MASALAH-MASALAH DASAR DALAM KONSELING DAN PSIKOTERAPI TEKNIK KONSELING KELOMPOK 7 AGNESTA F. GAMELIA ALETA PULING MEYLANI PUTRI NABABAN MUHAMMAD ROZAK RITASARI BOLING SATRIO PANGGIH RAHARDJO SISILIA ADELA KAESNUBE TRIFINA PANDU KONSEP-KONSEP UTAMA DAN FILSAFAT Asumsi filosofi Analisis Freudian penting Terapis Client Centerd Pendekatan Psikoanalitik berasumsi bahwa manusia ditentukan oleh kekuatan tak sadar dan irasional, dan oleh pengalaman masa kanakkanak dini. Menenkankan peran interpersonal dan anonim Psikoanalisis adalah suatu pendekatan terapi jangka panjang yang diarahkan pada pengubahan kepribadian psikoanalitik klien berkemampuan untuk berubah dan untuk membentuk ulang masa depannya pengalaman-pengalaman masa kanakkanak dini dan dinamika-dinamika tak sadar yang direpresi. Tujuan membuat hal-hal yang tak disadari menjadi disadari menempatkan klien pada keadaan untuk berubah. TERAPI PENDEKATAN BEHAVIORAL Berfokus pada tingkah laku spesifik yang dapat diamati. Terapi tingkah laku menekankan penafsiran yang objektif atas keefektifan prosedur-prosedur treatment. tingkah laku berasumsi bahwa tingkah laku manusia adalah hasil dari belajar. psikoanalisis pendekatan behavioral berasumsi bahwa individu mampu berubah dengan merancang ulang keniscayaankeniscayaan eksternal LANJUTAN... Pendekatan terapeutik Ciri khas : 1. objektif dalam orientasinya 2. tidak menekankan dimensi subjektif dari pengalaman manusia yang tidak bisa dilihat secara langsung Pendekatan terapeutik adalah suatu pendekatan spesifik, yang menggunakan prosedur-prosedur treatment yang spesifik yang berlandaskan tujuan-tujuan yang spesifik, bukan orientasi yang sifatnya global dan merupakan terapi yang berorientasi pada tindakan Lanjutan... Pendekatan Eksistensial memandang manusia memiliki kesadaran dan kebebasan untuk membuat pilihan untuk membuat pilihan-pilihan fundamental yang membentuk kehidupannya Terapi Eksistensial cenderung merupakan terapi yang berorientasi ke masa depan Menempatkan pada : 1. Kesedihan 2. Memilih 3. Memutuskan sentral dalam terapi menitikberatkan pemahaman dan kesadaran yang diperoleh klien melalui pengalaman langsung alih-alih melalui, penafsiranpenafsiran terapis. tentang proses terapeutik memiliki implikasi-implikasi yang nyata bagi penerapan teknik-teknik terapeutik ditekankan bahwa masing-masing pendekatan terapi menghadirkan dimensi yang berbeda dari pemahaman dari individu dan masing-masing bisa mengajikan kerangka bagi peningkatan pemahaman atas tingkah laku dan bagi penyelidikan kenyataan orientasi eksistensial seorang terapis tidak perlu menjadi penghalang bagi si terapis untuk menggunakan teknik-teknik yang berasal dari terapi tingkah laku atau dari teoriteori yang berorientasi kognitif yang rasional dan lebih objektif 1. Lanjutan. Filsafat-filsafat Dasar .. • Analisis Transaksional : • Terapi Psikoanalitik: Ditentukan oleh energi positif dan pengalaman dini. • Terapi Eksistensial-Humanistik: Berfokus pada sifat dari kondisi manusia • Terapi Client-Centered: Memandang manusia secara positif • Terapi Gestalt : Orang-orang terdorong ke arah keseluruhan dan integrasi pemikiran perasaan serta tingkah laku . Orang dipandang memiliki kemampuan memilih • Terapi Rasional-Emotif : Manusia dilahirkan dengan potensi untuk berpikir rasional, tetapi juga dengan kecenderungan ke arah berpikir curang • Terapi Tingkah Laku : Manusia dibentuk dan dikondisikan oleh pengondisian sosial-budaya • Terapi Realitas : Orang membutuhkan identitas dan mampu mengembangkan “identitas keberhasilan” maupun “identitas kegagalan”. Konsep-konsep Utama Terapi Psikoanalitik : Perkembangan kepribadian yang normal berlandaskan resolusi dan integrasi fasefase perkembangan psikoseksual yang berhasil Terapi Eksistensial-Humanistik : Terapi eksistensial-humanistik menekankan kondisi-kondisi inti manusia Terapi Client-Centered Klien memiliki kemampuan untuk menjadi sadar atas masalah-masalahnya serta caracara mengatasinya Terapi Gestalt Berfokus pada apa dan bagaimana mengalami di sini-dan-sekarang untuk membantu klien agar menerima polaritaspolaritas dirinya. Lanjutan.. Analisis Transaksional . . Berfokus pada permainan-permainan yang dimainkan untuk menghindari keakraban dalam transaksi-transaksi Terapi Tingkah Laku Berfokus pada tingkah laku yang tampak, ketetapan dalam menyusun tujuan-tujuan treatment, pengembangan rencanarencana treatment yang spesifik, dan evaluasi objektif atas hasil-hasil terapi. Terapi Rasional-Emotif Sistem keyakinan adalah penyebab masalah-masalah emosional. Terapi Realitas Berfokus pada apa yang bisa dilakukan sekarang, dan menolak masa lampau sebagai variabel utama TUJUAN-TUJUAN DALAM KONSELING DAN PSIKOTERAPI . 1. penyusunan kembali kepribadian 2. penemuan makna dalam hidup 3. penyembuhan gangguan emosional 4. penyesuaian terhadap masyarakat 5. pencapaian kebahagiaan dan kepuasan, pencapai aktualisasi diri 6. peredaan kecemasan 7. serta penghapusan tingkah laku maladaptif dan belajar pola-pola tingkah laku adaptif Tujuan-tujuan terapi tingkah laku dengan tujuan-tujuan terapi berpendekatan humanistik adalah suatu hal yang mungkin dan diharapkan Tujuan-tujuan Global : . 1. Klien menjadi lebih menyadari diri, dan menjadi kurang melakukan penyangkalan dan pendistorsian. 2. Klien menerima tanggung jawab yang lebih besar atas siapa dirinya, 3. Klien menjadi lebih berpegang pada kekuatankekuatan batin dan pribadinya sendiri 4. Klien memperjelas nilai-nilainya sendiri, mengambil perspektif yang lebih jelas atas masalah-masalah yang dihadapinya 5. Klien menjadi lebih terintegrasi serta menghadapi, mengakui, menerima, dan menangani aspek-aspek dirinya 6. Klien belajar mengambil risiko yang akan membuka pintu-pintu ke arah cara-cara hidup yang baru serta menghargai kehidupan dengan ketidakpastiannya, 7. Klien menjadi lebih mempercayai diri serta bersedia mendorong dirinya sendiri 8. Klien menjadi lebih sadar atas alternatif-alternatif yang mungkin serta bersedia memilih bagi dirinya sendiri dan menerima konsekuensi-konsekuensi dari pilihannya. Lanjutan.. .Pendekatan behavioral menspesifikasi tujuan-tujuan terapeutik yang berbeda dengan tujuan tersebut di atas, yakni tujuan-tujuan yang kongkret, berjangka pendek, dapat diamati, dan dapat diukur Terapi Psikoanalitik : Membuat hal-hal yang tidak disadari menjadi disadari. Merekonstruksi kepribadian dasar Terapi Client-Centered : Membantu klien agar mampu bergerak ke arah keterbukaan spontanitas dan perasaan hidup. . Analisis Transaksional : Membantu klien agar bebas dari skenario, bebas dari permainan, menjadi pribadi yang otonom yang sanggup memilih ingin menjadi apa dirinya. Terapi Eksintensial Humanistik Membantu klien menemukan dan menggunakan kebebasan memilih dengan memperluas kesadaran diri. Membantu klien agar bebas dan bertanggung Jawa arah kehidupannya sendiri FUNGSI DAN PERAN TERAPIS SERTA PENGALAMAN KLIEN DALAM TERAPI 1. Fungsi dan Peran Terapis Fungsi esensian dari terapis atau konselor adalah memberikan umpan balik yang jujur dan langsung kepada klien. Tugas terapis atau konseling itu ganda, yaitu konselor butuh memberikan dukungan dan kehangatan, tetapi juga cukup berperhatian untuk menantang Fungsi dan peran terapis adalah dan berkonfrontasi tingkat pelaksanaan kendali oleh terapis terhadap tingkah laku klien selama di dalam maupun di luar pertemuan terapi. 