III. Dasar teori Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau keton atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Nama karbohidrat berasal dari kenyataan bahwa kebanyakan senyawa dari golongan ini mempunyai rumus empiris, yang menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah karbohidrat”, dan memiliki nisbah karbon terhadap hidrogen dan terhadap oksigen sebagai 1:2:1. Sebagai contoh, rumus D-glukosa adalah C6H12O6, yang juga dapat ditulis sebagai (CH2O)6 atau C6(H2O)6. Walaupun banyak karbohidrat yang umum sesuai dengan rumus empiris (CH2O)n, yang lain tidak memperlihatkan nisbah ini dan beberapa yang lain lagi juga mengandung nitrogen, fosfor, atau sulfur. karbohidrat merupakan makanan sumber energi yang paling penting. Satu gram karbohidrat dapat menghasilkan energi sebesar 4 kkal. Walaupun karbohidrat tidak dianggap esensial seperti asam amino dan asam lemak esensial, tetapi makanan sehari-hari harus mengandung sejumlah karbohidrat karena karbohidrat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan manusia. Semua karbohidrat yang dapat dimetabolisme glukosa. Karbohidrat selain sebagai sumber energi otak, karbohidrat juga diperlukan untuk menyediakan oksaloasetat (melalui asam piruvat) yang bersama-sama dengan asetil KoA diperlukan untuk memulai siklus TCA . Secara garis besar karbohidrat terbagi menjadi 3 kelompok; - Monosakarida, terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yg lebih sederhana. - Disakarida, senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau tidak. Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida. - Polisakarida, senyawa yg terdiri dari gabungan molekul monosakarida yg banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida. Monosakarida mengandung gugus keton atau aldosa. Awalan aldo- dan ketomenunjukan jenis gugus aldehid atau keton di dalam suatu sakarida, sedangkan akhiran –osa menunjukkan karbohidrat. Jumlah atom karbon dalam suatu karbohidrat ditunjukkan dengan menggunakan tri, tetra, penta, heksa, heksa dan seterusnya. Berdasarkan jumlah atom karbon asimetrik pembentuknya. Monosakarida dapat dioksidasi dengan pereaksi Tollens, Br2/H2O , HNO3 dan HIO4. Disakarida adalah suatu karbohidrat yang jika dihidrolisis menghasilkan 2 molekul monosakarida seperti laktosa dapat mereduksi Fehling atau Tollens sehingga disebut gula pereduksi. Polisakarida adalah senyawa yang terdiri dari ratusan bahkan ribuan monomer monosakarida di alam. Selulosa merupakan komponen utama kayu dan serat tanaman sedangkan katun yang berasal dari kapas merupakan selulosa murni dengan rumus molekul (C5H10O5)n. Pati terdapat pada beras, singkong, gandum, jagung, kentang dan sebagainya. Terdiri dari 20% amilum dan 80% amilopektin. Glucogen mirip amilopektin tetapi lebih sedikit percabangannya. Sangat penting perannya bagi manusia dan binatang, yaitu sebagai cadangan energi bagi tubuhnya dan banyak disimpan pada hati dan jaringan otot yang jarang digunakan untuk bergerak atau beraktivitas. Alkaloid adalah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat pada berbagai tumbuhan (tetapi ini tidak mengecualikan senyawa yang berasal dari hewan). Asam amino, peptida, protein, nukleotida, asam nukleat, gula amino dan antibiotik biasanya tidak digolongkan sebagai alkaloid. Dengan prinsip yang sama, senyawa netral yang secara biogenetik berhubungan dengan alkaloid termasuk dalam golongan ini. Sifat umum alkaloid : a. Alkaloid tidak larut atau sukar larut didalam air, tetapi alkaloid yang berada dalam bentuk garam biasanya mudah larut dalam air. b. Alkaloid bebas (yang bersifat basa) biasanya larut dalam eter, CHCl3 atau pelarut organik lainnya, tapi garamnya tidak larut. Sifat kelarutan ini digunakan sebagai dasar untuk isolasi & pemurnian alkaloid c. Kebanyakan alkaloid berbentuk kristal padat, beberapa berbentuk amorf. Alkaloid yang berbentuk cair tidak mempunyai atom O dalam molekulnya. Garam alkaloid tidak sama bentuk kristalnya dan, bentuk kristal ini berguna untuk identifikasi secara mikroskopik. Ikatan N dalam alkaloid biasanya berada dalam bentuk amina primer, sekunder, tersier, kuartener, amonium hidroksida dan semua ikatan N ini bersifat basa. Alkaloid umumnya mempunyai sepasang elektron sunyi yang dapat mengikat proton secara kovalen sehingga membentuk garamnya yang umumnya larut dalam air. .