Uploaded by User77140

proposal KU

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sektor pertanian adalah salah satu sektor sandaran hidup bagi sebagian besar
penduduk Indonesia, sehingga sektor pertanian diharapkan menjadi basis pertumbuhan
ekonomi dimasa yang akan datang. Salah satu komoditi andalan di sektor pertanian adalah
jagung, karena jagung merupakan salah satu bahan pokok makanan di Indonesia yang
memiliki kedudukan penting setelah beras. Selain bahan pokok makanan setelah beras,
jagung banyak digunakan untuk pakan ternak dan bahan baku industri. Kebutuhan jagung
untuk pakan ternak kurang lebih 200.000 ton jagung pipilan kering tiap bulan (Cristoporus
dan Sulaiman, 2009). Hal ini mengambarkan terbukanya peluang untuk usahatani jagung
didalam negeri.
Jagung merupakan salah satu komoditas dari subsektor tanaman pangan yang
memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan nasional. Peranan
jagung dalam subsektor tanaman pangan telah terbukti memberikan andil yang cukup besar
terhadap ketahanan pangan dan juga terhadap perekonomian Indonesia. Krisis ekonomi
global 1997 dan 2008, komoditas jagung telah menunjukkan ketangguhannya dan tetap
tumbuh dengan angka positif dan menjadi pengerak bagi pertumbuhan industri hulu dan
pendorong pertumbuhan industri hilir yang mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap
pertumbuhan ekonomi nasional.
Jagung merupakan tanaman pangan penting kedua setelah padi mengingat fungsinya
yang multiguna. Jagung dapat dimanfaatkan untuk pangan, pakan, dan bahan baku industri.
Jagung merupakan pangan penyumbang terbesar kedua terhadap Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) setelah padi (Zubachtirodin et al. 2007). Produksi jagung di Indonesia masih
relatif rendah dan masih belum dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang cenderung terus
meningkat. Produksi jagung nasional belum mampu mengimbangi permintaan yang sebagian
dipacu oleh pengembangan industri pakan dan pangan (Budiman,2012). Masih rendahnya
produksi jagung ini disebabkan oleh berbagai faktor antara lain, seperti teknologi bercocok
tanam yang masih kurang, kesiapan dan ketrampilan petani jagung yang masih kurang,
penyediaan sarana produksi yang masih belum tepat serta kurangnya permodalan petani
jagung untuk melaksanakan proses produksi sampai kepemasaran hasil.
Menurut Budiman, (2012) bahwa tingkat kebutuhan jagung nasional pada tahun 2012
diperkirakan mencapai 22 juta ton, memberikan untung yang cukup besar bagi para petani di
Indonesia. Peluang bisnis jagung yang cukup potensial diantaranya sebagai bahan
pakan dan bahan baku industri selain menjadi bahan makanan pokok ataupun makanan
ringan. Banyaknya permintaan terhadap komoditas jagung terutama dari negara-negara Asia
diantaranya disebabkan pesatnya perkembangan industri peternakan di negara-negara tersebut
dan tipisnya pasar jagung dunia (13% dari total produksi jagung dunia) menunjukkan bahwa
pasar jagung dunia sangat terbuka lebar bagi para eksportir baru.
Komoditas jagung mempunyai peranan yang strategis dan ekonomis, dimana
kebutuhan jagung terus meningkat sepanjang tahun. Pada tahun 2020, permintaan jagung di
negara sedang berkembang diperkirakan akan melebihi permintaan beras dan gandum.
Permintaan jagung dunia diperkirakan meningkat sebesar 50 %, yakni dari 558 juta ton pada
tahun 1995 menjadi 837 juta ton pada tahun 2020. Pesatnya permintaan jagung tersebut
dikarenakan meningkatnya pertumbuhan usaha peternakan, terutama unggas dan babi.
Peningkatan permintaan jagung terutama sangat nyata bagi negara di Asia Timur dan Asia
Tenggara, yang diproyeksikan meningkat dari 150 juta ton pada tahunm1995 menjadi 289
juta ton pada tahun 2020, atau terjadi peningkatan sebesar 86,7%. Permintaan ini akan
semakin meningkat dengan semakin beragamnya pemanfaatan jagung untuk usaha industri
antara lain untuk bahan baku etanol (Dirjen Tanaman Pangan, 2011)
Jagung memiliki potensi yang cukup besar untuk diusahakan secara agribisnis, karena
tanaman ini memiliki prospek yang sangat cerah untuk diusahakan baik dari aspek budidaya
maupun dari aspek peluang pasar. Budidaya tanaman jagung tidak sulit untuk
dibudidayakan.Tanaman jagung dapat tumbuh hampir disemua jenis tanah.Perkembangan
daya hasil dari varietas-varietas unggul yang diadopsi petani telah terbukti memberikan
sumbangan yang tidak kecil terhadap peningkatan produksi dan produktifitas jagung
nasional.
