Uploaded by ghnsprmn.putri

Lap HS 4 Ghanes Permana Putri

advertisement
LAPORAN HIGIENE SANITASI PENYELENGGARAAN MAKANAN
HYGINE SANITASI PENYELENGGARAAN MAKANAN
DI RUMAH SAKIT TAN TOCK SENG SINGAPURA
Nama Pembimbing:
Gemala Anajani, S.P., M.Si., Ph.D
disusun Oleh :
Ghanes Permana Putri
22030117140009
PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
A.
Profil Institusi
Rumah Sakit Tan Tock Seng adalah rumah sakit unggulan dari National Healthcare
Group dan bagian dari Sistem Perawatan Kesehatan Masyarakat Singapura. Rumah Sakit
Tan Tock Seng diakui sebagai Rumah Sakit Rakyat yang melayani 1,4 juta penduduk yang
tinggal di Singapura Pusat. Rumah Sakit Tan Tock Seng dapat menyajikan kurang lebih
4,000 makanan setiap harinya untuk pasien, dengan lebih dari 100 staff bekerja di dapur
tersebut. Terdapat 3 macam masakan yang berbeda yaitu masakan cina (Chinese food),
masakan Malay/Indian (Malay/Indian food), dan masakan barat (Western food), serta
menyajikan 4 macam tekstur yang berbeda yaitu makanan padat (regular food), makanan
lunak (easy chew food), makanan saring (soft moist food), dan makanan cair (blended
food). Terdapat 40 jenis diet yang disesuaikan dengan kondisi pasien, mulai dari diet
rendah purin hingga diet bebas gluten. Selain itu ada makanan halal dan non halal,
tempat pengolahannya pun berbeda.
Dapur penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit Tan Tock Seng terletak di
basement lantai 2 dengan luas sekita 3 x lapangan basket. Beberapa ruangan yang terdapat
dalam dapur tersebut yaitu ruang penyimpanan bahan makanan kering, ruang penyimpanan
makanan basah yang terdiri walk-in chiller dan freezer, ruang persiapan, ruang pengolahan
bahan makanan, ruang makanan penutup (dessert) dan tempat penyajian makanan. Alatalat yang digunakan penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit Tan Tock Seng tergolong
sudah canggih, beberapa alat yang ditunjukkan didalam video seperti mesin pencuci beras
dan pencuci sayur-sayuran otomatis, alat-alat tersebut sangat membantu memudahkan
pekerjaan staff karena bisa mencuci berikilo gram bahan dengan sekali digunakan. Proses
distribusi makanan kepada pasien dilakukan oleh alat bernama Automated Guided Vehicle
(AGV) dimana alat ini akan mengantarkan sendiri makanan kepada pasien, memiliki rute
otomatis untuk datang ke koridor ruang pasien.
Chef Tay adalah kepala dapur Rumah Sakit Tan Tock Seng yang sudah bekerja
selama 8 tahun. Chef Tay bekerja dengan rekan profesi lain seperti teknik pangan, terapis,
perawat manager, dan dietisien untuk merencanakan menu, dan biasanya butuh waktu
hingga dua tahun untuk membuatnya, standar menu menggunakan siklus 14 hari, sehingga
pasien yang ada di Rumah Sakit Tan Tock Seng tidak akan makan hidangan yang sama 2
kali dalam 2 minggu.
Selain staff dapur, terdapat juga staff lain yang terlibat dalam proses
penyelenggranaan makanan di Rumah Sakit Tan Tock Seng. Beberapa staff tersebut yaitu
speech therapist, diet technician, senior nurse manager, dietitian, dan kepala cheff. Staff
tersebut bertugas untuk melakukan tes rasa untuk setiap masakan sebelum makanan
tersebut diplatting dan disajikan kepada pasien, tidak hanya rasa namun juga tekstur,
karena hal tersebut sangat penting bagi pasien yang mempunyai gangguan menelan. Dan
jika makanan tidak sesuai standar yang telah ditentukan, harus diperbaiki sebelum
makanan tersebut sampai kepada pasien.
