Uploaded by acusayang02

paper filsafat

advertisement
TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT
“Mencari tokoh atau para ahli yang berkaitan dengan filsafat”
Nama : Dhiva Yuniarti
Kelas : C
NIM : 705180131
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2018
1. Sejarah Hidup :
Descartes dikenal sebagai “Penemu Filsafat Modern” dan “Bapak
Matematika Modern”. Ia lahir di La Haye, sebuah kota kecil di daerah Tourine,
Perancis. Dia lahir dari sebuah keluarga borjuis. pada tanggal 31 Maret 1596.
Ayahnya bernama Joachim Descartes dan ibunya bernama Jeanne Brochard.
Ayah Descartes adalah ketua Parlemen Inggris dan memiliki tanah yang cukup
luas (borjuis). Waktu muda Rene Descartes ia habiskan di sekolah Yesuit, College
La Fleche. Begitu berumur 20 tahun, Rene Descartes mendapat gelar ahli hukum
dari Universitas Poitiers walau tidak pernah mempraktekkan ilmu yang ia dapat
sama sekali. Rene Descartes menerima pendidikan dengan sangat baik, tetapi dia
berkeyakinan bahwa hanya ada sedikit pengetahuan yang dapat dipakai oleh
manusia untuk kehidupan sehari-harinya, kecuali matematika. Rene Descartes
tidak benar-benar ingin menempuh pendidikan tinggi untuk menunjang
kehidupannya, dia lebih memilih untuk bekelana melihat dunia secara langsung.
Menurut sebagian orang, bagian paling menarik dari filsafat Descrates adalah
caranya memulai. Dengan meneliti sejumlah paham keliru yang berkembang pada
masa itu, Rene Descartes memutuskan agar dia dapat mencapai kebenaran, dia
harus memulai segalanya dari nol. Dengan demikian, dia memulai dengan
meragukan segala hal tanpa melihat adanya kebenaran yang mutlak sedikitpun.
Semua hal yang diajarkan oleh gurunya, semua kepercayaan yang selama ini
dianutnya, semua pemikiran yang tampak masuk akal, bahkan keberadaan dirinya
sendiri, semua diragukan oleh Rene Descartes.
Rene Descartes mengajarkan untuk tidak boleh memulai segalanya dengan
kepercayaan, tetapi dengan keraguan. Hal tersebut sangat bertentangan dengan
pemikiran para filsuf abad pertengahan yang mengajarkan untuk mendahulukan
kepercayaan di atas segalanya. Dalam filsfatnya, ia menegaskan perbedaan antara
nalar dan objek materialnya. Pernyataan yang dibuat oleh Rene Descartes memicu
perdebatan teoretis, dan membangkitkan minat para filsuf untuk mencari
solusinya. Namun apa yang telah dimulai oleh Rene Descartes tidak dapat
terpecahkan hingga sekarang.
Rene Descartes sangat menyukai melakukan riset ilmiah untuk membuktikan
sebuah hal, dan percaya bahwa penerapan-penarapan praktis dari riset ini dapat
memberi manfaat lebih baik bagi masyarakat. Dia mengatakan bahwa para
ilmuwan harus menghindari pandangan-pandangan yang tidak rasional, dan harus
mencoba menggambarkan dunia melalui persamaan-persamaan matematika. Rene
Descartes percaya bahwa seluruh dunia, kecuali Tuhan dan jiwa manusia,
beroperasi secara mekanik.
2. Teori pemikiran yang terkenal :
Cogito Ergo Sum (aku berfikir, maka aku ada), inilah sebuah metode yang
dihasilkan oleh Descartes dengan menjunjung tinggi suatu keraguan untuk
mengungkap sebuah kebenaran. Ia menyatakan bahwa ketika seseorang bermimpi,
dia pun akan mengalami hal yang sama ketika ia dalam keadaan terjaga dari
tidurnya (seolah-olah nyata). Jelas dalam hal ini, antara bermimpi dengan apa
yang dilakukan dikehidupan nyata tidak ada batasan yang jelas dan tegas. Dari hal
semacam inilah keraguan Descartes muncul. Dia pun meragukan atas keberadaan
dirinya, akan tetapi satu hal yang ia tidak dapat ragukan adalah rasa ragu itu
sendiri. Inilah yang menjadi basis filsafat Descartes, yaitu saya ragu maka saya
berfikir dan saya berfikir adalah ada.
