[Pendidikan Agama] [NAMA : Kadek Andika] [NIM :161420039] [KELAS :IF5SB] 1. Bagaimana kedudukan manusia menurut pandangan islam? kedudukan manusia dalam pandangan Al-Qur'an, yaitu: 1. Makhluk termulia “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”(QS.Al-Israa’:70) 2. Makhluk yang paling indah bentuk kejadiannya “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”(QS.At-Tiin(95):4) 3. Makhluk yang diberikan kebebasan memilih dan bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk “Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaan, sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS.Asy-Syams(91):7-10) 4. Makhluk yang diberi kemampuan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan dibekali dengan alat-alat yang mendukungnya dalam meraih iptek itu “Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dengan segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Paling Pemurah,”(QS.Al’laq(96):1-3) Page | 1 Selain itu, pada hakikatnya terdapat kedudukan lainnya dari manusia menurut islam, yakni: 1. Sebagai seorang hamba yang mengabdi kepada Allah SWT “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaku.”(QS.Adz-Dzaariyaat(51):56) 2. Sebagai seorang khalifah yang diperintahkan untuk menjaga dan mengelola bumi “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."”(Q.S. Al-Baqarah: 30) 2. Bagaimana karakteristik manusia dari asfek kreasi. Apapun yang ada pada tubuh manusia sudah dirakit dalam suatu tatanan yang terbaik dan sempurna. Hal ini bisa dibandingkan dengan makluk lain dalam aspek penciptaannya. Mungkin banyak kesamaan, tetapi anggota-anggota tubuh pada manusia bersifat lebih fungsional daripada organ-organ tubuh makhluk lainnya. Allah berfirman dalam QS. al-Tin ayat: 4. ٍ۟ﻟَﻘَﺪۡ ﺧَﻠَﻘۡﻨَﺎ ٱﻹِۡﻧﺴَـٰﻦَ ﻓِﻰٓ أَﺣۡﺴَﻦِ ﺗَﻘۡﻮِﯾﻢ "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya bentuk" (QS. al-Tin: 4) 3. Di dalam misi penciptaan manusia salah satunya adalah misi untuk beribadah, jelaskan apa maksudnya. Allah Ta’ala berfirman ِوَﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖُ اﻟْﺠِﻦﱠ وَاﻹﻧْﺲَ إِﻻ ﻟِﯿَﻌْﺒُﺪُون “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. (QS. Adz Dzariyat: 56). Ayat di atas jelas menyebutkan tujuan diciptakan manusia adalah untuk beribadah, hanya menyembah Allah semata. Ayat ini mengisyaratkan pentingnya tauhid, karena tauhid adalah bentuk ibadah yang paling agung, mengesakan Allah dalam ibadah. Ayat ini juga mengisyaratkan pentingnya beramal, setelah tujuan pertama manusia diciptakan adalah agar berilmu. Maka buah dari ilmu adalah beramal. Tidaklah ilmu dicari dan dipelajari kecuali untuk diamalkan. Sebagaimana pohon, tidaklah ditanam kecuali untuk mendapatkan buahnya. Karena ilmu adalah buah dari amal. 4. Manusia mempuyai sifat suka membantah, jelaskan apa maksudnya. Maksudnya suka membantah adalah suka melawan. Atau kita berbeda pendapat dengan lawan bicara kita, tetapi kita tidak menerima. disitulah akan terjadi pembantahan. 5. Jelaskan maksud dari manusia sebagai khalifah. Yang dimaksud manusia sebagia khalifah adalah bahwa manusia merupakan makhluk yang ditakdirkan Allah SWT sebagai pemimpin di bumi (khalifah fil al-ardhi). Pemimpin dalam hal ini bukan sebagai penguasa namun lebih kepada mengusahakan dan mengelola kemakmuran di bumi agar bisa dinikmati semua makhluk. Sebagai khalifah sendiri, Allah SWT menganugerahkan akal dan pikiran pada manusia yang menjadikannya kaya akan ilmu dalam mengelola kemakmuran di bumi.