencakup:
o Administrasi personal
o Administrasi material
o Administrasi kurikulum dan sebagainya.
3) Masalah yang berkaitan dengan koordinasi dan kerjasama, mencakup:
o Sekolah dengan keluarga dan masyarakat
o Sekolah dengan sekolah-sekolah lainnya
o Sekolah dengan lembaga swadaya masyarakat
o Sekolah dengan organisasi kepemudaan
o Sekolah dengan instansi pemerintah terkait
Teknik-teknik Supervisi Pendidikan. Tugas pengawas satuan pendidikan
ketika melaksanakan tugas pengawasannya, haruslah memahami metode dan
teknik supervisi akademik agar kegiatan supervisi dapat dilaksanakan dengan baik
dan hasil pembinaannya mencapai tujuan pembinaan.
9
Ada beberapa metode dan teknik supervise yang dapat dilakukan
pengawas. Metode-metode tersebut dibedakan antara yang bersifat individual dan
kelompok.
a.
Teknik Supervisi Individual
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi yang diberikan
kepada guru tertentu yang mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan.
Supervisor atau pengawas hanya berhadapan seorang guru yang dipandang
memiliki persoalan tertentu. Teknik-teknik supervisi yang dikelompokkan sebagai
teknik individual meliputi: kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan
individual, kunjungan antar kelas, dan menilai diri sendiri.
b.
Teknik Supervisi Kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program
supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga sesuai
dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahankelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersamasama. Kemudian pada kelompok ini diberikan layanan supervisi sesuai dengan
permasalahan atau kebutuhan yang dihadapi.
10
BAB III
PELAKSANAAN SUPERVISI SEKOLAH
3.1. Tempat Pelaksanaan
Supervisi akademik terhadap guru dilaksanakan di sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) YPM Zain Pauh Kambar.
A. Kondisi dan Keadaan Lingkungan SMK YPM Zain Pauh Kambar
SMK YPM ZAIN terletak JL. Parit Pauh Kambar, Pauh Kambar, Nan
Sabaris, Kab. Padang Pariaman, berdiri pada tahun 1987 dengan SK Pendirian :
No SK :
131.08.R.1987 Tanggal SK :
12-09-1987. Sarana dan prasarana
SMK YPM Zain terlihat memadai dikarenakan suasana yang asri, indah, nyaman,
dan tidak merusak lingkungan alam. Hal ini juga didukung dengan keadaan
infrastruktur memadai, dalam ruangan kelas maupun luar kelas, kita dapat melihat
lapangan olahraga di sediakan untuk kepentingan siswa dalam bidang olahraga. Di
dalam kelas juga sudah menggunakan teknologi Infokus sebagai media
pembelajaran, tetapi tanpa mengabaikan penggunaan papan tulis sebagai sarana
deskripsi mata pelajaran yang lebih interaktif. Berdasarkan pengamatan saya
ketika supervisi, siswa SMK YPM Zain belajar dalam keadaan nyaman, selain
peraturan yang mengatur mereka, hal ini juga dikarenakan rasa nyaman karena
keindahan gedung.