Peluang pasar tanaman jagung mempunyai prospek yang cerah untuk diusahakan,
karena permintaan konsumen dalam negeri dan peluang ekspor yang terus meningkat.
Rukmana (1997) mengemukakan bahwa prospek usahatani tanaman jagung cukup cerah bila
dikelolah secara intensif dan komersil berpola agribisnis. Permintaan pasar dalam negeri dan
peluang ekspor komoditas jagung cenderung meningkat dari tahun ke tahun, baik untuk
memenuhi kebutuhan pangan maupun non pangan, disamping itu juga prospek pasar produksi
jagung semakin baik, karena didukung oleh adanya kesadaran gizi dan diversifikasi bahan
makanan pada masyarakat. Demikian juga untuk keperluan bahan baku
industri rumah tangga dan produk olahan lainnya serta untuk ekspor memerlukan produk
jagung dalam jumlah besar. Keadaan ini merupakan peluang pasar yang potensial bagi petani
dalam mengusahakan tanaman jagung.Dengan demikian peningkatan produksi jagung baik
kualitas maupun kuantitas sangat penting.
Potensi pemasaran jagung terus mengalami peningkatan, dapat dilihat dari semakin
berkembangnya industri peternakan yang pada akhirnya akan meningkatkan permintaan
jagung sebagai campuran pakan ternak. Selain pakan ternak, saat ini juga berkembang produk
pangan dari jagung dalam bentuk tepung jagung dikalangan masyarakat. Produk tersebut
banyak dijadikan bahan baku untuk pembuatan produk pangan. Potensi pasar jagung tersebut
tentu membuka peluang bagi petani untuk menanam jagung atau meningkatkan
produksi.Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, upaya peningkatan produksi
jagung nasional juga dapat diarahkan untuk mengisi sebagian pasar jagung dunia yang besar.
Kurun waktu tahun 2005-2010, pasar jagung dunia diperkirakan sekitar 77-89 juta ton/tahun,
dan ini merupakan peluang ekspor bagi Indonesia, terutama ke negara-negara tetangga seperti
Malaysia, Korea Selatan dan Jepang (Dirjen Tanaman Pangan, 2011).
Pengembangan agribisnis jagung merupakan suatu program akselarasi pengembangan
komoditas unggulan daerah NTB, yang dirancang sebagai suatu upaya terobosan yang
diyakini mampu memberikan kontribusi yang tinggi pada peningkatan pendapatan
masyarakat khususnya pelaku agribisnis jagung dari hulu sampai hilir, menampung tenaga
kerja yang cukup besar serta mendorong bergeraknya perekonomian masyarakat pedesaan.
Jagung salah satu komoditas unggulan di daerah NTB merupakan pilihan yang sangat tepat
karena tanaman jagung sudah dikenal luas dimasyarakat, mudah
dibudidayakan, sedikit membutuhkan air, aman dari serangan penganggu, potensi
pengembangan lahan tersedia dan permintaan pasa terus meningkat baik untuk pakan, pangan
dan bahan baku industri.
Di Indonesia jagung dapat dibudidayakan pada lingkungan yang beragam, seperti lahan lahan
kering, lahan tadah hujan, lahan pasang surut, dan lahan gambut. Hasil studi menunjukkan
bahwa sekitar 79% areal tanaman jagung terdapat pada lahan kering, sisanya berturut 11%
dan 10% terdapat pada lahan sawah irigasi dan sawah tadah hujan (Dirjen
Tanaman Pangan, 2011).
Nusa Tenggara Barat memiliki potensi lahan pengembangan jagung mencapai 269
ribu hektar.pada tahun 2008 tercatat baru 55,5 ribu hektar yang termanfaatkan. Ini berarti
masih tersisa 200 ribu hektar lebih potensi lahan jagung yang belum tergarap. Potensi lahan
terluas ada di Kabupaten Sumbawa 94,3 ribu hektar, Kabupaten Bima 92, 3 ribu hektar
dan Kabupaten Lombok Tengah 52,9 ribu hektar.
