Uploaded by User81246

Ringkasan Bab 11 P.Manajemen

advertisement
BAB 11
MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA
PERAN STRATEGIS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ADALAH UNTUK
MENGGERAKKAN KINERJA ORGANISASI
Departemen sumber daya manusia di perusahaan-perusahaan saat ini tidak saja
menyokong tujuan-tujuan strategi tetapi juga secara aktif berusaha mengejar rencana rutin dan
terpadu dalam memajukan kinerja organisasi.
Pendekatan Strategis
Pendekatan strategis terhadap manajemen SDM terdiri atas tiga unsur penting. Pertama, semua
manajer dilibatkan dalam manajemen SDM. Kedua, para pegawai dipandang sebagai aset.
Ketiga, manajemen SDM adalah proses penyesuaian yg memadukan strategi dan organisasi
dengan pendekatan yang tepat dalam mengelola modal manusia. ` wz
Beberapa persoalan strategis saat ini yang harus diperhatikan manajer adalah:

Orang yang tepat untuk menjadi lebih kompetitif pada landasan global.

Orang yang tepat untuk memperbaiki kualitas, inovasi, dan layanan pelanggan.

Orang yang tepat untuk dapat bertahan dalam merger dan akuisisi

Orang yang tepat untuk menerapkan teknologi informasi baru untuk e-bisnis.
Membangun Modal Manusia untuk Menggerakkan Kinerja
a
Kerangka kerja ini telah dikembangkan oleh Accenture yang digunakan oleh perusahaan
pemograman dan jasa SAP. SAP membutuhkan cara untuk mengevaluasi dan merevisi proses
modal manusianya dan berubah pada srategi baru yang mengharuskan adanya fokus yang lebih
kuat pada pelanggan dan akuntanbilitas yg lebih besar pada tiap pegawai.
Globalisasi
Sub bidang yang dikenal dengan sebutan manajemen sumber daya manusia
internasional (international human resource management-IHRM) secara spesifik berkenaan
dengan kompleksitas yang bertambah dan dihasilkan dari pengoordinasikan dan pengelolaan
orang-orang yang berbeda dalam skala global.
DAMPAK UNDANG-UNDANG FEDERAL TERHADAP MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA.
Sejumlah undang-undang federal telah dibuat untuk menjamin peluang pemekerjaan
yang setara FEO. Tujuan dari undang-undang ini adalah untuk menghentikan praktik
diskiminasi yang tidak adil bagi kelompok tertentu dan untuk menentukan agen
ketenagakerjaan untuk undang-undang ini.
The Equal Employment Opportunity Commission (EEOC) diciptakan oleh Civil Right
Act tahun 1964 memulai dilakukannya investigasi dalam menjawab keluhan tentang adanya
diskriminasi. Ketika diskiriminasi ditemukan perbaikkannya adalah dengan memberikan
bayaran dan melakukan tindakan nyata. Tindakan nyata (affirmative action) mengharuskan
majikan melakukan langkah-langkah positif untuk menjamin peluang pemekerjaan yang setara
bagi orang-orang dalam kelompok yang dilindungi.
SIFAT KARIER YANG BERUBAH-UBAH
Kontrak Sosial yang Berubah-Ubah
Dalam kontrak sosial yang lama antara organisasi dan pegawai, pegawai dapat
mengontribusikan kemampuan, pendidikan, kesetiaan, dan komitmen serta mengharapkan
balasan yang akan diberikan perusahaan berupa upah dan keuntungan, pekerjaan, kemajuan,
dan pelatihan selama waktu kehidupan kerja pegawai tersebut. Penyusutan karyawan
pengalihdayaan karyawan, rightsizing, dan restrukturisasi telah mengarah pada penghapusan
banyak jabatan dalam sebuah organisasi. Selain itu tantangan penting untuk manajemen SDM
adalah merevisi evaluasi kinerja, kompensasi, dan praktik penghargan yang sesuai dengan
kontrak sosial yg baru.
Inovasi dalam Manajemen Sumber Daya Manusia
Beberapa persoalan pentingadalah menjadi majikan pilihan, menyentuh kebutuhan akan
pegawai sementara dan paruh waktu, mengakui tuntutan pegawai yg makin besar akan
keseimbangan kerja, dan mengelola penyusutan secara berperasaan.