Berdasar latar belakang tersebut, laporan ini dibuat bertujuan untuk melakukan
pengamatan terhadap penerapan hygiene sanitasi penyelenggaraan makanan di Rumah
Sakit Tan Tock Seng Singapura.
B.
Analisis Situasi
1.
Lingkungan
Ruangan dapur seperti ruang penyimpanan bahan makanan, ruang persiapan,
ruang pengolahan, dan ruang penyajian terlihat sangat bersih dan tertata rapi, tidak
berantakan, tidak ada sampah berserakan. Setiap ruangan yang ada pada video
terlihat cukup luas sehingga masih banyak ruang untuk staff bergerak melalukan
tugasnya. Lantai dapur tidak licin (anti selip) dan tidak ada genangan air yang
terlihat. Beberapa dinding sudah dilapisi dengan bahan yang mudah dibersihkan
seperti bahan keramik dan stainless steel. Langit-langit sudah menutupi seluruh atap
bangunan, permukaannya rata, dan berwarna terang, untuk tinggi langit-langit tidak
tau pastinya berapa meter namun sudah cukup tinggi dari atas lantai. Pintu sudah
dilengkapi dengan tirai plastik berwarna transparan. Cahaya yang ada di ruangan
sudah cukup terang namun tidak menyilaukan mata dan tidak menimbulkan
bayangan.
Di setiap ruangan mempunyai ventilasi yang cukup banyak dan sangat
memungkinkan untuk terjadi pergantian udara yang baik. Selain itu dapur Tan Tock
Seng juga mempunyai exhauster yang berfungsi untutk mengeluarkan udara panas,
uap, dan asap. Tidak terlihat sumber pencemaran seperti tempat sampah umum, toilet
dan kamar mandi di dekat ruang pengolahan makanan. Seperti limbah dapur, tidak
boleh diletakkan di sembarang tempat terutama di dekat tempat pengolahan makanan
dan tempat penyimpanan. Ruangan-ruangan yang ada di Rumah Sakit Tan Tock
Seng mempunyai ruangan khusus terpisah per kegiatan seperti ruang penyimpanan
bahan makanan kering, ruang penyimpanan bahan makanan basah, ruang pencucian
bahan makanan, ruang pengolahan makanan, ruang penyajian, dan ruang
penyimpanan troli dan alat-alat makan. Selain itu ruangan per jenis masakan juga
terpisah seperti ruangan halal dan non halal.
2.
Peralatan dan Perlengkapan Dapur
Terlihat tempat cuci tangan yang dipisahkan dengan tempat pencucian bahan
makanan pada setia ruangan, terdapat tempat sampah yang memiliki tutup disetiap
ruangan. Alat-alat makan sudah menggunakan bahan stainless steel atau keramik
bukan berbahan kayu atau plastik. Selain alat-alat makan, alat-alat untuk memasak
juga sudah menggunakan bahan stainless steel. Troli dan rak penyimpanan bahan
makanan pun sudah menggunakan bahan stainless steel. Proses distribusi makanan
yang sudah jadi ke pasien dilakukan oleh alat bernama Automated Guided Vehicle
(AGV) dimana alat ini memiliki rute otomatis untuk datang ke koridor ruang pasien.
Setiap alat makanan pun memiliki penutup tersendiri.
3.
Alat Pelindung Diri Penjamah Makanan
Dari keseluruhan video terlihat staff yang sedang mengolah makanan sudah
menggunakan APD dengan baik dan benar seperti masker, celemek/apron, penutup
rambut, sepatu kedap air. Tetapi masih ada beberapa staff yang tidak menggunakan
alat pelindung diri saat mengolah makanan, seperti tidak menggunakan masker dan
sarung tangan, padahal staff yang ada didapur adalah individu yang kontak langsung
dengan makanan atau disebut dengan penjamah makanan. Beberapa staff juga masih
terlihat melipat lengan bajunya yang seharusnya tidak dilakukan karena bisa
membahayakan diri sendiri. Tidak terlihat staff yang merokok, makan atau minum,
memakai perhiasan, namun masih terlihat beberapa staff yang berbicara saat
pengolahan makanan.