Umumnya agribisnis jagung di Kabupaten Sumbawa dilakukan berskala kecil, karena
masih banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh petani jagung. Permasahan klasik yang
sering dihadapi oleh petani jagung adalah terbatasnya permodalan, manajemen usaha dan
pemasaran hasil sehingga tidak dapat melakukan usaha dengan volume usaha yang luas dan
lebih intensif serta pemasaran hasil dengan baik.Upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan produksi dan pendapatan petani jagung diantaranya adalah dengan sistem
kemitraan usaha dalam agribisnis jagung.
Permasalahan utama yang dihadapi dalam pengembangan jagung kedepan adalah
persaingan pasar yang semakin kuat sejalan dengan era globalisasi dan perdagangan bebas
serta perubahan lingkungan strategis lainnya yang secara langsung maupun tidak
langsung berpengaruh terhadap pengembangan tanaman jagung. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut diatas diperlukan reorientasi kebijakan yang memihak dan program
pembangunan sistem budidaya dan usaha agribisnis berbasis jagung yang kuat sehingga
produktivitas dan kualitas serta kontinyuitas komoditas jagung dapat bersaing di pasaran
nasional maupun internasional.
1.2
Tujuan
Tujuan dari usaha tani ini adalah:
1. Terciptanya tenaga kerja yang terampil, mandiri, dan berawasan agribisnis.
2. Terbinanya kemampuan mahasiswa untuk memperoleh dan mengatur modal usaha
taninya sendiri.
3. Membuka lapangan pekerjaan/usaha tani bagi generasi muda khususnya mahasiswa
yang mempunyai jiwa agribisnis.
4. Meningkatkan hasil produksi tanaman jagung yang berkualitas
5. Mengetahui peluang dalam usaha usaha budidaya jagung hibrida
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1
Tanaman Jagung Hibrida
1. Sejarah Singkat
Tanaman jagung merupakan salah satu j enis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga
rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika melalui kegiatan
bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Sekitar abad ke-16 orang Portugal
menyebarluaskannya ke Asia termasuk Indonesia. Orang Belanda menamakannya mais dan
orang Inggris menamakannyacorn.
2. Klasifikasi Tanaman Jagung
 Kingdom : Plantae
 Devisi : Magnoliophyta
 Kelas : Liliopsida
 Sub kelas : Commilinidae
 Ordo : Poales
 Family : Paceae
 Genus : Zea
 Spesies : Zea mays L
3. Morfologi Tanaman Jagung
 Daun
Daun jagung tergolong kedalam daun yang sempurna, Daun pada jagung
berwarna hijau muda saat masih mulai menunjukkan daunnya dan hijau tua
saat dewasa dan kuning saat sudah tua, tulang daun dengan ibu tulang daun
berada sejajar dan daun pada jagung ada yang halus tanpa bulu dan ada pula
yang kasar dnegan bulu.
 Batang
Batang tanaman jagung tegak lurus dan kokoh, batang tanaman jagung terdiri
dari ruas-ruas dan disetiap pelepah dibungkus dengan daun yang selalu
muncul disetiap buku nya, namun batang jagung tidak banyak mengandung
lignin, namun batang nya tetap tegak lurus dan kokoh.
 Akar
Akar pada tanaman jagung memiliki akar serabut dengan mencaapai
kedalaman sekitar 8 m, meski demikian rata-rata akar pada tanaman jagung
hanya berada pada kisaran 2 m, selain serabut, akar adventif juga akan
muncul ketika tanaman jagung berumur dewasa yang berfungsi memabntu
mengkokohkan tegaknya batang jagung.
 Bunga
Bunga jantan dan betina pada tanaman jagung terpisah, maka dari itu
penyerbukan pada tanaman jagung memerlukan bantuan angin, serangga dan
bahkan bisa juga manusia. Setiap bunga jantan dan betina pada tanaman
jagung harus diserbukkan dengan bantuan alam (Secara alami) atau dengan
bantuan manusia, bunga jantan terdapat pada bagian ujung tongkol dari
tanaman jagung.

Buah
Buah jagung berwana kuning muda saat sebelum dewasa atau putih susu
dalam keadaan pembentukan, setiap batang tanaman jagung memiliki
setidaknya 1 tongkol jagung, walau sekarang adanya pembaharuan
peningkatan mutu jagung jenis hibrida namun umumnya setiap batang hanya
satu tongkol saja, dan saat buah jagung dewasa akan berubah bentuk menjadi
kekuningan.
4. Manfaat Jagung
Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan. Di
Indonesia, jagung merupakan komoditi tanaman pangan kedua terpenting setelah padi.
Berdasarkan urutan bahan makanan pokok di dunia, jagung menduduki urutan ke 3 setelah
gandum dan padi. Di Daerah Madura, jagung banyak dimanfaatkan sebagai makanan pokok.