Pemikirannya membuat sebuah revolusi falsafa di Eropa karena pendakatan
pemikirannya bahwa semuanya tidak ada yang pasti, kecuali kenyataan bahwa
seseorang bisa berfikir. Ini juga membuktikan keterbatasan manusia dalam
berfikir dan mengakui sesuatu yang di luar kemampuan pemikiran manusia.
Karena itu, ia membedakan "fikiran" dan "fisik". Pada akhirnya, kita mengakui
keberadaan kita karena adanya alam fikir. Meski paling dikenal karena karyakarya filosofinya, dia juga telah terkenal sebagai pencipta sistem
koordinat,
Kartesius yang memengaruhi perkembangan kalkulus modern.
Adapun teori lain yang dinamakan teori kebenaran yang digunakan yaitu teori
koherensi, yaitu suatu pernyataan dinilai benar jika tidak bertentangan dengan
pernyataan-pernyataan lain yang telah dipastikan kebenarannya sebelumnya, atau
ada urutan logis antar kebenaran pernyataan yang ada dengan kebenaran
pernyataan berikutnya
Selain Cogito Ergo Sum (aku berfikir, maka aku ada), pemikiran yang terkenal
dari Descartes lainnya adalah Discourse de la Methode dan Meditationes de prima
philosophia. Descartes membedakan adanya tiga ide dalam diri manusia, antara
lain:
1. Innate ideas adalah ide atau pemikiran bawaan sejak manusia tersebut
dilahirkan.
2. Adventitious idea adalah ide yang berasal dari luar diri manusia.
3. Factitious idea adalah ide yang dilahirkan oleh fikiran itu sendiri.
Dengan metode Descartes itulah akhirnya memunculkan kembali bahwa segala
sesuatu haruslah dipecahkan dengan rasio (rasionalisme). Melalui pembuktian,
logika dan analisis berdasarkan fakta-fakta, dari pada melalui dogma, iman
maupun ajaran agama. Dengan kata lain, semua permasalahan dapat dilihat dari
sudut pandang realistis, bukan dari sebuah kepercayaan ato takhayul. Dari sinilah
Descartes memulai era Renaissance dimana akal lebih berpotensi digunakan dari
pada hati. Hal itu sama halnya seperti era keemasan Yunani kuno yang sangat
mendewakan akal sebelum pengaruh gereja di abad pertengahan muncul.
3. Beberapa Hasil Karya :
● Pada tahun 1628, Descartes menulis karya pertamanya yang tidak pernah
terselesaikan yang berjudul “Regulae ad Directionem Ingenii (aturan dalam
pengarahan pikiran)” yang dikerjakannya dalam kurun waktu satu tahun.
Karyanya tersebut menunjukkan bahwa Descartes telah menyibukkan diri dengan
metode-metode untuk memajukan ilmu alam (scientific advance), sebuah metode
yang berdasarkan inspirasi hitungan matematika, walaupun ditujukan sebagai
metode penyelidikan rasional pada berbagai keadaan subjek dan hal-hal lain.
● Pada bulan November 1628, Descartes membuat dirinya terkenal melalui
pertentangan (perbedaan pendapat) dengan Chandoux yang menganggap ilmu
(science) hanya bisa dibangun dari kemungkinan-kemungkinan. Sedangkan
menurut Descartes, kepastian absolut yang menjadi dasar pengetahuan manusia
dan ia mempunyai metode untuk membuktikannya.