B. Prasarana Sekolah
Kondisi Saat Ini
Kebutuhan
Nama
Ruang/Area Jumlah
Kerja
Ruang
Jml Rusak
Luas(m2)
Total
Jumlah
Luas(m2) Baik Sedang Berat
Jml
Ruang
Luas(m2)
Total
Luas(m2)
Ruang
Kepala
Sekolah &
1
12
12
1
0
0
1
0
0
1
30
30
1
0
0
1
0
0
Wakil
Ruang Guru
11
Ruang
Ibadah
Ruang
Bersama
1
64
64
1
0
0
1
0
0
1
250
250
1
0
0
1
0
0
1
24
24
0
0
0
1
24
24
10
63
630
10
0
0
1
0
0
3
63
189
3
0
0
1
0
0
2
63
126
1
0
0
1
0
0
Ruang
Penjaga
Sekolah
Ruang Kelas
Ruang
Praktek/
Bengkel/
Workshop
Ruang
Praktek
Komputer
C. Status Lahan SMK
Luas Lahan(m2)
Status Kepemilikan Lahan
Luas Bangunan
1606
Yayasan
Luas Lapangan Olah Raga
1000
Yayasan
Luas Taman
212
Yayasan
Lain-Lain
2182
Yayasan
Total Luas Keseluruhan
5000
Jenis Lahan
D. Infrastuktur
Sumber listrik
PLN
Daya listrik
Voltase
Phase
Biaya per bulan
2.200 - 5000 Watt
220 Volt
3 Phase
1000000
12
Akses internet
Provider
Bandwidth (Mbps)
Biaya per bulan
Wireless
Telkom
512
350000
Sumber air bersih
Ketersediaan
Biaya per bulan
PDAM
Memadai
200000
E. Sarana Penunjang Sekolah
Kondisi Saat Ini
Nama Sarana
Jumlah Jumlah
Alat
Baik
Kebutuhan Alat
Jumlah
Jumlah
Rusak
Rusak
Sedang
Berat
Jumlah
Alat
+/-
Ruang Praktek/ Bengkel/ Workshop
Alat Pengukur
suhu
0
0
0
0
4
-4
Cash Register
1
1
0
0
1
0
Komputer Laptop
0
0
0
0
0
0
LCD Proyektor
2
2
0
0
2
0
Pesawat Telepon
1
1
0
0
20
-19
Printer
5
5
0
0
5
0
Stetoskop
0
0
0
0
4
-4
Tape recorder
5
5
0
0
5
0
(Termometer)
Ruang Praktek Komputer
Komputer Laptop
2
2
0
0
2
0
Komputer PC
20
20
0
0
30
-10
LCD Unit
6
3
0
0
6
0
13
Lemari Alat
0
0
0
0
2
-2
Printer
3
3
0
0
3
0
F. Buku Perpustakaan
Mata Pelajaran
Jumlah
Judul
Jumlah
Eksemplar yang
ada
Jumlah
Jumlah
kebutuhan
kekurangan
Bahasa Indonesia
1
1
450
-449
Matematika
2
1
450
-449
Bahasa Inggris
2
2
285
-283
Akuntansi
2
2
285
-283
3.2. Teknik Supervisi
Teknik supervisi yang digunakan adalah teknik supervisi individual.
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi yang diberikan kepada
guru tertentu yang mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan.
Supervisor atau pengawas hanya berhadapan seorang guru yang dipandang
memiliki persoalan tertentu. Teknik-teknik supervisi yang dikelompokkan sebagai
teknik individual meliputi: kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan
individual, kunjungan antar kelas, dan menilai diri sendiri.
Tahapan pelaksanaan supervisi terdiri dari tiga tahap, yaitu:
1. Tahap perencanaan. Pada tahap ini, supervisor merencanakan waktu, sasaran,
dan cara mengobservasi selama kunjungan kelas.
2. Tahap pelaksanaan. Pada tahap ini, supervisor mengamati jalannya proses
pembelajaran berlangsung.
3. Tahap refleksi dan tindak lanjut. Pada tahap ini, supervisor bersama guru
merefleksi pelaksanaan pembelajaran dengan mendiskusikan kelebihan dan
kekurangan. Hasil refleksi dijadikan dasar untuk perbaikan proses
pembelajaran berikutnya.
14
BAB IV
HASIL SUVERVISI
4.1.
Perencanaan Supervisi
Pada awal tahap perencaan, supervisor menyiapkan sejumlah instrumen
yang akan digunakan pada pelaksanaan observasi diantaranya : (1) instrumen
perencaan kegiatan pembelajaran, (2) instrumen observasi kelas, (3) daftar
pertanyaan setelah observasi, dan (4) format tindak lanjut hasil supervisi.
Selanjutnya, melakukan pertemuan dengan guru yang akan diobservasi.