Akhir-akhir ini tanaman jagung semakin meningkat penggunaannya. Tanaman jagung banyak
sekali gunanya, sebab hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai
macam keperluan antara lain:
1. Batang dan daun muda: pakan ternak
2. Batang dan daun tua (setelah panen): pupuk hijau atau kompos
3. Batang dan daun kering: kayu bakar
4. Batang jagung: lanjaran (turus)
5. Batang jagung: pulp (bahan kertas)
6. Buah jagung muda (putren, Jw): sayuran, bergedel, bakwan, sambel goreng
7. Biji jagung tua: pengganti nasi, marning, brondong, roti jagung, tepung, bihun,
bahan campuran kopi bubuk, biskuit, kue kering, pakan ternak, bahan baku
industri bir, industri farmasi, dextrin, perekat, industri textil.
5. Syarat Iklim
Jagung ditanam didaereh tropis, seperti Indonesia.Tanaman ini dapat
berproduksi dengan baik didataran rendah sampai dataran tinggi (pegunungan) yang
berketinggian 1.800 m dpl, suhu udara hangat antara 21 – 320C dengan suhu optimum
23 – 270C dan membutuhkan air yang cukup.
6. Syarat Tanah
Tanah yang baik untuk tanaman jagung pada tanah lempung berdebu, lempung
berpasir, atau lempung dengan pH 5,5 – 7,0. Pada tanah berat atau sangat berat,
misalnya tanah grumosol, jagung masih dapat tumbuh dengan baik asalkan tata air
(drainase) dan tata udara (aerase) diperhatikan.
7. Teknik budidaya tanaman jagung manis
a. Pemilihan lokasi.
Lokasi yang digunakan untuk usaha budidaya jagung manis dipilih pada areal
yang terbuka, tidak tergenang air tetapi persediaan airnya cukup agar dapat diairi
apabila diperlukan. Lokasi yang akan digunakan harus sesuai dengan keadaan yang
diinginkan tanaman, misalnya iklim atau tanah yang cocok.
b. Benih.
Untuk mendapatkan produksi yang tinggi, benih yang digunakan harus bermutu
tinggi. Perlakuan benih digunakan untuk mencegah beberapa jenis penyakit yang
terdapat dalam jenis jagung.
c. Pengolahan tanah.
Pengolahan tanah dilakukan dengan menggunakan traktor (untuk lahan yang
luas), bajak, atau cangkul. Mengolah tanah meliputi pekerjaan memecah, membalik,
dan meratakan tanah sehingga tanah menjadi gembur dan terhindar dari kepadatan
tanah yang dapat menggangu infiltrasi. Selanjutnya dibuat alur-alur untuk pengairan
yang lebarnya ±30 cm dengan kedalaman 20 cm. Jarak tiap–tiap alur 100–120 cm.
d. Penanaman.
Menurut Rukmana (2006), tata cara penanaman benih jagung manis manis secara
monokultur, sebagai berikut:
 Buat lubang tanam sedalam 2 cm–5 cm dengan jarak tanam 100 cm x 40 cm
atau 100 cm x 25 cm.
 Tanam (masukkan) benih jagung manis manis sebanyak 2 butir/ lubang
tanam untuk jarak tanam 100 x 40 cm atau 1 butir/lubang tanam bila jarak
tanamnya 100 cm x 25 cm.
 Tutup lubang tanam tipis dengan pupuk kandang tanpa dipadatkan.
e. Pemeliharaan.
1. Penyulaman dan penjarangan.
Penyulaman dilakukan untuk mengganti benih yang rusak atau tidak
tumbuh. Kegiatan ini dilakukan sekitar 7–10 hari setelah tanam.
Penjarangan dilakukan apabila di dalam lubang tanam terdapat lebih dari satu
benih dan semuanya tumbuh sehingga perlu dijarangakan dengan cara
menyisakan satu tanaman yang pertumbuhannya baik. Penjarangan dapat
dilakukan pada saat tanaman telah berumur 3 minggu.
2. Penyiangan dam pembumbunan.
Penyiangan dimaksutkan untuk memberantas rumput-rumput yang tidak
diinginkan dari pertanaman jagung manis. Sedangkan pembumbunan
bertujuan untuk menutup bagian disekitar perakaran agar batang tanaman
menjadi kokoh dan tidak mudah rebah serta sekaligus menggemburkan tanah
disekitar tanaman.
3. Pemupukan
 Pemupukan dasar.
Waktu
: Bersamaan dengan pengolahan tanah.
