Uploaded by lululailatulqodr

Daulah umayyah

advertisement
Damaskus
Tahun persatuan umat islam (41 H/661 M)
Latar Belakang Ammul Jamaah
1. Perpecahan Umat Islam – Setelah terbunuhnya Utsman bin
Affan, terjadi perselisihan antara kelompok pendukung Ali
bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abu Sufyan, Gubernur Syam
(Suriah).
2.Perang Saudara (Fitnah Kubra) – Konflik ini memuncak
dalam Perang Siffin (657 M) dan peristiwa Tahkim (arbitrase)
yang memperburuk perpecahan.
3.Pembunuhan Khalifah Ali (661 M) – Ali dibunuh oleh
kelompok Khawarij, dan kepemimpinan jatuh ke putranya,
Hasan bin Ali.
Peristiwa Amul Jamaah
Setelah Ali wafat, Hasan bin Ali diangkat menjadi
khalifah tetapi menyadari bahwa konflik terus
berlanjut.
Demi menghindari perang saudara lebih lanjut,
Hasan bin Ali menyerahkan kekhalifahan kepada
Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 661 M.
Keputusan ini menyatukan kembali umat Islam di
bawah satu kepemimpinan, sehingga tahun tersebut
disebut Amul Jamaah (Tahun Persatuan).
Muawiyah bin Abi Sofyan mengubah sistem pemerintahan Islam dari
demokrasi (musyawarah) pada masa Khulafaur Rasyidin menjadi monarki.
Perubahan ini terjadi dengan persiapan putra mahkota untuk menghindari
ancaman terhadap kepemimpinannya. Hal ini menandai awal Dinasti
Umayyah, yang dimulai dengan penyerahan kekuasaan dari Hasan bin Ali
pada tahun 661 M.
Dinasti Umayyah berlangsung selama 90 tahun dengan 14 khalifah dan
berpusat di Damaskus, Suriah. Perubahan besar yang dicatat dalam sejarah
adalah peralihan sistem pemerintahan Islam dari demokratis menjadi
monarki.
Pembaiatan Muawiyyah bin Abi sufyan sebagai khalifah
1. Mu'awiyah bin Abi Sufyan (661–
680 M)
2. Yazid bin Mu'awiyah (680–683
M)
3. Mu’awiyah bin Yazid (683–684
M)
4.Marwan bin al-Hakam (684–685
M)
5.Abdul Malik bin Marwan (685–
705 M)
6.Al-Walid bin Abdul Malik (705–
715 M)
7. Sulaiman bin Abdul Malik (715–
717 M)
8. Umar bin Abdul Aziz (717–
720 M)
9. Yazid bin Abdul Malik (720–
724 M)
10. Hisyam bin Abdul Malik
(724–743 M
11. Al-Walid bin Yazid (743–744
M)
12. Yazid bin al-Walid (744 M)
13. Ibrahim bin al-Walid (744 M)
14. Marwan bin Muhammad
(744–750 M
1. Muawiyah bin Abi Sufyan :
a. membentuk departemen dan duta
penyebaran islam ke penjuru dunia
b. mengangkat tenaga profesional
administrasi keuangan dan tata usaha dari
daerah Byzantium
c. memperluas wilayah meliputi Afrika
Utara, India dan Byzantium
2. Marwan bin Al Hakam :
a. banyak meriwayatkan hadits dari para
sahabat nabi SAW
b. menertibkan alat alat takaran dan
timbangan
c.membuat mata uang
3. Al Walid bin Abdul Malik
a. mengirim 12.000 pasukan islam yang
dipimpin oleh Thariq bin Ziyad memukul
mundur pasukan visigoth ariktokrasiJerman
atas permintaan pemerintahan Gothic
4. Umar bin Abdul Aziz
a. memberikan hak penuh kepada pasukan
muslim yang aktif untuk ikut berperan
dalam diwan-diwan baik Arab maupun Non
Arab
b. sistem pajak disamakan antara muslim
Arab dan muslim non Arab berupa pajak jiwa
dan pajak tanah
• An Nidhamus Siyasi (organisasi
politik)
• An Nidhamul Idari (organisasi
tata negara usaha)
• An Nidhamul Mall (organisasi
keuangan/ekonomi)
• An Nidhamul Harbi (organisasi
pertahanan)
• An Nidhamul Qadhai
(organisasi kehakiman)
Kekuasaan
Perubahan sistem
pemerintahan dari
syura menjadi kerajaan.
Muawiyah bin Abi
Sufyan menetapkan
sistem monarki dengan
pewarisan takhta.
Penyimpangan terjadi
ketika Yazid bin
Muawiyah diangkat
sebagai putra mahkota.