Pada pertemuan pertama supervisor meminta kesediaan guru untuk diobservasi
proses pembelajarannya. Setelah guru menyatakan bersedia, berikutnya disepakati
penentuan waktu pelaksanaan observasi, konsep atau materi yang akan dibahas
(mengikuti jadual materi guru) dan menginformasikan bahan-bahan yang perlu
dipersiapkan oleh guru dalam pelaksanaan observasi diantaranya silabus, RPP,
bahan ajar, alat peraga atau media dan penilaian yang akan digunakan. Diakhir
pertemuan disepakati jadual pertemuan berikutnya yang dilaksanakan sebelum
kegiatan observasi yang bertujuan untuk mendiskusikan bahan-bahan yang telah
dipersiapkan guru. Pada pertemuan ini supervisor memeriksa silabus, RPP, bahan
ajar, alat peraga atau media dan penilaian kemudian mendiskusikan hal-hal yang
perlu dilakukan perbaikan-perbaikan. Supervisor dapat memberikan masukan
yang sifatnya melengkapi jika terdapat kekurangan dari bahan-bahan tersebut.
Setelah melakukan perbaikan-perbaikan, supervisor meminta kopian RPP
satu rangkap kemudian memberikan penilaian dengan mengisi instrumen
perencaan kegiatan pembelajaran, yang selanjutnya akan digunakan sebagai bahan
kontrol pada saat observasi nantinya.
4.2.
Pelaksanaan Observasi
Pada tahap ini supervisor melakukan observasi langsung ke kelas X
tempat guru melangsungkan proses belajar mengajar sesuai dengan jadual yang
telah disepakati. Pelaksanaan observasi dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan
(setiap pertemuan 240 menit). Supervisor melakukan pengamatan langsung
15
pelaksanaan pembelajaran mulai dari kegiatan awal sampai pada kegiatan
penutup.
Obyek pengamatan adalah aktivitas guru dan siswa dalam proses belajar
mengajar. Aktivitas guru dan siswa dicatat pada catatan kejadian dan mengisi
instrumen observasi kelas yang telah dipersiapkan. Catatan kejadian dijadikan
sebagai bahan diskusi sekaligus bahan evaluasi pada saat kegiatan refleksi
pembelajaran. Untuk memperoleh bukti pelaksanaan pembelajaran tersebut
supervisor mendokumentasikannya dalam bentuk foto.
Pada kegiatan awal, ketua kelas menyiapkan teman-temannya untuk
belajar dan mengucapkan salam yang dibalas oleh guru dengan salam pula.
Dengan
menggunakan
model
pembelajaran
langsung,
guru
mengawali
pembelajaran dengan menanyakan kesiapan siswa untuk belajar. Selanjutnya
guru melakukan apersepsi dan dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran. Seterusnya, pada kegiatan inti guru menjelaskan materi pelajaran,
kemudian memberikan kesempatan kepada siswa melakukan praktek. Pada saat
pelaksanaan praktek ini tenyata komputer yang digunakan ada masalah dan
akhirnya siswa melakukan penyelesaian masalah, pada saat penyelesaian masalah
ini siswa cenderung ribut yang dikarenakan sekolah kekurangan bahan untuk
praktek. Dengan adanya permasalahan pada unit komputer tersebut, materi
pelajaran yang seharus lanjut pada materi menginstal sistem operasi jaringan
berbasis GUI akhirnya mengulang ke penyelesaian Trouble PC
Pada bagian penutup, guru meminta siswa memberikan kesimpulan
pelajaran hari itu. Beberapa siswa bersamaan berteriak memberikan simpulan
pelajaran. Guru kemudian mengulangi dan melengkapi simpulan siswa.
4.3.
Hasil Supervisi
Hasil supervisi di SMK YPM Zain Pauh Kambar kec. Nan Sabaris Kab.