Jenis pupuk
: Urea, TSP/SP 36 dan KCl.
Dosis pupuk
: Urea = 100 kg/Ha (1/3 bagian)
TSP/SP 36
= 100 kg/Ha
KCl
= 50 kg/Ha
Cara pemupukan : Ditugal di samping kiri dan kanan sedalam 10 cm
sejauh 7 cm dari tanaman.
 Pemupukan Susulan I.
Waktu
: 3 minggu–4 minggu setelah penanaman.
Jenis pupuk
: Urea.
Dosis pupuk
: 100 kg/Ha.
Cara pemupukan : Ditugal di samping kiri dan kanan sedalam 10 cm
sejauh 15 cm dari tanaman.

Pemupukan susulan II:
Waktu
: 8 minggu setelah penanaman.
Jenis pupuk
: Urea.
Dosis pupuk
: 100 kg/Ha.
Cara pemupukan : Ditugal di samping kiri dan kanan sedalam 10 cm
sejauh 15 cm dari tanaman.
4. Pengairan.
Tanaman jagung manis membutuhkan air pada saat/masa pertumbuhan,
terutama pada musim kemarau. Pengairan berikutnya dilakukan dua minggu
sekali atau pada saat dibutuhkan sampai tongkol jagung manis berisi penuh.
Apabila kelembaban pada tanah sudah cukup, maka tidak perlu
dilakukan pengairan. Sumber pengairan dapat diperoleh dari air hujan, air
irigasi, maupun lainnya. Cara pemberian air dapat menggunakan gayung,
gembor, maupun selang.
5. Pengendalian hama dan penyakit.
Berikut ini beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman
jagung manis:
a. Ulat grayak (Spodoptera litura).
Gejala: Ulat ini memakan daun sampai habis sehingga akan tersisa tulang
daunnya.
Pengendalian:
· Tanam serentak dengan selisih waktu tanamkurang dari 10 hari
sehingga masa vegetatifnya bersamaan.
· Memantau lahan secara rutin dan mengumpulkan telur serta ulat muda
yang biasanya mengelompok lalu musnahkan.
· Menggunakan
musuh
alami Trichogamma
sp.,
Telemanus
so., atau Sarellius sp.
· Semprotkan insektisida Bayer 500 EC atau Atabrom 50 EC.
b. Kutu Aphis (Aphis glycine).
Gejala: Tanaman layu dan pertumbuhan terhambat karena cairan tanaman
terhisap.
Pengendalian:
 Melakukan tanam serentak.
 Hindarkan area tanam kedelai dari tanaman inang.
 Memanfaatkan predator dan parasite sebagai musuh alami.
c. Lalat bibit (Antherigona exigua Stein).
Gejala: Daun berubah warna menjadi kekuning-kuningan. Di sekitar bekas
gigitan mengalami pembusukan, akibatnya tanaman layu, pertumbuhan
tanaman menjadi kerdil atau mati.
Pengendalian:
· Lakukan sanitasi lingkungan.
· Semprotkan insektisida saat serangan telah mencapai ambang
kendali. Contoh insektisida: Larvin 75 WP, Marshal 25 ST dan Miral
26.
· Gunakan mulsa jerami sejak perkecambahan.
d.
Penyakit bulai (Downi mildew).
Gejala: Gejala awal tulang daun berwarna putih kekuningan. Pada
serangan lanjut, garis-garis akan melebar memenuhi seluruh daun.
Pengendalian:
· Menggunakan benih yang tahan terhadap penyakit bulai.
· Melakukan penanaman serentak.
· Mencampur benih dengan fungisida Ridomil 35 SD sebanyak 5
gram/kg benih sebelum penanaman.
e. Penyakit hawar daun.
Gejala: Dimulai dengan munculnya bercak–bercak bulat sampai lonjong
pada daun tua. Bercak yang tampak basah ini berwarna kuning dan
dikelilingi warna cokelat. Kemudian bercak tersebut berubah warna
menjadi cokelat kekuningan. Akibatnya, seluruh daun menjadi cokelat dan
mengering. Selain daun, penyakit ini dapat menyerang tongkol.
Pengendalian:
· Menjaga kondisi lahan tidak lembab dengan sanitasi areal tanam.
· Melakukan penyemprotan dengan pestisida Daconil 75 WP atau
Difolatan 4F sesai dosis anjuran.
· Melakukan penanaman serentak.
f. Penyakit karat daun.