Al Kitabah (Sekretariat
Negara)
Dibentuk untuk mengurus
administrasi pemerintahan.
Jabatan penting dalam
sekretariat.
• Katib Ar Rasail (Sekretaris
Urusan Persuratan)
• Katib Al Kharraj
(Sekretaris Urusan
Pajak/Keuangan)
• Katib Asy Syurthah
(Sekretaris Urusan
Kepolisian)
• Katib Al Qadhi (Sekretaris
Urusan Kehakiman)
Al Hijabah (Pengawalan
Khalifah)
Jabatan baru yang bertugas
menjaga keamanan khalifah.
Disebabkan oleh kekhawatiran
atas pembunuhan terhadap Ali
dan percobaan pembunuhan
terhadap Muawiyah dan Amru
bin Ash.
Kepala pengawal memiliki
wewenang tinggi, hanya orang
tertentu yang boleh
menghadap khalifah.
Ad Dawawin (Lembaga Pemerintahan)
Terdiri dari beberapa dewan/kantor pusat:
Diwanul Kharraj – Mengelola pajak dan
keuangan negara.Diwanur Rasail –
Mengurus surat-menyurat resmi.Diwanul
Mustaghilat al Mutanawi’ah – Mengatur
pemasukan negara dari berbagai
sumber.Diwanul Khatim – Mengurus
surat-surat penting, mencap dan
menyegelnya.
Barid (Layanan Pos)
Dibentuk sejak Khalifah Muawiyah bin
Abi Sufyan. Ditingkatkan oleh Khalifah
Abdul Malik bin Marwan. Berfungsi
sebagai alat yang sangat vital
komunikasi dalam administrasi negara.
Al Imarah Alal Baldan (Pembagian
Wilayah)
Daulah Umayyah membagi wilayah
kekuasaannya menjadi lima:
1. Hijaz, Yaman, dan Nejed (jazirah Arab)
2. Irak dan sekitarnya (termasuk
Khurasan, Sind, Punjab.
3. Mesir dan Sudan
4. Armenia, Azerbaijan, dan Asia Kecil
5. Afrika Utara dan Andalusia
1
3 Syurthah (Kepolisian)
Awalnya bagian dari organisasi
kehakimanBertugas melaksanakan
keputusan pengadilan dan hukum.
Kemudian berdiri sendiri dengan tugas
menangani kejahatan.Khalifah Hisyam
menambahkan Nidhamul Ahdas, mirip
dengan brigade mobil militer.
2
4
Al Dharaib (Pajak)
Masharif Baitul Mal (Pengeluaran Keuangan)
Kewajiban yang harus dibayar oleh warga
negara.
Berlaku sejak awal Islam dan diterapkan
pada Daulah Umayyah.
Penduduk dari wilayah yang ditaklukkan,
terutama non-Muslim, dikenakan pajak
khusus.
Penerapan pajak ini menimbulkan
perlawanan di beberapa daerah.
Saluran keuangan yang digunakan untuk:
(a) Gaji pegawai dan tentara serta biaya
administrasi negara.
(b) Pembangunan pertanian, irigasi, dan
penggalian kanal.
(c) Biaya bagi orang miskin dan tawanan
perang.
(d) Hadiah-hadiah bagi para pujangga dan
ulama.
Khalifah Umayyah menyediakan dana khusus untuk dinas rahasia.
Gaji tentara ditingkatkan guna memperkuat kekuasaan.
Tentara pada masa Khulafaur Rasyidin bersifat sukarela, sedangkan pada masa Umayyah lebih banyak yang
wajib militer (Nidhamut Tajnidi Ijbari).
Politik Ketentaraan Bani
Umayyah
Berorientasi pada bangsa
Arab, dengan anggota tentara
berasal dari orang Arab atau
imam Arab.
Wilayah Islam semakin luas
(Afrika Utara, Andalusia),
sehingga melibatkan bangsa
Barbar sebagai tentara.
Banyak mencontoh sistem
militer Persia.
Penguatan Armada Islam
Khalifah Utsman mulai
membangun angkatan laut,
meskipun masih sederhana.
Muawiyah bin Abu Sufyan
memperkuat armada laut
untuk:
1. Pertahanan dari serangan
Romawi.
2. Memperlancar dakwah
Islam.
Armada dibagi menjadi
musim panas & musim dingin
agar siap bertempur
sepanjang tahun.
Armada Laut Syam
Banyak kapal perang,
dipimpin Laksamana
Aqobah bin Amri Fahrim.
Berhasil menaklukkan
Pulau Rhadas.
