Fathoni Gilang Pratama / 185100907111004 / Y Kalibrasi merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu tertelusur pada standar nasional maupun internasional. Hasil yang didapatkan dari kegiatan kalibrasi adalah mendapatkan kesalahan penunjukan, nilai pada tanda skala, faktor kalibrasi, atau faktor kalibrasi lainnya. Kalibrasi adalah kegiatan untuk mengetahui kebenaran nilai penunjukan suatu alat ukur. Kalibrasi dilakukan dengan cara membandingkan alat ukur yang diperiksa terhadap standar ukuryang relevan dan diketahui lebih tinggi nilai ukurnya. Selanjutnya untuk mengetahui nilai ukurstandar yang dipakai, standarnya juga harus dikalibrasi terhadap standar yang lebih tinggi akurasinya. Dengan demikian setiap alat ukur dapat ditelusuri (traceable) tingkat akurasinya sampai ke tingkat standar nasional atau standar internasional. Dari proses kalibrasi dapat menentukan nilai‐nilai yang berkaitan dengan kinerja alat ukur atau bahan acuan. Hal ini dicapai dengan pembandingkan langsung terhadap suatu standar ukur atau bahan acuan yang bersertifikat. Output dari kalibrasi adalah sertifikat kalibrasi dan label atau stiker yang disematkan pada alat yang sudah dikalibrasi. Tiga alasan penting, mengapa alat ukur perlu dikalibrasi 1. Memastikan bahwa penunjukan alat tersebut sesuai dengan hasil pengukuran lain 2. Menentukan akurasi penunjukan alat. 3. Mengetahui keandalan alat,yaitu alat ukur dapat dipercaya. Tujuan kalibrasi alat ukur adalah untuk menentukan devisiasi dan kebenaran nilai penunjukan alat ukur dan pengukuran hasil dijamin dengan Standar Nasional maupun international. Dengan demikian kondisi alat ukur dapat disimpan sesuai dengan spesifikasi. Kalibrasi atau peneraan (calibration) instrumen sangat penting, karena memungkinkan memeriksa instrumen terhadap standar yang diketahui, untuk selanjutnya mengurangi kesalahan dalam ketelitiannya. Prosedur kalibrasi melibatkan perbandingan instrumen itu dengan standar primer atau standar sekunder yang mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dari instrumen yang dikalibrasi, atau dengan sumber masukan yang diketahui. Salah satu pengukuran yang dilakukan dalam mata kuliah elektronika dan instrumentasi adalah pengukuran sistem listrik, di mana tegangan merupakan salah satu besaran listrik yang diukur. Pengukuran besaran tegangan listrik diukur dengan alat ukur yang disebut voltmeter. Dalam mengkalibrasi voltmeter dilakukan dengan mengukurkan voltmeter sebagai Unit Under Test (UUT) pada Multi-product Calibrator yang sudah tertelusur ke Standar Nasional ataupun Standar Internasional. Persiapan kalibrasi Voltmeter yang harus dilakukan adalah : 1) Memahami orde kalibrasi peralatan yang harus dikerjakan. 2) Memastikan UUT yang akan dikalibrasi yaitu multimeter dalam kondisi baik. 3) Memastikan tegangan PLN sesuai dengan standar yang digunakan oleh Multi Product Calibrator. 4) Mencatat suhu dan kelembaban dalam ruangan. 5) Menghidupkan alat kalibrator yaitu MultiProduct Calibrator. 6) Melakukan warming up ± 30 menit sebagai pemanasan Multi-Product Calibrator. 7) Menyiapkan aksesoris pendukung seperti probe dan kabel. 8) Merangkai peralatan sesuai skema Sedangkan prosedur pengukuran kalibrasi Voltmeter yang harus dilakukan ialah : 1. Mengatur UUT ke fungsi yang akan diukur (tegangan DC & AC). Fathoni Gilang Pratama / 185100907111004 / Y 2. Melakukan pengukuran yang nilai-nilainya disesuaikan dengan kemampuan dari UUT atau titik-titik yang sering dipakai. 3. Untuk tegangan AC gunakan frekuensi 50Hz dan 1kHz. 4. Apabila selama pengukuran data yang diperoleh tidak stabil, pengukuran dilakukan secara berulang minimal 3 kali dan menghitung rataratanya. 5. Mencatat hasil pengukuran dan menghitung nilai koreksi atau deviasinya Untuk penyelesaian kalibrasi Voltmeter yang harus dilakukan adalah : 1. Melepaskan kabel probe dari Multi-Product Calibrator dan alat yang dikalibrasi dan kembalikan kabel-kabel ditempat penyimpanan. 2. Menekan tombol OFF untuk mematikan kelistrikan yang berada di Multi-Product Calibrator dan alat yang dikalibrasi. 3. Melepaskan kabel power dari Multi-Product Calibrator dan alat yang dikalibrasi. Bagian pokok dari voltmeter adalah mikroampere A (microamperemeter) dengan tahanan dalam Rm. Untuk memperbesar batas ukurnya sebagai alat ukur tegangan, maka pada A tersebut harus dipasang tahanan secara seri. Tahanan ini disebut tahanan-depan (RS). Jika yang diukur tegangan atau arus bolak-balik (AC), maka sebelum masuk A tegangan atau arus tersebut harus disearahkan lebih dahulu dengan rangkaian penyearah dioda. Dengan demikian arus yang lewat A tetap searah, meskipun masukannya bolak-balik. Meter yang baik biasanya mencantumkan besarnya persen kesalahan sebagai ekspresi ketelitian meter. Yang dimaksud dengan persen kesalahan adalah besarnya persentase perbandingan antara rerata kesalahan hasil pengukuran terhadap batas ukur meter. Kesalahan pengukuran= hasil pengukuran - harga sebenarnya Rerata kesalahan Persen kesalahan = Jumlah total kesalahan pengukuran / banyaknya pengukuran pada batas ukur yang sama = (rerata kesalahan hasil pengukuran / batas ukur) X 100% Fathoni Gilang Pratama / 185100907111004 / Y Sumber : i. ii. iii. iv. Uli, R., M. Delina, And B. Heryanto. 2016. Pengukuran Dan Analisa Data Kalibrasi Voltmeter Dengan Multi Product Calibrator. Prosiding Seminar Nasional Fisika 5(1): 15 Tirtasari, Ni Luh. 2017. Uji Kalibrasi (Ketidakpastian Pengukuran) Neraca Analitik Di Laboratorium Biologi Fmipa Unnes. Jurnal Kimia Sains Indonesia 6(2): 151-155. File:///C:/Users/Bro&Sis/Downloads/Kalibrasi_Dan_Penggunaan_Alat_Ukur_Oleh.Pdf File:///C:/Users/Bro&Sis/Downloads/4134-Article%20text-7265-1-10-20171025.Pdf