Gejala: Gejala awal ditandai dengan adanya titik–titik noda cokelat
sampai merah oranye seperti karat pada daun. Pada titik noda tersebut
terdapat serbuk kuning kecokelatan. Selanjutnya titik–titik noda tersebut
akan berubah menjadi bermacam bentuk.
Pengendalian:
· Menggunakan varietas yang tahan terhadap serangan penyakit karat
daun.
· Melakukan sanitasi areal tanaman dan jaga agar tidak lembab.
· Melakukan penyemprotan fungisida Ridomil 35 SD, Daconil 75 WP
atau Difolatan 4 F dengan dosis sesuai dengan anjuran.
6. Panen.
Umumnya jagung manis siap dipanen pada umur 60–70 hari setelah
tanam, tetapi di daerah dataran tinggi umur panen dapat mencapai 80 hari.
Saat panen yang tepat adalah bila rambut jagung manis telah berwarna cokelat
dan tongkolnya telah berisi penuh. Pemanenan jagung manis sebaiknya
dilakukan pada waktu pagi hari karean suhu udara masih rendah. Suhu udara
yang tinggi dapat mengurangi kandungan gula pada bijinya.
7. Pengolahan hasil panen.
a. Pengemasan.
Pengemasan (packing) merupakan salah satu cara untuk
melindungi atau mengawetkan produk pangan.
b. Penyimpanan.
Tempat penyimpanan harus teduh, kering, dan bebas hama
maupun penyakit. Kondisi penyimpanan dingin untuk jagung manis
yang ditanam di daerah tropik sebaiknya pada suhu 0,5 –1,7 oC, Rh 90–
95% dan lama penyimpanan satu minggu.
BAB III
Meteologi Penelitian
3.1
Lokasi Penelitian
Penelitian ini di laksanakan pada wilayah Lombok Timur yang memproduksi
tanaman jagung lebih baik dari tempat lain.
3.2
Rancangan Penelitian
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui perkembaangaan tanaman jagung di
daerah-daerah Lombok Timur, perapa keuntungan petani dari budidaya tanaman tersebut,
bagaiimana cara memasarkan produk tersebut.
3.3
Teknik pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengambil sampel dari masing-masing
tempat di Lombok Timur, dan cara yang paling bagus/ efektif adalah melakukan wawancara
kepada petani yang menjalankan usaha tersebut
3.4
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang di gunakan dalam penelitian yaiyu
1. Data responden : data yang di peroleh langsung dari petani yang memproduksi
jagung, biasanya berkaitan dengan
a. Luas lahan yang digunakan untuk budidaya jagung tersebut
b. Jumlah produksi yang dihasilkan
c. Berapa biaya yang dibutukan untuk menjalankan usaha
d. Harga dari produk tersebut (jagung)
e. Bagaimana cara memasarkan produk tersebut
2. Data sekumder : perolehan data melalui intansi yang terkait dengan produk tersebut,
misalnya pemerintah, kecamatan dan lain sebagainya. Namun data yang saya gunakan
adalah data dari internet
BAB IV
PEMBAHASAN
Kabupaten Lombok Timur secara geografis terletak pada 116-117 derajat BT dan
antara 8-9 derajat LS, dengan batas wilayahnya :




Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok
Tengah
Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Alas
Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa
Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia
Kabupaten Lombok Timur yang beribukota di Selong memiliki luas 1.605,55 Km2
atau 7,97% dari Luas Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang terbagi dalam 239 Desa/Kelurahan
Kelurahan dan 20 Kecamatan, diantaranya Kecamatan Keruak, Kecamatan Jerowaru,
Kecamatan Sakra, Kecamatan Sakra barat, Kecamatan Sakra Timur, Kecamatan Terara,
Kecamatan Montong Gading, Kecamatan Sikur, Kecamatan Masbagik, Kecamatan
Pringgasela, Kecamatan Sukamulia, Kecamatan Suralaga, Kecamatan Selong, Kecamatan
Labuhan Haji, Kecamatan Pringgabaya, Kecamatan Suela, Kecamatan Aikmel, Kecamatan
Wanasaba,
Kecamatan
Sembalun
dan
Kecamatan
Sambelia.