Padang Pariaman dapat ditarik kesimpulan dari berbagai sisi sebagai berikut :
16
a)
Dilihat Dari sisi siswa
Aktifitas pembelajaran siswa berjalan tertib, dan cenderung agak ribut yang
dikarenakan tidak semuanya siswa dapat praktek sekaligus, ini disebabkan
kurangnya sarana dan prasarana yang ada.
b)
Dari sisi guru
Dari hasil pengamatan yang dilakukan supervisor didalam kelas, guru yang
memberikan pelajaran di SMK YPM Zain Pauh Kambar kurang memahami
dengan materi pembelajaran Teknik Komputer tersebut yang dikarenakan, karena
guru tersebut baru mengajar, tetapi dengan kekurangan tersebut guru yang
bersangkutan
telah
berusaha
semaksimal
mungkin
untuk
mengatasi
kekurangannya termasuk dari cara mengajar dan mengkondisikan kekurangan
sarana dan prasarana yang ada.
c)
Dari sisi penunjang kegiatan pembelajaran
Dilihat dari sisi penunjang kegiatan pembelajaran, sarana dan prasana di
lingkungan sekolah selain alat praktek telah memadai, dengan lingkungan sekolah
yang tenang dan nyaman serta jauh dari suara gaduh yang berasal dari luar
sekolah. Disekolah ini juga telah menerapan pembelajaran membangun karakter
bangsa antara lain dengan menyelenggarakan ekstra/kokurikuler seperti PMR,
OSIS, Paskibra, dan Pramuka
17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Setelah dilakukan supervisi pada smk ypm Zain Pauh Kambar dapat
ditarik kesimpulan:
1. Kepala sekolah / pengawas pernah melakukan sosialisasi kegiatan
supervisi, tetapi kepada guru baru dalam hal ini guru TKJ belum pernah di
supervisi oleh kepala sekolah/pengawas, dikarenakan guru tersebut baru 1
semester disekolah tersebut.
2. Pemahaman guru dalam hal ini guru TKJ belum sepenuhnya mengerti
tentang supervisi pendidikan yang dikarenakan oleh guru tersebut, guru
baru disekolah ini dan baru pertama kali di supervisi
3. Guru-guru di SMK YPM Zain Pauh Kambar dalam hal supervisi PBM
sangat berkomitmen memajukan sekolah mereka agar bisa sejajar dengan
sekolah-sekolah lainnya salahsatu caranya melalui supervisi pendidikan
dimana supervisi dapat melihat kekurangan-kekurangan pada proses PBM.
4. Kepala sekolah SMK YPM Zain melakukan supervisi sekali dalam tiap
semesternya agar dapat mengetahui setiap kelemahan-kelemahan dan
secara cepat memperbaiki kelemahan tersebut.
5. Dengan adanya supervisi pendidikan disekolah, guru merasa sangat
terbantu, karena melalui supervisi ini guru dapat mengukur kemampuan
dirinya dalam proses belajar mengajar dan mecapai target yang telah
ditetapkan serta dapat melihat kekurangan-kekurangan mereka dalam
PBM.
6. Dampak positif supervisi sekolah diantaranya ketercapaian materi dan
yang dilakukan guru serta peningkatan sarana dan prasarana sekolah
7. Untuk terus menjaga mutu pendidikan di SMK YPMZ Pauh Kambar
kepala sekolah dan pengawas sekolah saling bertukar informasi yang
mereka dapatkan dimana informasi tersebut berguna memperbaiki mutu
18
pendidikan sekolah, sarana dan prasarana dan dan meningkatkan citra
SMK di masyarakat
B. SARAN
Dari hasil supervisi sekolah ini diharapkan SMK YPM Zain Pauh Kambar
dapat meningkatkan mutu pendidikan serta sarana dan prasarana pendukung
lainnya agar dapat menciptakan suasana yang nyaman dalam proses PBM serta
meningkatkan citra SMK di dalam Masyarakat termasuk citra SMK YPM Zain
Pauh Kambar
19
DAFTAR PUSTAKA
Byram, H.M. & Wenrich, R.C., (1956). Vocational education and practical arts in
the community school. New York: The Macmillan Company.