2. Pengalaman Klien dalam Terapi Klien dengan masalahny a Terapis, psikolog Proses terapi berlangsu ng Beberapa klien meninggalkan proses terapi karena menganggap terapis terlalu banyak membebankan tugas HUBUNGAN ANTARA TERAPIS DAN KLIEN SERTA MASALAH TENTANG TEKNIK-TEKNIK DAN PROSEDUR 1. Hubungan Antara Terapis dan Klien Hubungan teraupetik melibatkan ciri-ciri dari terapis maupun klien. Tingkat perhatian terapis, minta dan kemampuannya dalam membantu klien, dan ketulusannya adalah faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan. Klien pun mempengaruhi hubungan melalui variabel-variabel seperti motivasi, kerja sama, minat, perhatian, sikap-sikap, persepsipersepsi, pengharapan-pengharapan, tingkah laku, dan reaksi-reaksinya terhadap terapis. Terapi Psikoanalitik: Terapis atau analis tetap anonim dan klien mengembangkan proyeksi-proyeksi terhadap terapis. Berfokus pada resistensi-resistensi yang berkembang dengan menangani transferensi dan pada pengembangan kendali yang rasiona Terapi Client-Centered: Hubungan terapi klien sangat penting. Kualitaskualitas terapis yang mencakup kesejatian, kehangatan, empati yang akurat, respek, sikap pesimis, dan kemampuan mengomunikasikan sikapsikap tersebut kepada klien, ditekankan. Terapi EksistensialHumanistik: Tugas-tugas utama terapis adalah menangkap secara akurat ada dalam dunia klien serta menciptakan suatu pertemuan yang persona l dan otentik dengan klien. Terapi Tingkah Laku: Terapis aktif dan direktif, dan berfungsi sebagai guru atau pelatih dalam membantu klien belajar tingkah laku yang lebih efektif. Terapi Gestalt: Terapis tidak membuat penafsiran bagi klien, tetapi membantu klien dalam mengembangkan cara-cara membantu penafsiranpenafsiran sendiri. Analisis Transaksional: Hubungan yang sederajat dengan mengesampingkan status terapis, diutamakan. Terapi Rasional Emotif: Terapis berfungsi sebagai guru dan klien sebagai murid. Hubungan pribadi antara terapis dan klien tidak esensial. Terapi Realitas: Tugas utama terapis adalah melibatkan diri dengan klien dan mendorong klien untuk menghadapi kenyataan dan untuk membuat pertimbangan nilai mengenai tingkah lakunya sekarang. 2. Masalah Tentang Teknik-Teknik dan Prosedur 1. Diagnosis Diagnosis psikologis pada umumnya adalah suatu analisis atas masalah-masalah klien, faktor-faktor penyebab, serta sifat dan perkembangan pola-pola maladjusmment. Diagnosis ini juga menyiratkan spesifikasi tipe-tipe intervensi teraupetik dan peramalan hasil-hasil dari segi masa depan tingkah laku. 2. Pengetesan Sama halnya dengan diagnosis, tempat pengetesan dalam konseling dan terapi merupakan suatu masalah yang kontroversial. Pendekatan-pendekatan yang menekankan pandangan objektif terhadap konseling atau terapi cenderung pada penggunaan prosedurprosedur pengetesan untuk memperoleh informasi mengenai dan bagi klien sehingga putusan-putusan yang lebih realistis bisa dibuat. 