Menjadi majikan pilihan kontrak sosial yang lama mungkin tidak akan berlaku lagi tetapi
perusahaan-perusahaan terbaik saat ini mengakui pentingnya memperlakukan para
pegawai dengan benar dan memikirkan jangka panjang daripada mencari perbaikanperbaikan cepat berdasarkan hubungan pertukaran ekonomi dengan pegawai. Untuk
mengikat orang-orang dan memicu komitmen dan kinerja tinggi, seseorang majikan
pilihan akan memilih seperangkat strategi sumber daya manusia yang diseimbangkan
secara teliti, kebijakan, dan praktik yang disesuaikan secara gteliti.

Menggunakan Pegawai Sementara dan Paruh Waktu Pekerja serabutan mjd bagian
yang makin besar dalam ketenagakerjaan baik di Amerika Serikat maupun di Eropa.
Pekerja serabutan adalah orang yang bekerja bagi sebuah organisasi, tetapi tidak pada
dasar permanen atau penuh waktu

Memajukan Keseimbangan Kerja/Hidup. Tindakan inisiatif adalah bagian yang sangat
penting dari strategi pemertahanan organisasi. Pendekatannya dengan mengijinkan
pegawai bekerja separuh waktu dari rumah atau lokasi jauh. Telecommuting adalah
pelakasanaan pekerjaan menggunakan komputer dan alat komunikasi tanpa datang ke
kantor. Bentuk lain dari penjadwalan fleksibel juga penting dalam tempat kerja. 55 persen
pekerja profesonal SDM yang disurvei mengatakan mereka rela untuk menegosiasikan
penyusunan kerja fleksibel dengan para pencari kerja dan pegawai baru.

RIGHTSIZING Organisasi. Rightsizing adalah penyusutan tenaga kerja perusahaan
secara sengaja hingga mencapai jumlah pegawai ideal bagi situasi perusahaan saat itu, juga
dapat disebut downsizing. tujuannya adalah membuat perusaahn menjadi lebih kura dan
lebih berdaya saing dengan menyejajarkan jumlah tenaga kerja dengan kebutuhan
perusaahan saat itu. namun penyusutan besar besaran sering kali gagal memenuh tujuan
dan beberapa kasus dapat membahayakan organisasi. kecuali jika departemen HRM dapat
mengelolan proses RIGHTSIZING dengan efektif dan berperasaan karena pemecatan
dapat mengarah pada penuruan smeangat dan kinerja.

Mencari orang yang Tepat. Langkah pertama, membuat perencanaan sumber daya
manusia,memprediksikan kebutuhan pegawai baru berdasarakan jenis lowongan kerja.
Langkah kedua menggunakan prosedur perekrutan untuk berkomunikasi dengan calon
pelamar. langkah ketiga melakukan seleksi dari para pelamar untuk mencari yang terbaik.
model penyesuain menjadi landasan perusahaan menarik pegawai. model penyesuaian
(matching model) membuat organisasi dan individu menyesuaikan kepentingan,
kebutuhan dan nilai yang ditawarkan satu sama lain.

Perencanaan Sumber Daya Manusia. Perencanaan Sumber Daya Manusia ( Human
resource plan) adalah perkiraan kebutuhan sumber daya dan penesuain individu dengan
lowongan kerja yang diharapakan.Antisipasi kebutuhan sumber daya manusia di masa
depan membuat organisasi dapat mempersiapkan tantanga persaingan secara efektif,
seperti perencanaan SDM yang dilakukan di Tennessee Valle Authority.

