aspek hukum bisnis

advertisement
ASPEK HUKUM BISNIS
Kata “ Bisnis “ itu sendiri diambil dari bahasa
Inggris “ Business “ yang berarti kegiatan
usaha.
Dalam arti luas, kata bisnis sering diartikan :
sebagai keseluruhan kegiatan usaha yang
dijalankan oleh orang atau badan secara
teratur dan terus menerus, yaitu berupa
kegiatan mengadakan barang-barang atau jasajasa maupun fasilitas-fasilitas untuk
diperjualbelikan, dipertukarkan atau
disewagunakan dengan tujuan mendapatkan
keuntungan.
HUKUM
• Aturan-aturan yang dapat diberlakukan untuk
mengatur hubungan-hubungan antar manusia
dan antara manusia dengan masyarakatnya.
• Hukum dapat dipahami sebagai perangkat asas
dan aturan yang diberlakukan oleh negara untuk
mengatur suatu perilaku dan atau diterapkan
oleh hakim untuk menyelesaikan perkara.
• Hukum diciptakan untuk menjamin “stabilitas
sosial “ (social stability)
HUKUM BISNIS bagian dari
HUKUM PERDATA.
• HUKUM BISNIS :
• Seperangkat kaidah-kaidah hukum yang
diadakan untuk mengatur dan
menyelesaikan persoalan-persoalan
dalam aktivitas antar manusia dibidang
perdagangan.
PELAKU BISNIS :
•
•
•
Pengusaha
Pekerja
Pembantu-pembantu pengusaha
PERUSAHAAN (menurut Mollegraf
& Polak) :
•
•
•
•
•
•
Terus menerus
Terang-terangan
Dalam kualitas tertentu
Bertujuan untuk mencarai keuntungan
atau laba
Pembukuan
Badan usaha
BADAN USAHA
BADAN USAHA BADAN HUKUM
•
•
•
Perseroan Terbatas / PT. ( UU No. 1
Tahun 1995)
Yayasan ( UU No. 16 Tahun 2001)
Koperasi ( UU No. 25 Tahun 1992)
BADAN USAHA BUKAN BADAN
HUKUM
– Persekutuan Perdata / maatschap (pasal
1619 KUHPerdata)
– Firma (pasal 16 – 35 KUH Dagang)
– Perseroan Komanditer / CV (pasal 19 KUH
Dagang)
– Perusahaan Dagang / Usaha Dagang
PERSEROAN TERBATAS
( PT )
Pengertian (pasal 1 ayat 1)
• Perseroan Terbatas ( PT ) adalah badan
hukum yang didirikan berdasarkan
perjanjian melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham dan memenuhi
persyaratan dan peraturan pelaksananya.
Status Badan Hukum
• Perseroan memperoleh status badan
hukum setelah akta pendiriannya disahkan
oleh Menteri Hukum & HAM RI (dh.
Menteri Kehakiman) dan pengesahan
diberikan paling lama 60 hari setelah
permohonan diterima secara lengkap dan
memenuhi persyaratan. Setelah akta
tersebut disahkan, wajib didaftarkan dalam
Daftar Perusahaan dan diumumkan dalam
Berita Negara RI.
Pendaftaran & Pengumuman
• Akta pendirian yang telah disahkan Menteri Hukum &
HAM RI wajib didaftarkan oleh Direksi dalam Daftar
Perusahaan dan wajib diumumkan dalam Berita Negara
& Tambahan Berita Negara RI.
• Pengumuman ini (PN. Percetakan Negara) supaya
perseroan terbatas yang telah disahkan dapat berperan
secara sempurna sebagai suatu badan hukum
sebagaimana yang diharapkan oleh para pendiri tanpa
membebani direksi dengan tanggungjawab renteng
apabila mereka melakukan segala tindakan hukum untuk
kepentingan perseroan.
Modal
• Dalam UU PT pengaturan mengenai jenis
modal, yaitu terdiri dari :
• Modal Dasar ( min. 20 Juta )
• Modal Ditempatkan ( min. 25 % dari
modal dasar )
• Modal Disetor ( min 50 % dari modal
ditempatkan )
S a h am
• Nilai nominal saham harus dicantumkan
dalam mata uang Republik Indonesia
Pemegang Saham
• Pemegang saham perseroan harus lebih dari 1
(satu) orang, karena pada dasarnya sebagai
badan hukum perseroan dibentuk berdasarkan
perjanjian. Apabila perseroan kemudian hanya
dimiliki oleh seorang, dalam waktu 6 (enam)
bulan pemegang saham harus menjual
sahamnya, apabila tidak maka tanggungjawab
menjadi pribadi dan atas permohonan pihak
yang berkepentingan Pengadilan Negeri dapat
membubarkan perseroan.
• Perlindungan terhadap pemegang saham
minoritas :
• satu orang pemegang saham atau lebih mewakili 1/10 dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dapat
meminta kepada Direksi atau Komisaris untuk
menyelenggarakan RUPS.
• Pemegang saham atas nama sendiri atau atas nama
perseroan yang mewakili 1/10 dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yang sah dapat mengajukan permohonan
kepada Pengadilan Negeri untuk dilakukan pemeriksaan
terhadap perseroan.
• Setiap pemegang saham dapat mengajukan gugatan
terhadap perseroan kepada Pengadilan Negeri apabila
merasa dirugikan.
Organ Perseroan
• Organ perseroan adalah Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), Direksi dan
Komisaris.
• Untuk menjadi Direksi dan Komisaris diharuskan
memenuhi persyaratan tertentu yang pada
intinya harus mempunyai akhlak dan moral yang
baik dilihat dari pengembangan suatu usaha.
• Di dalam UUPT diatur secara tegas tata cara
pemanggilan RUPS, sahnya RUPS dan quorum,
sehingga apabila dalam penyelenggaraan
RUPS hal-hal tersebut tidak dipenuhi, RUPS
menjadi tidak sah
perseroan dan memegang
segala wewenang yang tidak
diserahkan kepada Direksi dan
Komisaris.
DIREKSI bertugas melakukan
pengurusan perseroan demi
kepentingan dan tercapainya
tujuan perseroan serta mewakili
perseroan baik di dalam maupun
di luar pengadilan.
KOMISARIS bertugas
Download