C.
Pembahasan
Hygiene dan sanitasi mempunyai hubungan yang erat dan tidak dapat
dipisahkanantara satu dengan yang lain. Higiene dan sanitasi merupakan usaha kesehatan
masyarakat yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit pada manusia. Usaha
kesehatan masyarakat yang mempelajari pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan
manusia, upaya mencegah timbulnya penyakit karena pengaruh lingkungan kesehatan
tersebut, serta membuat kondisi lingkungan yang sedemikian rupa sehingga terjamin
pemeliharaan kesehatan lingkungan disebut hygiene.1
Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan uang menitik beratkan
kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala
bahaya yang dapat menggangu kesehatan mulai dari sebelum makanan diproduksi, proses
pengolahan, persiapan, pengangkutan, penyajian, sampai pada saat makanan dan minuman
tersebut siap untuk dikonsumsi kepada pasien.2
Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada pasien, dalam rangka
pencapaian status kesehatan yang optimal melalui pemberian diet yang tepat.
Penyelenggaraan makanan di rumah sakit sangat bergantung dari higiene dan sanitasi agar
makanan tersebut tidak menjadi sumber penularan penyakit bagi manusia yang
mengkonsumsi makanan tersebut. Dari hal tersebut penyelenggaraan makanan Rumah
Sakit Tan Tock Seng harus menerapkan hygine sanitasi yang baik dan benar karena
berkaitan langsung dengan makanan yang akan di konsumsi pasien dimana imunitas pasien
lebih rendah dibandingkan dengan orang normal diluar rumah sakit. Praktik-praktik
hygiene sanitasi yang buruk dalam pengelolaan pangan akan berdampak pada
terkontaminasinya makanan oleh mikroorganisme penyebab penyakit. Beberapa spek yang
menjadi pertimbangan dalam hygiene sanitasi dalam penyelenggaraan makanan rumah
sakit yaitu :
1.
Hygiene Sanitasi Lingkungan
a.
Lokasi
Aspek ini mengacu pada semua tempat ketika makanan disiapkan, diolah,
dan disajikan. Ruang pengolahan makanan atau dapur berperan penting dalam
menentukan berhasil tidaknya upaya sanitasi makanan secara keseluruhan.
Dapur yang bersih dan terpelihara dengan baik akan menjadi tempat yang
hygienis untuk makanan.3 Menurut pengamatan yang ada di video tersebut
setiap ruangan dapur seperti ruang penyimpanan bahan makanan, ruang
persiapan, ruang pengolahan, dan ruang penyajian terlihat sangat bersih dan
tertata rapi, tidak berantakan, tidak ada sampah berserakan. Setiap ruangan
yang ada pada video terlihat cukup luas sehingga masih banyak ruang untuk
staff bergerak melalukan tugasnya.
Konstruksi bangunan dapur seperti lantai perlu diperhatikan, karena itu
adalah salah satu persyaratan hygiene sanitasi. Lantai bersifat kedap air, rata,
tidak retak, tidak licin, kemiringan/kelandaian cukup dan mudah dibersihkan.3
Didalam video tersebut diperlihatkan bahwa lantai dapur tidak licin (anti selip)
dan tidak ada genangan air yang terlihat.
Sesuai
dengan
Permenkes
Nomor
1096/MENKES/PER/VI/2011,
Permukaan dinding sebelah dalam rata, tidak lembab, mudah dibersihkan dan
berwarna terang. Permukaan dinding yang selalu kena percikan air, dilapisi
bahan kedap air setinggi 2 (dua) meter dari lantai dengan permukaan halus,
tidak menahan debu dan berwarna terang. Sudut dinding dengan lantai
berbentuk lengkung (conus) agar mudah dibersihkan dan tidak menyimpan
debu/kotoran.3 Didalam video terlihat bahwa beberapa dinding sudah dilapisi
dengan bahan yang mudah dibersihkan seperti bahan keramik dan stainless
steel. Hal tersebut sudah sesuai dengan persyaratan.
b.
