MK Dasar-dasar Jurnalistik Disajikaan oleh Usman Yatim Ilmu Komunikasi adalah ilmu yang mempelajai usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataannya kepada manusia lain. Ilmu Komunikasi, menurut penggunaannya: - ilmu komunikasi teoritika: mempelajari pengertian-peengertian (teori) mengenai usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataannya kpd manusia lain - ilmu komunikasi praktika: mempelajari penerapan dari pengertian2 ilmu komunikasi teoritika dalam kehidupan manusia. Ilmu Komunikasi Praktika, meliputi: - Ilmu Jurnalistik, - Hubungan Masyarakat, - Periklanan - Perang Urat Syaraf, - Propaganda, - dll - - Pengertian: Bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangaat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu. (Tan & Wright) Pesan yg dikomunikasikan melalui media massa pd sejumlah besar orang. (Bittner) Jurnlistik sbgi suatu disiplin ilmu telah melewati fase yg panjang, mulai dr kgtan pemasangan pamplet hingga berdirinya lembaga pendidikan jurnalistik. Jurnalistik secara akademik, muncul di Univ Bazel, Swiss, 1884, bernama Zeitungskunde, ditandai tokoh Karl Bucher (1847-1930), ahli ekonomi Jerman. - - - Jasa dan pengaruhnya: Melakukan penyelidikan historis uttk pertama kalinya dalam bidang persuratkabaran. Mengaajarkan pertama kali pengetahuan persuratkabaran di kalangan masyarakat akademik. Salah seorang pendiri Lembaga Persuratkabaran yg pertama di Eropa Contiental di Leipzig. Memperjuangkan diselenggarakan pendidikan kewaartawanan di tingkat perguruan tinggi. Sosiolog yg meneliti ttng problema persuratkabaran: - Masalah modal dan pengaruh para pemilik modal kepada redaksi. - Sifat kelembagaan suratkabar. Tesis Weber ttng kelembagaan suratkabar sampai sekaraang dijadikan akar permasalahan adanya sistem anonimitas dan by-line dalam penulisan berita. Tahun 1925, sebutan ilmu jurnalistik menjadi Zeitungswissenchaft. Peningkatan kualitas jurnalistik sebagai suatu ilmu, dipengaruhi oleh kiprah para sarjana yg dalam penelitiannya meminjam teori-teori seperti sosiologi, psikologi, ekonomi, politik, dll. Sampai 1928, tercatat sekitar 500 disertasi yang mengangkat tema utama seputar masalah persuratkabaran. Zeitungswissenchaft = Ilmu Persuratkabaran Istilah publisistik muncul ketika media komunikasi massa mulai berkembang. Komas tak hanya media cetak tapi juga elektronik sehingga istilah Zeitungswissenchaft berganti Pulizistik. Publisistik dinilai pihak berkepentingan sebagai media yang dapat memainkan peran politik massa. Fungsinya terkait dengan masalah kekuasaan. Awal pertumbuhan di Jerman, publisistik berhadapan dengan ideologi Nazizme. Istilah Publisistik hampir tidak dikenal, melainkan lebih populer dengan istilah Journalism. Perkembangan Journalism dimulai 1690, dengan terbitnya suratkabar pertama: “Public Occurences Both Fooreign and Domestic” oleh Benyamin Harris di Boston. Jika Eropa mengenal publisistik maka Amerika mengenal Journalism dan kini hampir seluruh dunia. Populeritas jurnalistik ditandai dengan penggunaan istilah ini dalam berbagai bentuk kegiatan penyebaran berita atau persuratkabaran, termasuk mulai berkembangnya lembaga-lembaga pendidikan formal yang membuka dan mengajarkan jurnalistik. Pendidikan jurnalistik di AS mulai berkembang tahun akademi 1912/1913 dengan dibukanya: School of Journalism di Columbia University, setahun setelah penggaga pertamanya Joseph Pulitzer (1847-1911) wafat. Pulitzer Award = Penghargaan tertinggi/bergengsi terhadap karya-karya jurnalistik di AS. Education about Journalism (Pendidikan mengenai Jurnalistik), jurnalistik hanya sebagai obyek studi ilmiah (teori, konsep). Education for Journalism (Pendidikan untuk Jurnalistik), orientasi tidak hanya teori tapi juga praktik. Education in Journalism (Pendidikan dalam Jurnaistik), program pendidikan yang menekankan aspek aspek praktik, aspek tehnis pekerjaan jurnalistik. Fikom UPDM(B) = kini mengarah pada Education for Journalisme. Publisistik dan jurnalistik memiliki kesamaan konsep, hanya pemakaian istilah karena di dua tempat berbeda. Keduanya merujuk pada suatu bentuk kegiatan yang behubungan dengan proses pengumpulan dan penyajian berita dan informasi. Adinnegoro: Jurnalistik menekankan kepada kemampuan/ketrampilan praktis, publisistik menekankan aspek penguasaan teoritik. Istilah pers lahir dari bahasa Belanda. Inggeris: press = mencetak. Pers = publikasi atau pemberitahuan secara tercetak. Istilah pers dikaitkan dengan buruh (arbeiderspers), informasi (information press), murah/harga (penny press), opini (opinion press), dll. Ruang lingkup pers pada dasarnya terbatas hanya pada kegiatan publikasi yang menggunakan media cetak. Dalam kenyataan keseharian, seiring perkembangan teknologi komunikasi, pers juga dipahami pada kegiatan publikasi media lainnya. John C Merrill, istilah pers digunakan dalam konteks historis, seperti “press freedom or law” dan “power of the press” Menyiarkan informasi, memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi. Mendidik, tanggungjawab media dalam upaya mencerdaskan masyarakat. Menghibur, memberi daya tarik media agar diminati masyaarakat. Mempengaruhi, menyangkut hubungan pers dengan kekuasaan dan rakyat (politik).