Perekrutan Adalah aktivitas/ parktik menentukan karakteristik pelamar kerja yang
menjadi objek diterapkannya prosedur seleksi. perekrutan dapat diartikan sebagai
perolehan keahlian karena pentingnya manusia dalam kesuksesan organisasi. kadang
meskipun angka pengangguran tinggi, perusaahn tetap sulit menemukan orang orang yang
memilik keterampilan yang dibutuhkan.banyak organisasi
menggunakan kebijakn
perekrutan intenal/ promosi-dari-dalam, untuk mengisi jabatan tingkat tingginya.
perekrutan internal memiliki kelebihan tidak memakan biaya besar dan menghasilkan
komitmen, pengembangan, dan kepuasan pegawai yang lebih besar. namun perekrutan
eksternal (dari luar organisasi) lebih menguntungkan

Menilai Kebutuhan Organisasi Analisis Pekerjanaan adalah proses sistematis dalam
menerjemahkan infomasi yang ada pada pekerjaan, serta informasik tentang konteks
"dimana pekerjaan itu dilakukan". analisis pekerjaan berdasarkan aktivitas dan arus kerja,
tingkat supervisi yang diberikan dan diterima, pengetahuan dan keterampilan, standar
kinerja dan kondisi kerja yang nanti dipersiapkan untuk diberikannya deskripsi pekerjaan
(job description) tertulis yang berisi tugas, kewajiban, tanggung jawa, spesifikasi
pekerjaan(job spesification) mencakup karakterisik pekerjaan pengetahuan keterampilan
dan keahlian yang dibutuhkan. Analisis pekerja membantu organisasi merekrut calon
pekerja yang tepat dan sesuai

Tinjauan Pekerjaan Realistis adalah sebuah tinjauan pekerjaan yang realistis(realistic
job preview) yang menginformasikan realita positif dan negatif terkait pekerjaan dan
organisasi pada pelamar kerja. RJP memudahkan penyesuaian antara individu, pekerjaan
dan organisasi sehingga lebih mudah menemukan kecocokan dan meningkatkan kepuasan
pegawai serta menurunkannya pergantian pegawai

Pertimbangan Hukum Organisasi harus menjamin praktik perekrutannya tidak
melanggar hukum yang berlaku. Hukum peluang pemekerjaan (EEO) menetapkan bahwa
keputusan perekrutan dan pemekerjaan tidak boleh mendiskriminasi atas dasar Ras, Asal,
Bangsa, Agama, atau Jenis Kelamin. Tindakan Nyata adalah penggunaan tujuan,
penjadwalan, atau metode lain dalam perekrutan. sebagian besar perusahaan besar
berusaha mematuhi tindakan nyata dan kebijaka EEO

Perekrutan Melalu Internet (E-Cruiting) Perekrutan melalui internet memperluas
capaian perekrutan dengan menawarkan akses pada lebih banyak pelamar dan penghemat
waktu serta uang. selai menggunakan situs perusahaan, organisasi juga banyak
menggunakan situs perekrutan komersial dimana para pelamar mengekspos CV mereka,
sehingga perusaahan dapat menyeleksi pelamar kerja berkualitas

Inovasi dalam Perekrutan Organisasi mencari cara meningkatkan keberhasilan
perekrutan, satu metode yang efektif adalah mendapatkan refrensi pegawai. refrensi
pegawai merupakan metode temrurah dan terpercaya dalam perekrutan. organisasi beralih
pada sumber modern untuk mencari pegawai yang berdedikasi terutama pada pasar tenaga
kerja yang ketat. perekrutan diatas landasan global juga sedang marak maraknya,
perusahaan berteknologi tinggi mencari pekerja berkualitas di negara asing karena tidak
dapat menemukan orang dengan keahlian sesuai di negaranya

Seleksi Penilaian karakteristik pelamar kerja dalam upaya menemukan kesesuain antara
karakteristik pekerjaan dan karakteristik pelamar kerja. beberapa alat untuk menilai
kualifikasi pelamar kerja adalah formulir lamaran wawancara, tes pemekerjaan, dan pusat
penilaian. semakin besar persyaratan keterampilan dan tuntutan sebuah lowonga
pekerjaan, semakin besar jumlah & macam alat penilaian. hasil gabungan dari alat seleksi
tersebut digunakan untuk mencari tahu kinerja kandidat terkait

Formulir lamaran Kumpulan informasi pendidikan, pengalaman kerja, karakteristik latar
belakang. formulir lamaran tidak boleh menanyakan pertanyaan yang tidak berhubungan
dengan pekerjaan atau merugikan kelompok yang diilindungi.