Komoditi unggulan Kabupaten Lombok Timur yaitu sektor pertanian, perkebunan,
perikanan, peternakan dan jasa. Sektor pertanian komoditi unggulannya adalah jagung,
kedelai, ubi kayu dan ubi jalar, sektor perkebunan dengan komoditi kakao, tebu, Kopi,
Kelapa aren, cengkeh, jambu mete, jarak, kapuk, kemiri, lada, pinang, tembakau dan vanili,
sektor perikanan komoditi yang diunggulkan berupa perikanan tangkap, budidaya keramba,
budidaya kolam, budidaya sawah, budidaya tambak, sektor peternakan komoditinya adalah
sapi, babi, domba, kambing, kerbau dan kuda, sub sektor jasa yaitu wisata alam
POTENSI JAGUNG (Unggulan 1)
 PRODUKSI 2012 (TON) = 85.960
 PRODUKSI 2011 (TON) = 82.282
 PRODUKSI 2010 (TON) = 67.628
 PRODUKSI 2009 (TON) = 81.293
Berdasarkan hasil pemeriksaan iPasar tahun 2011 Jagung Hibrida Pipilan Kering Kab.
Lotim memiliki kualitas no. 1 di Indonesia, karena kadar airnya + 14% sesuai SNI.
Potensi lahan 41.132 Ha. Produksi tahun 2013 sebesar 86.860 dan 84.043 ton s/d Sept. tahun
2014; Sentra Pengembangannya di Kec. Pringgabaya, Wanasaba, Aikmel, Suela, Sambelia
dan Jerowaru.
Selain karena Lombok Timur merupakan penghasil jagung terbaik, melakukan
budidaya jagung juga sangat penting dilakukan, mengingat kita kekurgan pangan berupa
jagung. Selain membudidayakan tanaman jagung, kita juga bisa mengolahnya menjadi
bergapai jenis makanan seperti beras jagung, susu jagung, eskrim jagung, popcorn, bubur
jagung, stick jagung, burger jagung dan mie jagung
BAB V
PERMODALAN DAN ANALISIS FINANSIAL UNTUK BUDIDAYA
JAGUNG
5.1
NO
RAB ( Rencana Anggaran Biaya)
URAIAN
VOLUME
(M2, kg,
botol, ton,
batang,
gulung,
HOK)
I.
Fixed Cost
HARGA
SATUAN
(Rp)
10.000
1. Sewa lahan
TOTAL
HARGA
(Rp)
Keterangan
4.000.000
Nilai
sewa 6 bln
266.000
2. Penghapusan alat
Fixed Cost
II.
4.266.000
Variable Cost
8,3
56.000
464.000
1. Benih
341
2.000
683.000
2. Pupuk
298
2.500
747.000
· Urea
213
2.500
534.000
· SP-36
50
20.000
1.000.000
· KCL
10
20.000
200.000
3. Tenaga kerja
10
20.000
200.000
· Persiapan lahan
10
20.000
200.000
· Tanam+sulam
20
20.000
400.000
· Pemupukan
· Pengendalian OPT
· Panen dan PLP
III.
Variable Cost
4.428.000
TOTAL COST
8.694.000
IV.
Perhitungan
6826
3000
20.479.000
1. Perkiraan penerimaan
11.785.000
2. Perkiraan keuntungan
2,35
3. Perkiraan R/C
5.2
ANALISA USAHA
Usaha budidaya jagung seluas 1 Ha Dengan data:
1.
Sewa lahan : Rp 4.000.000/6 bln/Ha
Tara kebun :20%
Jarak tanam :25 cm X 75 cm
Umur panen :80-100 hari
2. Biaya kebutuhan benih
Kebutuhan Benih :∑ populasi X 110%(10% penyulaman )
∑ populasi :
Luas lahan : lahan efektif + Tara Kebun
∑ populasi : = =42.666 tanaman
Kebutuhan benih : ∑ populasi X 110% = 42.666 tanaman X 110%
= 46.933 tanaman
Kebutuhan benih : 1kg = 5.640 benih
46.933 benih = 8,3 kg benih
Biaya kebutuhan benih : 8,3 kg X Rp. 56.000,-/kg = Rp. 464.800,3. Kebutuhan pupuk
 Pupuk urea
Dosis = 8gr/tan =0,008kg/tan
Kebutuhan pupuk = 42.666 tan X 0,008 kg/tan = 341,328 kg
Biaya kebutuhan = 341,328 kg X Rp. 2.000,-/kg = Rp. 682.656,- = Rp. 683.000,-

Pupuk SP36
Dosis = 7gr/tan = 0,007 kg/tan
Kebutuhan pupuk = 42.666 tan X 0,007 kg/tan = 298.662 kg
Biaya =298.662 kg X Rp. 2.500,-/kg =Rp. 746.655,-