Tahun 53 H, Romawi
menyerang dan
menewaskan panglima
Islam Wardan,
mendorong
pembangunan galangan
kapal perang di Pulau
Raudhah (64 H).
kekuasaan peradilan dipisahkan dari kekuasaan politik.
Para qadhi (hakim) memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan hukum berdasarkan Al-Kitab dan AsSunnah.
Karakteristik Kehakiman
Hakim pada masa ini
merupakan individu pilihan
yang bertakwa dan
menjalankan hukum secara
adil.
Khalifah hanya mengawasi
kinerja hakim, bukan
mengintervensi keputusan
mereka.
Hakim yang menyimpang
akan diberhentikan.
Badan Peradilan
• Al Qadha: Pengadilan yang
menangani perkara umum.
• Al Hisbah: Lembaga yang
menangani pelanggaran
sosial dan tindakan yang
merugikan masyarakat.
• An Nadhr fil Madzalim:
Pengadilan banding untuk
mengoreksi keputusan
hakim bawahannya,
biasanya dipimpin oleh
khalifah atau pejabat tinggi.
Struktur Peradilan
Mahkamah Madinah dibentuk
sebagai pengadilan tinggi untuk
menangani banding.
Ada beberapa peran penting
dalam peradilan seperti hakim,
pengawal pengadilan, pencatat
persidangan, dan saksi.
Sistem peradilan di zaman Daulah
Umayyah menunjukkan
independensi hukum dari
pengaruh politik, serta
menekankan keadilan dalam
menjalankan hukum Islam.
• Pusat Ilmu Pengetahuan
Berkembang di Basrah dan Kuffah, Irak.
Banyak muncul tokoh Muslim ahli
berbagai bidang ilmu.
Khalid bin Yazid bin Muawiyah sebagai
tokoh penting dalam kimia, kedokteran,
dan astronomi.
Khalifah Umar bin Abdul Aziz mendukung
perkembangan ilmu dengan sering
mengundang para ulama.
1. Bidang pendidikan
cabang ilmu:
a. ilmu agama (‘ulumul
islamiyyah)
-lmu qira’ah
-ilmu tafsir
-ilmu hadits
-ilmu nahwu dan sharaf
-ilmu tarikh
b. ilmu pengetahuan umum
(‘ulumud dakhiliyyah)
-ilmu kimia
-ilmu kedokteran
-ilmu bumi
-ilmu astronomi
2. Bidang seni
3. Bidang satra
a. seni rupa
-seni ukir
-seni pahat
a. mengubah St.John di
Damaskus menjadi
Masjid
b. menggunakan
Katedral Hims menjadi
masjid
c. merenovasi masjid
nabawi
d. membangun istana
Qusayr Amrah (istana
merah dan istana Almustafa
b. seni suara
-Qira’atul Qur’an
-Qasidah
Bahasa arab sebagai bahasa ilmiah
Abdul Malik bin Marwan menetapkan bahasa Arab
sebagai bahasa administrasi negara. Hal ini
mendorong perkembangan ilmu bahasa dan tata
bahasa. Sibawaih menjadi tokoh penting dalam ilmu
bahasa dengan bukunya Al-Kitab.
tokoh sastra terkenal dari Dinasti Umayyah:
Qays bin Mulawwah (Laila Majnun)–wafat 699 M.
Jamil Al-Uzri – wafat 701 M.
Al-Akhtal – wafat 710 M.
Umar bin Abi Rabiah – wafat 719 M.
Al-Farazdaq – wafat 732 M.
Ibnu Al-Muqaffa – wafat 756 M.
Jarir – wafat 792 M.
Penyebab Khusus :
• Kelemahan Pemimpin
• Yazid bin Abdul Malik memecat pejabat kompeten
dan
menggantinya
dengan
orang-orang
pilihannya yang tidak ahli.
• Kemewahan dan Keborosan.
• Gaya
hidup
mewah
di
kalangan
istana
melemahkan kestabilan pemerintahan.
• Meningkatnya Oposisi
• Banyak khalifah yang tidak kompeten, sehingga
muncul perlawanan dari kelompok oposisi.
• Serangan dari Bani Abbas
• Gerakan Bani Abbas menyerang dan mengakhiri
kekuasaan Bani Umayyah pada tahun 750 M.
Penyebab Umum runtuhnya dinasti
umayyah :
• Pergeseran sistem musyawarah Islam
menjadi sistem kerajaan.
• Pengkhianatan dalam
permusyawaratan di Daumatul
Jandal.
• Pelanggaran perjanjian Madain
antara Muawiyah dan Hasan bin Ali.
• Pengangkatan lebih dari satu putra
mahkota.
Download