Selamat datang di FAKULTAS FILSAFAT UGM

advertisement
FILSAFAT MANUSIA
TUBUH DAN JIWA
Jiwa atau roh berbeda dengan
tubuh, karena tubuh adalah benda
fisik yang terdiri dari partikelpartikel yang memiliki keluasan
 Ide tentang jiwa atau roh
melahirkan ide-ide lain yang
terdapat dalam jiwa

Ide-ide tersebut diperoleh dari
jiwa yang berpikir, bukan
berdasarkan pengalaman inderawi.
 Ide-ide tersebut dinamakan ide
bawaan (innate ideas) dari jiwa
 Ide bawaan tentang kesempurnaan
dipadukan dengan kepastian adanya
jiwa membawa kepada pemikiran
adanya Tuhan yang mewujudkan
kesempurnaan itu

Descartes adalah seorang
rasionalis, namun dapat menerima
pengetahuan yang berasal dari
pengalaman indera karena
persepsinya yang memastikan
terhadap kesempurnaan Tuhan
dalam menciptakan materi dan jiwa
 Descartes juga disebut seorang
Dualis karena memisahkan
substansi jiwa dengan tubuh

Descartes juga menyatakan bahwa
sebuah gejala dapat terjadi bukan
semata-mata hasil jiwa atau tubuh,
tetapi hasil interaksi yang berbeda
diantara kedua substansi itu.
 Tubuh tanpa jiwa akan menjadi
sesuatu yang bergerak secara
mekanis oleh stimulus dari luar

Jiwa tanpa tubuh hanya memiliki ide
bawaan namun tidak memiliki ide
tentang benda-benda material atau
kesan-kesan inderawi yang lazim
dimiliki oleh manusia normal.
 Tubuh dapat menambah kekayaan
isi pada kesadaran jiwa, sedangkan
jiwa dapat menambah rasionalitas
pada sebab-sebab terjadinya
perilaku.

Jiwa berada di suatu tempat di
dalam otak yang merupakan pusat
kontrol bagi sensasi dan gerakan
tubuh
 Jiwa hanya mempersepsikan satu
kehadiran terhadap satu objek
ataupun objek ganda sehingga
terjadi keterpaduan dalam struktur
yang tidak terbagi di dalam otak
yang disebut kelenjar pinealis
(pinealis glad)

Jiwa adalah sesuatu yang terpadu,
sehingga terjadinya konflik bukan
di dalam jiwa, tetapi terjadi pada
saat jiwa berinteraksi dengan
tubuh.
 Pada saat stimulus mempengaruhi
kelenjar pinealis, jiwa terkadang
lebih unggul dari tubuh namun
kadang sebaliknya, tubuh lebih
unggul dari jiwa.

Kalau emosi menempati kelenjar
pinealis dan menyebabkannya
bergerak, maka timbul sensasi yang
disadari seperti cinta, benci,
menginginkan, menyerang, dsb
 Kelenjar pinealis bisa menolak
stimulus yang ringan sehingga dapat
menghindari gangguan emosi, namun
bila menerima stimulus yang sangat
kuat dapat mengamuk karena
pengaruh jiwa tidak cukup.

Download