BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Profile Perusahaan PT. CLB didirikan pada tahun 2006. UU Republik Indonesia No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, pasal 39 yang isinya “Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu atau keamanan dan atau kemanfaatan”. Dari isi UU tersebut secara tegas dikatakan bahwa sebagai pemberi layanan kesehatan bagi masyarakat baik itu pihak swasta maupun pemerintah harus mengutamakan mutu, keamanan, dan manfaat penggunaan alat kesehatan. Selain UU RI No. 23 tahun 1992, pemerintah lebih mempertegas lagi pada UU perlindungan konsumen No. 8 tahun 1999 tentang semua jasa pelayanan kesehatan selalu berpihak pada konsumen dengan kata lain, konsumen perlu mendapat perlindungan dari semua kegiatan pelayanan kesehatan termasuk perlindungan terhadap peralatan kesehatan. PT. CLB turut ambil bagian dalam rangka pemenuhan harpan pemerintah di bidang kesehatan dengan menyediakan laboratorium kalibrasi dan sekaligus sebagai distributor alat kalibrator merk Fluke yang sudah dipercaya secara Internasional. 30 3.2 Visi dan Misi Visi PT. CLB adalah : 1. Menjadi yang terdepan, terpercaya dan bertanggung jawab secara professional dengan mendahulukan pelayanan dan kepuasan pelanggan. Misi PT. CLB adalah : 1. Meningkatkan profesionalisme Rumah Sakit, Puskesmas maupun Lembaga Institusi Kesehatan Medis lainnya dalam pemenuhan sasaran mutu Rumah Sakit. 2. Membantu pemantapan konsep education dengan pelanggan dan pelaksana pelayanan kalibrasi sehingga dapat memenuhi kinerja alat kesehatan yang bermutu dan berdaya guna. 3.3 Kegiatan Pelayanan 1. Kegiatan Kalibrasi Alat Kesehatan Untuk menjaga hasil mutu kalibrasi, PT. CLB melakukan di laboratorium PT. CLB dan menerina pekerjaan kalibrasi pada hari senin sampai jumat pada pukul 09.30 WIB sampai 17.00 WIB 2. Kegiatan Kalibrasi Alat Kesehatan In-Situ ( ditempat Rumah Sakit itu berada ) PT. CLB melakukan kegiatan kalibrasi alat kesehatan dilokasi Rumah Sakit dimana alat kesehatan tersebut digunakan. 31 3.4 Struktur Organisasi ( Gambar 3.1 ) Sumber : Data Laporan Perusahaan 32 Sesuai Dengan UU PT ( Perseroan Terbatas ) Nomor 40 Tahun 2007 RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang PT dan/atau anggaran dasar. Dalam forum RUPS, pemegang saham berhak memperoleh keterangan yang berkaitan dengan Perseroan dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris, sepanjang berhubungan dengan mata acara rapat dan tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan. RUPS dalam mata acara lain-lain tidak berhak mengambil keputusan, kecuali semua pemegang saham hadir dan/atau diwakili dalam RUPS dan menyetujui penambahan mata acara rapat. Keputusan atas mata acara rapat yang ditambahkan harus disetujui dengan suara bulat. Direktur Direktur memiliki tugas pokok yaitu melakukan pembinaan, dan pengawasan terhadap seluruh karyawan termasuk juga pengurus perusahaan dan juga serta menentukan kebijakan – kebijakan umum yang di gunakan perusahaan untuk mencapai tujuan. Komisaris Komisaris adalah merupakan founder dan kepala bagian dari Perusahaan, dimana komisaris adalah seluruh pendiri dan pemegang saham / investor dalam prusahaan, dimana semua keputusan yang menguntungkan atau merugikan perusahaan akan ditentukan oleh dewan komisaris ini. 33 GM ( General Manager ) GM ( General Manager ) memiliki tugas sebagai atasan dari manajer – manajer di bawah direktur, dimana GM ini akan membantu tugas daripada direktur untuk menentukan kebijakan – kebijakan perusahaan. Serta juga melakukan kontrol terhadap kinerja karyawannya. Manajer Adm & Keuangan Manajer Adm & Keuangan memiliki tugas sebagai pengatur keuangan dan administrasi perusahaan, dimana seluruh kegiatan operasional perusahaan dan kegiatan transaksi berhubungan dengan modal keuangan perusahaan akan dikerjakan pada bagian ini. Manajer Mutu Manajer Mutu memiliki tugas untuk melakukan control dan pengecekan terhadap hasil kalibrasi alat yang dilakukan oleh PT. CLB, apakah hasil kalibrasi tersebut sudah sesuai dengan mutu yang ada, jika belum maka akan dilakukan kalibrasi ulang, Manajer Teknik Manajer Teknik memiliki tugas untuk melakukan control terhadap segala kegiatan operasional kantor dan perusahaan yang berhubungan dengan teknisi dan teknis IT komputer pada perusahaan tersebut. 