Calhoun C.C. & Finch, A.V. (1976). Vocational and career education: concepts
and operations. Belmont: WadsworthPublishing Company, Inc.
Basuki Wibawa. (2005). Pendidikan Teknologi dan Kejuruan: Manajemen dan
Implementasinya di Era Otonomi. Surabaya: Kertajaya Duta Media.
Dedi Supriadi, et al. (2002). Sejarah Pendidikan Teknik dan Kejuruan di
Indonesia, Membangun Manusia Produktif. Departemen Pendidikan
Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah,
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.
Dewa Ketut Sukardi. (1989). Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Djojonegoro, W. (1999). Pengembangan Sumberdaya Manusia Melalui Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Jakarta: PT. Balai Pustaka.
Rangkuti, F. (1997) Analisis SWOT. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
International Labour Office. (2011). Panduan Pelayanan Bimbingan Karir bagi
Guru Bimbingan Konseling/Konselor pada Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: ILO.
London, H.H.(1973). Principles and techniques of vocational guidance.
Columbus: Charles E. Merril Publishing Co.
20
Wenrich, R.C. & Wenrich, J.W. (1974). Leadership in administration of
vocational and technical education. Columbus: Charles E. Merrill
Publishing Company. Abell & Howell Company.
21
SUPERVISI ADMINISTRASI PERENCANAAN PEMBELAJARAN
(Berdasarkan Standar Proses )
Nama Guru
: Juli Andesko, S.Pd
Sekolah
: SMK YPM Zain Pauh Kambar
Kelas/Semester
: Kelas X /II
Mata pelajaran
: Produktif TKJ
Standar Kompeten
: Mengintal Sistem Operasi Berbasis GUI
Kompetensi Dasar
: Sistem Operasi Jaringan Berbasis Gui
Hari tanggal
: Rabu / 4 Desember 2013
No
KomponenAdministrasi
Pembelajaran
kondisi
ya
Skor Nilai
tidak 4
3
2
Keterangan
1
Kesesuaian
1
Program Tahunan
√
√
2
Program Semester
√
√
3
Silabus
√
√
4
RPP
√
√
3= Baik
5
Kalender Pendidikan
√
6
Jadwal Tatap Muka
√
√
2= Cukup
7
Agenda Harian
√
√
8
Daftar Nilai
√
9
KKM
√
10
Absensi Siswa
√
4= BaikSekali
√
1= Kurang
√
√
√
Jumlah Skor
Jumlah skor yang dicapai
33
Jumlah skor maksimum
40
Nilai
82
Klasifikasi
Baik
A
: Sangat Baik
: 86% - 100%
C : Cukup
: 55% - 69%
B
: Baik
: 70% - 85%
D : Kurang
: dibawah 55%
-1-
SUPERVISI KEGIATAN PEMBELAJARAN
(Sesuai Dengan Standar proses )
Nama Guru
: Juli Andesko, S.Pd
Sekolah
: SMK YPM Zain Pauh Kambar
Kelas/Semester
: Kelas X /II
Mata pelajaran
: Produktif TKJ
Standar Kompeten
: Mengintal Sistem Operasi Berbasis GUI
Kompetensi Dasar
: Sistem Operasi Jaringan Berbasis Gui
Hari tanggal
: Rabu / 4 Desember 2013
No Sub Komponen dan Butir komponen
Kondisi Skor Nilai
( Tatap Muka )
1
Y
T
Keterangan
4 3 2 1
Kegiatan Pendahuluan
a. Menyiapkan peserta didik
√
√
b. Melakukan Apersepsi
√
√
c. Menjelaskan KD dan tujuan yang ingin √
√
4=BaikSkli
√
3= Baik
dicapai
d. Menyampaikan
penjelasan
cakupan
uraian
materi
kegiatan
dan √
sesuai
2= Cukup
silabus/kesiapan bahan ajar
√
e. Penampilan guru
2
√
1= Kurang
Kegiatan Inti Pembelajaran
A. EKSPLORASI
1. Melibatkan
siswa
dalam
mencari √
√
informasi dan belajar dari aneka sumber
dgn menerapkan prinsip alam takambang
jadi guru.