Langit-langit
Bidang langit-langit harus menutupi seluruh atap bangunan, terbuat dari
bahan yang permukaannya rata, mudah dibersihkan, tidak menyerap air dan
berwarna terang, tinggi langit-langit minimal 2,4 meter di atas lantai.3 Menurut
pengamatan yang ada divideo dapur Rumah Sakit Tan Tock Seng sudah sesuai
yaitu, langit-langit sudah menutupi seluruh atap bangunan, permukaannya rata,
dan berwarna terang, untuk tinggi langit-langit tidak tau pastinya berapa meter
namun sudah cukup tinggi dari atas lantai kemungkinan sudah memenuhi
persyaratan.
c.
Pintu dan jendela
Pintu ruang tempat pengolahan makanan dibuat membuka ke arah luar
dan dapat menutup sendiri (self closing), dilengkapi peralatan anti
serangga/lalat seperti kassa, tirai, pintu rangkap dan lain-lain.3 Dari
pengamatan yang ada divideo terlihat beberapa pintu sudah dilengkapi dengan
tirai plastik, hal ini sudah sesuai dengan standar.
d.
Pencahayaan
Intensitas pencahayaan harus cukup untuk dapat melakukan pemeriksaan
dan pembersihan serta melakukan pekerjaan-pekerjaan secara efektif. Semua
pencahayaan tidak boleh menimbulkan silau dan distribusinya sedemikian rupa
sehingga tidak menimbulkan bayangan.3 Menurut pengamatan cahaya yang ada
di ruangan sudah cukup terang namun tidak menyilaukan mata dan tidak
menimbulkan bayangan. Hal ini sudah sesuai dengan standar, namun untuk
pengukuran pencahayaannya sendiri tidak bisa dilakukan karena hanya
mengamati dari video.
e.
Ventilasi atau Penghawaan
Bangunan atau ruangan tempat pengolahan makanan harus dilengkapi
dengan ventilasi sehingga terjadi sirkulasi/peredaran udara.3 Di setiap ruangan
mempunyai ventilasi yang cukup banyak dan sangat memungkinkan untuk
terjadi pergantian udara yang baik. Selain itu dapur Tan Tock Seng juga
mempunyai exhauster yang berfungsi untutk mengeluarkan udara panas, uap,
dan asap.
f.
Ruangan
Ruang pengolahan makanan tidak boleh berhubungan langsung dengan
toilet/jamban, peturasan dan kamar mandi.3 Serta dapur yang baik adalah dapur
yang memiliki ruangan khusus terpisah atau tersendiri per kegiatan.4 Dari
pengamatan yang ada di video tidak terlihat sumber pencemaran seperti tempat
sampah umum, toilet dan kamar mandi di dekat ruang pengolahan makanan.
Seperti limbah dapur tersebut tidak boleh diletakkan di sembarang tempat
terutama di dekat tempat pengolahan makanan dan tempat penyimpanan,
karena sampah seperti di atas dapat menarik serangga, lalat, dan hewan
lainnya. Limbah tersebut dapat menjadi agen kontaminasi bakteri pada
makanan.3 Begitu pula ruangan-ruangan yang ada di Rumah Sakit Tan Tock
Seng mempunyai ruangan khusus terpisah per kegiatan seperti ruang
penyimpanan bahan makanan kering, ruang penyimpanan bahan makanan
basah, ruang pencucian bahan makanan, ruang pengolahan makanan, ruang
penyajian, dan ruang penyimpanan troli dan alat-alat makan. Jadi disetiap
aktifitas mempunyai ruangannya masing-masing.
2.