● Pada tahun 1629, Descartes menulis tentang “Le Monde (The World)” yang
merupakan hasil penyelidikan ilmiahnya tentang alam. Ketika ia mendengar
penghukuman Galileo yang mengajarkan sistem Copernican, ia membatalkan
penerbitan Le monde tersebut. Kejadian itu merupakan hal penting dalam hidup
Descartes yang menunjukkan sikap hati-hati dan kebijaksanaan terhadap otoritas
yang berlaku dalam dirinya. Pembatalan penerbitan buku tersebut juga
mempengaruhi penerbitan karya Descartes berikutnya yang mana ditujukan untuk
memperlihatkan kurangnya pengaruh ortodox dalam gaya pemikirannya.
● Pada tahun 1637, Descartes menerbitkan sebuah buku yang berjudul “ Discours
de la Metode” . Buku ini memuat tiga rumus dalam matematika dan hukum alam,
yaitu Geometry, Dioptric dan Meteors. Buku ini menjadi sebuah tanda penting
bagi Descartes, baik dari segi kepadatan penjelasan tentang penemuan sistem
Cartesian, autobiographical, dan kenyataan bahwa buku tersebut ditulis di
Perancis. Buku ini ditujukan bagi kaum akademik yang diharapkan bisa
memberikan
masukan
penting
bagi
Descartes.
Model
Perancis
yang
dikembangkan oleh Descartes dalam perkembangan ilmu matematika dan ilmu
alam ini dihargai sebagai model ekspresi dari pemikiran abstrak bagi bahasa
tersebut
● Pada tahun 1641, Descartes menerbitkan buku lain yang lebih membahas
tentang hal-hal metafisik. Buku yang berjudul “Meditationes de Prima
Philosophia (Perenungan sebagai langkah awal berfilosofi) “ memuat enam
langkah berpikir dalam filsafat. Setahun kemudian ia menerbitkan edisi revisi dari
buku Meditations dengan tujuh langkah berpikir dalam filsafat.
● Pada tahun 1643, filsafat Cartesian dianggap tidak layak untuk akademik di
University of Utrecht dan Descartes mulai hubungan surat menyurat dengan putri
Elizabeth dari Bohemia. Pada tahun berikutnya, Descartes mengunjungi Perancis
dan
menerbitkan
tulisannya
yang
lebih
formal
dalam
filsafat
yang
berjudul Principia Philosophiae (prinsip dalam berfilsafat). Selain memuat tentang
filsafat Descartes, buku tersebut juga memuat tentang pandangan Descartes
terhadap kosmologi (ilmu perbintangan) yang mana ia menyatakan bahwa ia
berharap buku tersebut dapat digunakan sebagai bahan pelajaran bagi umat
Kristen tanpa harus bertentangan dengan teks Aristoteles.
● Pada tahun 1647, Descartes diberikan penghargaan dari raja Perancis dan
menerbitkan Comment
on
a
Certain
Broadsheet serta
mulai
menulis
tentang Description of the Human Body. Pada tahun 1648, ia mendapatkan
wawancara oleh Frans Burman di Egmond-Binne yang kemudian menjadi tulisan
yang berjudul Conversation with Burman.
● Pada tahun 1649, Descartes berangkat ke Swedia atas undangan dari ratu
Christina. Setelah beberapa lama menunggu ia menyerah setelah mendapati
banyak ketidakpastian dari permintaan ratu Christina yang menyatakan bahwa ia
akan dimasukkan ke dalam golongan filsuf terkemuka. Pada tahun ini Descartes
juga menerbitkan buku “Les Passions de l’ame (gairah jiwa)”. Tahun berikutnya,
pada tanggal 11 Februari 1650 Descartes meninggal karena terserang penyakit
pheneumonia sebagai akibat dari iklim yang ada di Swedia dan ketatnya jadwal
yang diinginkan oleh sang ratu.
DAFTAR PUSTAKA
Bagus, L. (2002). Kamus filsafat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Burhanuddin, A. (2013, September 21). Rene descartes biografi dan pemikiran.
Diunduh dari https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/21/renedescartes-biografi-dan-pemikiran/
Tumanggor, R. O., & Sudaryanto, C. (2017). Pengantar filsafat untuk psikologi.
Yogyakarta : PT Kanisius.
Download