3. Bertanya dan Menggali Informasi Bertanya adalah prosedur utama dalam terapi rasional emotif, yang diharapkan adalah bahwa sebagai hasil tantangan dan pertanyaan terapis atas keyakinankeyakinan dan tingkah laku klien yang irasional, klien akan mulai memperhatikan secara kritis pemikiran dan keyakinan-keyakinan yang pada masa lalu diterima mentah-mentah lanjutan... 4. Dukungan dan Pemberian Keyakinan Pemberian keyakinan dan dukungan aktif menjadi bagian dari setiap teori konseling dan psikoterapi Semua pempraktek setuju bahwa bentuk dukungan tertentu adalah bahan yang penting bagi pembentukan hubungan dari terapiutik yang efektif. 5. Konfrontasi Dukungan berkaitan dengan konfrontasi, sebab jika seorang terapis membatasi gayanya hanya pada pemberian keyakinan dan kenyamanan, maka dia tidak bisa mendorong klien untuk menjadi lebih baik daripada sekarang. Tentang dukungan dan konfrontasi, Egan (1973, hlm. 132), menulis tentang: “konfrontasi tanpa dukungan adalah mencelakakan, dukungan tanpa konfrontasi adalah melemahkan. 6. Penafsiran dan Refleksi Refleksi perasaan adalah teknik utama dalam terapi cliend centered. Terapis berfokus kepada unsur-unsur subjektif dari apa yang dikatakan oleh klien untuk membantunya menjelaskan perasaan-perasan serta mengalami perasaanperasaan itu lebih intens atau untuk memikirkan hal-hal tertentu yang dikatakannya pada taraf yang lebih dalam. MASALAH-MASALAH ETIK DALAM KONSELING DAN PSIKOTERAPI 1. Tanggung Jawab Terapis Terapi memiliki tanggung jawab terutama kepada klien. Akan tetapi, karena klien tidak hidup dalam ruang hampa dan dipengaruhi oleh hubunganhubungan yang lainnya, terapis memiliki tanggung jawab juga kepada keluarga klien, kepada biro tempat terapis bekerja, kepada biro yang dirujuk, kepada masyarakat, dan kepada profesinya. 2. Kompetensi Terapis Sebagai prinsip etika dasar, para terapis diharapkan menyadari batas-batas kompetensinya serta pembatasanpembatasan pribadi dan profesinya. Para terapis yang etis tidak menggunakan diagnostika atau prosedur-prosedur treatment yang berada di luar lingkup latihan mereka, juga tidak menerima klien yang fungsi personalnya terganggu secara serius kecuali apabila mereka memiliki keahlian dalam menangani klien semacam itu. 3. Hubungan Terapis – Klien APA (1967, hlm. 67) menyebutkan: “Psikolog memberitahukan kepada calon klien aspek-aspek penting dari hubungan yang akan dijalin yang bisa mempengaruhi putusan klien untuk memasuki hubungan”. Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi putusan klien untuk memasuki hubungan. Misalnya perekaman wawancara dengan menggunakan pita video atau taperecorder. lanjutan... 4. Kerahasiaan Setiap terapis harus menagani masalah yang rumit mengenai batasan-batasan dan pedomanpedoman mengenai kerahasiaan informasi. Dalam menentukan batasan-batasan kerahasiaan ini, terapis harus mempertimbangkan kepentingan-kepentingan lembaga tempatnya bekerja dan klien yang dilayaninya. 5. Nilai-Nilai dan Filsafat Hidup Terapis Para terapis kadang-kadang diajari bahwa mereka harus “netral nilai”, harus menghindari penyampaian pertimbangan-pertimbangan nilai kepada klien-klien mereka, dan harus mempertahankan agar sistem-sistem nilai dan filsafat-filsafat hidup mereka terpisah dari hubungan terapeutik. 6. Pengaruh Kepribadian dan Kebutuhan- Kebutuhan Terapis Sebagaimana para terapis tidak dapat mengesampingkan nilai-nilai dari hubungan terapeutik, mereka juga tidak dapat mengharapkan keperluan-keperluan dan kepribadian mereka terpisah karena sifat-sifat itu ada sangkut pautnya dengan klien. SEKIAN DAN TERIMA KASIH