Hygiene Sanitasi Peralatan dan Perlengkapan Dapur
Peralatan dan perlengkapan dapur sangatlah penting bagi terlaksananya proses
pengolahan makanan dengan baik. Maka dari itu hygiene dan sanitasi peralatan dan
perlengkapan dapur sangat berguna untuk operasional dapur dalam menunjang
aktifitas produksi makanan.5 Diamati dari video terlihat alat-alat makan yang sudah
menggunakan bahan stainless steel atau keramik bukan berbahan kayu atau plastik.
Selain alat-alat makan, alat-alat untuk memasak pun sudah menggunakan bahan
stainless steel. Troli, rak penyimpanan bahan makanan, dan lain-lain sudah
menggunakan bahan yang awet sehingga penggunaan alat-alat tersebut dapat
bertahan dalam jangka waktu yang lama. Rak penyimpanan bahan makanan kering,
masih menempel pada dinding namun untuk jarak dari lantai dan langit-langit kurang
lebihnya sudah baik sesuai persyaratan yaitu jarak bahan makanan dengan lantai 15
cm dan jarak bahan makanan dengan langit-langit 60 cm.3
Didalam video juga terlihat tempat cuci tangan yang dipisahkan dengan tempat
pencucian bahan makanan, terdapat tempat sampah yang memiliki tutup disetiap
ruangan, hal ini sudah tepat mengingat tempat cuci tangan dan tempat sampah
merupakan salah satu sanitasi di ruangan dapur.
3.
Hygiene Sanitasi Makanan
Makanan bagi sebuah rumah sakit merupakan hal yang vital dan perlu
mendapatkan perhatian khusus. Dalam hal ini hygiene sanitasi sangat diperlukan
karena merupakan salah satu faktor dari kualitas makanan.4 Dari pengamatan video,
beberapa staff tidak menggunakan alat pengambil makanan (hand glove, sendok, atau
sumpit) untuk mengolah makanan, hal ini sangat fatal mengingat keamanan pangan
di dapur rumah sakit sangatlah penting. Untuk melindungi makanan dari
pencemaran, setiap makanan dalam nampan sudah diberi penutup, hal itu sangat baik
sekali agar makanan yang sudah jadi tidak tercemar. Selain itu untuk proses
distribusi makanan yang sudah jadi ke pasien dilakukan oleh alat bernama Automated
Guided Vehicle (AGV) dimana alat ini memiliki rute otomatis untuk datang ke
koridor ruang pasien. Hal ini sangat baik untuk mengurangi pencemaran dari
penjamah makanan.
4.
Hygiene Sanitasi Perorangan
Semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan dengan cara terlindung
dari kontak langsung dengan tubuh. Perlindungan kontak langsung dengan makanan
dilakukan dengan menggunakan alat seperti sarung tangan plastik sekali pakai
(disposal), penjepit makanan, sendok garpu.3 Di video terlihat beberapa staff tidak
menggunakan alat untuk mengolah makanan, kontak langsung dengan tangan,
seharusnya hal tersebut tidak dilakukan. Namun untuk staff lainnya sudah baik saat
melakukan kontak langsung dengan makanan yaitu menggunakan sarung tangan.
Untuk melindungi pencemaran terhadap makanan menggunakan APD seperti
masker, celemek/apron, penutup rambut, sepatu kedap air.3 Didalam video terlihat
beberapa staff tidak menggunakan masker, dan beberapa staff lainnya ada juga yang
menggunakan masker. Seharusnya hal tersebut dilakukan karena bisa mencemari
makanan.
Perilaku selama bekerja/mengelola makanan tidak merokok, tidak makan atau
mengunyah, tidak memakai perhiasan, kecuali cincin kawin yang tidak berhias
(polos).3 Untuk hal tersebut didalam video tidak terlihat staff yang merokok, makan
atau minum, memakai perhiasan, hal tersebut sudah baik.
Selalu memakai pakaian kerja dan pakaian pelindung dengan benar. Selalu
memakai pakaian kerja yang bersih yang tidak dipakai di luar dapur.3 Baju dapur
atau pakaian kerja didapur berwarna putih, lengan panjang bertujuan untuk
melindungi lengan terkena percikan saat bekerja, namun dalam video tersebut
beberapa staff masih melipat baju lengannya. Dan itu bisa membahayakan diri
sendiri.