Wawancara Berperan sebagai jalur komunikasi dua arah antara organisasi dengan
pelamar kerja. bertujuan mengumpulkan informasi yang sulit didapatkan tanpa
wawancara. wawancara menjadi tahap seleksi yang selalu ada di hampir seluruh
organisasi. wawancara adalah dimana organisasi dapat berhadapan denga persoalan
hukum jika bertanya mengenai pelanggaran garis besar EEO. wawancara bukanlah
prediksi yang baik mengenai kinerja pelamar. kini manajer mencoba pendekatan berbeda
untuk mengatasi keterbatasan sebuah wawancara. menggunakan serangkaian wawancara
kepada pelamar yang dilakuka oleh orang yang berbeda untuk menilai satu aspek berbeda
pada kandidat, beberapa perusahaan juga menggunakan wawancara berbasis komputer
dengan menjawab pertanyaan pilihan ganda, hasil dari kedua wawancara tersebut nantinya
akan di bandingkan dengan profil ideal atau profil yang dikembangkan dari landasan
kandidat lain

Tes Pemekerjaan Merupakan tes bakal, kecerdasan dan keterampilan. banyak perusahaan
yang kini menggunakan tes inventori karena tertarik pada inventori kepribadian untuk
mengukur karakteristik pelamar, seperti keterbukaan pembelajaraan, inisiatif, tanggung
jawab, kreatifitas dan stabilitas emosi. penekanan terhadap inovasi dan pemecahan
masalah diberikan dengan brain tester sebagai tantanga kepada pelamar, yang menjadi
penting bukanlah jawabannya tapi penyelesaian masalahnya

Pusat Penilaian Digunankan untuk menyeleksi individu yang memiliki potensi besar
dalam karir manajer. sekelompok pelamar di berikan rangkaian situasi yang terjadi dalam
kehidupan manajemen selama 2-3 hari. salah satu tekniknya adalaah simulasi
memo,pelamar harus berperana sebagai manajer untuk memutuskan cara menjawab 10
memo yang diterima dalam 2 jam. terdapat 2-3 juri yang mengamati pelamar dan menilai
pengambilan keputusan yang mencermiknkan keterampilan interpersonal komunikasi dan
pemecahan masalah

Pengecekan online adalah cara untuk menaksir kandidat bagi perusahaan dengan melihat
apa yang orang tersebut katakan tentang dirinya dalam situs jejaring sosial. Perusahaan
tidak hanya tertarik pada kualifikasi pendidikan dan pekerjaan, tetapi juga pada karakter
dan nilai pribadi yang sesuai dengan budaya organisasi.
MENGELOLA TALENTA
Setelah melakukan seleksi, tujuan lain manajemen SDM adalah mengembangkan pegawai
menjadi tenaga kerja yang efektif.
Pelatihan dan Pengembangan

Pelatihan saat bekerja (on-the-job training-OJT)
Seorang pegawai yang berpengalaman menunjukan ke pegawai baru bagaimana
mengerjakan kewajiban dalam bekerja. Pelatihan ini memungkinkan pegawai tersebut
untuk mengembangkan keterampilam baru dan memberikan fleksibilitas yang lebih
besar pada organisasi.

Universitas Badan Hukum (corporate university)
Fasilitas pelatihan dan pendidikan di dalam yang menawarkan peluang
pembelajaran berbasis luas bagi para pegawai dan sering kali bagi pelanggan, pemasok,
dan juga rekanan strategis selama karier mereka.

Kenaikan jabatan dari dalam
Membantu perusahaan mempertahankan dan mengembangkan orang-orang
yang berharga. Kenaikan jabatan memberikan tugas-tugas yang lebih menantang,
menentukan tanggung jawab bar, dan membantu pegawai untuk berkembang dengan
memperluas dan mengembangkan kemampuan mereka.