2. Menggunakan
beragam
pendekatan √
√
pembelajaran, Media pembelajaran dan
-2-
sumber belajar lainnya.
3. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar √
√
siswa serta antar siswa dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya.
Tekhnik bertanya.
4. Melibatkan siswa secara aktif dalam √
√
berbagai kegiatan pembelajaran
5. Memfasilitasi
melakukan √
siswa
√
percobaan di laboratorium,studio atau
lapangan
B. ELABORASI
1. Membiasakan
siswa
membaca
dan √
√
menulis yang beragam melalui tugas
tugas tertentu yang bermakna.
2. Memfasilitasi siswa melalui pemberian √
tugas,diskusi
dan
lainlain
√
untuk
memunculkan gagasan baru baik secara
lisan maupoun tertulis.
3. Memberi
kesempatan
berfikir,menganalisis,
untuk √
√
menyelesaikan
masalah dan bertindak tanpa ada rasa
takut
4. Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran √
√
kooperatif dan kolaboratif.
5. Memfasilitasi siswa berkompetesi secara √
sehat
untuk
meningkatkan
√
prestasi
belajar
6. Memfasilitasi siswa membuat laporan √
√
eksplorasi yang dilakukan baik lisan
maupoun tertulis secara individual atau
kelompok.
-3-
7. Memfasilitasi siswa untuk menyajikan
√
√
√
√
hasilkerja secara individual maupun
kelompok.
8. Memfasilitasi siswa melakukan pameran,
turnamen, festival serta produk yang
dihasilkan
9. Memfasilitasi siswa melakukan kegiatan √
√
yang menumbuhkan kebanggaan dan
rasa percaaya diri siswa
C. KONFIRMASI
1. Memberikan
umpan balik positif dan √
√
penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat,
maupun
hadiah
terhadap
keberhasilan siswa.
2. Memberikan konfirmasi terhadap hasil √
√
ekplorasi dan elaborasi siswa melalui
berbagai sumber.
3. Memfasilitasi siswa melakukan refleksi √
√
untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan
4. Berfungsi sebagai nara sumber dan √
√
fasilitator dalam menjawab pertanyaan
siswa yang menghadapi kesulitan
5. Membantu menyelesaikan masalah siswa √
dalam
melakukan
pengecekan
√
hasil
ekplorasi
6. Memberikan motivasi kepada siswa yang √
√
kurang aktif dan memberikan informasi
untuk berekplorasi lebih jauh.
3
Penutup
-4-
a. Membuat rangkuman/simpulan
√
√
b. Melakukan penilaian dan /atau refleksi
√
√
√
√
√
√
√
√
terhadap kegiatan pembelajaran yang
sudah dilakukan.
c. Memberikan umpan balik terhadap
proses hasil pembelajaran
d.
Memberi tugas terstruktur (PT) dan
kegiatan mandiri tidak
terstruktur(KMTT)
e. Menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya
0 1 1 2
JUMLAH SKOR
8 0
Jumlah skor yang dicapai
76
Jumlah skor maksimum
120
Nilai
63
Klasifikasi
Cukup
A
: Sangat Baik
: 86% - 100%
C : Cukup
: 55% - 69%
B
: Baik
: 70% - 85%
D : Kurang
: dibawah 55%
Saran :
1. Awal kegiatan pembelajaran, sebaiknya guru menyampaikan standar
kompetensi, kompetansi dasar, Penyiapan bahan Praktek, serta indicator.
2. Setelah
melakukan kegiatan awal pembelajaran
sebaikanya guru
mengulang sedikit pelajaran pada pertemuan sebelumnya.
3. Pada kegiatan akhir sebaiknya guru dan siswa sama-sama menyimpulkan
isi materi pembelajaran yang telah dipelajari pada hari itu.
-5-
Download