Pupuk KCL
Dosis 5gr/tan = 0,005 kg/tan
Kebutuhan pupuk = 42.666 tan X 0,005 kg/tan = 213,333 kg
Biaya =213,333 kg X Rp. 2.500,-/kg = Rp. 533.325,4. Biaya upah tenaga kerja
a. Persiapan lahan
Upah = Rp. 20.000/HOK
=50HOK X Rp. 20.000,-/HOK = Rp. 1.000.000,b. Tanam dan nyulam
Upah = Rp. 20.000/HOK
=10HOK X Rp. 20.000,-/HOK = Rp. 200.000,c. Memupuk
Upah = Rp. 20.000/HOK
=10HOK X Rp. 20.000,-/HOK = Rp. 200.000,d. Pengendalian HPT Upah = Rp. 20.000/HOK
=10HOK X Rp. 20.000,-/HOK = Rp. 200.000,e. Panen Dan PLP
Upah = Rp. 20.000/HOK
=20HOK X Rp. 20.000,-/HOK = Rp. 400.000,5. Biaya Peralatan
Cangkul = = Rp. 25.000,Sabit = Rp. 100.000,Sprayer = Rp.15,666,-
Alat
jumlah
Harga penyusutan
Total
Cangkul
2 buah
Rp.25.000,-
Rp.50.000,-
Sabit
1 buah
Rp.1000.000,-
Rp.100.000,-
Karung
50 buah
Rp.2.000,-
Rp.100.000,-
sprayer
1 buah
Rp.16.000,-
Rp.16.000,-
jumlah
6. Perkiraan hasil panen
1 tanaman = 0.2 kg
42.666 X 0.2 = 8533.3 kg
8533 X 80% = 6826.4 Kg
7.
Perkiraan R/C
R/C = = 2,35
Rp.266.000,-
5.3
CASH FLOW
N URAIAN
O
BULAN KE....(Rp)
I
.
CASH IN FLOW
10.000.000
a.Setoran modal
5.000.000
12(2011)
1(2012)
2(2012)
3(2012)
20.479.000
TOTAL
(Rp)
10.000.000
20.479.000
b.Hasil penerimaan
5.000.000
c. hasil pinjaman
I
I
.
Σ CASH IN FLOW
15.000.000
CASH OUT FLOW
4.000.000
200.000
200.000
SAPRODI
266.000
200.000
200.000
1.Menyewa lahan
464.000
200.000
464.000
2.Beli peralatan
683.000
200.000
683.000
3.Beli benih
747.000
747.000
4.Beli Urea
534.000
534.000
20.479.000
35.479.000
400.000
4.000.000
266.000
5.Beli SP-36
200.000
6.Beli KCL
200.000
TENAGA KERJA
400.000
· Persiapan lahan
400.000
· Tanam+sulam
400.000
· Pemupukan
· Pengendalian OPT
· Panen dan PLP
I
I
I
.
∑CASH OUT FLOW
6.694.000
800.000
400.000
400.000
Perhitungan
8.306.000
7.506.000
7.106.000
27.585.000
1.Surplus/defisit
6.694.000
800.000
400.000
400.000
2.Total pengeluaran
15.000.000
8.306.000
7.506.000
27.985.000
3.Kas awal
8.306.000
7.506.000
7.106.000
27.585.000
4.Kas akhir
8.294.000
BAB VI PENUTUP
Penulis mengharapkan supaya bembaca mengetahui daerah penghasil jagung beserta jumlah
yang di produksinya dan lebih mengetahui spesifikasi tentang jagung, serta pembaca tergugah
hatinya untuuk terjun dan berbisnis di dalam pertanian, khususnya komoditi jagung yang
memiliki kangdungan karnihidrat mirip dengan padi.
DAFTAR PUSTAKA
http://joko-tritunggal.blogspot.co.id/2012/01/proposal-budidaya-tanaman-jagung.html
http://shelvaaprilia.blogspot.co.id/2017/05/contoh-proposal-usaha-budidayajagung_8.html
http://ilmukitabersama-blog.blogspot.co.id/2015/02/contoh-proposal-penelitian
pengaruh.html
https://pkkpmlomboktimur.weebly.com/berita-daerah.html
https://duniaproposal2.blogspot.co.id/2016/03/contoh-proposal-bisnis-jagung.html
http://dirjabatakkaro.blogspot.co.id/2015/09/proposal-budi-daya-jagung-manis.html
Sugiono, 2004. Teknologo Pengolahan Jagung. Makalah Seminar
Amin, I. 2002. Agroklimat dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Pangan
Majalan Pangan. 39(XI) : 7-13
TUGAS ILMU USAHA TANI
PROPOSAL PENELITIAN JAGUNG
NAMA
: PANJI ROBIANSYAH
NIM
: C1G016175
PRODI
: AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2017
Download