Mentoring dan bimbingan
Mentoring seorang pegawai yang berpengalaman akan membimbing dan
mendukung seorang pegawai baru, mentor memberikan nasihat tentang bagaimana
berbaur dan berkembang di perusahaan dan mengembangkan keterampilan dan
keahlianya. Bimbingan (coatching) adalah metode pengarahan, pengintstruksian dan
pelatihan untuk mengembangkan keterampilan manajemen khusus.
Penilaian Kinerja

Menilai Kinerja secara Akurat
Tren terkini dalam penilaian kinerja disebut dengan umpan balik 360 derajat
(360-degree feedback), yaitu sebuah proses yang menggunakan lebih dari satu
penilaian, termasuk penilaian sendiri, sebagai cara untuk meningkatkan kesadaran
akan kekuatan dan kelemahan serta untuk membimbing pengembangan pegawai.
Metode alternatif lain dalam mengevaluasi kinerja adalah sistem peringkat tinjauan
kinerja, Metode ini makin menerima kritikan karena secara esensi mengevaluasi
pegawai dengan cara mengadukan pegawai melawan pegawai lainya, seorang manajer
mengevaluasi laporan-laporan langsungnya secara relativ satu sama lain dan
mengategorikan tiap laporanya dengan skala.

Kesalahan Evaluasi Kinerja
1. Stereotip (stereotyping) yaitu melakukan penilaian menempatkan seorang
pegawai ke dalam suatu kelas atau kategori berdasarkan satu atau beberapa ciri
atau karakteristik.
2. Efek halo (halo effect) yaitu manajer memberikan penilaian yang sama pada
seorang pegawai di semua dimensi kerjanya bahkan ketika kinerjanya baik
dalam dimensi tertentu tetapi buruk dalam dimensi lainya.
3. Skala penilaiam berdasarkan perilaku (behaviorally anchored rating scaleBARS) yaitu skala kinerja dilakukan menurut perilaku tertentu yang
menggambarkan tingkatan kinerja yang beragam. Demgan menghubungkan
kinerja pegawai dan kejadian kejadian tertentu orang yang memberi nilai dapat
melakukam evaluasi kinerja pegawai secara lebih akurat.
MEMPERTAHANKAN TENAGA KERJA EFEKTIF
Kompensasi
Kompensasi (compensation) adalah : (1) semua pembayaran yang berupa uang, dan (2) semua
barang atau komoditas yang digunakan sebagai pengganti uang untuk memberi penghargaan
pada pegawai.

Sistem Upah dan Gaji
1. Pembayaran berdasarkan pekerjaan yaitu mengaitkan kompensasi dengan
tugas-tugas tertentu yang dikerjakan seorang pegawai.
2. Sistem pembayaran berdasarkan keterampilan yaitu Pegawai-pegawai dengan
tingkat keahlian yang lebih tinggi akan menerima bayaran yang lebih besar
daripada pegawai-pegawai dengan tingkat keahlian lebuih rendah.
3. Keadilan Kompensasi yaitu baik pembayaran berbasis pekerjaan atau
pembayaran berbasis keterampilan yang digunakan organisasi, manajermanajer yang baik berusaha keras untuk menjaga rasa keadilan dan kewajaran
dalam struktur pembayaran dan dengan begitu akan membentengi moril
pegawai.
4. Bayaran Untuk Kinerja (pay-for-perfomance) disebut dengan pembayaran
intensif adalah mengikat setidaknya bagian dari kompensasi pada upaya dan
kinerja pegawai , baik itu dengan pembayaran berbasis kepatuhan, bonus,
intensif tim, atau rencana pembagian pendapatan atau pembagian keuntungan
lainya.
Keuntungan
Manajer SDM yang baik akan mengetahui bahwa suatu paket kompensasi haruslah
lebih dari pemberian uang semata. Meskipun upah/gaji adalah bagian yang penting, uang
bukanlah bagian. Beberapa keuntungan diharuskan oleh undang-undang, seperti Jaminan
Sosial, kompensasi pengangguran, dan kompensasi pekerja.
Pemberhentian
Manfaat pemberhentian dalam mempertahankan tenaga kerja efektif adalah berupa
manfaat ganda. Pertama, pegawai yang kinerjanya memang buruk dapat dapat Anda keluarkan,
Pegawai produktif sering kali tidak menyukai pegawai berkinerja buruk dan menyusahkan
yang tetap diijinkan bekerja di perusahaan dan menerima bayaran serta keuntungan yang sama
dengan yang ia terima. Kedua, majikan dapat menggunakan wawancara keluar sebagai alat
sumber daya manusia yang berharga, baik si pegawai pergi secara sukarela ataupun karena
dipecat.
Download