34 Penyelia Penyelia atau lebih dikenal dengan istilah Inggrisnya Supervisor adalah seseorang yang diberikan tugas dalam sebuah perhimpunan perusahaan sebagaimana ia mempunyai kuasa dan wewenang untuk mengeluarkan perintah kepada rekan kerja bawahannya. Kata "Supervisor" berasal dari bahasa Inggris yang berarti, one who supervises or has charge and direction of: seseorang yang menyelia atau yang mempunyai wewenang untuk memberi arahan atau bisa juga berarti, a program that controls the execution of other programs suatu tatacara yang mengendalikan pelaksanaan tatacara lainnya. Peran kerja penyelia berada di tingkat madya, yaitu di antara para atasan perancang kebijakan dan di antara para pegawai pelaksana langkahlangkah kebiasaan di lapangan. Dengan kegunaan kerja yang berada di antara itu, maka tugas utama penyelia ialah untuk melakukan penyeliaan terhadap para pegawai pelaksana langkah-langkah kebiasaan kegiatan niaga perusahaan sehari-hari. Laboratorium Suhu Labolatorium Suhu memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan kalibrasi terhadap alat kesehatan yang berkaitan terhadap suhu. Selain itu juga bertugas untuk menjaga suhu ruangan labolatorium pada PT. CLB pada saat akan dilakukan kalibrasi alat kesehatan. Laboratorium Tekanan Laboratorium Tekanan bertugas untuk melakukan kalibrasi terhadap alat kesehatan yang berhubungan dengan tekanan. Selain itu bertugas untuk menjaga tekanan 35 laboratorium pada saat kalibrasi pada PT. CLB pada saat akan melakukan kalibrasi alat kesehatan. Laboratorium Kelistrikan Laboratorium Kelistrikan memiliki tugas untuk menjaga teknis listrik pada saat akan melakukan kalibrasi di laboratorium PT. CLB. Karena proses kalibrasi menggunakan listrik maka tugas ini sangat penting, jika pada saat kalibrasi listrik tidak stabil akan menyebabkan kegagalan kalibrasi alat kesehatan tersebut. 3.5 Laporan Keuangan PT. CLB tahun 2010, 2011 dan 2012 Sebuah laporan keuangan sangatlah penting bagi banyak pihak terutama pihak internal maupun eksternal perusahaan. Laporan keuangan menjadi tolok ukur sebuah perusahaan menalui kinerja operasional perusahaan tersebut. Jika laporan keuangan yang didapati selalu meningkat setiap tahunnya, maka tujuan perusahaan berhasil setiap tahunya. Pada bagian lampiran akan dilampirkan laporan keuangan dari PT. CLB yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi tahun 2010, 2011 dan 2012. 3.6 Proses Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode pengumpulan data secara langsung : a. Observasi 36 Dengan cara mengunjungi tempat usaha atau perusahaan yang dijadikan objek penelitian. Lalu data akan diperoleh dan dikumpulkan melalui observasi atau pengamatan terhadap perusahaan tersebut. b. Dokumentasi dan arsip Mencari dan mengumpulkan data dari data arsip perusahaan yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini. c. Wawancara Melakukan wawancara kepada pihak keuangan perusahaan yang berkaitan 3.7 Masalah yang akan diteliti Berikut ini akan dilampirkan masalah – masalah yang akan diteliti dan dibahas lebih lanjut dalam Bab 4. 1. Analisis laporan keuangan perusahaan tahun 2010, 2011, dan 2012 2. Analisis laporan penyusutan aktiva tetap perusahaan tahun 2010, 2011, dan 2012 3. Evaluasi lampiran SPT PPh Badan perusahaan setiap tahunnya agar mengetahui pajak terutang perusahaan dan mengetahui kredit pajak perusahaan. 4. Mencocokan lampiran SPT PPh Badan perusahaan dengan laporan keuangan perusahaan. 5. Analisis rekonsiliasi fiskal perusahaan tahun 2010, 2011, dan 2012. 6. Melakukan analisis pajak terutang perusahaan sesuai dengan rekonsiliasi fiskal perusahaan. 7. Membuat analisis perhitungan rekonsiliasi fiskal perusahaan pada tahun 2010, 2011, dan 2012. 37 8. Melakukan perhitungan pajak terutang perusahaan terhadap analisa rekonsiliasi fiskal perusahaan kemudian membandingkan analisa rekonsiliasi fiskal. 9. Melakukan perhitungan pajak terutang dari data rekonsiliasi fiskal dan menentukan hasil evaluasi dari data yang di analisis pada pembahasan. 38