Kartika Nugraheni, S.Gz, M.Gizi TUJUAN UMUM Mahasiswa dapat memahami fungsi manajemen dalam sistem penyelenggaraan makanan di institusi. TUJUAN KHUSUS Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat : Menjelaskan fungsi perencanaan dalam sistem penyelenggaraan makanan Menjelaskan fungsi pengorganisasian sistem penyelenggaraan makanan Menjelaskan fungsi pelaksanaan sistem penyelenggaraan makanan Menjelaskan fungsi pengawasan sistem penyelenggaraan makanan Menjelaskan fungsi evaluasi sistem penyelenggaraan makanan Penyelenggaraan makanan : suatu rangkaian kerja yang melibatkan tenaga manusia, peralatan, material, dana dan berbagai sumber daya lainnya untuk mendapatkan kualitas serta cita rasa yang memuaskan konsumen. Keberhasilan dalam penyelengaraan makanan ditentukan oleh sistem pengorganisasian, penerapan ilmu manajemen dan efektifitas dalam ketenagaan institusi Manajemen penyelenggaraan makanan merupakan cara pengelolaan secara ilmiah, ekonomi dan efektitivitas dari orang, biaya, bahan, waktu dan ruang untuk mencapai tujuan Tidak hanya dilakukan di rumah sakit Katering, hotel, pusat kebugaran, restoran, dll Terdapat persamaan dan perbedaan tujuan dan jenis makanan yang diproduksi Elemen dasar dalam proses manajemen sebagai acuan pelaksanaan kegiatan mencapai tujuan. Berbagai jenis tugas/kegiatan manajemen yang mempunyai peranan khas dan bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Penyelenggaraan makanan dalam skala besar, diadakan atas dasar adanya kebutuhan segolongan masyarakat akan makanan akibat kebutuhan biologisnya tidak dapat dipenuhi oleh berbagai hal. Merupakan suatu program terpadu pengadaan, pemasakan, penghidangan dengan cara mengkoordinasikan SDM, uang, bahan, alat danw aktu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Moehyi, 1992). 1. Perencanaan 2. Pengorganisasian 3. Pelaksanaan 4. Pengawasan 5. Evaluasi Kegiatan menyusun dan merencanakan kecukupan gizi klien, standar makanan, anggaran belanja makanan, menu dan pedomannya, kebutuhan bahan makanan, tata ruang, anggaran belanja (peralatan produksi dan distribusi), sistem distribusi dan penyajian, jumlah dan kualifikasi SDM, cara pencatatan dan pelaporan. Kegiatan mengorganisasikan pelaksanaan pelayanan makanan dengan menetapkan kebijakan semua unit kerja, membagi habis tugas pada seluruh unit kerja, peningkatan SDM, sistem pengaturan sanitasi, sarana fisik dan peralatan, sistem keselamatan kerja, melaksanakan konsultasi dengan pimpinan. Kegiatan melaksankan konsultasi dengan pimpinan, pengadaan bahan makanan, transportasi makanan (pengisian, pengemasan, pemanasan dan penghidangan), pencucian alat, bimbingan pada pegawai pengolah makanan, kerjasama dengan unit lain. Menyusun cara penilaian dan tolok ukur kebersihan pelayanan makanan (mutu, sanitasi, jumlah, harga, waktu), membandingkan tolak ukur dan hasil, mencari penyebab penyimpangan, merencanakan dan melaksanakan perbaikan, mengawasi (sanitasi, sarana fisik, peralatan), memonitor, memberi umpan balik. Kegiatan menilai suatu perencanaan dan digunakan sebagai acuan untuk mengetahui efisiensi dan efektifitas perencanaan tersebut sehingga menghasilkan keputusan penerimaan atau penolakan, dan atau perbaikan inovasi.