Tidak banyak berbicara dan selalu menutup mulut pada saat batuk atau bersin
dengan menjauhi makanan atau keluar dari ruangan.3 Didalam video terlihat
beberapa staff sempat berbicara atu mengobrol dengan staff lain, yang seharusnya hal
tersebut tidak dilakukan karena bis amencemari makanan.
D.
Kesimpulan
Penerapan hygiene Sanitasi penyelenggaraan makan Rumah Sakit Tan Tock Seng
sudah cukup baik, dilihat dari aspek hygiene sanitasi lingkungan, untuk lokasi, langitlangit, pintu dan jendela, pencahayaan, ventilasi, dan ruangan. Dari video terlihat aspek
hygiene sanitasi lingkungan hampir keseluruhan sudah sesuai dengan persyaratan, namun
beberapa hal ada yang tidak terlihat di video sehingg tidak bisa dianalisis lebih jauh lagi.
Untuk aspek hygiene sanitasi peralatan dan perlengkapan dapur, alat-alat makan dan
perlengkapan dapur keseluruhan sudah menggunakan bahan-bahan yang aman untuk
makanan. Namun untuk rak penyimpanan bahan makanan kering belum sesuai dengan
persyaratan untuk letak-letaknya (masih menempel dinding).
Sedangkan aspek hygiene sanitasi makanan dan perorangan keseluruhan sudah
cukup baik penerapannya. Tetapi beberapa hal harus diperbaiki untuk aspek hygiene
sanitasi perorangan, yaitu APD saat mengolah makanan tidak lengkapa atau tidak tepat
walaupun hanya beberapa staff namun hal ini dapat mencemari makanan secara langsung.
Beberapa staff terlihat tidak menggunakan sarung tangan dan masker saat mengolah
makanan serta beberapa staff juga ada yang masih melipat baju lengannya.
Penerapan hygiene sanitasi yang ada di penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit
Tan Tock Seng keseluruhan sudah cukup baik, hanya beberapa permasalahan atau
penerapan hygiene sanitasi yang belum baik.
E.
Saran
Lebih memperketat penerapan hygiene sanitasi perorangan, karena individu
penjamah makanan berpotensial dalam mata rantai perpindahan bakteri ke dalam makanan
sebagai penyebab penyakit, hal tersebut berperan juga dalam mengendalikan faktor
makanan, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan
penyakit atau gangguan kesehatan lainnya. Maka dari itu sangat penting untuk penjamah
makanan mengetahui dan menerapkan hygiene sanitasi perorangan dengan baik dan benar
saat mengolah makanan sesuai dengan persyaratan hygiene sanitasi.
Hal ini perlu diadakan nya penyuluhan untuk staff mengenai hygiene sanitasi yang
baik dan benar, efek yang akan timbul jika tidak menerapkan hygiene dan sanitasi yang
baik dan benar. Atau juga bisa dengan menambah program reward bagi staff terbaik yang
menerapkan hygiene sanitasi dengan baik, dengan begitu staff akan berlomba-lomba
menerapkanb hygiene sanitasi dengan biak.
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan RI. Buku Saku Diare Edisi 2011. Jakarta: Departemen Kesehatan
RI.2011.
2. Direktorat Higiene dan Sanitasi, Dinjen Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular. Depkes RI. Jakarta.2010
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/Menkes/Per/VI/2011
Tentang Higiene Sanitasi Jasaboga.
4. Sonia V, et al. Evakuasi Penerapan Higiene dan Sanitasi Penyelenggaraan Makanan di
RSUD Sunan Kalijaga Kabupate Demak Tahun 2013. Unnes J Public Heal.
2015;4(2):124–31.
5. Benny G. Penerapan Higiene dan Sanitasi di Dapur Holiday Inn Resort Batam. Sekola
Tinggi Pariwisata Bandung; 2016.
Download